menjelang pernikahan elfi harus menemukan fakta bahwa kekasihnya telah bermain curang,Dimas harus ketahuan masih mengharapkan sang mantan,ternyata dini adalah istri pilihan sang ibu.
bagaimana kisah lika liku rumah tangga yang di jalani elfi setelah di nikahi kekasihnya dimas,yang keduanya berasal dari keluarga sederhana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 pindah
setelah dua hari kami berada di rumah kedua orang tuaku... mas dimas langsung mengajak pindah ke rumah ibunya.. karena di sana sudah tidak ada yang menemani ibu. Sanak saudara sudah pada pulang ke kampung halaman 1 hari setelah acara resepsi.
sambil menunggu taksi online yang dipesan mas dimas,kami berpamitan dengan kedua orang tuaku. tidak lama taksi pun datang, dan kami langsung naik ke baris kedua. dengan dua koper besar di belakang.
cuaca siang sangat mendung, mungkin sebentar lagi akan turun hujan, seperti hari-hari kemarin. sudah dua minggu ini hujan turun hampir setiap hari. karena memang sudah memasuki musim hujan.
45 menit akhirnya kami tiba di depan kediaman menggunakan taksi online. ada dua koper besar berisi barang-barang pribadiku.
turun dari taksi kulihat ibu sudah berdiri di depan pintu sambil tersenyum lebar.
aku berjalan terlebih dahulu menghampiri beliau, sedangkan mas dimas berjalan di belakangku sambil menenteng koper di kedua tangannya.
"assalamualaikum, apa kabar Bu?"ucapku sambil mencium punggung tangan kanannya dan langsung memeluknya.
"Alhamdulillah baik dan sehat, ayo masuk, ibu sudah masak dan menyiapkan makanan untuk makan siang kita. kebetulan sebentar lagi sudah mau jam 12.00 siang.."jawab ibu sambil menuntun tanganku menuju ruang tamu.
"duduklah dulu, ibu buatkan minum buat kalian."sambil berbalik ke arah dapur, baru hendak melangkah. aku segera memegang lengan kanannya.
"tidak usah Bu, nanti aku buat sendiri ibu pasti capek karena sudah masak. ibu istirahat saja, terima kasih ya bu..? aku memintanya untuk duduk dan beristirahat. ibu menuruti permintaanku.
mas dimas langsung membawa koperku masuk ke dalam kamar. dari tadi diam saja, sama sekali belum bicara. di dalam taksi pun kami saling diam, tidak ada pembicaraan yang serius.
aku mau minta izin pada ibu untuk masuk kamar. dan ibu pun mengizinkanku, aku segera bangkit dari duduk dan berjalan menuju kamar, kubuka pintu.
Krek...
bersamaan pintu terbuka terlihat mas dimas menoleh ke arahku Dan tersenyum, aku mendekat, lalu duduk bersebelahan dengannya di tepi ranjang.
"ada apa mas.? kenapa dari tadi hanya diam,"kataku.
dia meraih kedua tanganku dan menggenggamnya,"nggak apa-apa, cuma aku nggak nyangka aja bakalan nikah sama kamu. aku akan berusaha buat kebahagiaan kamu ke depannya. tapi kamu kan tahu aku cuma punya ibu, aku harap kamu bisa sayang sama ibuku dengan tulus seperti dia sayang sama kamu,"jelasnya padaku.
aku terharu sekali mendengar perkataan ya yang akan selalu berusaha buat membahagiakanku.. terlebih Dia sangat menyayangi ibunya.
banyak yang bilang kalau lihat laki-laki itu bagaimana cara bersikap terhadap ibunya. pasti dia juga akan memperlakukan istri yang sama seperti ibunya dan aku percaya itu.
selama yang aku kenal mas dimas adalah sosok anak yang berbakti terhadap ibu, tidak pernah sekalipun menolak keinginan ibu, berkata dengan suara keras sama ibu pun aku belum pernah dengar.
dan selama berkomunikasi dengan kedua orang tuaku juga keluarga besar ku sikapnya juga sopan dan ramah. itu yang membuat aku yakin ingin menikah dengannya. meskipun bukan dia yang pertama kali memintaku untuk menikah dengannya tapi ibunya. buatku tidak masalah.. yang terpenting saat ini aku akan berusaha menjalani rumah tangga ini dengan baik agar menjadi rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah,amin.
kupeluk tubuh mas dimas dengan perasaan bahagia, tercium olehku aroma min segar parfum khas yang biasa dipakai selama ini.. kurasakan usapan lembut jemarinya. membelai rambut panjangku.. Ku sandarkan kepala di dadanya yang bidang, dapat kurasakan detak jantung yang begitu cepat.
"iya mas, itu sudah pasti dan sudah kewajibanku juga untuk mengurus kamu dan ibu. insya Allah aku akan menyayanginya seperti ibuku sendiri.
"terima kasih sudah mau mencoba untuk membahagiakan aku, dan aku juga akan berusaha untuk menjadi istri yang baik,patuh dan melayani suami dengan baik.."jelasku sambil mengurangi pelukan..
tiba-tiba terdengar suara hujan cukup deras. aku bangkit ke arah jendela yang terbuka, berniat untuk menutup daun jendela, saat sudah tertutup, kurasakan kedua tangan melingkar pinggangku. dan pipiku dicium olehnya, mampu membuat warna merah di wajah ini.
dia menyandarkan dagunya di pundakku sambil terus memeluku. aku suka di saat suasana seperti ini.
"tolong sabar ya sama aku. ingatkan aku jika sudah kelewat batas. Karena kamu belum tahu aku seperti apa. aku harap kamu bersabar dan gak menyerah nantinya.."ucapnya dengan lirih.
sambil menoleh aku berkata"maksudnya gimana mas..? aku belum tahu kamu yang sebenarnya..??? emangnya selama 2 tahun hubungan kita ini ada yang kamu sembunyikan...? cecar ku..
dia membalikkan badanku dan tersenyum diri
"iya... kan biasanya kita akan tahu sifat dan kebiasaan pasangan kita setelah menikah.. apakah aslinya itu pemalas, atau bahkan mungkin tidurnya suka ngorok.."membuat kami sama-sama tertawa...
"karena biasanya yang ditampilkan saat-saat pacaran atau pendekatan pasti yang baik-baik yang ditampilkan..'lanjutnya lagi..
aku pun mengangguk dan setuju atas ucapannya...
"dan..... kehidupan yang sebenarnya adalah setelah menikah..."kandas ku sambil terus menatap kedua bola matanya, manik mata kami bertemu. dekat dan semakin dekat kami mendekatkan wajah lalu bibir pun bertemu dan saling melumat dengan lembut...
kurasakan tengkuk leherku agak sedikit ditekan. kami saling menikmati.. tangan kirinya sudah mulai tidak bisa diam, membuka kancing bajuku dan meremas buah dada ini, membuatku merinding, saat suasana makin panas..
tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk dari luar...
tok tok tok tok!!!
"Elvi... dimas ayo keluar makan dulu, sudah siang.."suara ibu terdengar memanggil dari luar...
kami segera melepas aktivitas ini...
"iya Bu, bentar lagi kami keluar..." mas dimas menyahut,ku rapikan lagi kancing bajuku yang sudah dibuka olehnya, setelah memastikan semua aman baru aku menyusul mas dimas, yang lebih dulu keluar kamar.
sebelum keluar dia menoleh padaku dan berkata dengan gerakan bibir tanpa suara
"nanti malam ya.."
aku hanya tersenyum malu-malu, dan menunduk sambil mengulum senyum di bibir ini...
Akhhhh kenapa aku jadi ingin selalu berdekatan dengan ya sekarang ini, dia benar-benar mesum. selalu saja bertindak disaat ada kesempatan. tapi jujur aku suka yang sekarang, dibanding sebelum kami menikah dia agak kaku...
dalam hatiku berkata...
setelah ku tutup pintu kamar, aku berjalan ke arah meja makan yang terletak di dapur. kulihat mas dimas dan ibu sudah duduk... terlihat aneka laut yang terhidang, ada sayur sop, ayam goreng, meski lauk yang sederhana, tapi sangat nikmat untuk dimakan saat hujan deras begini...
Teringggg..!!
notifikasi dari ponsel mas dimas berbunyi, dia meraih ponselnya dan ku perhatikan raut wajahnya agak kaget Dan panik.. namun berusaha disembunyikan olehnya..
"siapa mas...? tanyaku...
"bukan siapa-siapa, cuma Arif minta kita buat ketemu dan kumpul..."kami segera mulai untuk makan siang...
bersambung