Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Pesta Kecil-Kecilan
“Assalamu’alaikum pah” Ucap Nayla berjongkok di samping pusara papahnya
“Pah aku juara satu, papah pasti bangga kan pah ?” Ujar nayla dengan mata berkaca-kaca
“Pabrik sekarang sedikit lebih besar pah, pegawainya juga sekarang ada 10 orang” Lanjt Nayla menceritakan apa yang dia dan kakaknya capai seakan-akan papahnya bisa mendengarkannya
“Ayo pulang dek, kasihan mamah” Ajak Ali
“Aku pulang yah pah” Ucap Nayla lalu mengirimkan doa sebelum dia pergi
*****
Setelah dati pemakaman papahnya Nayla tertidur karena merasa cape, dia terbangun dan meraih ponselnya yang berada di dalam tas slempangnya ada banyak pesan masuk yang memberikan selamat.
Kak Juan {Selamat atas kelulusan kamu ya}
Nayla {Terima kasih kak}
Lalu Nayla beralih kepada pesan dari Kholis
Kak Kholis {Congrats Ya Nayla, aku dengar kau jadi juara satu}
Nayla {Terima kasih kak, iya kak alhamdulillah}
Selanjutnya dia membuka pesan dari Rizky
Rizky {Ayo kita bikin acara barbeque di depan rumah kamu nanti malam, buat perta perpisahan dan juga kelulusan kita}
Nayla {Ayo aja, tapi nanti sore ke sini dulu kita belanja bahan-bahannya}
Rizky {Oke siap}
Nayla {Beritahu Siska dan Sinta}
Risky {Beres}
Tinggal dua pesan dari Rangga dan gus Riqza, Nayla memilih pesan dari Rangga
Rangga {Sayang selamat ya, kamu pasti lulus kan ?, aku juga nanti malam mau keluar untuk merayakannya tidak ?}
Nayla {Kamu ke rumah aja, nanti kita barbequean di rumah aku}
Rangga {Oke sayang}
Nayla segera mandi karena sudah pukul 4 sore, selesai mandi Nayla keluar mencari Ali.
“Kak, tolong bilang sama mang Asep yang suruh anterin barang yang untuk pesantren Al-Mukmin ke rumah. Gus Riqza mau ambil barang katanya” Ucap Nayla saat bertemu dengan Ali sambil fokus ke layar laptopnya
“Kamu telpon sendiri aja nih” Jawab Ali sambil menyerahkan ponselnya
Nayla langsung mencari nomor kontak di ponsel Ali dan langsung menelponnya.
“Assalamu’alaikum mang Asep, mang saya minta tolong dong barang yang buat pesantren Al-Mukmin tolong bawa ke rumah aja yam ang. Orangnya mau ngambil ke rumah jadi kita gak perlu kirim ke sana”
“……………………….”
“Iya mang, yang udah di packing kemarin. Tolong bawa ke rumah ya”
“…………………………”
“Makasih mang”
Setelah itu Nayla meletakkan ponsel Ali di meja dan mengintip apa yang kakaknya kerjakan.
“Kakak nanti malam akum au bikin acara barbequean sama teman-teman” Ucap Nayla
“Siapa aja ?” Tanya Ali
“Rizky, Rangga, Sinta, Siska, dan gus Riqza aja sih” Jawab Nayla
“Iya gak papa, bilang sama mamah dulu” Ucap Ali
“Mau bilang apa sama mamah ?” Tanya Rasti yang ada di ambang pintu lalu ikut bergabung
“Nanti malam mau ngadain acara barbequean mah, boleh ya mah ?” Tanya Nayla
“Boleh, kamu belanja dulu nanti” Jawab Rasti
“Siap mah, aku belanja sama Iki” Ucap Nayla
*****
Jam setengah 5 Rizky sudah menjemput Nayla, mereka pergi ke supermarket terdekat mneggunakan motor agar lebih cepat sampai. Nayla membeli sosis, dumpling keju, dumpling ayam, odeng dan lannya.
“Udah ? atau apa ada lagi yang mau di beli ?” Tanya Rizky
“Kayaknya udah semua” Jawab Nayla
“Ayo kita bayar biar cepat pulang” Ajak Rizky
“Ayo masa langsung pulang aja” Jawab Nayla sewot
Nayla dan Rizky mengantri di kasir, saat selesai membayar Nayla melihat gus Riqza berada di belakang Rizky.
“Gus” Sapa Nayla membuat Rizky menoleh ke belakang, sementara yang Nayla sapa hanya mengangguk
“Gus belanja banyak juga ?” Tanya Nayla
“Ini sebenarnya mau saya bawa ke rumah kamu” Jawab Gus Riqza
“Oh ya sudah kalau gitu kita langsung ke rumah aja, kebetulan saya dan teman saya juga baru selesai belanja. Ini kenalin teman saya namanya Rizky” Ucap Nayla menunjuk kea rah Rizky
“Rizky” Ucap Rizky
“Riqza” Ucap Gus Riqza
Mereka berdua saling berjabat tangan, lalu mereka bertiga berjalan keluar menuju parkiran.
“Barangnya mau titip sama saya, kebetulan saya bawa mobil” Tawar Gus Riqza
“Boleh gus kalau gak ngerepotin” Ucap Nayla menyerahkan kantong kresek pada gus Riqza yang langsung menerimanya dan mereka pun bergegas pulang ke rumah Nayla
*****
“Assalamu’alaikum” Ucap Mereka bertiga
“Wa’alaikumsalam” Jawab Rasti an Ali, Rangga juga sudah datang
“Loh kok bisa barengan sama gus Riqza ?” Tanya Rasti
“Nggak sengaja ketemu di supermarket mah” Jawab Nayla
Risky membawa belanjaan ke meja yang ada di teras, gus Riqza turun dan mengangguk sekilah pada Rasti.
“Kenalin gus, itu kakak saya kak Ali dan itu pacar saya namanya Rangga” Ucap Nayla sambil menunjuk kearah Ali dan Rangga bergantian
“Senang bertemu denganmu” Ucap Ali
Lalu Riqza beralih kearah Rangga untuk bersalaman dan tersenyum
“Nay ini yang buat manggang mana ?” Tanya Rizky yang sudah duduk manis menikmati cemilan yang di buat oleh Rasti
“Ada di belakang, nanti aja bikinnya Ky. Sholat dulu yuk udah magrib nih” Jawab Nayla
“Siska sama Sinta gak ke sini Nay ?” Tanya Rizky
“Katanya mau ke sini tapi gak tahu jam berapa” Jawab Nayla
“Kalau arah ke masjid kemana ?” Tanya gus Riqza
“Ada di belakang rumah terus belok kanan tapi masuk gang gus” Jawab Nayla
“Mari sama saya saja, saya juga ma uke mesjid” Ucap Ali seraya berdiri mengajak gus Riqza untuk mengikutinya
“Aku sholat dulu sayang” Ucap Nayla pada Rangga
“Oke” Jawab Rangga
Usai sholat Nayla menyempatkan membawa Al-Qur’an walau pun hanya beberapa ayat lalu di sambung berdzikir dan mendoakan ketenangan almarhum papahnya, saat Nayla keluar ternyata Siska dan Sinta sudah datang Nayla langsung memeluk mereka bergantian.
“Bikin minum dulu yuk” Ajak Nayla
“Ayo” Jawab Sinta dan Siska serentak
“Kalian nanti nginep atau langsung pulang ?” Tanya Nayla
“Nginep dong” Jawab Siska
“Iya kita nginep kok” Sahut Sinta
“Siplah” Jawab Nayla sumringah
Nayla menyajikan minuman di atas meja dengan rasa yang berbeda-beda.
“Wah ada pangeran disini Nay” Ucap Sinta
“Pangeran apaan ?” Tanya Nayla
“Tuh pangeran Inggris, ganteng banget” Jawab Sinta menangkupkan kedua pipinya membuat Nayla geleng-geleng kepala
“Kenalin gus, ini teman-teman saya Sinta dan Siska” Ucap Nayla
“Sinta” Ucap Sinta dengan pedenya mengulurkan tangannya
“Saya Riqza” Jawab gus Riqza sambil mengkupkan tangannya di depan dada lalu menganggukan kepalanya seraya tersenyum saat menatap Sinta
Nayla mengulum senyum saat melihat raut muka Sinta yang masam
“Sabar ya ukhty” Goda Nayla
“Apaan sih” Sewot Sinta
Nayla dan Siska tak kuasa menahan tawa melihat tingkah Sinta