NovelToon NovelToon
Evil In The Dark

Evil In The Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Loka Jiwa

Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab IV Mengungkit kejadian masa lalu

Disebuah Cafe ditengah hirup pikuk kota, Adriana duduk berhadapan dengan Kenzo, sedari tadi Kenzo terus mengeluh bahwa dia perlu bersantai, Adriana terpaksa membawanya karena mereka juga tidak bisa menangkap pria yang mereka tanyain hanya karena curiga, Han sudah menyelidiki tentang pria itu, Adriana yakin sebentar lagi mereka akan mendapat informasi.

" Aku ingin bertanya?" kata Kenzo tiba-tiba.

" Apa?"

" Sudah berapa lama kau menjadi polisi?" tanya Kenzo sesekali menyeruput es Americano yang ia pesan.

" Dua tahun."

" Apa kau pernah mendengar berita tentang polisi terkenal 5 tahun yang lalu?" Adriana mengangkat sebelah alisnya menatap Kenza.

" Apa maksudmu polisi legenda yang tewas dalam kecelakaan?" Wajah Kenzo langsung cerah dan ia mengangguk cepat.

" Kau tau?" Kenzo berharap-harap Adriana memiliki informasi, karena Adriana terlihat menyakinkan.

" Tidak." wajah Kenzo langsung melas, dia dengan kesal membuang muka kearah jendela, Adriana menghancurkan ekspektasinya.

" Hei kau harusnya fokus menangkap pelaku yang kau lihat, jika tidak kau akan ditahan setahun." Kenzo mendengus kesal.

" Mungkin saat ia muncul kembali, aku pasti mengenalinya." Kenzo tidak mungkin melupakan senyuman yang mengejek dirinya, ia pasti menemukan pelaku itu, Kenzo yakin bahwa pembunuh itu seorang amatir, dilihat bahwa dia gegabah membunuh saat melihat orang lain.

Kenzo melihat kearah luar kaca transparan dari cafe, dia melihat seseorang memakai pakaian hitam dan topi hitam diseberang jalan sedang menatap dirinya tak lama langsung pergi setelah dilihat Kenzo.

" Aku pergi sebentar." Ia langsung pegi mengejar orang itu, pria berbaju hitam itu berbelok dijalan gang sepi, ia berjalan lambat menunggu Kenzo datang menemuinya.

" Kenapa kau ada disini?" tanya Kenzo.

" Tuan muda." Ia membungkuk hormat.

" Jawab pertanyaanku."

" Tuan besar mengetahui anda akan datang untuk menggali kematian saudara Anda, karena itu mengirim aku kemari untuk membantu."

" Pergilah, katakan pada papa untuk tidak khawatir aku bisa menjaga diriku sendiri."

" Tuan muda aku tidak bisa kembali, Tuan besar tidak akan mengampuni nyawaku jika terjadi sesuatu pada tuan muda."

" Sejak kapan kau mengikutiku?"

" Saat anda dikantor polisi." Kenzo mengusap wajahnya, " Saya tau anda berkerja sama dengan polisi bukan karena takut ditahan, memangnya kantor polisi mana yang bisa menahan tuan muda, tetapi tuan muda, tuan besar berpesan bahwa mengungkit kejadian 5 tahun yang lalu akan membawa masalah." lanjutnya.

" Berapa orang yang kalian bawa kemari?" ia tidak ingin mendengar nasehat yang sudah dia dengar setiap hari saat bersama ayahnya, jadi ia mengalihkan pembicaraan.

" Saya sendiri."

" Pergi, Adriana datang, aku akan menghubungimu jika aku perlu bantuan." pria itu langsung melarikan diri, tak lama Adriana benar-benar datang, dia memang sengaja mengikuti Kenzo saat Kenzo pergi.

" Kenapa kau lari kemari?" tanya Adriana dengan nafas turun naik karena lelah berlari.

" Hanya untuk berolahraga."

" Olahraga?" Adriana memukul bahu Kenzo. " Kukira kau menemukan sesuatu ditempat seperti ini." Ia menjadi kesal karena merasa dibodohi dan ia berlari seperti anjing gila karena Kenzo berlari sangat cepat.

" Han mengirim pesan, Kau ingat gadis yang kau temukan terbunuh, Han mengatakan bahwa tempat Elvia dikurung ditemukan, Ayo kesana." Kenzo mengangguk.

Mereka segera berangkat, disebuah gudang kecil bekas pabrik ikan yang diawetkan yang sudah tidak digunakan lagi, tempat itu terpencil dan akses kesana sulit, memang tempat yang tidak mudah untuk ditemukan. Han dan beberapa polisi lainnya membuat pembatas, Adriana datang bersama Kenzo melihat lokasi.

" Disini tidak ada apapun, para korban sangat menderita disekap diruangan seperti ini." Komentar Han, terdapat banyak alat penyiksaan, ruangan bekas ikan dijadikan tempat penyimpanan, tidak dapat dibayangkan bagaimana tersiksanya para korban.

Kenzo melihat sekitar, dapat dibayangkan olehnya pria itu melakukan penyiksaan seolah didepan matanya itu terjadi, masih terbayang olehnya gadis itu berlari mencari pertolongan tetapi tetap saja berakhir tragis. Kenzo mengingat kembali kejadian itu, wajah pelaku yang ia lihat samar-samar dikegelapan hutan.

" Apa yang kau pikirkan?" Adriana menegurnya saat melihat Kenzo melamun.

" Tidak ada."

Han mendekati mereka lalu menyerahkan sebuah kertas pada Adriana." Kapten, aku udah mencari tau informasi tentang pria yang kapten minta."

" Celio Ravanza, umur 26 tahun, dia sudah lama menyukai Amora, dimalam Amora hilang dia juga sempat menghilang sehari kemudian dia kembali, ada kemungkinan dia yang menculiknya, ku dengar dia pernah menyatakan cinta tetapi ditolak karena dia seorang pengangguran." jelas Han.

" Ayo kita selidiki."

Mereka segera pergi ketempat tinggal Celio, disana mereka berdua diam-diam masuk, alamat rumah sudah lengkap didapatkan, saat Kenzo mengetuk, pria itu membuka sedikit dan terkejut, secara refleks dia ingin menutup pintu karena takut tetapi segera ditahan Kenzo dan langsung mendobrak pintu menahan Celio agar tidak kabur.

" Aku tidak tau, kenapa kau menangkapku?" kata Celio cemas, dia sudah ditekan di dinding oleh Kenzo untuk tidak bergerak dan kabur.

" Kalau kau tidak salah, kenapa lari." tanya Kenzo, Adriana memeriksa seluruh isi rumah, Celio tinggal sendiri dirumah.

" Karena kau tiba-tiba datang, aku terkejut."

" Oh, kau takut karena kau bersalah."

" Aku tidak bersalah." teriaknya marah.

" Kalau begitu, mari bicara baik-baik dan jangan melawan apalagi kabur, kalau tidak akan kupatahkan kakimu." acam Kenzo.

" Baik." Celio perlahan tenang, Kenzo melepaskan kunciannya, Adriana mendekat.

" Dimana Amora?"

" Aku tidak tau?" Kenzo hampir ingin memukul kepala Celio karena kesal.

" Jangan buang waktu, apa yang kau lihat dimalam itu?" Celio tercengang mendengar Kenzo, dia takut berbicara karena takut dituduh bahwa dia yang menculiknya, dan Kenzo bisa melihat ekspresi wajah takut Celio.

" Malam itu seperti biasa aku akan melihat Amora pulang, tetapi tiba-tiba seseorang pria berbaju hitam dari belakang Amora langsung menyekap mulut Amora menggunakan saputangan setelah itu Amora pingsan, aku terlalu takut karena penculik itu datang kerumahku karena ia melihatku saat dia menculik Amora, dia memperingatkan jika aku melaporkan pada polisi dia akan membunuhku. Karena itu aku mengurung diri dirumah selama sehari sehingga orang mengira aku menghilang, aku terlalu takut karena dia mengawasiku."

" Kenapa dia menculik, apa yang dia inginkan? Apa dia mengatakan sesuatu?" tanya Kenzo. Celio mengingat malam itu, malam penculik itu datang padanya dengan membawa belati kecil, ia berdiri didepan pintu rumahnya sambil berbicara, Celio mendengar setiap kata yang diucapkan penculik itu, dia tidak berani bersuara, tetapi peringatan itu terlalu jelas baginya.

" penculik itu mengatakan untuk membangkitkan kejayaan masa lalu, Amora harus dikorbankan agar DIA kembali."

" Dia? Siapa yang dimaksudnya?"

" Aku tidak tau, aku terlalu takut." Tangan Celio bergetar setiap kali ia berbicara mengenai malam dimana dia diteror.

" Apa kau melihat wajahnya?" tanya Adriana.

" Tidak, ia hanya memperlihatkan setengah wajahnya yang ditutupi topi, aku melihat dari jendela saat ia keluar." jawab Celio.

" Kemana arah mobil itu pergi? Brpa nomor plat, merk apa mobil itu." tanya Adriana antusias.

" Timur, mobil Van hitam, platnya 3125, tapi apa kalian bisa menjamin bahwa aku akan baik-baik saja, dia terlalu kejam."

" Jika itu benar, dengan kesaksian ini, jangan khawatir kau akan dilindungi oleh polisi." jawab Adriana.

Adriana langsung menelpon Han, memberi informasi tentang mobil dan mencari lokasi dimana mobil itu berada, selagi Adriana menelpon Han, Kenzo menatap Celio.

" Aku tidak tau apapun lagi." jawab Celio takut jika Kenzo memukulnya.

" Apa maksud membangkitkan kejayaan lalu?"

" Aku tidak tau, kenapa bertanya padaku? orang itu terlalu suka tersenyum sehingga senyum itu bisa saja membunuhmu." lutut pria itu bergetar takut.

" Membangkitkan masa lalu? Masa lalu seperti apa?" Gumam Kenzo tetapi tetap masih bisa didengar Celio.

" Mungkin kejadian 5 tahun yang lalu."

" 5 tahun yang lalu? kejadian apa?" Kenzo menjadi antusias, tanpa sadar ia mencengkram pergelangan tangan Celio dengan keras hingga pria itu menjerit kesakitan, saat menyadarinya dia perlahan melepaskannya, Adriana juga menatap Kenzo yang bertingkah aneh.

" Ada apa?" tanya Adriana setelah ia menutup ponselnya.

" Aku tidak begitu tahu ceritanya, tetapi nenekku pernah bercerita tentang peristiwa 5 tahun yang lalu, kejadian itu terlalu mengerikan hingga orang tidak berani menceritakannya, kejadian yang meneror kota selama 3 tahun."

" Dimana nenekmu?" tanya Kenzo cepat.

" Sudah mati."

" Hah?" Kenzo hampir naik pitam karena jawaban spontan Celio, ia langsung memukul kepala pria itu karena kesal.

1
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Kaworu Nagisa
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
Kepalang suka deh!
putri baqis aina
Finalnya epic banget! Bahkan akhirnya aku tak bisa tidur!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!