Bagaimana jadinya jika siswi teladan dan sangat berprestasi di sekolah ternyata seorang pembunuh bayaran?
Dia rela menjadi seorang pembunuh bayaran demi mengungkap siapa pelaku dibalik kematian kedua orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siastra Adalyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Intro 1
Para siswa mulai ribut membicarakan siapa yang mendapatkan peringkat 1 dan nilai sempurna itu.
"Baik semuanya harap tenang, peringkat ke 1 tes ujian masuk, dengan nilai 100 adalah..."
"Selamat kepada Agacia Peony dari jurusan Desain komunikasi visual!"
Semuanya bertepuk tangan dengan meriah, bahkan suara tepuk tangan itu terdengar lebih keras dari sebelumnya.
Dira terkejut dan mengguncang-guncangkan tubuh Agacia.
"Agacia! Itu kamu?! Itu kamu kaann....?!?!!"
Agacia hanya tersenyum tipis "Sepertinya begitu"
"Yaudah cepat naik kesana!" Dira yang masih syok itu pun menyuruh Agacia untuk segera naik ke panggung.
"Oh my god, Agacia...ini gila banget, murid dengan nilai 100 sempurna itu temanku" Dira terlihat sangat senang dan melambaikan tangan dari jauh.
Di sisi lain.
"Oh Agacia! Sudah aku duga kalau kamu yang bakal dapet peringkat 1 itu!" Ucap Hellen dengan histeris di tengah riuhnya tepuk tangan itu.
"Hei lihat! Itu temanku lho! Dia temanku" Ucap Hellen penuh semangat sambil menunjuk Agacia dan memperkenalkannya pada teman-teman jurusan Hellen.
Agacia mulai berjalan naik ke atas panggung. Saat dia sudah berada di atas, semua tepuk tangan dan suasana yang tadinya sangat ramai itu tiba-tiba menjadi hening.
Semua perhatian tertuju padanya.
Gadis cantik berumur 15 tahun dengan rambut panjangnya yang berwarna biru dengan gradasi silver. Mata berwarna biru yang indah dan tubuhnya yang tinggi mencapai 170cm. Tatapan dingin seolah memberitahu semuanya bahwa dia memang pantas ada di posisi itu.
"Jadi dia ya yang dapat peringkat 1 itu"
"Dia cantik sekali..."
"Wah, manusia macam apa dia? Selain pintar dia juga cantik banget"
"Rambutnya..."
"Ini pertama kalinya kan setelah 10 tahun lalu ada yang mendapat nilai sempurna saat ujian masuk?"
"Aku tidak percaya ini..."
Orang-orang mulai berbisik membicarakan Agacia.
"Selamat pagi semuanya, aku Agacia Peony. Terimakasih sebelumnya karena sudah mengapresiasi kerja kerasku saat ujian tes masuk, semoga apa yang sudah aku capai ini bisa terus bertahan hingga lulus nanti" Ucap Agacia mengakhiri.
Semua orang kembali bertepuk tangan dengan meriah dan Agacia kembali berjalan turun menuju barisannya. Semua orang menatap Agacia sampai dia berhenti dan masuk ke barisan.
"Agacia, jadi dari tadi kamu pura-pura gatau tentang sekolah ini ya?!"
"Gila, kamu keren banget bisa dapet peringkat 1 itu, sekarang perhatian orang-orang pasti tertuju ke kamu. Jangan sampe kamu jadi target bully dari orang-orang yang iri ya" Ucap Dira yang langsung mengahampiri Agacia sambil mengoceh tiada henti.
"Ssstt..." Agacia mengarahkan telunjuknya ke arah bibir Dira yang mengisyaratkan untuk berhenti bicara. Dira langsung diam dan hanya tertawa kecil.
Setelah pengumumannya selesai para siswa dipersilahkan untuk masuk ke kelasnya masing-masing. Agacia dan Dira juga berjalan naik ke kelasnya yang ada di lantai 2.
Saat baru masuk ke dalam kelas Agacia langsung dihujani berbagai pertanyaan dari teman-teman sekelasnya.
"Kamu Agacia yang tadikan? Keren banget"
"Gimana caranya bisa sepintar itu?"
"Nanti israhat makan bareng yuk"
"Wah...ternyata kamu cantik banget kalau dilihat dari dekat"
"Hei, hei tenang dulu dong, Agacia kan baru masuk kelas. Ayo kita perkenalan dengan tertib" Kata Dira sambil melerai orang-orang yang mengerumuni teman barunya itu.
"Yang dia katakan benar teman-teman, mari kita duduk dulu dan memperkenalkan diri dengan cara yang lebih nyaman" Ucap siswa laki-laki yang secara tiba-tiba menyaut omongan Dira.
Beberapa saat kemudian ada seorang pria paruh baya masuk kedalam kelas yang ternyata adalah wali kelas mereka.
Akhirnya teman sekelas yang lainnya pun menurut dan mulai duduk di kursinya masing-masing. Dira dan Agacia pun mulai duduk di kursi yang masih kosong, baris kedua di sebelah jendela.
"Selamat pagi semuanya." Sapa guru itu dengan senyum ramah.
"Pagi pak" Semua siswa menjawab serentak.
"Saya James Frederick, selama setahun ke depan saya akan menjadi wali kelas kalian. Jadi kalian jangan sungkan jika ingin bertanya ataupun menceritakan apapun pada saya" Pak James memperkenalkan dirinya dengan ramah.
"Karena saya sudah memperkenalkan diri sekarang giliran kalian ya, bisa dimulai yang dari sebelah kanan ini" Ucap pak James
Siswa itu pun berdiri dan mulai memperkenalkan dirinya.
.
.
.
Bersambung...
Panjangin lah thorr/Whimper/