Seorang pekerja kantoran bernama Satoru Kamizawa yang kini berumur 32 tahunsudah menjalani hidupnya dalam pekerjaan nya selama 7 tahun lamanya,rasa bosan dan lelah mulai muncul dalam dirinya.
Akibat kekelahan karena sering lembur dalam bekerja,dirinya kemudian tertidur dalam lelapnya malam hari,namun sekaligus dia menutup hidupnya...
Kemudian saat dia membuka matanya lagi,dia terlahir di tubuh bayi yang baru saja lahir dari rahim seorang ibu,dan dirinya menjalani kehidupan keduanya sebagai seorang gadis.
Kehidupan keduanya terasa begitu indah ketika dia hidup di dunia lain dengan peradaban yang masih kuno,namun terdapat hal menakjubkan dalam dunia itu...
Benar..itu adalah sihir,keluarganya adalah keluarga miskin yang berkecukupan,dia hidup dengan dua saudara nya,yaitu seorang adik perempuan dan seorang kakak perempuan.
Hiudpnya berjalan dengan baik,hingga dirinya di berkati sihir yang membuatnya harus masuk ke dalam akademi sihir,dan memulai pengalaman hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.4 "Akan Ku Tandai Kalian"
perlahan lahan,matahari sudha mulai tenggelam
"aku pulang!" teriak Airi sambil membuka pintu rumah dengan keras
"Airi!" teriak Anne dan Drona yang terlihat begitu panik dan khawatir
"kenapa mama ayah?" tanya Airi yang tidak tau jelas alasan kedua orangtuanya begitu cemas
kemudian Anne dan Drona berlari ke arah Airi dan Anne memeluk Airi sambil menghela nafas lega "syukurlah! syukurlah..." kata Anne sambil menangis sambil memeluk Airi
"kakak?" tiba tiba Aina keluar dari kamarnya dengan wajah bingung
"uhm..mamah ayah,sebenarnya ada apa?,terus kakak dimana?" tanya Airi kepada kedua orang tuanya
Kemudian Drona menjawab "sebenarnya kamu dari mana Airi?,kami berdua mencemaskanmu dari tadi" ujar Drona sambil mengelus kepala Airi dengan kening yang mengkerut
"uhm...aku,aku tadi main agak jauh dari rumah,jadi aku sedikit tersesat tadi" jawab Airi yang mengatakan alasan klise sambil menggaruk kepalanya dengan senyum lebar
Drona pun menggeleng kepalanya karena memikirkan kecerobohan Airi "tapi syukurlah kamu baik baik saja,Anne sekarang sudah tidak apa apa,sebaiknya kamu masak dulu saja,anak anak pasti sudah lapar,aku akan cari Anneta"
kemudian Anne pun melepas pelukan nya dari Airi dan mulai menuju dapur untuk memasak di temani oleh Aina,di sisi lain Airi masih mempertanyakan tentang kakak nya yang tidak ada
"ayah,kakak dimana?" tanya nya lagi
Drona pun menjawab sambil berjalan ke pintu rumah "kakak mu tadi sangat khawatir padamu,jadi dia keluar untuk mencarimu,sekarang sudah gelap,ayah akan mencarinya kamu tunggu di sini saja,paham?" ucap Drona dengan tegas pada Airi
"b-baik" jawab Airi yang sedikit merasa bersalah karena sudah membuat satu keluarganya menjadi sangat cemas
Brak!
Suara pintu yang tertutup dengan keras,saat itu Airi memikirkan kesalahnya dalam benak hatinya "mungkin untuk ku,aku sudah dewasa,aku tidak takut sendiri,tapi bagi keluargaku...aku masihlah anak kecil yang rentan dengan bahaya" hatinya dengan wajah menyesal
beberapa saat kemudian "AIRI!?" Anneta berteriak memanggil Airi setelah mendobrak pintu rumah dengan sangat keras dengan nafas yang terengah engah
"kakak!" jawab Airi yang berdiri dari tempat duduk
"huh!..huh..." kemudian Anneta berjalan ke arah Airi dengan wajah yang menyeramkan
Airi sudha menundukan kepalanya karena dia tau bahwa dirinya salah, tapi di luar dugaan "syukurlah" Anneta memeluk Airi dengan lembut tanpa ada rasa marah
"eh?" gumam Airi yang tidak menyangka kakak nya tidak memarahinya
"kenapa?,apa kamu pikir aku marah padamu?" tanya Anneta sambil menyentuh kedua pipi Airi dengan wajah penuh perhatian
"u-uhm.." gumam Airi sambil mengangguk pelan
Anneta tertawa kecil lalu membalas Airi "sama sekali tidak,selama kamu baik baik saja aku sudha senang" katanya
Airi sangat terharu dengan kasih sayang keluarga nya yang sangat berbeda ketimbang kehidupan nya sebelumnya "ya..terimakasih" ucap Airi yang perlahan mulai menangis
"eh! tu-tunggu,kenapa kamu menangis Airi" tanya Anneta dengan wajah panik
"tidak...aku hanya bahagia" kata Airi sambil mengusap air matanya
"eh!" saat itu Anneta baru menyadari,di tubuh Airi terdapat banyak luka goresan yang lumayan parah
"Airi! kenapa tubuhmu penuh luka!,dan..bajumu sangat kotor" ucap Anneta sambil memegangi kain baju Airi yang sudha sangat kotor
saat itu Drona dan Anne juga baru menyadari hal itu "Airi apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Drona dengan suara yang garang
Airi kebingungan karena dia harus menggunakan alasan apa,tapi saat itu dia mendapat ide cemerlang
"a-aku...saat aku bermain tongkat kayu,aku melihat anjing yang sangat besar,aku bermain dengan nya tapi..cakarnya yang besar selalu tidak sengaja menggoresku,saat itu ada orang lain yang mengejar anjing itu..lalu kami berpisah saat sudah sore" kata Airi dengan wajahnya yang tampak sedih
sebenarnya dia sangat bangga pada dirinya yang bisa membuat cerita alasan yang sangat bagus dalam keadaan genting
"anjing besar?" dalam pikiran nya Drona terus memikirkan anjing besar yang dimaksud Airi
Anne yang kadang membaca buku tahu apa yang di maksud Airi "jangan jangan!" Drona pun menyadari bahwa Anne mengetahui sesuatu
"ada apa?" tanya Drona
Tangan Anne pun sedikit gemetar,kemudian Drona memegangi taman Anne bermaksud menenangkan nya "tenanglah,cerita dengan perlahan"
"Kurasa itu Direwolf" ucap Anne yang saling bertatap mata dengan Drona
mata Drona kemudian melebar mendengar itu,karena terkejut dengan monster yang bermain dengan Airi sebelumnya
"ayah,mama?" tanya Aina yang bingung dengan tingkah aneh orang tua nya
"Airi apa anning itu menyerang mu?" tanya Anne sambil memegangi bahu Airi
"tidak,dia kelihatan kesepian jadi aku menemaninya,kurasa dia juga tidak sengaja menggoresku" jawab Airi dengan membuat buat nada yang terdengar polos
"begitukah?,yah yang penting kamu baik baik saja" hela lega Drona dan Anne
Tapi di wajahnya masih tampak kekhawatiran,kemudian Drona berkata "Airi lain kali,kamu jangan main lebih jauh lagi,sekarang kamu hanya boleh bermain di sekitar rumah,mengerti?"
mendengar itu Airi sedikit terkejut,karena janjinya dengan Dafv menjadi terhalang karena kekangan orang tuanya,wajah Airi menjadi muram "ya..." jawabnya dengan nada lesu
Melihat anaknya yang sedih,membuat Anne dan Drona sedikit berat hati,namun bagi orang tua keselamatan anaknya adalah yang utama
"baiklah,ayo kita makan malam dulu" ajak Drona untuk memperbaiki suasana yang runyam itu
Keesokan harinya
"Hugh! huah!" Airi yang bangun lebih pagi dari saudarinya langsung sarapan dan memulai latihan nya,dia mengayunkan pedang nya dengan tujuan akhir 1000 tebasan seperti yang Dafv ajarkan
"aku harus berusaha!" itulah yang terus terngiang di kepala Airi yang sudha mulai pusing karena kecapekan
Tapi setelah tebasan ke-784 tangan Airi gemetar,lalu tubuhnya sedikit goyah dan fondasinya rusak
Bruk!
Airi terjatuh dengan nafas yang terengah engah "ini benar benar berbeda" katanya dengan keringat yang bercucuran
"aku sudah mencoba seperti yang Dafv ajarkan, tapi kenapa tubuhku malah tidka kuat?" gumam nya dengan perasaan kesal sambil memukul tanah
Tapi tekad nya yang kuat membuat Airi semakin bersemangat "tidak..masih belum saatnya menyerah,aku akan berlatih lebih keras lagi!?" batin nya yang kemudian bangkit berdiri lagi menggenggam pedang kayu nya dengan sangat erat
Dan Airi terus melanjutkan jatah latihan yang di berikan Dafv,dan setelah berhsri hari Airi mulai menambah jatah latihan nya sendiri melebihi yang di beri Dafv,hingga 1 minggu berlalu
"Hugh!?,apa Dafv dan Eru masih menungguku saat ini?,kuharap mereka tidak mempedulikan ku lagi" batin Airi yang sedang mengayunkan pedang nya yang ke-1237 dengan santainya
Airi sangat menyadari perubahan pada tubuhnya,walau tidak ada otot yang berkembang,tapi setiap saraf yang Airi latih menjadi semakin kuat hingga tubuhnya tidak merasa kelelahan saat melakukan kegiatan latihan yang dia lakukan
Tapi di sisi lain,ketika Anneta sedang bermain dengan Aina di dalam rumah,terlihat beberapa Ksatria berbaju zirah lengkap dengan satu orang yang menunggangi kuda berjalan ke arah rumahnya
"eh?,apa jangan jangan mereka pihak akademi yang akhirnya menemukan kakak?" batin nya dengan tatapan tajam ke arah orang yang sedang menunggangi kuda
Setelah beberapa saat mereka semua sampai di hadapan Airi,sedangkan Airi berdiri di depan mereka sendirian sambil memegangi pedang kayu nya
"oi bocah,apa benar di sini ada wanita bernama Anneta?" tanya salah satu ksatria yang bertanya dengan nada angkuh
Airi hanya menatap tajam ksatria itu dengan tatapan kurang senang "kalau ya,memang kenapa?" jawab Airi tanpa rasa takut
"bawa dia kemari" ucap sang ksatria dengan dagu mendongak menunjukan intimidasi
"kalau aku bilang tdak mau?" balas Airi dengan tatapan tajam yang belum mengendur
Airi dan ksatria itu pun saling menatap,tapi Drona yang melihat Airi segera berlari dan mendorong kepala Airi untuk menunduk
"a-ada apa tuan bangsawan?" tanya Drona dengan wajah senyum terpaksa
"eh?" gumam Airi yang bingung dengan ayahnya yang tiba tiba menunduk di depan bangsawan
"hmph! akhirnya ada rakyat jelata yang sadar diri juga,berilah anakmu tata krama,dasar orangtua gagal" hina ksatria yang saling menatap dengan Airi sebelumnya
"baik baik,haha" jawab Drona yang masih tetap tersenyum walaupun setelah di hina
"kenapa?" batin Airi yang merasa kesal ketika ayahnya di rendahkan namun tidak bisa melakukan apapun
Airi menundukan kepalanya karena sedikit kecewa terhadap ayahnya"bangsawan...mereka memang benar benar jenis orang yang paling ku benci"
kebencian Airi terhadap bangsawan meledak begitu hebat,walaupun begitu Airi tetap menahan amarahnya
"akan ku tandai kalian!" batin Airi sambil terus mengingat wajah orang yang tampak seperti bangsawan
Bersambung
1:1.000 itu udah kerasa sihir itu hampir gak ada. ini 10× nya, kemungkinan musuh Airi kedepan banyak yang menggunakan senjata dari pada sihir tapi kalau author berhendak ke depannya saya kurang tau _•