NovelToon NovelToon
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khaula Azur

Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Bab 4

"Ya, kamu benar sayang putri kita punya pikiran dewasa dari usia seharusnya, dia juga bijak bahkan aku merasa kalau Mia lebih bijak dari Dita." Husni menghela nafasnya lega.

"Ya, itu benar. Tapi cepat atau lambat Dita juga suatu hari dia akan jadi orang yang bijak, Mas akan membimbingnya 'kan?." Delia.

"Tentu, kamu juga ikut membimbingnya juga, biar bagaimanapun dia tetap anakmu" Husni memegang telapak tangan Delia.

"Aku gak membedakan antara Dita dan Mia, walaupun sikap Dita ke aku kaya gitu, sementara aku sama Mia sangat dekat, tapi mereka dua-duanya anakmu otomatis jadi anakku juga." Delia membalas genggaman suaminya. Husni tersenyum, ia begitu terharu.

"Makasih ya sudah sabar menghadapi sikap Dita, kadang aku malu sama kamu dengan kelakuannya." Husni wajahnya berubah sendu, mengingat sikap anak sulungnya pada sang istri.

"Mas, sampai kapan kamu terus minta maaf terus, ini sepenuhnya bukan kesalahan kamu juga, kadang circle juga mempengaruhi perilaku seseorang." Delia.

"Aku beruntung banget punya istri sebaik dirimu. Aku makin cinta sama kamu. Del." Husni menatap dengan tatapan penuh cinta.

"Ish. Apaan sih gombal banget, sudah sana giliran kamu ya, Mas. nemenin si Mia belajar." Delia menyembunyikan wajah merona nya buang muka.

"Yah, Padahal aku masih pengen banget manja-manjaan sama kamu kaya gini." Husni pura-pura memberungut.

"Sudah sana ah, aku mau baca novel favorit aku." Delia mendorong pelan bahu sang suami.

"Biarinlah Mia belajar sendiri, lagipula dia masih taman kanak-kanak jadi masih bisa santai." Husni enggan beranjak dari duduknya di ruang tamu.

"Sudah sana, ah. nanti ngambek loh anaknya gak di samperin." Delia masih sibuk mendorong bahu sang suami.

"Gak akan, dia udah tidur." Husni tersenyum penuh percaya diri.

"Ayah, kenapa Ayah masih di sini? Inikan giliran ayah menemani Mia belajar, besok lusa juga ada ulangan menggambar jadi ayah sekalian ajarin Mia menggambar." Mia rajuknya.

Delia terkekeh merasa menang. Sementara Husni loyo, maksud hati ingin bersama sang istri tapi apa daya ia harus menemani sang putri bungsunya.

Bu Susi dan Dita tengah makan malam bersama, mereka duduk di kursi berdekatan di ruang makan, Hanya sambel ikan tongkol, perkedel dan krupuk sebagai lauk menemani nasi untuk makan malam mereka.

Bu Susi dan Dita di kejutkan dengan suara bel di depan.

"Siapa ya, Nek. Malam-malam ke rumah kita?" Tanya Dita sambil menyuapkan sendok makannya ke mulut.

"Nenek juga gak tau, yasudah kamu lanjutkan saja makannya, biar nenek yang buka pintunya." Pinta Bu Susi bangun dari duduknya.

Bu Susi melangkahkan kakinya ke ruang depan. Bu Susi menekan kunci rumahnya untuk membuka pintu. Betapa terkejutnya Bu Susi ketika ia membuka pintu depan melihat sosok seorang wanita yang sangat familiar baginya, iya' sosok wanita itu adalah Rindu, putri semata wayangnya yang sudah empat tahun lamanya.

"Rindu, ini benar kamu? Tapi bukannya besok.."

"Iya, Bu. Ini aku! Tiba-tiba aja jadwal penerbangan aku di majuin, aku sengaja tidak memberitahu ibu karena ingin memberi kejutan.." jawab Rindu yang mengenakan dress terusan di bawah lutut berwarna hitam.

"Apa kabar, Bu?" Tanya Rindu tangan kanannya memegang gagang ransel besar berwarna ungu.

"Kabar ibu baik, Ibu masih tidak percaya kalau kamu sudah kembali sayang." Bu Susi memeluk putrinya, Bu Susi tak dapat membendung air matanya yang sudah menetes di pipinya, ia menangis haru.

"Ibu kangeeen banget sama kamu, Nak!." Bu Susi mengelus punggung putri kesayangannya.

"Rindu juga kangen banget sama ibu, akhirnya aku bisa kembali lagi ke tanah air." Rindu membalas dekapan hangat sang ibu. Rindu tak kalah sama dengan ibunya, air matanya sudah banyak membanjiri pipi mulusnya itu.

"Nenek, siapa yang datang?" Tiba-tiba suara anak kecil menarik perhatian mereka.

Suara itu tak lain dan tak bukan suara Dita yang berjalan ke depan. Mata Dita membulat saat ia melihat sosok yang sangat ia rindukan selama ini. Yaitu sang ibu. Yang ia panggil "mama".

"Mama?." Dita memastikan.

"Iya, Dit. Ini mama." Rindu melepas pelukannya. Dita langsung setengah berlari beberapa meter kearah sang mama, Rindu melebarkan tangannya menyambut Dita untuk memeluknya. Akhirnya Rindu dan Dita pun pelukan.

"Dita kangen sama mama, hiks" Isak tangis Dita.

"Mama juga kangen sama Dita, Dita gimana kabarnya?" Rindu mencium kepala putrinya.

"Baik mah, Mama jangan pergi lagi ya!"

"Ya sayang, mama gak pergi lagi, O.ya, dimana Mia?" Tanya Rindu. Selama Rindu di luar negri, ia tak pernah video call dengan putri bungsunya. Bu Susi hanya sesekali mengirimkan foto Mia pada Rindu. Bahkan Rindu pun tak memiliki no ponsel sang mantan suaminya.

"Udah, kamu istirahat aja dulu nanti ibu jelasin sama kamu." Pinta sang ibu pada putrinya. Bu Susi sengaja mengalihkan pembicaraannya karena tak ingin membebani pikiran nya, sementara Rindu baru sampai dari perjalanan luar negeri dalam pikirannya.

Kini Rindu dan Bu Susi sudah duduk di ranjang kamar Rindu. Sementara Dita sudah pergi tidur ke kamarnya sendiri, Dita memang sudah di tinggal tidur sendiri semenjak usia empat tahun.

"Jadi, Mas Husni tidak mengizinkan ibu membawa Mia untuk menjemputku ke bandara?" Rindu terkejut, ia tak menyangka begitu Bu Susi memberitahukan kalau Husni melarang ibunya membawa Mia.

"Tapi kenapa?"

Bu Susi mengangkat bahunya.

"Ibu juga tidak paham dengan pemikiran anak itu, Dia bilang kalau untuk sementara waktu Mia tidak bertemu dulu sama kamu, dia juga bilang kalau Mia akan bingung begitu Mia tahu dia punya dua ibu, dan hal itu akan membuat Mia jadi kecewa sama kamu." Bu Susi menjelaskan alasannya.

"Ini tidak benar, Mia harus tahu kalau akulah ibu yang sudah melahirkannya!." Darah Rindu mendidih begitu tahu ia tak di izinkan untuk bertemu Mia, ia terima dengan alasan Husni.

"Menurut ibu juga seperti itu, tapi Husni dia tetep keukeuh pada pendiriannya, jangan-jangan wanita itu yang sudah memprovokasi Husni supaya kamu tidak bertemu Mia, dia ingin menguasai Mia dan suaminya itu, dia ingin merebut cucuku." Bu Susi geregetan.

"Aku harus bicara dengan Mas Husni, dia tidak bisa berbuat seenaknya begitu saja padaku." Rindu yang sudah kesal.

"Ya, besok kamu datangi saja rumahnya, sekalian kamu temui putrimu dan tunjukkan pada wanita itu kalau kamu yang berhak atas putri kandungmu." Bu Susi sarannya, Rindu menganggukan kepala tanda setuju.

Hari berganti pagi, sebuah mobil berwarna merah berhenti di depan rumah keluarga kecil Husni. Turunlah kaki mulus dengan high heelsnya berwarna biru. Jari-jari tangan lentiknya memegang daun pintu, seorang wanita dewasa mengenakan dress berwarna biru dengan lengan pendek, terusan rok di atas lututnya. Wanita itu adalah Rindu dengan kacamata yang di pakainya.

Mohon dukungannya para reader.

Jika kalian suka jangan lupa tinggalkan komennya,

1
murni l.toruan
Syukurlah Delia pergi, makanya jadi suami itu harus percaya sama istrinya. Sudah pergi sibuk nyari sampai ke ujung kulon
Khusnul Khotimah
walaupun g suka karakter Husni tp AQ sukaodelan cerita yg author buat g bertele tele
Khaula Azur: makasih kak
total 1 replies
murni l.toruan
Syukurlah kalau sudah sadar dan menyesal karena Delia sudah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Makanya jangan duakan cintanya Delia, belajar dari pengalaman tentang kelicikan mantanmu
murni l.toruan: Hehehe... terlalu semangat kakak Author
Khaula Azur: duakan cintanya ma anaknya Husni hihi
total 2 replies
Khusnul Khotimah
moga sakit beneran hingga metong,,,,,moga kebongkar kebusukan mantan,,,,moga Delia pergi jauh dan mandiri,,,,,,moga Delia mampu bahagia bersama buah hati,,buang jauh lelaki yg g bisa jaga hati istri,
murni l.toruan
Good ideas Delia.. biar Husni hidup dalam penyesalan karena ilmu licik Rindu dan maknya, semoga Dita sakit berat seperti ucapannya Rindu, karena ucapan adalah doa'
murni l.toruan
Capek bacanya, kalau Husni tidak senang kamu hamil, tinggalin saja toh kamu punya kehidupan sendiri Del, sudah mpet banget sama ceritanya Rindu
Khaula Azur: makasih kak udh mampir
total 1 replies
murni l.toruan
Jangan sampai ada penyesalan akibat mantan istri terlalu banyak ikut campur. Rindu cocok jadi bintang sinetron televisi burung terbang. Husni karma sedang menunggu di kehidupanmu
Khaula Azur: makasih mba udh mampir
Khaula Azur: terima kasih mba murni I.toruan
total 2 replies
murni l.toruan
Ampun deh nihh si Husni...kok bisa percaya sama mantan nenek lampir Rindu. Istrimu kamu bilang baik, ketemu mantan kok jadi tunduk sama nenek lampir ya, yang baik dan tulus dan terus tidak dipercayai lama-lama kita suruh saja pergi jauh.
Khaula Azur: makasih udh mampir kak
total 1 replies
murni l.toruan
Rindu orang stres... yang perlu ke psikiater itu Rindu karena gila. Anaknya Mia masih kecil di tinggal pergi... datang2 mau ambil dengan cara ngak ada aturan
murni l.toruan
Kok pengen nimpuk kepala nih orang ya, Husni jangan kasih kesempatan sama mantan istri yang tidak ada akhlak.
murni l.toruan
Keluarga yang tidak manusiawi, mama kandung kembali mau merusak mental Mia. Tolong jangan sampai nenek lampir juga ikutan ngak punya otak
Khaula Azur
menarik
Kang Malik
mantep lanjutkan kak
pine
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Khaula Azur: ya di tunggu terus ya, makasih udh mampir🤗
total 1 replies
Khaula Azur
dukung terus dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian para readers,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!