NovelToon NovelToon
Scary Night

Scary Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Mr Light

Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng

Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 Pria Misterius

Terdengar suara tembakan.

"Ddooorr".

"Lebih baik kau menyerah saja, kasus mu sudah terlalu banyak". Ucap detektif Lee kepada seorang buronan.

"Tolong jangan tangkap aku detektif, aku akan melakukan apa saja untuk mu"

"Penggelapan, penipuan,dan banyak kejahatan yang kau buat, aku tak bisa melepaskan mu".

"Tolong aku sekali ini saja, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi".

"Carikan data pria ini, mulai sekarang kau bekerja untukku, itu hukumanmu".

"Terimakasih detektif, terimakasih, aku akan bekerja untukmu".

"Jika kau macam-macam, aku tidak akan mengampuni mu lagi "Ucap detektif Lee sambil berjalan ke arah mobilnya dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Huufttt masih untung aku masih hidup". Ucap seorang buronan yang bernama Hangjun.

Hangjun langsung mencari informasi mengenai pria yang disuruh detektif Lee,

"Untuk apa detektif Lee mencari orang ini"? Pikirnya.

Setelah melakukan pencarian akhirnya data pria tersebut berhasil diretas.

Detektif Lee tiba di apartemennya, dan langsung mandi membersihkan diri, apartemennya terlihat sangat rapi, hanya ada kasur dan beberapa peralatan rumah tangga seperti kulkas, dan lemari.

Detektif Lee membuka tirai di kamarnya, terlihat beberapa pola rentetan kasus dan daftar beberapa buronan dan orang yang dia curigai .

"Aarrggghh" kepalaku terasa sakit.

Teringat beberapa kejadian masa lalu detektif Lee yang sangat menyakitkan.

Iya membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan mulai memejamkan matanya.

*

*

"Sayang , sayang ! Panggil Yoona sambil mengguncangkan tubuh Tama,

"Apa kau bermimpi buruk ? Kau selalu memanggil nama ibu".

Tama pun langsung terbangun di sofanya, kepalanya terasa sakit," apa kau mendengar ku memanggil nama ibu"? Ucap Tama.

"Kau berteriak teriak memanggil nama ibu"?

"Aku bermimpi buruk tentang ibu" ucap tama sambil mengelus pelipisnya dan merasakan alisnya yang hampir menyatu itu.

"Aku sudah menyiapkan sarapan, kita makan dulu sebelum berangkat kerja". Ucap Yoona sambil membelai punggung Tama.

Setelah mengantarkan Yoona, Tama pun bersegera kembali ke gudang barangnya.

"Aku baru melihat alamat ini, apa kau tau alamat ini dimana paman"? Tanya Tama kepada paman In.

"Entahlah aku tidak terlalu yakin, sepertinya rumah yang terletak di ujung jalan itu".

"Baiklah paman, aku akan mencoba mencarinya nanti".

Sesampainya Tama di rumah alamat tersebut, Tama mengetok pintu pemilik rumah.

'tokk..tokk!!

"Sepertinya rumah ini tidak ada penghuninya" ucap tama.

Tama berjalan sekeliling rumah itu, memang tampak seperti rumah tinggal, lalu datanglah seseorang dari dalam rumah.

Ternyata yang keluar dari rumah itu adalah Junggi sambil mendorong seseorang dengan kursi rodanya.

Tama pun terkejut.

"Kenapa kau ada disini" ucap Tama.

Junggi tersenyum "ini rumah paman ku, anak anaknya sudah tiada, jadi aku sesekali menjenguk pamanku disini, kebetulan dia sedang sakit, jadi aku menemaninya disini.

"Oohhhhh, jujur saja aku terkejut melihat mu tadi disini, kupikir ini tadinya rumah tinggal, seperti tidak ada seseorang yang merawatnya". Ucap Tama sambil melirik kiri kanan memperhatikan detail sudut rumah tersebut.

"Memang pamanku tidak begitu merawatnya, semenjak anak anaknya telah tiada, dia selalu menjadi orang tertutup, aku merasa kasihan padanya".

Tama memberikan paket tersebut ke tangan paman Junggi yang terlihat lemah itu. "Ini paketmu paman"

"Terimakasih, apa kau kesulitan mencari alamat rumahnya tadi"

"Ahh itu tidak terlalu sulit, aku pergi dulu, banyak barang yang akan ku antar"

Tama pun kembali mengantarkan barang barang, banyak nya pesanan pelanggan membuatnya tubuhnya terasa lelah.

*

*

"Detektif, laporan autopsi Yoonji baru saja keluar" ucap salah satu rekan detektif Lee.

Detektif Lee yang langsung menaiki mobilnya menuju rumah sakit.

"Bagaiman hasil autopsinya Dok"?

"Dia meninggal karena sesak nafas, ada luka di belakang kepalanya, sepertinya ia dipukuli sebelum di bunuh, dan bekas sayatan pis*u di pipinya seperti bekas luka yang ada pada Naomi, dan pelakunya sepertinya kidal, iya menggunakan tangan kirinya untuk membunuh, aku yakin ini orang yang sama membunuh Naomi".

"Apa"? detektif Lee mengepalkan tangannya, kukunya pun langsung memutih, apa ini pembunuhan berantai"?

Ucapnya dalam hati.

Detektif Lee langsung meninggalkan rumah sakit, dan mulai menyelidiki kasus Yoonji.

Detektif Lee pergi ke swalayan di samping apartemen Yoonji, kebetulan di sana ada pemilik toko.

"Selamat sore paman, aku detektif Lee, kami ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu, apa kau ada waktu"?

"Silahkan, tanyakan saja apa yang kau mau".

"Apa hanya kau seorang yang berjaga disini"?

"Tidak, ada karyawan ku yang bernama junggi".

"Pada kamis malam, apa kau yang berjaga toko"?

"Iya kebetulan aku yang berjaga menggantikan junggi,"

"Apa paman pernah bertemu gadis ini "? Sambil melihatkan foto yoonji.

"Mukanya sangat familiar, mungkin aku pernah melayaninya beberapa kali".

"Apa aku boleh melihat cctv pada hari kamis, aku ingin tau siapa yang terakhir kali melihat dia".

"Silahkan-silahkan"

Detektif Lle dengan cermat melihat cctv ,tampak di sana junggi sedang berbincang dengan Tama, pada hari yang sama dia juga melihat Yoonji berbelanja di sana.

"Apakah ini Junggi karyawanmu" tanya detektif lee sambil menunjuk layar komputer".

"Iya itu Junggi".

"Pukul berapa dia masuk kerja hari ini"?

"Mungkin sebentar lagi di datang, dia berpamitan pergi sebentar".

Tiba tiba pintu swalayan terbuka, tenyata itu Junggi.

"Oh itu Junggi sudah datang" kata si pemilik toko".

Junggi pun merasa sedikit takut, kenapa tiba-tiba detektif mencarinya.

"Detektif lee ingin berbicara denganmu" ucap si penjaga toko.

Junggi pun menundukkan badannya tanda salam hormat,

Detektif lee menanyakan beberapa pertanyaan ke Junggi.

"Dengan siapa kau berbicara di cctv ini"?

"Oh dia kurir yang mengantarkan paket, namanya Tama".

"Tama! Apa kau biasa melihat dia mengantar paket ke sini"?

"Mm aku tidak terlalu memperhatikannya".

"Aku melihatmu berbicara dengan Yoonji, apa yang kalian bicarakan"

"Dia menanyakan merek kopi kepadaku, tapi kopi itu tidak ada disini, selesai berbelanja dia langsung pergi"

"Apa ada kata kata lain yang kau dengar dari dia?"

"Tidak detektif, dia hanya berbelanja dan langsung pergi"

"apa kau tau dimana Tama tinggal"?

"Dia tinggal di apartemen BSM, di lantai 7, kebetulan aku baru pindah apartemen, tenyata dia juga tinggal di sana"!

"Terimakasih atas keterangan mu".

Detektif Lee pun pamit meninggalkan swalayan itu, dan Junggi menatap detektif Lee dengan sorot mata yang tajam.

"Junggi ada paket untukmu, Aku menaruhnya di belakang".

"Terimakasih paman, nanti akan ku ambil setelah pulang kerja".

*

*

Detektif Lee sedang mencari alamat Tama, terlihat dia sedang mengamati objek sekitar.

*Tinnn..tonn* bunyi bell apartemen

"Apa mungkin orangnya tidak ada di rumah" pikir detektif Lee.

Terlihat Tama keluar dari lift lantai 7, iya memperhatikan detektif Lee yg sedang berdiri di depan apartemennya.

"Apa kau mencari seseorang"? Ucap Tama.

Detektif Lee memperkenalkan dirinya

"Saya seorang detektif, saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada si pemilik rumah, apa kau mengenal si pemilik apartemen ini"?

"Akulah pemilik apartemen ini, ngomong-ngomong apa yang bisa ku bantu, kita mengobrol di dalam saja".

Tama pun mempersilahkan detektif Lee masuk, dan membuatkannya minuman.

"Kau ingin menanyakan perihal apa detektif"?

"Apa kau mengenal Yoonji, gadis yang baru saja di temukan di danau"?

"Yoonji? Aku sekali mengantarkan paket kesana, memangnya kenapa?

"Apa kau melihat ada gelagat yang aneh dari gadis itu saat kau mengantarkan paket"?

"Tidak, dia hanya marah-marah karena aku telat mengantarkan paketnya, setelah itu aku pergi dari sana".

"Apa kau tinggal sendiri di apartemen ini"?

"Iya aku tinggal sendiri, terkadang pacar ku Yoona menginap disini".

"Mm kalau begitu, terima kasih atas waktumu, hubungi aku jika kau ingat sesuatu".

Detektif Lee memberikan kartu namanya kepada Tama, dan langsung berpamitan, pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan, kasus Naomi belum terpecahkan, muncul lagi kasus yang sama .

*

*

Sudah pukul tujuh malam, Yoona terlihat sedang melayani beberapa pelanggan, Dia gadis yang sangat cantik, putih , ramah, tingginya 165 cm, banyak pria yang tertarik padanya.

Tiba tiba ada seorang pelanggan pria yang ingin menukarkan barang.

Yoona pun meminta struk belanja padanya, pria itu tidak mempunyai struk belanja yang kemaren.

"Maaf sudah ketentuan perusaan kami seperti itu, kalau tidak ada struknya kami tidak bisa menukarkannya".

Pri itu pun mengamuk dan memarahi yoona, yoona masih bersikap tenang, terlihat beberapa pelanggan ketakutan, Dal pun segera menghampiri Yoona.

"Panggil manager mu, dasar perempuan sialan".

Manager pun datang melerainya dan meminta keterangan dari Yoona, karena tidak ingin memperkeruh suasana akhirnya managernya menukarkan barang itu kembali dan mengganti dengan uang pribadinya. Akhirnya masalah pun selesai.

Sudah jam sebelas malam, akhirnya Yoona dan Dal pun berberes untuk pulang,

"Apa Tama tidak menjemputmu Yon"? Tanya Dal

"Aku kasihan padanya, akhir-akhir ini dia kelihatan sangat lelah, jadi aku tidak ingin menyusahkannya".

"Aku minta maaf tidak bisa ikut pulang dengan mu, aku ada janjian dengan adikku, apa kau tak mengapa pulang sendiri"?

"Tidak mengapa, kau tidak perlu sungkan untuk itu, aku bisa menjaga diri".

Setelah mereka berpamitan Dal dan Yoona pun berpisah..

Jalanan juga sudah terlihat sangat sepi, Yoona mengusapkan badannya dengan tangan karena hari itu terasa dingin,

Ada yang mengikuti Yoona dari jauh, menyadari dirinya sedang diikuti, Yoona pun berlari dengan sangat kencang, namun akhirnya dia pun tertangkap.

Ternyata pria yang di mall tadi, dia masih sakit hati dengan kejadian tadi, Yoona pun dicekik sekuat kuatnya.

Detektif Lee yang sedang melakukan pengintaian melihat kejadian itu dan langsung menolong Yoona, dia langsung memukul pria itu dengan tangannya, pria itu langsung terpental ke jalanan, sontak detektif Lee langsung memegang tangan Yoona, pria itu melawan hingga akhirnya berhasil dilumpuhkan detektif Lee.

1
Nurul Fardian
bagus
Mr Light
makasi masukannya, kedepannya akan di perhatikan lagi 🙏
nina_alyno
titik dua akhir dialog jangan sampai lepas
Mr Light
suka banget ceritanya
Joysee Thokchom
Wah, bikin baper!
Diana
cerita ini benar-benar menarik perhatianku. Teruslah menulis, author!
Isabel Hernandez
Cerdik dan mengejutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!