NovelToon NovelToon
Kekasihku Dokter Tampan

Kekasihku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Berbaikan / Cinta Murni / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Wahyu

Jasmine Abelia dan Dandelion Fiorello Rosen adalah dua manusia yang tidak tahu bagaimana caranya menjadi mantan. Mereka sudah putus, namun keduanya masih saling mencintai.

Sampai di suatu malam saat Jasmine pergi ke apartemen Lion untuk mengambil buku miliknya yang tertinggal pasca putus, keduanya tak sengaja menemukan bayi dan dengan terpaksa harus merawatnya dan tidak melapor pada polisi setelah membaca surat yang ditinggalkan oleh ibu si bayi.

Disisi lain Jasmine sudah memiliki pacar baru, namun seiring berjalannya waktu keduanya kembali jatuh cinta karena setiap hari bertemu hingga romantisme itu tercipta lagi.

Hubungan keduanya yang ditentang keluarga membuat semua menjadi serba salah. Mampukah keduanya bertahan dan kembali seperti dulu? lantas bagaimana dengan nasib bayi yang diasuh oleh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Wahyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Badai restu

"Jadi, itu bayi kalian?"

Keesokan harinya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dan akhirnya Lion diperintah untuk menghadap sang ayah guna menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

"Iya, Yah. Itu bayi kami."

Dion menatap putranya lekat.

Dirinya memang seorang pria namun bisa tahu jika Lion berbohong atau pun tidak dan saat ini ia menyadari jika putranya sedang berbohong.

"Kau sangat mencintai Jasmine hingga membual seperti ini?" tanyanya.

Lion lantas menatap ayahnya karena pria itu sepertinya tahu jika dirinya berbohong.

Kemudian Dion menghela nafas dan berkata, "Ayah selama 3 tahun ini mengikuti perkembangan kinerja Jasmine karena direktur rumah sakit tempat dia bekerja merupakan teman baik ayah."

Lion terdiam saat ini.

Jelas saja ayahnya tahu karena Jasmine belum pernah hamil sebelumnya, ternyata ia tidak berbakat membuat kebohongan seperti ini.

"Ayah tidak akan marah karena mungkin kau memiliki alasan kenapa merawat bayi orang lain," ujar Dion tenang.

Sang putra lantas menatap wajah ayahnya dan terheran-heran karena seharusnya pria itu memarahinya, tetapi yang terjadi sebaliknya.

"Ayah, kau tidak marah jika aku merawat bayi?"

Dion mencoba bersikap bijak karena bagaimanapun juga masalah seperti ini tidak akan selesai jika menghadapinya dengan emosi sesaat.

"Ayah marah karena kau tidak jujur. Tetapi, kau bisa menjelaskannya pada ayah dan mungkin akan ada solusi setelah ini."

Memang dasarnya pria itu tidak terlalu menanggapi sebuah masalah dengan serius, mengingat masih banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan dan Lion tidak bermaksud membuat kegaduhan dalam keluarga.

Sementara pria itu lantas jujur dan mengambil nafas dalam karena bagaimanapun juga dirinya harus segera mengatakan ini, sembari memikirkan kondisi Ivy yang terus drop.

"Sebelum aku mengatakannya... Bolehkah aku bertanya sesuatu pada ayah?"

Dion juga harus menyiapkan jawaban jika putranya ini bertanya suatu hal.

"Katakan saja!"

"Jika aku menikah dengan Jasmine, apakah ayah akan menyetujuinya atau bersikap sama seperti ibu?"

Dion tahu jika semakin dewasa maka Lion akan memikirkan bagaimana hidupnya kelak, sama seperti saat ini dan dirinya sebenarnya tidak masalah jika putranya menikahi Jasmine yang notabenenya memang baik.

"Kau sangat mencintainya?"

Lion mengangguk yakin.

Kemudian Dion mengambil nafas dalam, "Cinta itu terkadang bersifat sementara, Lion. Setelah menghadapi badai restu, apa kau benar-benar bisa menjaganya?"

"Aku sudah menunggu lama untuk ini, tentu saja aku akan selalu menjaganya."

Tidak ada yang salah dalam hal mencintai, mungkin semua hanya tentang waktu. Selama seseorang mencintai sosok yang hatinya belum dimiliki oleh siapapun, itu sah-sah saja.

"Ayah tidak masalah kau menikah dengan siapapun, meskipun dalam kesetaraan itu sangat penting. Jangan membuat dirimu malu dan jangan pernah untuk merendahkan siapapun pasanganmu, dalam cinta tidak mengajarkan hal seperti itu."

Lama sekali Dion tidak menasehati putranya, pria itu selalu sibuk mengurusi semua hal.

"Aku tahu, makanya semua sedang ku perjuangkan. Kami juga saling mencintai," ungkap Lion tanpa malu.

Pria tua itu menyembunyikan senyumnya dan sebenarnya sejak awal dirinya juga menyukai Jasmine sebagai sosok menantu, walaupun istrinya sangat membenci gadis itu.

"Tetap saja kau harus meminta izin pada ibumu. Dia yang melahirkanmu," balas Dion.

Betapa kecewanya lelaki itu ketika sang ayah tetap saja menunggu jawaban dari istrinya dan sudah jelas dirinya tidak akan mendapatkan restu.

Ekspresi marah Lion tunjukkan, "Baiklah. Aku tidak akan mengatakan bayi siapa itu jika ayah tidak merestui kami menikah!"

Dion terkejut karena tidak menyangka jika putranya akan marah, padahal dirinya tidak bermaksud seperti itu dan misalkan Lion ingin menikahi Jasmine juga tidak masalah.

"Ayah hanya bercanda. Kau sudah dewasa dan bisa menentukan tujuan hidupmu sendiri. Kenapa masih bertanya pada ayah?"

Tetap saja Lion tidak senang jika jawaban yang menggantung seperti itu, "Setidaknya bantu putramu untuk membujuk ibu!"

Dion menghembuskan nafas tenang dan menyuruh putranya untuk duduk kembali, "Ekspetasi ibumu yang terlalu tinggi, jika kau memang tegas maka dekatkan lah Jasmine dan ibu!"

"Aku tidak akan mendekatkan mereka, terakhir kali ibu menampar Jasmine!"

Dion terkejut, "Benarkah?"

"Maka dari aku itu aku marah sekali dengan ibu yang tidak bisa memandang semuanya dari sudut pandang orang lain dan hanya sibuk dengan pikirannya sendiri," jelasnya.

"Duduklah! Ayah belum selesai bicara dan kau juga belum mengatakan siapa orang tua dari bayi itu."

"Ivy, mantan pacar Kak Kana."

Singkat, padat dan membuat Dion hampir saja jantungan ketika mendengar jawaban spontan dari Lion.

"Apa katamu?!"

"Ivy sakit. Dia tidak bisa merawat Nolan sendirian dan akhirnya meminta bantuanku lalu menitipkannya di apartemen. Kebetulan juga aku tidak bisa merawat bayi dan beruntung Jasmine mau membantuku, akhirnya karena kami masih saling mencintai maka Nolan ada di tangan kami."

Dion pegangi dadanya dan tidak bisa mengelak bahwa dirinya saat ini benar-benar kesulitan bernafas hingga akhirnya Lion memberikan segelas air untuk ayahnya sendiri.

"Ivy sakit keras. Ini ulah Kak Kana yang tidak mau bertanggung jawab dan tidak menyadari kesalahannya sebelum memutuskan hubungan," lanjut Lion ketika sang ayah meminum air tersebut.

"Ivy sakit apa?" pria tua itu mencoba untuk menetralkan dadanya yang lumayan nyeri.

"Ginjalnya rusak, Ayah. Jika tidak mau merawat Nolan, setidaknya berikan bantuan berupa pendonor ginjal yang bisa membuatnya sembuh agar Nolan bisa kembali bersama ibunya."

"Kenapa kau tidak bilang pada ayah?"

"Aku tidak tahu harus mengatakannya bagaimana karena orang yang bersangkutan saja tidak mencoba untuk mencari jalan keluar," enteng Lion yang juga kesal dengan sikap Kana yang tidak segera bertindak tegas.

"Di mana kakakmu sekarang?!" Dion terlihat kesal saat ini.

"Dia tidak masuk hari ini. Katanya mengambil cuti," jawab Lion datar.

Dion rasanya ingin menghajar putra sulungnya itu karena berani membuat masalah seperti ini. Belum lagi posisi Camelia yang hamil besar, entah bagaimana mereka akan menghadapi ini semua, namun Dion akan tetap memberikan pelajaran penting.

"Katakan pada kakakmu jika ayah ingin bicara padanya segera!" perintahnya.

"Baiklah."

"Bagaimana kondisi bayinya? Tidakkah lebih baik kau pindah ke rumah? Lingkungan apartemen tidak cocok untuk tumbuh kembang bayi," tawar Dion.

Lion sebenarnya sudah memiliki rumah sendiri namun belum pria itu tinggali dan rencananya akan digunakan telah menikah.

"Aku akan mengajak Jasmine pindah setelah menikah," balasnya.

"Tidak harus menunggu menikah. Kau bawa bayi itu pulang ke rumah dan biarkan pengasuh merawatnya, biar Jasmine datang menjenguk jika ingin!"

"Aku akan mengajak Jasmine tinggal bersama."

"Lion, kalian belum menikah."

"Pokoknya aku akan mengajaknya!"

"Lion!" tegurnya.

"Besok kami akan pindah!"

"Astaga... Jangan membuat ulah seperti kakakmu!"

1
Yani Cuhayanih
bilang saja macan liar adalah lion
Yani Cuhayanih
sebaiknya lion cepat menikah dengan jasmine walaupun hanya di saksikan oleh tuan dion sendiri
Assyifa Nabila Saputri
up donk thor
Yani Cuhayanih
semoga berahir baik
Assyifa Nabila Saputri
up thor
Yani Cuhayanih
lion kau memperkeruh suasana....gawaaaat runyaaaam boleh kah aku paketkan nyonya dahlia ke taman bunga di afrika dekat gurun pasir sekalian..jd orang sombong amaaaaat ....
Sahduati
lanjutt😘
Olny Julia N
cepet lanjutin ga thor!!!
Olny Julia N
gue suka gaya lu jasmine!!
Olny Julia N
karna ulah kau kanaa!!!!!
Yani Cuhayanih
kenapa harus berpisah hanya karena masalah beda status kekayaan
Yani Cuhayanih
menarik cuuus lanjuuut
Maito
Jatuh cinta 💖
Habibah Habibah
Karakter-karakter dalam cerita ini memiliki dinamika yang menarik.
Pena_Penantian99
kak dian.... semangat 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!