NovelToon NovelToon
Puncak Kesabaran

Puncak Kesabaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Light_Ryn23

"Ahhh, sakit sekali. Apa yang kau lakukan?”

“Maaf, aku tidak sengaja.”

“Aku tidak akan memaafkanmu, kecuali kamu bertanggungjawab atas apa yang terjadi padaku.”

“Ya. Kalau perlu Aku akan menikahimu!” Siapa yang akan menyangka perkataan tanpa pikir panjang itu, mendatangnya kepada masalah yang rumit dan mengubah hidupnya sangat jauh hingga tak ada jalan untuk kembali.

Kecelakaan hari itu, membawa mereka berdua pada ikatan paksa bernama pernikahan.
____

Pernikahan yang semula indah dan damai seolah pernikahan pada umumnya, hingga Ia lupa, bagaimana pun Ia adalah penyebab kehancuran suaminya. Ia layak untuk di benci.

Kau bersabar atas luka di sekujur tubuhmu
Aku bersabar atas sikapmu yang menyakitiku.

Jika kau tak pernah selembut itu mungkin perubahanmu tak begitu menyakitiku. Figuremu di hatiku seindah itu, sebelum sifatmu berubah membekukanku.

#Nikahpaksa
#Cintahadirkarnaterbiasa

Jangan lupa tinggalkan tanda di setiap partnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Light_Ryn23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertanggung-Jawab

Bertanggungjawab

Setelah sampai di rumah sakit, brangker yang ditiduri Yamani ditarik keluar dari Ambulans oleh pihak Rumah sakit, seorang Perawat Laki-laki pun membantu Fidzah berjalan menuju IGD.

Fidzah masih dalam keadaan syok tak sadar yang membantunya berjalan adalah laki-laki seandainya Ia sadar pasti Ia akan menghindar, tapi dalam Hukum Fiqih, dalam Liddhorurah¹ kondisi untuk pengobatan tentu diperbolehkan menyetuh asal tidak melebihi batas.

Perawat tadi membantu Fidzah berbaring di salah satu ranjang yang ada di IGD, sedangkan Yamani dimasukkan kedalam ruang IGD

Baik keluarga Fidzah maupun Keluarga Yamani telah sampai dirumah sakit tempat keduanya dirawat.

Fidzah hanya mengalami tulang retak di lengan kiri yang mengharuskan tangannya digips dan luka yang lumayan besar di telapak tangan kirinya mendapat sepuluh jahitan, dan karna masih mengalami syok, Dokter terpaksa menginfusnya.

Sedangkan Yamani masih dalam penanganan intensif, saat Dokter telah keluar dari ruang intensif, sontak Keluarga Yamani langsung menghampiri.

"Pasien mengalami patah tulang kaki kanannya dan untuk Luka-lukanya memang cukup dalam tapi sudah kami atasi, beberapa luka diantaranya terpaksa kami jahit. Selebihnya kondisi pasien cukup baik, cuma kami sarankan untuk melakukan pengecekan CT-scan agar memastikan keadaan kepala pasien."Jelas Dokter yang menangani Yamani kepada Kedua orangtuanya.

Baik Ayah maupun Bunda hanya mengangguk faham dan menghela nafas panjang, entah apalagi masalah yang diakibatkan oleh Yamani, setelah ini.

Dari pihak keluarga Fidzah masih berada di UGD belum ada yang beranjak menemui Keluarga Korban, mereka masih terlalu sibuk dengan Fidzah yang masih belum mau bicara.

"Fidzah jangan diam terus, bicaralah Nak, Mama khawatir sama Kamu,"Ucap Sarah Mamanya Fidzah sambil memegang tangannya yang diinfus, Perempuan itu masih diam menatap langit langit UGD, seolah tak terganggu dengan ucapan Mamanya.

"Kalau Aku masuk penjara, Aku gak bisa lagi ketemu Satria, gak bisa lagi meluk Papa, gak bisa lagi belajar masak sama Mama,"Ucap Fidzah tapi matanya masih dalam posisi sama. Jefri yang baru saja sampai di Rumah sakit menemui Ponakannya ini di UGD, tapi kata-kata Fidzah menyadarkannya bahwa keluarganya masih berkumpul di UGD.

"Kakak gak mau liat kondisi Korban?"Tanya Jefri berbisik pada Pria paruh baya yang sedang berdiri tegak sambil bersidekap dada "Belum,"Cuma kata itu yang terucap dari mulut Beliau.

"Gak Nak, Fidzah gak akan masuk Penjara, Kita akan tanggung-jawab sama korban, kita selesaikan secara kekeluargaan, semoga keluarga korban mau berdamai. Fidzah harus tenang ya,"Ucap Sarah berusaha menenangkan anaknya.

"Ini semua gara-gara motor semut nakalnya Om Jefrii!"Tunjuk Fidzah pada Jefri yang sedang berdiri disamping Ayahnya dengan gaya yang sama.

"Loh kok jadi Om sih, Kamu yang bawa ngebut-ngebutan. motor Om udah masuk kantor polisi tau, dijadiin barang bukti,"Elak Jefri tak terima.

"Loh emang Om yang salah sih, kenapa malah ngasih pinjam motor yang udah tau aku gak suka banget." Hafidzah Mendelik tajam menatap permusuhan pada Jefri.

"Kok gitu? gak bisa! Om udah relakan motor baru hadiah Give away om buat Kamu, biar gak berurusan sama polisi, Om biarin dikantor polisi gak bakal om ambil juga buat Kamu, Kok kamu gak mau terima kasih sama Om,"Ucap Jefri membalas tatapan tajam Ponakannya yang sudah jadi tersangka.

"Yaudah sii, Om aja yang salah,"

"Iya Laki-laki emang selalu salah, Perempuan selalu benar."Jefri hanya bisa memutar bola matanya malas, kesal sekali dia.

"Hafidzah, Jefri sudah jangan bertengkar. Ini Rumah sakit. Papa mau jenguk kondisi korban dulu, sekaligus mau mempertanggung-jawabkan kesalahan kamu." Secara tidak langsung Papa ingin menyadarkan Anaknya, bahwa yang salah adalah dia, agar dia menggakui, bertanggungjawab dan tidak menyalahkan orang lain. Belum sempat Papanya beranjak Fidzah justru merengek ingin ikut.

"Asal jangan ikut berbicara, cukup diam aja."Ucap Papanya sambil mengusap kepala Fidzah, dia hanya bisa merespon dengan anggukan.

"Fri, tolong ambilkan kursi roda ya! minta sama Perawat sana!" Mendengar suruhan kakak Iparnya Jefri lekas meminjamkan kursi roda untuk sang ponakan.

Setelah kembali datang membawa kursi roda, Jefri membantu ponakannya yang menyebalkan itu, dan mendorong kursi roda itu menuju ruang 217. Sedangkan di ruang 217 keluarga Yamani boleh menemui karna pasien sudah siuman dan dibawa menuju ruang perawatan. Jadi Zafran papa Fidzah dan Jefri yang mendorong kursi rodanya Fidzah menuju Ruang perawatan korban yang ditabraknya.

Papanya mengetuk pintu, setelah diperkenankan masuk oleh keluarga korban, mereka pun masuk kedalam ruang perawatan.

Yamani yang tadi sedang minum air putih dengan sedotan dibantu Bundanya dengan cepat menoleh, menengok siapa yang bertamu. Matanya berbinar melihat Fidzah, walaupun akhirnya dia harus meringis menahan nyeri diluka jahitannya akibat bibirnya tertarik membentuk sabit.

Setelah dipersilahkan duduk, Papanya Fidzah berucap "Gimana keadaan Kamu nak? Maaf kami dari keluarga penabrak. Memohon Maaf atas kejadian yang menimpa. Jami disini bukan hanya sekedar mencari Maaf, tapi juga akan bertanggung-jawab terhadap kondisi Kamu." Jelas Papanya Fidzah.

"Keadaan Anak kami lumayan parah, karna mengalami patah tulang, dan luka jahit lumayan banyak. Untuk masalah biaya, Itu bisa diatasi oleh keluarga kami sendiri." Jawab Ayahnya Yamani. Fidzah hanya bisa menunduk malu dikursi rodanya.

"Saya mau pertanggung-jawaban! bukan dari segi biaya, tapi dari segi perawatan!"Ucap Yamani. Baik Orangtuanya sendiri maupun Papanya Fidzah, menatap Yamani seolah minta penjelasan.

"Mekkah bukan seorang Perawat dan gak pernah sekolah perawat, dia hanya seorang Santri."Jawab Jefri lekas, sambil menatap seseorang yang terbaring diatas ranjang rumah sakit. Fidzah menoleh kebelakang menatap Jefri dengan mata berkaca-kaca.

Yamani pun menatap Laki-laki yang berdiri dibelakang calon Istri dadakannya. Sebelum berucap "Iya. Tapi dia akan tetap merawat saya sampai sembuh. Bukan sebagai Perawat kepasiennya, tapi sebagai Istri kepada suaminya."

"Hafidz... kamu bicara apa nak,"Lirih Bundanya menatap Anak satu satunya itu.

"Maksud Anda bagaimana? pernikahan bukan mainan,"Ucap Jefri yang sudah tersulut emosi. Keponakannya ini memang menyebalkan tapi tetap saja, Bagaimana pun dia tetap menyayangi ponakannya ini. Dia tidak akan membiarkan ponakannya menikah karna alasan tidak logis.

Mamanya Fidzah yang baru saja masuk pun langsung menatap bingung dan marah atas Ide gilanya Yamani.

"Anak kami memang bersalah, tapi haruskah mempertanggung-jawabkan sesuatu yang akan berdampak buruk untuk masa depannya?"Ucap Mamanya Fidzah dan berdiri di samping Jefri.

"Anda kira karna Kejadian ini tidak berdampak buruk untuk Keadaan Anak kami? Dia akan cacat dimata orang, walaupun nanti sembuh pasti tetap tidak akan seperti semula!" Balas Bunda Yamani, Tidak terima.

"Tidak bisakah kami bertanggung-jawab, selain pernikahan?"Ucap Papanya Fidzah mencoba tetap tenang. Walau di hati beliau sudah tidak karuan rasa, sebab pernyataan dari korban anaknya ini agak sembarangan.

***

SAtu Vote dan like kalian membantu menyemangati kami dalam menulis

Dan sedikit Hadiah kalian sangat berarti untuk kami memperbaiki tulisan dan menyajikan bacaan yang lebih berkualitas dengan mempunyai tablet sebagai Fasilitas.

1
mely
lanjut Thor...
Shofiafia25
Semangat Author Nim. Saya sukaaa, walau harus nunggu. Semoga tetap istiqomah tiap hari yaa 😆 saya baca ini sejak episodenya cuma 5, dan saya selalu menunggu malam berlalu sejak hari itu.
Light_Ryn: Terima kasih banyak Kak atas perhatian dan tanggapan baiknya 🌻☺️ Aamiin, semoga kita bisa diistiqomahkan menemani Fidzah dan Yamani dalam mengarungi bahtera rumah tangga
total 1 replies
Shofiafia25
Finally penantian panjang, akhirnyaaa halal. 😊
Shofiafia25
Jelas banget masalahnya. Jadi curiga gak true story kan Thor? 😭 Gak tegaa
Light_Ryn: Umm kasih tau gak ya? 🤣
total 1 replies
Shofiafia25
Walau pun ini hanya Novel, namun pembawaan Author sungguh terperinci dan jelas. Dan menyadarkan para tokoh akan ide gilanya, gak langsung to the point memang soalnya jika masalah ini pada kehidupan nyata pasti banyak pihak yang menentangnya. Semangat Author
Light_Ryn: Hidup gak selalu lurus dan rencana gak semuanya harus mulus. Terima kasih dukungannya, saya akan berusaha lebih baik kedepannya 🤗
Light_Ryn: Pembawaannya dibuat realistis dikit, biar gak kejauhan Halunya 😅
total 2 replies
Shofiafia25
Siapa Satriaa?
Cinta yang rela menunggu, tapi bukan sebagai kekasihmu 🤕
Shofiafia25
Tidak perduli seberapa lama aku mengenalmu, akhirnya kau memilih dia sebagai suamimu. Satriaaa So Sad 😭
Ditunggu Partnya Satriaa ya Thor
elleya
semangat
elleya
Semangat
Lili Ismail
Menyimak dulu
Shofiafia25
Bagus. Kisah yang berawal dari musibah, pelajaran yang dapat diambil hikmah disetiap ujian yang hadapi. Cukup realistis, karna ada beberapa perdepatan yang menentang Ide gilanya para tokoh utama. Ditunggu chapter selanjutnya.
Light_Ryn
Bagus.
mely
lanjut kak... mantap ceritanya 😁👍
Light_Ryn: Terima Kasih. Cerita ini Update setiap hari pukul 21.23, ditunggu ya Kak ☺️🌻
total 1 replies
Light_Ryn
Selalu semangat untuk kita yang sedang berjuang meniti kesempatan yang kita miliki, sebelum penyesalan menghampiri
Light_Ryn
Cerita ini pasti akan melejit, punya nama dan pata mengikspirasi banyak orang. Aku yakin itu
Light_Ryn
Aku selalu menunggu pukul 21.23 lalu aku bisa kembali membacanya
Light_Ryn
Cerita yang Hebat
Light_Ryn
Ini cerita yang luar biasa
Light_Ryn
Semangat untuk kita 🤣🌻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!