Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Kamu Dekat Aku Dekat
Bruuug …
Khalisa terjatuh di dada Jack, dia tampak lemas.
“Khalisa” Ucap Jack
“Jack” Jawab Khalisa dengan suara pelan
Jack langsung membaringkan Khalisa di atas ranjang, lalu dia memeriksa kondisi istrinya itu.
“Khalisa kamu sakit ?” Tanya Jack yang dia wajab dengan anggukan
“Apa yang kamu rasakan ?” Tanya Jack, dia benar-benar mengkhawatirkan Khalisa. Karena istinya itu tidak pernah terlihat lemah.
“Badanku rasanya sakit semua” Jawab Khalisa
“Kamu kuat Khalisa, kamu tak terkalahkan. Jangan berkata seperti itu” Ucap Jack merasa khawatir
“Jack, jika waktuku tidak banyak maukah kamu hidup bersamaku di sisa hidupku ini. Aku ingin tersenyum saat pergi dari dunia ini” Ujar Khalisa
“Kamu tidak boleh meninggalkanku, kamu harus bertahan hidup. Kamu harus tetap menemaniku” Jawab Jack, dai memegangi tangan Khalisa
“Aku Lelah Jack, aku ingin tidur” Sahut Khalisa
“Tidak, aku akan melakukan apa pun asalkan kamu tetap berada di sampingku. Ajari aku mengenal Allah dan temani aku ke jalan yang benar, Khalisa” Jawab Jack
Khalisa terlihat meneteskan air matanya, seperti mimpi mendengarkan apa yang Jack katakana. Usahanya selama ini tidak sia-sia, bahkan dia harus mempertaruhkan nyawanya.
“Khalisa” Ucap Jack meraba pipinya
“Kamu demam, kita harus ke rumah sakit” Lanjut Jack
“Aku tidak mau, tapi antarkan aku ke suatu tempat” Pinta Khalisa
“Kemana ?, tapi kondisimu sangat tidak memungkinkan” Ujar Jack
“Aku mohon” Jawab Khalisa dengan mata berkaca-kaca
Jack mengepalkan tangannya, dia sangat ketakutan meski pun dia tahu Khalisa sangat kuat.
Jack menggendong Khalisa di punggungnya, mereka meninggalkan tempat itu dan Jack harus pergi ke tempat yang Khalisa inginkan. Sebuah padepokan tersembunyi yang berada di Bogor dan padepokan itu berada di kaki pegunungan, tempatnya jauh dari pemukiman penduduk. Berada di dalam hutan yang ada di atas gunung.
*****
Setelah subuh, Jack dan kedua anak buahnya membawa Khalisa naik gunung. Lion juga ikut bersama mereka untuk jaga-jaga dari binatang buas lainnya, Khalisa berbaring di pungunngu Jack demamnya masih tinggi. Dia hanya berdzikir di sepanjang perjalanan.
“Bos bagaimana ada harimau ?” Tanya Momon
“Iya bos, kita bisa mati jadi santapan mereka” Tambah Maman
“Kalian yang akan menjadi hidangan mereka, aku mengikhlaskannya” Jawab Jack
Mereka berdua langsung terdiam, terkejut dengan apa yang di katakan Jack padanya.
“Kita jadi hidangan harimau Mon” Ucap Maman
“Iya, pantas bos mau membawa kita ternyata kita akan di jadikan tumbal gunung ini” Ujar Momon
“Cepatlah, harimau membutuhkan daging segar” Sarkas Jack
“I-iya bos” Jawab Mereka berdua, mau tak mau mereka mengikuti Jack
Jack berjalan ke dalam hutan, untungnya ada lion yang memiliki penciuman yang tajam. Singa besar itu menurut dan patuh terhadap majikannya, dia berjalan di depan Jack dan yang lainnya.
“Khalisa kamu baik-baik saja ?” Tanya Jack
Khalisa menganggukkan kepala.
“Bos kita harus beristirahat, sudah dua jam kita berjalan” Keluh Momon
“Iya bos, jangankan untuk oleh-oleh harimau. Kita akan mati kehausan karena kelelahan” Timbal Maman
Jack terdiam, dia belum tahu dimana tempatnya. Kalau terus memaksakan diri akan berbahaya untuk keselamatan semuanya, Khalisa juga butuh minum dan makan.
“Oke, kita akan beristirahat sebentar di sini” Jawab Jack dan mereja berdua mengangguk
Jack menurunkan Khalisa, dia mendudukkan istrinya dan bersandari ke pohon besar.
“Sayang kamu belum minum, ayo minum dulu” Titah Jack sambil menyodorkan botol minum ke mulut istrinya
Khalisa tersenyum dan mengangguk, Jack dengan lembut dan perhatian padanya tidak seperti sebelumnya. Khalisa meulai minum dengan perlahan-lahan.
“Bos, ini makanannya” Ucap Momon sambil menyodorkan makanan yang mereka bawa
“Kalian istrirahat dulu, jangan lupa untuk makan dan minum” Titah Jack
“Baik bos” Jawab Keduanya
Mereka memilih pohon yang lain untuk beristirahat, tak lupa untuk makan dan minum sedangkan Jack sibuk menyuapi Khalisa.
“Jack, kamu juga harus makan” Ucap Khalisa dengan suara lemah
“Iya, tapi kamu harus sembuh dulu” Jawab Jack
Khalisa hanya tersenyum, lalu mengambil sendok dan menyuapi Jack.
“Aku ingin makan selalu di suapi oleh kamu setiap harinya” Ujar Jack
“Makanya kamu jangan nakal Jack, aku akan menyuapi kamu setiap hari” Jawab Khalisa
“Aku tidak akan nakal lagi asal kamu ada di sisi ku Khalisa” Ucap Jack
Khalisa hanya tersenyum, membuat suaminya itu bersedih dengan mata berkaca-kaca.
“Khalisa, kamu bahkan mengalahkan semua nanak buahku dan musuhku. Kamu kuat Khalisa” Ucap Jack
“Aku tetap makhluk Allah, akan mati dan berakhir sekali pun aku sangat hebat dan kuat. Tidak ada yang akan abadi Jack, seberapa besar kesombonganmu, semuanya akan hancur” Jawab Khalisa
Jack terdiam dengan apa yang di katakana oleh Khalisa, tidak ada yang abadi semuanya akan berakhir. Dimana pertemuan pasti aka nada perpisahan, dimana ada malam tentu ada siang. Begitu pun sebaliknya, dimana ada awal pasti ada akhir.
“Aku akan tetap hidup kalau pun tetap hidup Khalisa jika kamu mati aku pun juga akan mati” Ucap Jack, dia menangis di depan Khalisa
“Kenapa kamu tidak meminta pada sang pemilik kehidupan ?” Tanya Khalisa
“Siapa ?” Tanya Jack
“Allah, aku milik Allah begitu juga kamu dan seluruh yang ada di muka bumi ini juga milik Allah” Jawab Khalisa
Jack terdiam, dia menundukkan kepalanya.
“Tidak ada alasan malu dan gengsi memohon kepada Allah, meminta maaf kepadanya karena semua miliknya” Lanjut Khalisa
Jack membaringkan kepalanya di pangkuan Khalisa, dia menangis takut kehilangan wanita yang sudan menjadi istrinya itu.
*****
Beberapa jam berlalu, mereka sampai di padepokan tersembunyi. Padepokan itu berada di tengah hutan dan rumah-rumah di sana masih tradisional, hanya terbuat dari bambu, kayu dan dedaunan. Tempat itu di pagar dengan pagar bamboo yang mengelilinginya. Jack dan anak buahnya masuk melalui pintu masuk.
Baru juga masuk mereka sudah di suguhkan dengan suara-suara merdu lantunan ayatayat suci Al-qur’an. Temapt itu seperti sebuah pedesaan, ada pasar, rumah, alun-alun, pendopo, kebun, dan lain-lain. Semuanya berasal dari alam jauh dari kata modern, pakaian orang-orang di tempat itu hanya berwarna hitam dan putih.
“Assalamu’alaikum” Sapa Jack menghampiri sebuah pendopo
“Wa’alaikumsalam” Jawab semua orang yang berada di sana
Di sana beberapa orang sedang berkumpul, pemilik padepokan dia bernama kyai Rasyid. Beliau sudah berusia 60 tahun, generasi ketiga pemilik padepokan tersebut. dan ustad Abdul pemimpin padepokan di sana, dia berusia 45 tahun jauh lebih muda dari kyai Rasyid.
“Anak muda, bagaimana kamu bisa sampai di tempat ini ?” Tanya Ustad Abdul
“Istriku yang memberitahu tempat ini” Jawab Jack
Khalisa terbangun di punggung Jack, memperlihatkan wajahnya ke semua orang.
“Assalamu’alaikum” Ucap Khalisa
“Wa’alaikumsalam” Jawab Semua orang
“Khalisa” Ucap Kyai Rasyid yang hafal dengan wajah Khalisa
Beberapa saat kemudian, Khalisa berbaring di salah satu rumah yang di tujukan untuk tempat tinggal Jack dan Khalisa selama berada di sana.
“Kak Khalisa” Ucap Marwa sambil membawa nampan menghampiri Khalisa
“Marwa” sahut Khalisa
Marwa duduk di samping Khalisa, sama seperti Jack. Dia juga mengkhawatirkan kondisi Khalisa.
“Kakak kenapa ?” Tanya Marwa
“Aku baik-baik saja” Jawab Khalisa
Di uang tamu itu Jack duduk bersama Kyai Rasyid, dia terlihat sedih dan mengkhawatirkan istrinya.
“Pak kyai, Khalisa meminta di bawa ke sini padahal kondisinya sangat lemah. Bagaimana caranya dia bisa sehat kembali kalau dia berada di tempat ini ?” Tanya Jack
“Hidup dan mati di tangan Allah, kenapa kamu takut ?” Ucap Kyai Rasyid
Jack terdiam
“Khalisa orang yang bai, kenapa dia harus sakit ?. Kenapa Allah tidak membiarkan aku saja yang sakit ?” Tanya Jack
“Allah sedang menegur kamu, agar kamu tahu seberapa besar kekuasaannya di bandingkan denga napa yang kamu miliki sekarang” Jawab Kyai Rasyid
“Baik, aku terima teguran dari Allah. Tapi bagaimana caranya agar Khalisa sembuh kembali pak kyai ?” Tanya Jack
“Kamu yang tahu jawabannya, kemana harus meminta dan memohon ampunan” Jawab Kyai Rasyid
Jack terdiam, dia menundukkan kepalanya.
“Assalamu’alaikum” Ucap Kyai Rasyid, dia berdii dan meninggalakn tempat itu begitu pun dengan yang lainnya.
Tinggallah Jack di ruangan itu.
“Wa’alaikumsalam” Jawab Jack
“Allah tempat meminta dan memohon ampunan” Kata-kata itu terngiang di telinga Jack
Jack keluar dari rumah, dia berlari sekuat tenaga keluar dari padepokan
“Itu bos lagi loma lari ?” Tanya Momon sambil memakan makanannya yang berada di tangan
“Mungkin saja, ap akita ikut lomba juga ?” Ucap Maman
Benar-benar anak buah Jack tidak bisa di andalkan sama sekali.
Jack berlari sampai ke sebuah sungai, dia menceburkan diri ke dalam sungai itu. Air jernih, banyak bebatuan besar di sekelilingnya.
“Allahu akbar” Teriak Jack dia muncul ke permukaan
“Kenapa kau ingin mengambil Khalisaku ?, kau tahu aku baru saja mencintainya” Teriak Jack marah-marah mengeluarkan emosinya
“Aku terima teguranmu, aku terima hukumanku” Tambah Jack masih berteriak
“Jangan ambil istriku, aku berjanji aku akan berubah” Teriak Jack
Beberapa menit kemudian, dia sholat di atas batu besar. Dia terlhat khusyuk, kedua anak buahnya sampai terharu melihat Jack mendirikan sholat untuk pertama kalinya.