Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Di dalam kelas Nathan terlihat sangat kesal. Bahkan Nathan sempat menendang meja hingga membuat beberapa siswa yang ada di kelas kaget.
"Tuh orang maunya apa sihh"ucap Nathan kesal.
"Suka sama Salma kali tuh anak" tebak Reval.
"Cihh,, nggak bakal gue biarin Salma pacaran sama cowok kek dia"sahut Nathan.
"Siapa loe ngatur ngatur Salma"ejek Reval. Bahkan di sertai senyum mengejek di bibirnya.
"Sahabatnya lahh"jawab Nathan pede.
"Idihh, cuma sahabat"lagi lagi Reval mengejek.
"Gue geplak juga pala loe Val" kesal Nathan.
"Wess, ampun boss" ucap Reval menghindar.
Reval mengenal Nathan saat pertama kali masuk SMA. Saat itu baru masa orientasi siswa. Dan sampai sekarang kelas 3 SMA, mereka masih tetap berteman baik.
Tak berselang lama, terlihat Salma masuk ke dalam kelas dengan di ikuti Killa yang terlihat ngos ngosan. Sepertinya Killa berlarian mengejar Salma yang lebih dulu meninggalkan kantin.
Salma segera duduk di bangkunya yang dia putar ke belakang. Tepatnya di depan Nathan.
"Nath"panggil Salma yang hanya di balas deheman oleh Nathan.
"Ishh, Nathan"seru Salma lagi. Bahkan kali ini Salma sampai menggenggam tangan Nathan.
Reval dan Killa yang melihat itu hanya menggelengkan kepala. Keduanya sudah terbiasa melihat kemesraan kedua temanya itu.
"Kalian berdua mending jadian aja dehh, nggak capek apa kek gini terus"ujar Reval.
"Bacot loe"sahut Nathan.
"Sal, mending loe jangan deket deket deh sama tuh anak baru"ucap Nathan pada Salma.
"Gue nggak deket kali sama dia, dia aja yang deketin gue"jawab Salma.
"Ya pokoknya gue nggak mau loe deket sama tuh anak"pungkas Nathan tak bisa di ganggu gugat.
Salma hanya menghela nafas saja. Pasalnya Salma sendiri juga hafal bagaimana temannya itu. Berteman sejak kecil, Nathan memang tak pernah membiarkan Salma dekat pria manapun. Makanya sampai Salma kelas 3 SMA pun belum pernah sekalipun merasakan pacaran.
"Kalian berdua kenapa nggak pacaran aja sih"cetus Killa.
"Enakan gini daripada pacaran"sahut Nathan dengan tangan yang masih setia menggenggam tangan Salma.
Salma hanya diam saja tanpa memberi jawaban apapun. Jika boleh jujur Salma ingin merasakan pacaran seperti halnya orang lain. Namun mengingat kedekatannya dengan Nathan, memang membuatnya merasa lebih nyaman. Bahkan beberapa kali Salma berkenalan dengan pria, dia merasa tak senyaman dengan Nathan.
.
.
.
Satu hari yang melelahkan di dalam kelas telah berakhir. Kini para siswa mulai berhamburan keluar kelas. Begitu pula dengan Killa yang sudah keluar kelas karena sang supir sudah menunggu, juga Reval yang sudah keluar kelas karena harus segera menjemput sang mama di toko kue.
Sedangkan Nathan masih setia menunggu Salma yang belum selesai dengan buku catatannya. Salma memang siswa yang pandai. Sangat berbanding terbalik dengan Nathan.
"Masih lama nggak sih, keburu laper gue"ucap Nathan.
"Bentar lagi kok, tinggal dikit"sahut Salma tanpa mengalihkan fokusnya.
Nathan hanya diam sambil memandangi Salma yang terlihat fokus menulis. Nathan memang sudah pindah ke tempat duduk Killa yang tepatnya di sebelah Salma. Sampai ada seseorang berdiri di sebelah Salma yang mengalihkan perhatian Nathan.
"Mau apa loe"ucap Nathan tak santai.
"Sal, mau pulang bareng"tawar Kenzie tanpa menghiraukan ucapan Nathan.
"Hehh,, apa apaan loe ngajak ngajak Salma pulang bareng, Salma pulang sama gue"sahut Nathan seraya berdiri.
"Gue nggak nanya sama loe, gue nanya sama Salma" ucap Kenzie.
"Gimana Sal, mau nggak pulang bareng?"tanya Kenzie menatap Salma yang tengah mengemasi buku bukunya.
"Sorry Ken, gue berangkat sama Nathan, berarti gue juga pulang sama Nathan"jawab Salma dengan senyum kecil di bibirnya.
"Berarti kalo loe berangkat sama gue, pulang sama gue juga dong"ujar Kenzie.
"Maksud loe apa ngomong gitu?"ucap Nathan seraya menarik Salma ke belakang dirinya.
"Denger ya, Salma selalu berangkat dan pulang sama gue, dan gue nggak akan biarin loe berangkat bareng Salma"ucap Nathan tegas.
"Kalo Salma nya mau sama gue, bisa apa loe"sahut Kenzie meremehkan Nathan.
"Itu nggak bakal terjadi"ujar Kenzie seraya maju mendekati Kenzie. Dan..
Bughh
TBC
ngak bagussss