Kagum, SHILLGE

...Setelah usai Ayah Faren kambali turun dan menghampiri istrinya di dapur. Ia senantiasa tersenyum kala melihat sang istri bolak balik menyajikan makanan yang baru saja dipanasi. ...

...Sembari menunggu ia menyeruput kopi susu buatan sang istri,sedikit bisa mengurangi rasa stress nya dengan pekerjaan. Saat semua sudah siap Ummi menunggu suaminya yang sedang makan dengan sesekali mengobrol. ...

...Seusai makan seperti biasa ia masuk ke ruang kerja, entah kenapa setelah beberes dapur Ummi menyusulnya ke ruang kerja. ...

...Sedikit mengernyit dahi namun senyuman manis terukir jelas. Ummi duduk berhadapan dengan suaminya yang masih terus memandang dengan tatapan yang sulit diartikan. ...

“Ummi gak biasanya loh kaya gini, ada apa hmm?.”

“Ayah apa kita masukan Faren ke pesantren aja lagi ya?.”

“Loh kenapa kan Faren udah ke pesantren dan sudah lulus juga, diumur dia yang sekarang ini sudah cocok kuliah sambil bekerja Ummi.” Jelasnya. 

“Iya Ummi tau itu Ayah cuma Faren ini makin hari makin menjadi. Ummi semakin takut ia akan lebih dari ini pergaulan nya begitu bebas.”

Menghela nafas.”Ummi dengarkan Ayah, kita pelan-pelan kasih penjelasan ke dia dan harus sabar.”

“Sabar gimana Ayah tadi saja dia sudah balapan liar, besok mau apa lagi Ummi gagal didik dia.” Dengan air mata yang mulai mengembun. 

... Ayah terkejut mendengar perkataan Ummi tentang balapan liat segitu gak punya uang kah Faren sampai ikut balapan . Dan jelas jika sampai pihak polisi tau pasti akan menimbulkan masalah yang bersangkutan dengan hukum. ...

...Ia mengusap wajahnya dengan kasar mau dengan cara apa lagi untuk membuat anaknya jera dan tak mengulang lagi. Terlebih sekarang Faren menjadi sosok lelaki play boy yang suka menyimpan banyak wanita namun terus mengejar dan menjadikan Shilla pelampiasan. ...

...Keduanya sama-sama berfikir namun seperti nya jika harus memasukkan Faren ke pesantren itu suatu keputusan yang tidak tepat juga, Ummi berfikir jika sampai ia kabur kuburan dan mengajak teman yang lain bagaimana. Terus mencari solusi namun nampaknya suasana hening utu menyadarkan mereka jika da suara motor keluar dari pekarangan rumah. ...

Keduanya saling melihat hingga akhir nya mengecek CCTV dan benar saja Faren terlihat keluar rumah tanpa pamit entah kemana tujuan dia. 

...Ayahnya langsung menghubungi beberapa rekan untuk membantu mengawasi anaknya yang kini sedang keluar. Tak berselang lama ia mendapatkan kabar jika Faren masuk ke club sembari menghampiri seorang wanita yang berpakaian mini. ...

...Ummi terduduk lemas menutupi mulutnya dengan tangan, air mata tak terbendung lagi ia kembali berfikir apa yang ada didalam otak anaknya sampai menginjakkan kaki ditempat terlarang. ...

...Mungkin memang benar tiket surga itu murah namun kebanyakan orang memilih tiket neraka yang jelas mahal harganya. Ayah mengangkat tubuh Ummi dan langsung memeluknya erat, ia tau perasaan istrinya yang saat ini pasti ada rasa kecewa yang amat dalam. ...

“Ayah apa yang dia lakukan disitu.”sambil menonton rekaman video saat Faren berpelukan dengan perempuan dan berjoget diiringi musik dj. 

“Ayah juga syok Ummi, kamu yang tenang ya orang suruhan aku sudah berusaha untuk mencintai jika ada hal yang tak baik maka Ayah akan segera menyusul kesana.”

“Ayah, Ummi gagal, Ummi gagal didik Faren dia harusnya jadi harapan untuk keluarga kita dan menjadi imam yang baik bukan seperti ini. Ya Allah apa kesalahan hamba mu ini sampai kau tegur lewat aku ku menjadi seperti ini. Aku tidak sekuat dan setegar itu.” Katanya sambil menangis dipelukan suaminya. 

“Ummi sabar, ummi kuat kita hadapi dan sadarkan anak kita bareng-bareng ya. Ayah percaya dia akan kembali ke jalan yang baik hanya membutuhkan waktu yang tidak singkat.”

...Menggelengkan kepala karena mereka seakan melihat video siaran langsung semua gerak gerik Faren tertangkap jelas di layar. Sampai akhirnya Faren meminum minuman terlarang saat itu juga Ummi semakin histeris menangis. ...

“Ayah ayo cepat bawa pulang dia ini sangat bahaya Ummi takut wanita itu akan menjebak anak kita. Ayo Ayah cepat pakai apa lah bius atau apa biara anak kita kembali kesini detik ini juga.” Titah nya dengan tegas. 

...Sang suami menghubungi seseorang yang memantau disana agar membawa anaknya pulang sekarang dan langsung disanggupi. Sedikit ada pertikaian sebelum membawa pergi Faren karena sang wanita terus saja melarang Faren pergi. ...

Rumah sakit .

...Setelah menunggu lumayan lama Shilla akhirnya keluar dari ruang operasi, Utary serta Juan selalu kedua orang tuanya menyambut berangkat yang membawa Shilla .Ada rasa lega karena operasi berjalan lancar. ...

Utary dan Juan kini tengah menunggu kesadaran Shilla. 

Dokter datang. “Dia tidak apa-apa semua akan berjalan seperti bisanya hanya butuh waktu beberapa jam untuk dia sadar kalian tidak perlu cemas. Namun ada sedikit kendala saat dia sadar namun semoga dia tidak hilang ingatan karena benturan itu sangat keras mengenai kepalanya yang takut nya ada saraf yang ikut terganggu. Itu masih diluar diagnosa semoga tak terjadi apa-apa saya permisi dulu.”

“Iya dok terima  kasih.”ujarnya dengan bersama. 

...Utary masuk dan duduk disamping ranjang anaknya sesekali mencium punggung tangan Shilla, ia sangat khawatir akan kondisi Shilla walaupun dokter sudah berusaha meyakin kan jika tidak akan terjadi apa-apa. Namun naluri seorang Ibu tidak bisa dengan mudah percaya jika belum melihat anaknya baik-baik saja. ...

“ Nduk sadar nggih ibu kangen, ibu ajrih kaicalan   sampeyan . janji  nggih kalih ibu sampeyan mesthi mantun lan wangsul kados   saderengipun tanpa kirang setunggaling napa mawon).  (Nduk sadar ya Ibu kangen, Ibu takut kehilangan kamu. Janji ya sama Ibu kamu pasti sembuh dan kembali seperti semula tanpa kurang suatu apapun).”setetes air mata luruh begitu saja menetes ke tangan Shilla . 

...Utary menangis sembari memeluk erat tangan anaknya ia memang sangat takut kehilangan Shilla karena sekarang hanya Shilla yang akan menemani masa tuanya. Sang kakak sudah ikut dengan keluarga mertua yang sangat minim kesempatan nya untuk bertemu. ...

 “Mangga Nduk tangi nggih, namung   ibu kajeng ingatan sampeyan bab  faren ical   nduk ibu mboten purun sumerep sampeyan sakit manah malih sasampunipun puniki . ibu kajeng sampeyan bingah  , sampeyan  lare sae  lan bektos   sanget kalih tiyang sepuh. Faren puniku mboten patut  angsal kan ketulusan manah sampeyan Nduk.

(Ayo Nduk bangun ya, hanya Ibu ingin ingatan kamu tentang Faren hilang Nduk ibu tidak mau melihat kamu sakit hati lagi setelah ini. Ibu ingin kamu bahagia , kamu anak baik dan sangat berbakti dengan orang tua. Faren itu tak pantas mendapat kan ketulusan hati kamu Nduk).”

“Ibu…”panggilnya lirih, dengan air mata yang mulai membasahi pipinya. Walaupun matanya masih tertutup ia sudah bisa merespon  Ibu nya yang sedang mengajak dirinya berbicara. 

...Utary segera menekan tombol panggilan dokter untuk memeriksa kondisi anaknya. Ia keluar dari ruangan setelah dokter masuk, Juan dengan sigap memeluk istri nya memberikan ketenangan seraya menepuk pelan bahu nya. ...