Walaupun Danver menjadi pengganti kembarannya menjadi suami Faye, tapi dia sangat menikmati pernikahannya dengan Faye.
Lalu bagaimana dengan Faye kalau dia tau laki-laki yang menjadi suaminya saat ini adalah kembaran dari laki-laki yang dia inginkan menjadi suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 : Kesombongan Menutupi Kesedihan
Tiga hari berlalu setelah Faye mengetahui penyakitnya. Selama tiga hari itu juga Faye tak keluar-keluar dari kamar hotel, bahkan untuk sekedar mencari makan pun Faye malas dan hanya meminta bodyguardnya memesan via online atau memesan lewat layanan kamar saja.
Sekarang sudah menunjukkan pukul sebelas siang, Faye baru keluar dari ruang tidur.
"Joy... Nor..." Faye memanggil kedua bodyguardnya dengan suara yang serak dan rambut yang masih acak-acakan sambil berjalan menghampiri Joya dan Norah di ruang televisi.
"Iya Nona." jawab Joya dan Norah dan spontan berdiri dari duduk mereka.
"Aku lapar. Apa kalian ada ide makanan yang harus makan?" ucap Faye.
Bukannya menjawab, Joya dan Norah malah memperhatikan mata Faye yang bengkak.
"Mata Anda kenapa Nona?" tanya Joya.
"Mata ku? Memangnya kenapa mata ku?" Faye malah bertanya balik. Begitu bangun tidur, Faye belum ada bercermin jadi dia tidak tahu bagaimana bentuk wajahnya siang ini.
"Mata Anda bengkak. Apa Anda menangis semalaman?" tanya Joya.
Faye pun cepat-cepat masuk keruang tidur dan melihat wajahnya di cermin.
"Astaga..." pekik Faye.
"Apa semalaman Anda menangis, Nona?" tanya Joya yang mengikuti Faye masuk keruang tidur bersama dengan Norah.
"Tadi malam aku marathon nonton drama korea, ceritanya sangat sedih makanya sekarang mata ku jadi bengkak begini." jawab Faye berbohong. Padahal Faye memang menangis semalaman.
"Oh." respon Joya dan Norah.
"Saya pikir Anda menangis karena sedih." ucap Joya.
"Sedih?" tanya Faye sambil membalikkan badannya menghadap Joya dan Norah.
"Memangnya hal apa yang bisa membuat ku sedih?" tanya Faye lagi sambil berjalan keluar dari ruang tidur menuju mini dapur dan diikuti Joya dan Norah dari belakang.
"Aku adalah Faye Cyrus, putri kesayangan Tuan Haidi Cyrus dan Nyonya Fanny Asher dan adik tercinta Tuan Muda Heino Cyrus. Aku sangat disayang oleh kedua orangtua ku dan kakak ku. Apa yang aku tunjuk selalu aku dapatkan. Jadi hal apa yang harus aku tangisi?" kata Faye lagi dengan lagak sombongnya.
Dia berlagak sombong untuk menutupi kesedihannya.
Mendengar itu Joya dan Norah hanya mengangguk-anggukkan kepala merespon ucapan Faye.
Sesampainya di dapur mini, Faye langsung menuangkan air mineral ke dalam gelas kosong.
"Semalam Tuan Besar menghubungi kamu Nona." ucap Norah.
"Ah..." Faye baru selesai menenggak air mineralnya.
"Apa yang Daddy tanyakan pada kalian?" tanya Faye sambil meletakkan gelas ke meja lalu mengambil satu mangkuk dua buah sendok lalu mengisi mangkuk dengan sedikit air.
"Tuan Besar menanyakan kapan Anda akan pulang ke mansion." jawab Norah.
"Tuan Besar bilang kalau Anda tidak pulang juga dalam minggu ini, Tuan Besar yang akan datang menjemput Anda, Nona." ucap Joya melanjutkan kata-kata Norah.
Faye yang sedang memasukkan es batu kedalam mangkok yang sudah ia isi sedikit air hanya tersenyum tipis mendengar ancaman Daddy-nya.
"Kalau begitu suruh Daddy datang kesini, kalau perlu suruh Daddy juga membawa dokumen-dokumen pribadi ku, agar aku bisa pindah kewarganegaraan. Kebetulan aku belum ada rencana untuk pulang dalam minggu ini." jawab Faye malah menantang ancaman Daddy-nya.
Setelah memasukkan es batu, Faye pun memasukkan sendok kedalam mangkuk.
"Bukan Nona Faye namanya kalau tidak mengancam balik." bisik Joya dan hanya direspon dengan senyum tipis oleh Norah.
"Kalian sudah menemukan ide makanan untuk ku?" tanya Faye.
"Memangnya Anda ingin makan apa Nona?" Joya malah bertanya balik pada Faye.
"Kalau aku tahu, aku tidak akan bertanya pada kalian." jawab Faye.
"Bagaimana kalau kita keluar saja mencari makanan? Sudah tiga hari ini kan Anda hanya berdiam dalam kamar." ucap Joya.
"Dalam keadaan mataku yang bengkak seperti ini?" tanya Faye sambil meletakkan dua sendok yang tadi sudah direndam dalam mangkok yang berisi air dan es batu ke matanya.
"Ah... tidak, tidak, tidak! Aku tidak mau! Aku tidak mau orang-orang melihat ku dalam versi ku yang jelek!" lanjut Faye.
"Kan Anda bisa pakai kacamata, Nona." jawab Joya.
"Tetap saja aku tidak percaya diri." jawab Faye.
"Sudah hubungi saja layanan kamar, suruh mereka membuatkan tiga menu spesial untuk ku." perintah Faye.
Hotel tempat Faye menginap adalah hotel milik keluarga Cyrus, makanya dia bisa sesukanya memberi perintah.
"Baik Nona." jawab Joya lalu berjalan mendekati telepon untuk menghubungi layanan kamar.
Setelah satu menit mengompres matanya dengan sendok dingin, Faye pun meletakkan sendok ke mangkuk lalu membawa mangkuk itu ke ruang tidurnya.
"Panggil aku kalau makanan untuk ku datang." ucap Faye sebelum dia menutup pintu ruang tidurnya.
"Baik Nona." jawab Joya.
°°°
Bersambung...