Sinopsis :
Seakan tak percaya pada hidup yang seolah khayalan. Baru semalam ia tertidur karena kelelahan dan sekarang ia berpindah jiwa ke masa lampau, Chu Wei memasuki tubuh seorang janda berusia 32 tahun yang namanya sama dengan nya, memiliki 3 anak laki-laki yang sudah dewasa. Beruntung di keajaiban masih ada keajaiban, DING! "Sistem Pasar, beli dengan harga murah, jual dengan harga mahal" setidaknya ada sistem yang bisa membantu nya dari kelaparan.
"Ibu mertua saya sangat misterius sekarang, dia selalu mengeluarkan barang-barang secara misterius. Mengapa selalu mengumpulkan sayuran? Darimana uangnya itu datang? Namun saya tidak berani bertanya, asalkan ada makanan untuk di makan, itu sudah cukup."
Note : Slow Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Gu Yuzi mengambil mangkuk, mangkuk nya panas karena berisi nasi matang yang panas, namun ia tidak berani melepaskan nya.
ia memakan nasi nya, rasanya panas, namun sangat wangi dan pulen. Seumur hidup ia tidak pernah makan nasi putih yang begitu lembut dan wangi ini.
Dua orang lainnya juga buru-buru mengambil mangkuk nasi dan memakan nya walaupun panas.
Chu Wei tersenyum tipis menggeleng kan kepalanya. Melihat kedua menantu perempuan nya masih duduk tegak seperti orang bodoh, dia berpura-pura kesal dan berkata. "Apakah kalian menunggu aku memberikan nya padamu atau apa? "
Tangan keduanya bergetar.
Di rumah ini yang di utamakan adalah Ibu mertua, yang kedua adalah Ayah mertua yang ketiga adalah saudara iparnya dan dia adalah yang terakhir. Jadi jika tidak ada cukup makanan, ia tidak akan mendapatkan makanan.
Mereka berdua mengambil mangkuk nasi, mencium aroma nya sudah membuat perut mereka keroncongan.
Pertama kali nasi pulen ini masuk ke lidah rasanya benar-benar pulen dan wangi.
Chu Wei melirik mereka semua hanya makan nasi putih. "Apakah kalian tidak ingin lauknya? Jika tidak aku akan memberikan nya pada pengemis di luar! "
"Tidak! Ibu kami mau! "
"Kami mau! "
"Ya, mau! "
Sebenarnya mereka sudah menahan nya sedari tadi. Sayur tumis dengan minyak yang mengkilat dan aroma daging membuat mereka tidak bisa mengalihkan tatapan.
"Gunakan sumpit! "
Mereka semua tidak terlalu pandai menggunakan sumpit. Tapi takut membuat Ibu mereka marah akhirnya mereka menggunakan nya.
Dulu saat Ibu mereka merasa kesal ataupun marah jika mereka tidak kondusif saat makan, Ibunya akan mengirim kan makanan tersebut ke keluarga Chu hingga membuat mereka kelaparan.
Dan sekarang mereka dengan menurut, menggunakan sumpit dengan hati-hati.
Setelah selsai makan mereka semua penuh kekuatan. Gu Mao. "Bu, apakah kita akan pergi ke rumah keluarga Chu sekarang? "
Chu Wei menatap dengan bingung. "Untuk apa? "
Gu Mao. "Tentu saja untuk ganti rugi! "
Gu Zhi. "Ya betul, mereka sudah membuat kepala Ibu berdarah. Harus meminta ganti rugi pada mereka! "
Chu diam. "Semuanya duduk"
Ketiga anak laki-laki saling memandang. Mereka tahu Ibu mereka tidak akan mengizinkan mereka untuk pergi meminta kompensasi.
Kalau di pikir-pikir Ibu mereka sangat menyukai keluarga paman nya, bagaimana dia bisa menyerah kepada mereka.
Kalau kesedihan Ibu mereka sudah usai, mereka khawatir Ibu mereka akan kembali ke keluarga Chu seperti semula.
..
Hari mulai gelap.
Chu Wei menatap ke langit yang gelap lalu mengernyit.
"Yuzi, dimana kakak-kakak mu? "
Yuzi menggeleng kan kepalanya. "Aku tidak tahu, aku akan mencari mereka di ladang! "
Sebelum Yuzi melangkah keluar, Gu Zhi dan Gu Mao sudah hadir secara bersamaan. Masing-masing menenteng keranjang di punggung mereka.
Yuzi tercengang.
"Apa yang ada di belakang kalian? "
Gu Zhi dan Gu Mao hanya tersenyum. Mereka melangkah ke dalam bersamaan dan secara serempak memanggil.
"Ibu! "
Chu Wei yang berada di dapur melangkah kan kakinya begitu mendengar suara anak-anak nya.
Begitu sampai Chu Wei tercengang.
"Ibu lihatlah, apa yang kami bawa! " Gu Zhi.
"Ya, Ibu! Kami mendapatkan banyak sekali! " Gu Mao.
Kedua Kakak beradik itu mengeluarkan sayuran hijau liar, jamur beserta lainnya. Semua keranjang mereka penuh dengan sayuran.
Kemarin mereka melihat Adik ketiga mereka mengumpulkan sayuran liar, lalu Ibu mereka menghadiahi nya dan memuji nya.
Kedua anak laki-laki itu menatap Ibu mereka dengan mata cerah berharap di puji seperti Adik mereka kemarin.
Chu Wei hanya terdiam. Astaga, padahal kedua anak ini sudah memiliki istri. Tapi masih bertingkah seperti anak kecil.
Tapi Chu Wei mendapatkan keuntungan, ia memuji mereka berdua lalu mengeluarkan dua permen susu dan di berikan nya pada mereka.
Gu Zhi dan Gu Mao tersenyum cerah, mereka segera berlari ke dapur menyerahkan permen susu milik mereka ke istri mereka.
"Makan lah, anak kita harus mendapatkan asupan nutrisi! " Gu Zhi menyerah kan permen susu itu kepada Wu Hua Ning dengan ekspresi hangat.
"Ayo makan, permen susu ini sangat enak! " Man Yue mendapatkan permen susu itu langsung masuk ke mulut nya. Ia hanya tersenyum kepada suaminya yang baik.
Saat-saat dulu suami nya selalu menyisihkan makanan untuk mereka. Jika suami mereka tidak menyisihkan makanan untuk mereka makan, mereka pasti tidak akan bisa berdiri seperti sekarang.
Chu Wei membawa kedua keranjang itu, namun sayang kedua keranjang itu terlalu berat. Ia tidak bisa membawa nya, bagaimana pun tubuh ini sangat lemah, pemilik tubuh hanya tahu bermalas-malasan.
Gu Yuzi dengan semangat membawakan kedua ke ranjang itu ke kamar Ibu nya.
Berharap akan di berikan permen susu yang rasanya enak itu.
Chu Wei hanya terkekeh dan memberikan anak ketiga permen susu, setelah nya anak ketiga pergi dengan senang.
Di kamar ia menjual dan menghitung pendapatan nya.
[ Ding! Buah-buahan liar alami 27 pon seharga 270 koin tembaga ]
[ Ding! Pakis liar alami sebanyak 15 pon seharga 45 koin tembaga ]
[ Ding! Jamur liar alami sebanyak 20 pon seharga 100 koin tembaga ]
[ Ding! 5 Gonderama 51 tahun seharga 2.500 koin tembaga ]
Chu Wei terkejut, tanpa di duga kedua anak ini mendapatkan Gonderama yang berbentuk jamur.
Chu Wei menghitung, jika di jumlah kan dengan koin kemarin ia memiliki...
2.960 koin tembaga.
Jika di alokasikan ke tael perak maka setidaknya ia memiliki 2 tael perak 960 koin tembaga.
Chu Wei membayangkan ia tidak perlu khawatir lagi soal makanan. Banyak sayuran dan makanan lain nya yang berharga murah di pasar sistem. Selain itu ia tidak perlu ragu untuk mengeluarkan nya, karena semua anak dan menantu nya tidak akan berani menanyakan itu.
Chu Wei membeli setoples kaca besar kimchi kemudian membawa nya ke ruang makan.
Kebetulan semuanya sudah duduk dan tengah menunggu Chu Wei untuk duduk.
Saat datang, anak-anak nya menatap penasaran dengan benda yang di bawa Chu Wei.
Chu Wei duduk lalu menyimpan kimchi di atas meja makan.
"Bukan kah ini bahan kaca? " Gu Mao.
"Wah, Ibu. Kamu punya bahan kaca! Cantik sekali! " Gu Yuzi.
Mereka semua terpesona oleh bentuk kaca yang menyerupai vas bunga. Sangat indah, terlebih itu berwana merah karena kaca berwana bening sehingga menampilkan warna kimchi yang merah terang.
Dalam hati Chu Wei menggeleng kang kepalanya, di zaman modern anak-anak nya bisa di sebut sebagai manusia katro.
Chu Wei membuka tutup toples. Kali ini tak satu pun dari mereka tahu tutup itu berbahan apa, karena plastik pada era ini belum ada.
Begitu tutup di buka, aroma harum kimchi langsung menyebar membuat semuanya mau tak mau menelan air liur nya.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat yah
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍