NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Sang CEO

Terjebak Perjodohan Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / perjodohan
Popularitas:17.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Kisah cinta dua insan dengan karakter bertolak belakang yang diawali dengan keterpaksaan demi bakti kepada kedua orang tua. Jelita Khairani, gadis cantik 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya tak dapat mengelak kala kedua orang tuanya menjodohkannya.

Namun siapa sangka yang di maksudkan sebagai calon suaminya adalah pria yang sama dengan seseorang yang ia juluki "ALIEN, MANUSIA KAYU, dan PRIA KAKU" seusai pertemuan pertama mereka.

Dialah Abima Raka Wijaya, pria dengan segala keangkuhan dengan masa lalu menyakitkan yang membuatnya tak mampu berdamai dengan diri tidak mungkin menerima begitu saja keputusan orang tuanya. Kehadiran Kinan di lubuk hatinya menjadi alasan utama ia tak dapat membuka diri pada sembarang wanita.

Akankah Raka melupakan Kinan dan menerima kehadiran Jelita? Bagaimana jika suatu saat sang mantan kekasih berniat kembali padanya?

Ig: desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abima Raka Wijaya

Siang berganti malam, senja telah memudar tatkala matahari membenamkan diri diufuk barat. Rumah mewah kediaman keluarga Wijaya begitu sunyi, tidak ada canda tawa di dalamnya. Di balkon salah satu kamar tampak pria tampan yang menjadi tuan muda di rumah itu berdiri menatap jauh gelapnya langit. Pikirannya tenggelam bersama dinginnya malam.

Abima Raka Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Grup yang tak lama lagi akan akan menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan ayahnya. Raka tumbuh menjadi laki-laki yang sangat tampan dengan sorot mata yang tajam dan tubuh ideal membuat pria itu digilai banyak wanita.

Namun, karena sikap kaku dan dinginnya membuat beberapa orang berpikir bahwa dia penyuka sesama jenis. Didikan sang ayah yang begitu keras membuat Raka menjadi sosok yang dingin dan tegas dalam mengambil keputusan.

Raka tersadar dari lamunannya ketika ponselnya berdering. Terlihat Andra menelpon, teman kecil yang sebentar lagi akan menjadi asisten pribadinya.

"Ada apa?" Raka bertanya singkat tidak ingin membuang waktu.

"Ya elah santai kali pak, formal amat belum kerja juga." Andra berucap di seberang telpon.

"Gue membiasakan diri. Udah buruan kenapa, jangan buang waktu gue." Raka mendesak Andra yang terlalu suka bercanda dalam segala keadaan.

"Cuma mau bilang. Selamat malam tuan muda," Andra terbahak telah berhasil menganggu calon Bos nya.

"Sialan!" Raka berdecak kesal dengan candaan Hendra yang telah menganggu ketengannya malam ini.

"Sebelum gue resmi kerja sama lo gak masalah kali." Andra menanggapi umpatan Raka dengan santainya. Namun tidak mendapat tanggapan dari Raka yang biasanya akan menjawab meskipun sedikit.

"Ka, Masih idup lo." Andra kembali berbicara namun tidak juga mendapat jawaban.

"Ka, Kalo ada masalah cerita sama gue sini. Gratis kok." Andra menawarkan diri. Raka hanya menghela nafasnya gusar.

Hening. Andra merasa aneh dengan Raka yang diam saja namun tidak memutuskan sambungan teleponnya segera. Hingga terdengar kembali Raka yang tampak memulai pembicaraan.

"Tadi siang gue ketemu cewek kurang ajar setelah ketemu lo." Raka mulai membuka obrolan tentang ranah pribadinya.

"Dimana, lo kenal sama dia?" Andra begitu penasaran dengan cerita Raka.

"Di kafe dekat kantor. Kayaknya dia

karyawan di kantor Papa. Sempet gue perhatiin ID Cardnya." Raka mengingat sekilas nama yang tertera di ID Card milik gadis itu. "Jelita" Gumam Raka pelan namun dapat terdengar oleh Andra.

"Lah terus kurang ajarnya gimana?" Andra mengernyit heran.

Ia menduga Raka menganggap gadis itu tidak sopan hanya karena tidak menyapanya calon atasannya. Raka menceritakan panjang lebar tragedi di Kafe dimulai saat Jelita memotong antrian hingga akhirnya membuat bajunya menjadi kotor.

"Hahaha, keren juga tuh cewek. Baru kali ini ada yang berani sama lo. Siapa tadi namanya, Jelita ya." Andra tak henti tertawa mendengar cerita temannya itu.

"Gue gak lagi ngelawak, Ndra. Gue gak sabar bikin dia nyesel seumur hidup udah berani kurang ajar sama gue!" Raka menjadi kesal bila mengingat kejadian tadi siang. Pasalnya dia menjadi pusat perhatian karena keributan mereka.

"Dih, mau pakek kekuasaan lo?" Andra menebak hal yang akan dilakukannya.

"Kurang lebih seperti itu," Raka menjawab santai

"Jangan main asal pecat aja dong Ka. Kali aja dia takut sama atasannya makanya buru-buru kayak gitu." Andra tidak ingin Raka semena-mena nantinya.

"Gak bakal gue PHK juga lah, Ndra. Mungkin sedikit gertakan untuknya." Raka sedikit kesal ketika sahabatnya membela gadis itu.

"Ya kali aja lo sama kayak om Wijaya, Salah dikit pecat, langgar dikit tendang. Biasanya tu ya buah jatuh tidak jauh dari pohonnya." Andra sedikit mengingat kekejaman Ayah Raka.

"Papa pecat orang juga ada alasan logis Ndra, ga langsung pecat gitu aja. Termasuk sama orang yang menjelekkan dia dibelakang." Raka menjawab yang membuat Andra merasa diancam secara halus.

"Kok jadi ngancem gue sih lo. Sejak kapan lo jadi tukang ngadu!" Andra tahu sahabatnya tidak mungkin memberitahukan hal yang tidak penting pada Bos nya.

"Dasar lemah, gitu aja takut. Biar lo kerja jauhan dikit dari gue, sepertinya bagus juga buat gue aduin" Raka terkekeh dan memutuskan sambungan telponnya tidak perduli dengan Mahran yang masih berbicara membela diri.

****

Raka masuk kedalam kamarnya dan berjalan menuju tempat tidur king size ditengah kamarnya. Ia berbaring menatap langit-langit kamar mempertanyakan mengapa masa lalu yang tidak berpihak kepadanya.

Kekecewaan, Kepedihan, hingga sakitnya di tinggalkan seseorang yang sangat dicintai bagaikan cambuk yang menyisakan sakit dalam hidupnya.Raka mencoba memejamkan mata untuk sesaat melupakan lukanya.

Tampak sudut matanya berair. Raka tenggelam dalam ingatan masa lalunya hingga kantuk menghampiri dan membuatnya terlelap. Di tengah tidurnya Raka terlihat tidak baik-baik saja. Keringat bercucuran di keningnya, bibirnya bergetar.

Raka meracau dalam tidurnya "Jangan pergi, aku mohon" kalimat itu beberapa kali lolos dari bibir tipisnya. Sesaat kemudian matanya terbuka nafasnya memburu. Tangannya memegang dada seakan merasakan sakit yang teramat dalam. "Kinan" ucap Raka lirih.

Diliriknya jam digital yang terletak di Nakas menunjukan pukul 02:45. Terlalu dini untuk menyambut hari bukan, begitulah adanya Raka kerap kali bermimpi buruk yang membuatnya takut untuk tertidur kembali.

Mimpi yang membuatnya tampak begitu sesak menahan sakit direlung hati. Tirai kamar nampak bergoyang halus tertiup angin malam lantaran Raka tidak menutup pintu dengan benar.

Raka keluar kamar menuju balkon. Menyesap satu batang rokok dan mengembuskan Asapnya perlahan. Dinginnya angin dan sunyinya malam membuatnya pikirannya sedikit lebih tenang.

"Harusnya kamu pergi dari sisiku dengan cara yang baik Kinan, Jika kedatanganmu hanya menyisakan luka harusnya kau tidak datang padaku. Jika bersamaku membuatmu terluka harusnya kau katakan lebih awal tanpa harus meninggalkan ku, Kau bilang mencintaiku bukan? Lantas mengapa kau memilih pergi bersama dia yang sudah jelas tidak mampu menjagamu dengan baik!" Raka berbicara sambil menatap foto gadis cantik dilayar ponselnya. Guratan kesedihan dan amarah terpancar diwajahnya. Menyesal juga percuma. Kembali ke masa lalu pun mustahil.

"Jika aku mengetahui akhirnya akan seperti ini, aku akan memilih awal yang berbeda." Raka mengela nafas perlahan menatap jauh langit yang terlihat senggang tanpa bintang.

Perpisahan dengan Kinan beberapa tahun lalu membuat Raka mengubah pandangannya terhadap wanita. Ia belum mampu untuk melupa dan enggan untuk mulai membuka dirinya. Kepergian Kinan yang tanpa aba-aba membuat Raka menyesali pertemuan diantaranya.

Seandainya mereka tidak pernah bertemu mungkin Raka tidak akan terjebak dalam lubang luka yang entah mengapa dia enggan untuk keluar dari sana. Ketika seseorang berani untuk jatuh cinta. Seharusnya ia sudah menyiapkan diri untuk menerima sakitnya.

TBC 🌻

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣

1
ERNY TRY SANTY
wkwkwkw mulai posesif, skrg Raka😄
ERNY TRY SANTY
wkwkwkw jelita ,ga tau aja .klo itu bos kamu dan jodohmu 😂.... ternyata sikap Gian yg bikin Gedeg orang terus , turunan dr jelita/Facepalm//Facepalm/
Dyah Wardhani
D kompor ada gule
Ada dagingnya besar 3 buah
Kalau wisnu mau bekel ambil dagingnya 1 sm ada tahu
Yg daging 2 lg u bapak sarapan sama makan siang
Donitha Khalisa
kadang2 jelita agak lebay ya 😂😂ipar baik bersyukur lah.
.kan bukan berlebihan..kcuali suamimya hanya pas2an..lagian randy bukan beli rumah

cuma hp
Donitha Khalisa
agak lebay posesifnya..randy itu adeknya..berlebihan.. emg bener sih novel..tp ga prnh liat yg lg hamil.diposesifin kaya gni bgt..ampe ktmu temennya aja ga boleh wkwkwkkwkwkw
Ida Ayu Ketut Suprapti
Luar biasa
Nanik Kusno
Haaah.....Maya calon dokter. Hebat oooeeeyyy. Klu Randy g setia ... tinggal aja May...
Nanik Kusno
Nya....😍😍😍😍😍
Nanik Kusno
Lanjuuut
Nanik Kusno
oooohhhhh.... ternyata
Nanik Kusno
Ikut bahagia
Nanik Kusno
Alhamdulillah.... akhirnya
Nanik Kusno
Dah baca Vino dan Reva . .
Nanik Kusno
🤣🤣🤣 kaki bengkak ibu hamil memang lucu
Nanik Kusno
😰😰😰😰😰😰
Nanik Kusno
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 makanya....jaga tuh mulut
Nanik Kusno
Uhhhh
Nanik Kusno
Huuuuhhhhh....seseknya😰😰😰😰
Nanik Kusno
Lanjuuut
Nanik Kusno
ABG dikasih ATM ....yaaahhh gitu deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!