NovelToon NovelToon
LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

LEMBAYUNG DI BALIK JENDELA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Fantasi Wanita
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Dedhy Karlang

Kehidupan Aira berubah ketika seorang pria misterius bernama Arga pindah ke rumah di sebelahnya. Arga adalah seorang penulis yang mencari inspirasi untuk novel terbarunya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja menumbuhkan rasa penasaran di hati masing-masing. Seiring berjalannya waktu, keduanya mulai saling membuka diri dan berbagi cerita, menemukan bahwa mereka memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedhy Karlang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JEJAK-JEJAK KENANGAN

Pagi itu, Aira bangun dengan perasaan baru. Matahari bersinar cerah, memberikan semangat untuk memulai hari. Setelah menghabiskan waktu dengan Arga dan membaca naskah novelnya, Aira merasa lebih termotivasi untuk menjalani hidup. Ia tahu bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk menemukan kebahagiaan dan makna baru.

Setelah sarapan, Aira memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kota kecilnya. Ia ingin mengunjungi beberapa tempat yang menyimpan kenangan masa lalu, berharap bisa melihatnya dari perspektif yang berbeda. Dengan langkah ringan, ia berjalan menuju sekolah lamanya, tempat di mana ia dan adiknya sering bermain dan belajar bersama.

Ketika tiba di sekolah, Aira berdiri di gerbang dan membiarkan kenangan-kenangan indah mengalir dalam pikirannya. Ia ingat bagaimana ia dan adiknya, Dika, sering bermain di taman sekolah, tertawa dan berlari-lari. Kenangan itu membuatnya tersenyum, meski ada rasa sedih yang mendalam.

Sambil berjalan di sekitar taman, Aira mendengar suara langkah kaki mendekat. Ia menoleh dan melihat Siska, teman lamanya, datang menghampiri. "Aira! Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Siska dengan senyum lebar.

"Aku hanya berjalan-jalan, mengingat masa lalu," jawab Aira sambil tersenyum.

Siska mengangguk, lalu berkata, "Aku juga sering datang ke sini untuk mengenang masa-masa sekolah. Banyak kenangan indah yang kita miliki di sini."

Mereka berdua berjalan-jalan di sekitar taman sekolah, berbagi cerita tentang kenangan masa lalu. Siska bercerita tentang bagaimana ia dan teman-teman lain selalu mengandalkan Aira untuk membantu mereka dengan pelajaran. "Kamu selalu pintar, Aira. Kami semua sangat beruntung memiliki teman sepertimu," kata Siska dengan penuh rasa syukur.

Aira tersenyum, merasa terhibur oleh kata-kata Siska. "Terima kasih, Siska. Kenangan itu sangat berarti bagiku."

Setelah menghabiskan beberapa waktu di sekolah, Aira dan Siska memutuskan untuk pergi ke kafe kecil di dekat taman kota. Kafe itu adalah tempat favorit mereka saat masih sekolah, tempat di mana mereka sering menghabiskan waktu untuk mengobrol dan bersantai.

Di kafe, mereka memesan minuman dan duduk di sudut yang nyaman. Sambil menyesap kopinya, Siska menatap Aira dengan rasa ingin tahu. "Aira, bagaimana dengan Arga? Kamu terlihat sangat dekat dengannya."

Aira tersenyum malu-malu. "Arga adalah teman yang sangat baik. Dia selalu ada untuk mendukungku, dan aku merasa bisa membuka diri padanya."

Siska mengangguk. "Itu bagus, Aira. Setelah semua yang kamu lalui, kamu pantas mendapatkan seseorang yang bisa membuatmu bahagia."

Percakapan mereka berlanjut dengan hangat. Aira merasa bahwa Siska adalah teman yang selalu mendukungnya, dan ia bersyukur bisa kembali menjalin hubungan yang erat dengan teman lamanya. Setelah beberapa jam berbincang, mereka berpisah dengan janji untuk bertemu lagi dalam waktu dekat.

Sore harinya, Aira memutuskan untuk mengunjungi danau yang sering ia datangi bersama Arga. Ia ingin merenung dan menenangkan diri. Saat tiba di tepi danau, Aira duduk di bawah pohon favoritnya dan membiarkan pikirannya mengembara.

Di tengah ketenangan itu, Aira mendengar suara langkah kaki mendekat. Ia menoleh dan melihat Arga datang menghampiri dengan senyum ramah. "Aira, apa yang kamu lakukan di sini sendirian?" tanya Arga sambil duduk di sebelahnya.

"Aku hanya ingin merenung. Tempat ini selalu memberiku kedamaian," jawab Aira dengan suara lembut.

Arga mengangguk dan menatap danau yang tenang. "Aku mengerti. Kadang-kadang, kita perlu waktu untuk sendiri dan merenung."

Mereka duduk dalam keheningan yang nyaman, masing-masing tenggelam dalam pikirannya sendiri. Setelah beberapa saat, Arga membuka suara. "Aira, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat besok. Aku pikir itu bisa menjadi pengalaman yang baik untuk kita berdua."

Aira menatap Arga dengan rasa ingin tahu. "Ke mana, Arga?"

Arga tersenyum misterius. "Kamu akan tahu besok. Anggap saja ini sebagai kejutan."

Aira merasa bersemangat sekaligus penasaran. "Baiklah, aku akan menunggu kejutanmu."

Keesokan harinya, Arga menjemput Aira di rumahnya. Mereka berdua naik mobil dan memulai perjalanan ke tempat yang direncanakan Arga. Selama perjalanan, Aira merasa semakin penasaran dengan kejutan yang disiapkan Arga.

Setelah beberapa jam berkendara, mereka tiba di sebuah desa kecil di kaki gunung. Pemandangan di sekitar desa itu sangat indah, dengan perbukitan hijau dan udara yang segar. Arga menghentikan mobil di depan sebuah rumah tua yang tampak terawat dengan baik.

"Ini adalah rumah kakek-nenekku," kata Arga dengan suara lembut. "Aku sering datang ke sini saat kecil. Tempat ini selalu memberiku rasa damai."

Aira terpesona oleh keindahan dan ketenangan tempat itu. "Ini luar biasa, Arga. Terima kasih sudah membawaku ke sini."

Mereka masuk ke dalam rumah dan Arga menunjukkan beberapa foto keluarga yang tergantung di dinding. "Kakek-nenekku adalah orang yang sangat baik. Mereka selalu mengajarkan pentingnya kebersamaan dan cinta."

Setelah melihat-lihat di dalam rumah, Arga mengajak Aira berjalan-jalan di sekitar desa. Mereka mengunjungi ladang, sungai kecil, dan bukit-bukit yang menawarkan pemandangan menakjubkan. Aira merasa terhubung dengan alam dan merasakan kedamaian yang mendalam.

Saat mereka duduk di atas bukit dan menikmati pemandangan matahari terbenam, Arga berkata, "Aira, aku ingin kita selalu mendukung satu sama lain. Aku tahu kita berdua memiliki masa lalu yang sulit, tapi aku percaya bahwa kita bisa menemukan kebahagiaan bersama."

Aira merasakan kehangatan dalam kata-kata Arga. "Aku juga percaya itu, Arga. Terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku."

Mereka duduk dalam keheningan yang penuh makna, merasakan keindahan alam dan kebersamaan. Saat malam tiba, mereka kembali ke rumah kakek-nenek Arga dan menyalakan perapian. Di depan api yang hangat, mereka berbagi cerita tentang harapan dan impian mereka untuk masa depan.

Malam itu, Aira merasa bahwa ia telah menemukan sesuatu yang berharga. Kehadiran Arga dalam hidupnya memberikan harapan baru dan kebahagiaan yang selama ini ia cari. Ia tahu bahwa perjalanan untuk menyembuhkan luka hati masih panjang, tapi dengan Arga di sisinya, ia merasa siap untuk menghadapi apa pun yang datang.

Keesokan paginya, sebelum mereka kembali ke kota, Arga mengajak Aira berjalan-jalan terakhir kali di sekitar desa. Mereka mengunjungi sebuah danau kecil yang tersembunyi di tengah hutan. Danau itu sangat tenang, dengan air yang jernih dan pepohonan yang rindang di sekitarnya.

Saat mereka duduk di tepi danau, Arga berkata, "Aira, tempat ini selalu menjadi tempat favoritku. Di sini aku bisa merenung dan merasa terhubung dengan alam."

Aira menatap danau yang tenang dan merasakan kedamaian yang sama. "Aku mengerti, Arga. Tempat ini sangat indah dan menenangkan."

Mereka duduk dalam keheningan, menikmati momen itu bersama. Setelah itu merekan pun memutuskan untuk kembali ketempat masing-masing

1
Rha
susah di tebak ini alur ceritanya, keren pokoknya
Fitry Aryani
Tmlambah menarik ceritanya
Umi Anis
sangat bagus cerutanya.sedih tidakk berteke
Umi Anis
.
Rahayu Putri pratiwi
hai kak aku mampir nih..

saling sport ya🙏
Citra
saya suka baca ceritanya, sangat menarik
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Fitry Aryani
Kayak kisah nyata/Facepalm/
Fitry Aryani
Keren alurnya, baru baca bab 1
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
kapan update bab baru pagi, ngk sabar nunggunya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
begadang demi selesaikan babnya saya baca
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Citra
Semangat mulisnya, aku suka baca novelnya
Citra
Tambah seru jalan ceritanya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 2 replies
Evi
sedih njirtt/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
Sumpah, jalan ceritanya bagus sekali.
Muhammad Supri Prasetyo
ini kisah yang menarik...sebuah perjalanan...seseorang
Dedhy Karlang: Makasih da mampir membaca karyaku
total 1 replies
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sangat menyentuh
Muhammad Supri Prasetyo
kisah nya sungguh mengharu kan
Evi
sampai di bab ini ajq dulu, sudah ngantuk soalnya
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
Evi
100 buat penulisnya
Evi
Wahhhh, baru baca separoh tapi menarik. layak mendapatkan pujian
Dedhy Karlang: Makasih kk da mampir membaca karyaku/Drool/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!