NovelToon NovelToon
Dinikahi Tuan Muda

Dinikahi Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Rossywiji

Setelah hidup dengan suami yang suka memukulinya selama bertahun-tahun, Freya 'dijual' karena suaminya telah jatuh hati pada wanita lain. Dia hanya bisa pasrah saat pelelangan berlangsung, sampai akhirnya... "Satu juta Yuan!" Semua mata tertuju pada pria bertudung yang menawar dengan harga ribuan kali lebih mahal. Siapa pria itu dan kisah seperti apa yang menanti mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossywiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kau orang seperti apa?

"Jadi Freya, kau akan pilih yang mana?", Albert akhirnya bertanya padaku.

Aku memiliki pilihan, jadi aku bisa mengutarakan pendapatku sendiri.

Albert tidak memaksaku untuk menuruti keinginannya. Walau aku yakin dia lebih suka jika aku memilih yang kedua.

Aku tak memahami pria ini. Aku juga tidak tahu kenapa dia sangat baik kepadaku. Tapi tetap saja..

Aku ingin lebih bebas lagi.

"Kau bilang kita berdua sudah resmi menikah. Kalau begitu aku hanya ingin memenuhi tugasku sebagai istrimu. Tapi, Aku tidak ingin di paksa untuk melakukan hal yang tidak ingin aku lakukan lagi. Jadi, aku akan Memilih jalan dimana aku bisa melakukan kedua pilihan itu tergantung situasi!", ya! Dengan begini tidak akan ada lagi rasa sakit.

Aku harus berterus terang dengan apa yang aku inginkan, apa yang aku rasakan, pilihan mana yang aku pilih, makanan mana yang ingin ku makan, baju mana yang cocok untukku.

Banyak hal yang sudah terlewatkan begitu saja sejak aku kehilangan kedua orang tuaku.

Tapi kali ini mungkin saja berbeda. Dan aku akan membuatnya berbeda.

"Ternyata istriku cukup serakah dari apa yang aku kira", ucap Albert dengan tertawa.

"Tapi pilihanmu sangat bagus, sebagai marchionnes Davinci, kau bisa melakukan hal itu!", lanjutnya sambil tersenyum hangat.

"Kalau begitu, aku akan mencarikan guru untukmu", dari nada suara Albert, sepertinya dia ikut senang dengan keputusanku. "Jika kau kesulitan dalam belajar, maka akan ku tarik kembali guru itu", lanjutnya.

"Baiklah!" Jawabku singkat.

Albert tersenyum mendengar jawabanku. Setelah itu, Albert menceritakan berbagai kisah kepadaku, bertanya keinginanku, dan meminta izin kepadaku jika akan melakukan sesuatu untuk diriku.

Kami minum teh dan makan desert bersama sepanjang sore itu.

'Manis!' sewaktu bersama Andreas dulu, hal seperti ini hanya ada dalam bayanganku saja.

.

Selama beberapa hari yang kulakukan hanya berdiam diri di kamar. Dokter keluarga Davinci benar-benar ketat dengan selalu mengingatkanku untuk istirahat total.

Yah, tidak heran karena aku mengalami penyiksaan oleh Andreas dalam waktu yang lama. Kata dokter itu, aku juga mengalami kekurangan gizi dimana sampai ketitik yang mengkhawatirkan.

Setelah beristirahat total selama beberapa hari, tubuhku berangsur-angsur mulai membaik. Pikiranku juga menjadi lebih jernih. Aku sudah tidak mengalami rasa sesak itu lagi.

.

"Nyonya, coba lihat ini! Hari ini tuan berangkat lebih pagi, jadi beliau meninggalkan hadiah ini untuk anda!", lily berkata dengan ceria. Sepertinya di banding aku, dia jauh lebih senang.

"Apakah anda mau membuka hadiah sekarang nyonya?", Lily rbertanya padaku dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Ehm.. boleh!", jawabku.

Sebenarnya awalnya aku berbicara formal padanya agar lebih terlihat sopan.

Namun Lily melarang keras hal itu.

"Nyonya mau buka yang mana dulu?", Lily bertanya lagi kepadaku.

"Kotak besar itu isinya apa?", aku bertanya padanya.

"Baiklah kita mulai dari yang paling besar nyonya!", Lily terdengar sangat bersemangat.

"Sebenarnya saya sangat suka membuka hadiah, karena itu terasa sangat mengasyikan!", ohh.. ternyata itu yang membuatnya bersemangat.

Dulu orang tuaku juga sering membelikan aku hadiah. Apalagi ayah, saat ayah pulang dari bekerja, dia sering membawakan hadiah entah itu hanya sekedar japit rambut.

"Whoaaa... Boneka beruang!! Apa nyonya ingin memeluknya?", Lily memberikan boneka itu kepadaku.

BLUSSH...

'Sangat lembut'

'Rasanya seperti aku yang sedang di peluk!'

'Telinga kecil yang lucu, tidak cocok untuk wajahnya yang besar'

'Aku menyukainya!'

'Aku sangat suka!!'

Setelah aku pikir lagi, boneka ini mirip dengan yang di berikan ibu dulu.

Warna pitanya juga sama.

Serta senyum lembutnya.

Entah kenapa aku jadi teringat dengan Mahesa.

Boneka seperti ini dulu pernah ku miliki.

Selalu aku mainkan dengan anak perempuan yang tinggal dirumahku.

Dia begitu cantik sampai aku mengira dia bidadari.

Kami berlari dan melompat kesana kemari.

Dan memilih pita rambut satu sama lain.

Aku merasa sangat bahagia ketika bermain dengan dia.

Dan aku tidak tahu kalau itu akan menjadi saat terakhir aku bahagia.

Yahh.. ternyata boneka beruang ini tidak sama.

Tapi tetap saja, aku menyukainya. Karena ini mengingatkanku dengan masa itu.

.

Kegiatan hari ini adalah..

Berkeliling Rumah!!

Karena aku telah menjadi seorang nyonya di rumah besar ini, Maka aku harus tahu tiap detail dan sudut-sudut yang berada di rumah ini.

Albert sudah mengizinkanku untuk sekedar melihat-lihat.

"Apakah nyonya tidak lelah?", ahh ternyata Lily masih mengkhawatirkan aku.

"Tidak, ini menyenangkan", jawabku dengan sedikit menunduk.

Ternyata kediaman Davinci lebih luas dari yang aku kira.

Banyak sekali kamar dan ruang yang di bangun untuk tujuan tertentu.

"Ahh.. apa nyonya melihat pintu yang ada di sana??", Lily bertanya padaku sambil menunjuk sebuah ruangan dengan pintu tertutup.

Aku hanya menjawab sambil menganggukkan kepalaku.

"Nyonya bebas untuk pergi ke ruangan manapun kecuali yang itu. Tuan melarang siapapun untuk masuk ke ruang sana", Lily menjelaskan.

"Itulah perintah yang tuan berikan", lanjut Lily dengan tersenyum hangat kepadaku.

.

POV Lily

"Nyonya bebas untuk pergi ke ruangan manapun kecuali yang itu. Tuan melarang siapapun untuk masuk ke ruang sana. Itulah perintah yang tuan berikan", aku menjelaskan sekilas bahwa nyonya dilarang memasuki kamar itu.

Memang aku yang bertanggung jawab atas ruang itu. Tapi sepertinya aku tidak perlu menjelaskan tentang itu kepada nyonya.

Nyonya mungkin akan penasaran dengan ruangan itu, tapi aku akan tetap menjawab bahwa 'ruangan itu tidak boleh dimasuki siapapun'.

.

POV Lily

Dia kelihatan gugup, itu berarti Albert memang benar menjaga ruangan itu.

Semua kemewahan yang dia berikan, kecuali Ruangan yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun.

Yah.. tidak boleh memasuki satu ruangan saja tidak buruk juga untukku. Sebaiknya aku tidak lagi membuatnya lebih sulit lebih daripada ini.

"Baiklah, aku akan mengingatnya!", jawabku kemudian.

"baik nyonya, apakah nyonya akan pergi kearah sana?", tanya Lily dengan ceria.

Sepertinya Lily memang sangat memikirkan diriku. Bagaimanapun, dia memang anak yang baik. Di usianya yang sangat muda, dia sudah bekerja dan menjadi pelayan kepercayaan keluarga Davinci. Dia sangat kompeten.

.

Seharian ini kegiatanku adalah berkeliling dan mengingat tiap sudut tempat-tempat yang ada di mansion utama Davinci.

Aku mendengar dari Lily Bahwa diluar sana Ada hutan dan danau. Tapi.. karena Tempat ini sangatlah luas, Tetap saja, akan Membutuhkan waktu sekitar satu jam walau menggunakan kereta kuda untuk berkeliling.

'Sudah lama sekali aku tidak jalan-jalan seperti ini', mungkin kalau ku masih bersama Andreas , aku tidak akan bisa seperti ini. Mungkin saja aku masih harus memikirkan perasaan seseorang dari pada kebahagiaanku sendiri.

Rasanya sangat aneh bisa memiliki kebebasan seperti ini.

'Rasanya enak!", sampai aku sempat lupa pernah tersiksa akan perlakuan Andreas kepadaku.

Mungkin disini aku tidak akan merasakan sakit lagi.

Tidak akan ada luka lagi.

Mungkin juga aku bisa menentukan kebahagiaanku sendiri.

"Sepertinya kau menyukai hadiah dariku?", tiba-tiba Albert sudah berada di depan pintu. Tapi kapan dia masuk? Apa aku terlalu senang hingga tidak mendengar dia membuka pintu?

"Aku sangat senang kau menyukainya!", ucap Albert selanjutnya.

"Ha-haloo.. aku dengar kau keluar hari ini?", sapaku kepadanya.

"Aku senang kau menyapaku lebih dulu! Selamat sore Freya! Ternyata pekerjaanku bisa selesai lebih cepat dari biasanya", dia terdengar sangat gembira, apa karena aku menyapanya lebih dulu?

"Terimakasih untuk hadiahnya..", ya.. aku harus berterimakasih untuk apa yang aku dapat darinya.

"Sama-sama, tolong beritahu aku jika kau membutuhkan sesuatu", Jawab Albert dengan senyum yang terus mengembang.

"Ini saja sudah cukup.." jawab ku.

Bahkan sampai sekarangpun aku belum tahu kenapa dia begitu baik terhadap ku.

"Ada seseorang yang masa kecilnya tidak bahagia, tetapi ada juga orang yang masa kecilnya bahagia", ucap Albert tiba-tiba. "Sepertinya masa kecilmu sangat bahagia!", lanjut Albert. Kenapa dia bisa tahu?

Apakah memang terlihat sejelas itu? Atau karena aku memeluk boneka ini?

"I-iya, benar.." jawabku.

Aku sangat senang jika membahas masa kecilku. Dimana kedua orang tuaku masih hidup, dan hidup kami masih berkecukupan.

"begitu ya?", Albert perlahan berjalan mendekatiku.

"Apakah aku boleh duduk di sebelahmu?", Albert meminta izin padaku bahkan saat akan duduk di sampingku?

"Silahkan", jawabku kemudian.

"Saat aku mengingat masa kecilku, kupikir, momen yang sangat bahagia adalah ketika Aku bersama boneka Teddy bear ku", Albert terlihat menerawang sambil melanjutkan ceritanya.

"Apakah itu hadiah pemberian dari orang tuamu?", Aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Tidak, karena aku laki-laki, orang tuaku tidak pernah memberikan hadiah boneka Teddy bear seperti ini!" Jawab Albert sembari mengelus kepala Teddy bear ku.

"Tapi aku punya kenangan Tentang Teddy bear!", jelasnya kepadaku.

"Kenangan.." aku bergumam lirih sembari mengingat bahwa aku juga memiliki kenangan yang sama.

"Apakah kau suka dengan rumah besar Adiyaksa ini?" Tanya Albert kepadaku.

"Iya, ini sangat megah dan mengesankan!", jawabku.

"Syukurlah.. Rumah yang lama juga Bagus, tapi aku merenovasi nya Mengikuti tren saat ini!", ohh.. berarti ada juga rumah yang lain? Pikirku ..

"Menurutmu, kapan waktu yang tepat memanggil guru, Freya?", tanya Albert.

"Besok juga tak masalah", jawabku.

"Baiklah, besok aku akan memanggil gurunya! Ingat, Jangan terlalu memaksakan dirimu ya?", Albert sepertinya masih mengkhawatirkan kesehatanku.

"Beritahu aku jika kau tidak menyukai gurunya. Aku akan menggantinya!", Ucap Albert lagi.

"Eemm.. pertama-tama Bisakah kau mencarikan guru perempuan?", tanyaku pada Albert.

"Kenapa?", tanya Albert balik.

"Takut .. aku takut..", aku sangat takut, bagaimana jika aku membuat masalah besar atau melakukan hal-hal yang tidak tepat?

"Baiklah.. aku akan mencarikan mu guru perempuan!", Albert setuju begitu saja akan permintaan ku.

"Syukurlah aku dan pelayan laki-laki disini tidak menakutimu, Freya", nada suara Albert terdengar lega.

"Kau.." aku ingin mengatakan bahwa dia Orang yang baik, pelayan laki-laki disini juga Baik, karena ada dia disini. Tapi, kenapa aku bisa memiliki keyakinan seperti itu?

"Tak apa jika kau tidak menjawab ku Freya, asalkan kau merasa nyaman disini", dia berkata sambil sedikit tertawa.

"Tapi aku ingin kau mengingat satu hal ini.. seperti halnya wanita memiliki kepribadian yang berbeda, laki-laki pun Juga sama! Jika ada orang memiliki kepribadian buruk, maka juga akan ada orang yang memiliki kepribadian baik. Aku harap kau bisa mengingat ini, Freya!", Albert sepertinya sedang berusaha meyakinkan ku bahwa tidak semua laki-laki seperti Andreas

'Lalu.. kau orang yang seperti apa?'

'apakah kau orang yang bisa aku percaya?'

1
jaran goyang
k᥆k mіrᥲᥒძᥲ ძᥲᥒ ȷһ᥆ᥒ... sᥣm ᥲᥣm𝗍
jaran goyang
ᑲᥲᑲ ᥒᥡ
jaran goyang
ȷgᥒ ძі ᥙᥣᥲᥒg ძі s𝗍іᥲ⍴
Enamysa
menarik kaaa ceritanya, btw mampir yuu ke karya kuu
Jie_Ross: makasih kak.. oke kak aku tengok nanti
total 1 replies
Maris
Mantap dong!
gadis petualang
kak lanjut dong !!! seru nih ceritanya aku suka /Smile//Smile/
Jie_Ross: terimakasih.. bisa di cek ya kak, update tiap hari kok😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!