NovelToon NovelToon
PELET

PELET

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Deanpanca

Mirna gadis miskin yang dibesarkan oleh kakeknya. Dia mempunyai seorang sahabat bernama Sarah.

Kehidupan Sarah yang berbanding terbalik dengan Mirna, kadang membuat Mirna merasa iri.

Puncaknya saat anak kepala desa hendak melamar Sarah. Rasa cemburunya tidak bisa disembunyikan lagi.

Sang kakek yang mengetahui, memberi saran untuk merebut hati anak kepala desa dengan menggunakan ilmu warisan keluarganya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Yuk baca kisahnya, wajib sampai end.

29/01'25

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deanpanca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4 Jadi Gila

Purnomo meminum kopi itu sampai habis, sepertinya dia benar benar kehausan.

"Kopi buatan mu sangat enak, Mirna. Aku berharap setiap harinya bisa merasakan kopi buatan mu di rumahku." Kata Purnomo sembari meletakkan gelas kopi yang sudah kosong.

"Maksudnya bagaimana, Kang?" Tanya Mirna.

"Mirna aku merasa sangat bahagia, sejak bangun tadi pagi. Aku memimpikan kita berdua hidup bahagia, dipenuhi kasih sayang. Aku ingin menikah dengan mu." Ucap Purnomo berterus terang.

"Menikah denganku? Bagaimana dengan Sarah? Kalian baru saja lamaran kemarin."

"Aku akan membatalkan rencana pernikahan kami, aku tidak mau menikah dengannya." Purnomo memegang pundak Mirna, menunjukkan keyakinannya yang sudah bulat.

Mirna tersenyum, ternyata ilmu peletnya bekerja dengan baik. "Sarah. Hari hari kelam mu telah tiba, kesedihanmu akan membuatku tertawa bahagia." Gumamnya dalam hati.

"Tapi, Kang! Orang tua Sarah itu sangat berkuasa. Bagaimana caranya untuk membatalkan pernikahan? Tanya Mirna.

"Bagaimanapun caranya, aku akan tetap membatalkannya?" Ujar Purnomo yang langsung mengecup bibir ranum Mirna.

"Hmmpph!" Cukup lama mereka bertukar Saliva, sampai terdengar suara deheman Kakek Sapto.

"Ekhemm!"

Kakek Sapto meletakkan hasil tangkapan ikannya. Melihat ke arah Purnomo dan cucunya bergantian.

"Kalau kalian ingin melakukannya, setidaknya pergilah ke tempat yang tertutup jangan diluar seperti ini. Lebih baik lagi kalau kalian melakukannya setelah menikah." Ujar Kakek Sapto yang memilih masuk ke dalam gubuknya.

Sudut bibir Mirna terangkat. Dia benar-benar tak menyangka, ilmu yang diajarkan kakeknya bisa membuat Purnomo meninggalkan Sarah dengan mudah.

Tapi seketika Mirna dibuat bergidik dengan kehadiran kakeknya. Tadi kakeknya ada di dalam rumah, membuatkan kopi untuk Purnomo. Kenapa sekarang ada diluar, membawa hasil pukatnya dari sungai?

"Apa yang diikuti Purnomo dan kakek yang membuat kopi tadi itu dedemit?" Gumam Mirna.

*** ***

Rumah Purnomo

Purnomo pulang dengan hati dan pikiran yang dipenuhi dengan nama Mirna, serta mengingat ciuman yang membuatnya menginginkan hal lebih.

Dia sudah tidak sabar untuk memiliki gadis itu, di matanya hanya ada bayangan Mirna.

"Mirna! Aku sangat menyukaimu." Ucapnya lirih.

"Purnomo! Kamu tu darimana saja, le? Ibu nyari-in dari tadi." Bu Ayu nampak khawatir, karena sejak pagi anaknya menghilang.

Purnomo tiba-tiba terlihat aneh, padahal baru saja dia terlihat tersenyum bahagia. Melihat keanehan anaknya Bu Ayu segera mendekat dan membawa anaknya duduk di sofa.

"Kamu kenapa, Le?"

Purnomo seperti orang linglung dan seketika dia mulai memegang kepalanya. Dia menjambak jambak rambutnya, seolah ingin mencabut rambut gondrongnya. Walaupun gondrong, dia tetap terlihat tampan menawan.

"Ibu, Aku gak mau menikah dengan Sarah. Batalkan pernikahan ini, Bu!" Ujarnya sembari menarik rambutnya lebih keras.

"Astagfirullah!" Bu Ayu mencoba melepas tangan anaknya.

"Piye to Le? Jangan begini!" Seru Bu Ayu.

"Purnomo Ndak mau nikah sama Sarah, Bu. Tolong Purnomo, Bu!" Bu Ayu segera memegangi tangan anaknya, yang mulai bisa dikendalikan.

"Nda bisa gitu, Purnomo. Bukankah kemarin kamu sudah setuju! Apakah ada orang lain yang kamu sukai?" Tanya Bu Ayu pada anaknya. Dia mencoba mengorek penyebab anaknya tantrum.

Saat ibunya bertanya Purnomo ingin sekali menyebut nama Mirna, tapi bibirnya kelu. Dia menatap ibunya dengan mata nanar.

"Batalkan pernikahan ini, Bu!" Kembali Purnomo menjambak rambutnya. Dia beranjak dari duduknya dan berlari ke arah dinding beton rumah, ingin membenturkan kepalanya.

"Purnomo!" Bu Ayu histeris.

Tepat saat itu, Pak Kades datang dan segera menghentikan anaknya dibantu dengan beberapa ajudannya.

"Astagfirullah!" Ada apa ini, Bu? Sembari menahan tubuh anaknya yang terasa sangat kuat.

"Ibu Ndak tahu, Pak! Pulang pulang dia jadi aneh begini, ngomongnya juga ngawur." Ibu Ayu semakin panik saat anaknya mulai mengeluarkan suara suara erangan.

Salah satu ajudan Pak Kades mengambil tali dan mengikat tubuh Purnomo, setelahnya mereka membaringkan pemuda itu di kamarnya.

"Omongannya ngawur bagaimana, Bu?" Tanya Pak Kades yang kini duduk dipinggiran tempat tidur anaknya.

"Purnomo minta pernikahannya dengan Sarah dibatalkan!" Kata Bu Ayu.

"Loh!"

"Dia tidak mencintai Sarah. Ibu juga sudah tanya apa ada gadis lain yang dia suka, tapi jadinya malah kayak gini." Bu Ayu menatap anaknya yang tiba-tiba terdiam dengan pandangan yang kosong.

"Piye to Iki, Pak? Pur sudah kayak orang kesambet demit saja!" Ucapnya lagi.

"Istighfar, Bu. Kalau Purnomo sudah tenang, baru kita ajak bicara baik-baik."

*** ***

Sampai siang harinya sikap Purnomo tetap saja sama, Bahkan dia meronta-ronta untuk dilepaskan.

"Lepas, Bu! Aku lebih baik mati kalau harus menikah dengan Sarah." Suara Purnomo terdengar berat.

Dia terus berusaha membuka ikatannya sampai tangannya terluka. Seorang ajudan Pak Kades mendekat untuk memeriksa, lehernya langsung dicekik oleh Purnomo.

"Tolong! Tolong!" Teriak Bu Ayu panik.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar!" Kumandang adzan terdengar. Purnomo seketika ambruk, tak sadarkan diri.

"Purnomo!" Bu Ayu terkejut anaknya tiba-tiba tak sadarkan diri.

*** ***

Selang berapa lama, Purnomo sudah bangun dan mulai tenang. Bu Ayu memberikan anaknya segelas teh manis.

"Sudah bangun, Le. Ini minum dulu tehnya, biar badanmu anget."

"Kepala ku sakit, Bu." Purnomo memegangi kepalanya.

"Gimana keadaan mu, Pur?" Pak Tejo tiba-tiba masuk ke kamar anaknya.

Dia ingin bertanya langsung, apa yang menyebabkan anaknya se tantrum ini.

"Baik, Pak. Cuma sedikit pusing."

"Bapak mau bertanya dan bapak harap kamu bisa jujur. Sebenarnya ada apa? Kenapa kamu bertingkah seperti ini?" Tanya Pak Tejo dengan sabar.

"Aku ingin pernikahan ku dengan Sarah dibatalkan, Pak. Aku sudah punya pilihanku sendiri." Kata Purnomo sembari menundukkan kepalanya.

"Pur! Sudah dari jauh hari Bapak bertanya padamu, tentang pernikahan ini dan kamu setuju saja. Siapa gadis pilihanmu itu? Apa karena dia kamu tega mempermalukan kami?" Kata Pak Tejo.

Seketika hati Purnomo merasa bimbang. Apa yang dikatakan Bapaknya benar! Dia sudah setuju tentang perjodohan bahkan lamaran kemarin, sebentar lagi pernikahan akan dilaksanakan. Namun, hari ini dia ngotot untuk membatalkan. Entah dorongan darimana, sehingga dirinya berani menentang orang tuanya.

"Siapa gadis itu? Beraninya dia mempengaruhi mu untuk membatalkan pernikahan yang sudah diatur. Acaranya tinggal menghitung hari.

Purnomo tidak menjawab. Bu Ayu dan Pak Tejo saling pandang, mereka penasaran dengan orang yang sudah membuat anaknya menjadi pembangkangan.

"Pur, tidak ada gadis yang lebih pantas bersanding denganmu selain Sarah. Dia itu anak juragan kaya, keluarganya terpandang, kedepannya hidup mu akan terjamin." Kata Bu Ayu.

"Aku ndak peduli, Bu, Pak! Aku ingin menikahi Mirna, bukan Sarah atau lainnya." Ucap Purnomo.

"Mirna?" Sontak Bu ayu tersentak mendengarnya. "Mirna si miskin itu yang kamu maksud, Pur?" Bu Ayu memastikan. Mungkin saja tebakannya salah.

"Iya, Bu!"

Pak Tejo menatap istrinya. "Mirna siapa, Bu?" Tanyanya.

"Satu-satunya gadis bernama Mirna disini tu hanya cucunya Kakek Sapto, Pak." Ucap Bu Ayu.

"Ibu Ndak setuju!"

"Hah! Apa Bapak ndak salah dengar to, Pur? Perempuan yang tidak punya masa depan itu mau kamu persunting? Bapak tidak setuju!" Ucap Pak Tejo penuh dengan emosi.

"Iya, Pak! Purnomo kayaknya sudah gila. Bu Ayu tidak habis pikir anaknya minta dinikahkan dengan Mirna, padahal Sarah lebih baik.

"Sebaiknya kamu jujur, Pur. Siapa gadis yang kamu maksud? Ibu Ndak suka sama Mirna jadi jangan tambah lagi kebencian Ibu padanya."

"Bu! Gadis itu Mirna. Aku gak mau tau, pokoknya aku hanya akan menikah dengannya." Purnomo beranjak dari duduknya. Keputusannya sudah bulat, tidak bisa diganggu gugat.

1
Elisabeth Ratna Susanti
wah mulai menikah
Elisabeth Ratna Susanti
banyak misteri nih
Aksara_Dee
eleuh ... eleuh ☺️
Aksara_Dee
emaknya Purnomo juga matre
Elisabeth Ratna Susanti
kupetik 🌹 maaf bacanya nyicil ya
DeanPanca: siap kk author
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh jadi gila,hiks
Elisabeth Ratna Susanti
Purnomo dah kena pelet ya?
Elisabeth Ratna Susanti
aku tidak suka mencium yang lapuk2😅
DeanPanca: aitsss/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
waduh ngeri nih
DeanPanca: yah gitu kak, kalau iri dengki merasuki hati.
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
salam kenal 🙏 like plus subscribe 🥰
DeanPanca: Terimakasih kk. mari saling support
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
kuburan? buat apa? malah tambah penasaran sama ceritanya
Diana (ig Diana_didi1324): nggk taku apa kak🤣
DeanPanca: dulu aku gali kuburan buat nyari obat nyamuk kak. serius loh aku ini./Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
kok aku yg melow sih🥲🥲
DeanPanca: peluk jauh buat kk author, Mama-Papa ku juga udh gak ada.
Diana (ig Diana_didi1324): hmm apalh daya yg sdh tak punya ayah😪
total 3 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
mirna yg asli yg mana ya
Diana (ig Diana_didi1324)
ngeri sekali km mirna,
Diana (ig Diana_didi1324)
ooh ternyata amir suka sama sarah dan mirna sama Purnomo?? hmm baru paham sekarang
Diana (ig Diana_didi1324)
ntar kalau serumah bneran terus gimana ya??
Diana (ig Diana_didi1324)
gitu ya rasanya kalau kena pelet bawaannya pingin ktemu terus sama orangnya
Diana (ig Diana_didi1324): ooh jadi ini novel ter inspirasi dari situ. pingin nyoba juga bikin kisah misteri/horor tapi agak susah
DeanPanca: iya kk, temen aku korban jaran goyang. untung orangnya ketahuan, pas temen ku mau berangkat ke daerah Pinrang
total 2 replies
Aksara_Dee
wuiihh berani juga Sarah
Aksara_Dee: semenjak selesai pesta rakyat, dongeng bukan lagi di mulai dengan ; pada suatu hari
tapi dongeng dimulai dengan kalimat; jika saya terpilih nanti...
uppss ...
DeanPanca: kan anak penguasa, tak jauh berbeda dengan anak anak anggota dewan yg berani berbuat, UANG bapaknya yg bertanggungjawab./Smug/
total 2 replies
Author GG
kyknya Sarah bukan anak polos baik baik eh rupanya, sejahat apa dia, bawa apa pula itu ke rumah Mak Denok 😮 disini orang yang lurus Salman aja kayaknya 😀 nice, lanjut makin berlapis aja nih konfliknya ...
Diana (ig Diana_didi1324)
thor aku agak lupa.. bolh dijelasin gk, yg jahat itu sbnrnya sarah apa mima? apa bnar mima itu nge pelet purnomo
Diana (ig Diana_didi1324): ooh brarti bner ya kak klo mirna yg pelet, oke2 mkash pnjelasannya
DeanPanca: Mirna yg pelet Purnomo.
semua.y karena dendam dan iri ke Sarah.
penyebab.y Sarah berbuat hal yang gk baik ke Mirna. mslhnya apa? pantau terus ya kk author ku
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!