NovelToon NovelToon
Haura, Istri Pilihan Dari Desa

Haura, Istri Pilihan Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Haura, gadis manja yang menikah dengan Alkana, laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya. Laki-laki yang sudah ia impikan untuk menjadi suaminya sejak kecil.

Alkana menikahi Haura karena permintaan sang Mami. Bahkan ia sempat sesumbar tidak akan menyukai perempuan yang dalam bayangannya dulu hanyalah anak culun yang mengekorinya kemanapun pergi.

Namun, setelah akad Alkana malah menjilat ludah sendiri. Ia akui ia sudah jatuh hati sejak melihat Haura stelah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa. Haura kini menjelma menjadi gadis cantik.

Bagaimana perjalanan pernikahan mereka disaat ada sosok Melodi yang hanya diakui Alkana sebagai sahabat namun, memendam perasaan pada Alkana dan tidak terima bahwa wanita lain yang jadi pendamping hidup lelaki pujaannya?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HIPDD 4 Asal Bukan Istrimu

Haura, Istri Pilihan Dari Desa (4)

Haura di bawa pulang ke rumah setelah Dirga ayah mertuanya datang dengan membawa mobil.

Ya, Haura pingsan saat alkana hendak meninggalkannya untuk membeli minum. Alkana pun langsung membawa Haura ke kantor TPU, ikut berteduh dan menunggu jemputan.

Walaupun jaraknya dekat, tapi Alkana tidak mungkin juga menggendong Haura sampai ke rumah.

...******...

Seminggu sudah berlalu. Pengajian hari ketujuh baru saja selesai. Rumah sudah sepi karena para tetangga sudah pulang. Hanya menyisakan keluarga Haura yang tidak lain Uwa Lukman dan istrinya juga sang putri, Kanaya.

Orang tua Alkana serta Alkana dan Haura pun masih duduk di ruang tamu. Sementara ipar Haura sudah pulang sehari setelah kepergian Arif, ayah Haura.

Pekerjaan di kota tidak bisa di tinggalkan. Istri Rega juga tidak bisa tinggal lama di desa karena kehamilannya sudah besar, khawatir malah melahirkan disana apalagi sudah mendekati hari perkiraan lahiran.

" Ingat pesan mendiang ayah ya, La. Sekarang, Lala bukan lagi perempuan single. Sudah menikah, sudah jadi istri orang. Harus nurut sama suami. Apapun harus izin suami, sekalipun itu hal kecil. Jangan keluar rumah jika Lala belum dapat izin suami," Uwa Lukman memeriksa petuah pada sang keponakan.

Haura, gadis kecil yang manja itu kini beranjak dewasa. Lukman bahkan merasa berat saat harus melepas sang keponakan pergi ke kota untuk tinggal bersama suami dan mertuanya.

" Iya, Uwa. Insya Allah Lala akan ingat semua pesan Uwa dan Ayah." jawab Lala.

Tubuhnya semakin terlihat kurus. Matanya terdapat lingkaran hitam. Tidur tak nyenyak karena masih mengingat sang ayah yang telah pergi meninggalkannya.

Lilis, istri Lukman pun ikut merasa sedih. Ia selama ini banyak membantu mengurus Haura semenjak kepergian ibunya Haura, ia sudah merasa Haura seperti anaknya sendiri. Karena itu, ia pun merasa berat. Tak menyangka gadis kecil mereka cepat sekali tumbuh besar.

"Nak Al, kami titip Lala. Dia sudah tidak punya siapa-siapa. Kini sudah jadi tanggung jawab Nak Al sebagai suaminya.

Lala itu manja, tapi masalah pekerjaan rumah dia sudah terbiasa melakukannya. Namun, ia memang tidak pandai memasak.

Tapi,Lala itu gadis penurut. Masih bisa di ingatkan. Jika ia salah, tolong jangan di kasari. Hatinya lembut, perasa. Tidak akan menunjukkan kesedihannya walaupun hatinya terluka.

Jika suatu hari Nak Al tidak lagi menginginkannya. Merasa tidak cocok dengannya. Kembalikan dia baik-baik pada kami. Kami akan menerimanya dengan senang hati. Walaupun dari lubuk hati yang terdalam, Uwa harap kamu tidak pernah mengembalikannya kepada kami."

Alkana mengangguk. Ia pun tidak berani bermain-main dengan yang namanya pernikahan. Jika awalnya ia akan membuat pernikahan itu tidak ada karena merasa tak suka dengan perjodohan. Kini, saat pernikahan itu sudah terjadi, ia pun tidak berani untuk mempermainkan ikatan suci itu.

Mempermainkan Janjinya pada sang pencipta tidak mungkin ia lakukan. Ia akan berusaha untuk menerima Lala apa adanya.

" Insya Allah Al akan menjaga Lala dengan baik. Mudah-mudahan ketakutan yang Uwa dan keluarga bayangkan tidak pernah terjadi. Al sendiri berharap pernikahan kami akan abadi bahkan sampai ke surga-Nya nanti,"

" Aamiin,"

Keluarga Haura sedikit merasa tenang karena Alkana sudah berjanji.

Haura hanya diam. Sementara Kanaya di sampingnya terus menggenggam tangan Haura. Ia pun sedih karena akan di tinggalkan kakak sepupunya.

" Jangan lupakan Naya, ya," pinta Kanya berkaca-kaca.

" Mana mungkin teteh bisa lupa sama kamu," ucapnya sambil tersenyum.

Senyum yang tidak selepas biasanya.

Akhirnya, kepergian Haura dari desa pun tiba. Semua sudah di persiapkan. Perpisahan yang mengharu biru tidak bisa dihindarkan.

Ini pertama kalinya Haura pergi tanpa keluarganya. Bahkan kepergiannya entah sampai kapan karena ikut suaminya.

Para tetangga ikut mengantarkan kepergian Haura.

Sepanjang perjalanan, Haura hanya menatap keluar. Ia duduk di dekat jendela. Di sampingnya ada ibu mertuanya dan di sampingnya lagi ada ayah mertuanya. Alkana sendiri duduk di samping supir.

Sebuah rumah yang cukup megah membuat Haura terpana. Sangat indah apalagi ada taman bunga di depannya.

" Kita sudah sampai." Ucap Senja pada sang menantu.

Haura hanya tersenyum. Pintu mobil terbuka, Alkana membantu Haura untuk turun.

" Ajak Haura langsung ke kamar kalian , Al. Dia pasti lelah."

" Iya, Mi," Alkana menggandeng Haura menuju kamar Alkana yang kini menjadi kamar Haura juga. Letaknya ada di lantai dua.

Rumah megah itu tampak sepi. Rega tinggal di rumah mertuanya karena sang istri ingin dekat dengan ibunya menjelang persalinan.

Reva sendiri sedang sibuk karena ada acara pernikahan yang sedang ia urus. Di rumah hanya menyisakan beberapa pembantu yang jumlahnya tidak banyak.

" Lebih baik mandi dulu. Baru tidur. Biar nyaman," Alkana memberi usul saat melihat Haura tampak sudah mengantuk. Untuk shalat Dzuhur sendiri, mereka tadi melaksanakannya di masjid yang mereka lalui.

Haura mengangguk. Ia mengambil pakaiannya di dalam koper dan membawanya ke kamar mandi.

Sementara Alkana duduk di ranjang sambil mengutak-atik ponselnya. Seminggu meninggalkan rutinitasnya membuat banyak pekerjaan tertunda.

Ia yang baru saja selesai mengerjakan skripsinya kini sudah mulai membantu sang ayah di perusahaan. Sambil menunggu hari wisudanya, ia memang di sibukkan untuk mengelola perusahaan bersama sang kakak.

Hingga sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya.

" Assalamu'alaikum,"

" Wa'alaikumsalam. Al, kamu kemana sja sih? kenapa baru angkat telpon sekarang?," suara manja di seberang sana terdengar tidak sabar ingin tahu kabar Alkana yang tidak ada kabar seminggu ini.

" Kemarin ada urusan keluarga. Di sana susah sinyal jadi, agak susah komunikasi," jawab Alkana tidak bohong.

Ia sebenarnya tahu bahwa gadis yang menghubunginya terus mengirim pesan bahkan berusaha menelponnya. Namun, selain memang sudah sinyal, ia tidak punya banyak waktu untuk membalas pesan yang tidak hanya dari gadis itu melainkan para sahabatnya juga.

" Besok ke kampus kan? Kangen ngumpul. Anak-anak juga pada tanyain,"

" Insya Allah besok ke kampus sekalian mau mendaftar kan seseorang yang mau kuliah disana," jelas Alkana.

" Seseorang? Siapa? Laki-laki atau perempuan? ," tanya Melodi, wanita yang menghubungi Alkana.

" Besok aku kenalkan. Di'a perempuan. Kalian jangan kaget ya." ucap Alkana

"Kita nggak akan kaget kecuali yang kamu kenalkan itu istri kamu," tawa di sebrang telpon pecah. Merasa lucu dengan ucapannya sendiri.

Istri? Mana mungkin kan?. Itu yang Melodi pikirkan.

Alkana hanya ikut tertawa. Ia semakin yakin bahwa kedatangannya besok ke kampus akan membuat heboh para sahabatnya.

" Pokoknya kita lihat besok saja. Aku harap.kamu bisa menjadi temannya dan menjaganya selama di kampus. Karena aku kan udah nggak lama di kampus tinggal menunggu wisuda saja," jelas Alkana.

" Asal bukan istrimu, aku sih ok saja."

" Memangnya kalau istriku kenapa?,"

" Aku akan patah hati. Masa sih kamu nggak peka Al?," kesal Melodi.

Alkana hanya tertawa tak menganggap serius ucapan Melodi yang ia anggap sebatas sahabat saja.

" Aku serius. Kamu selalu saja menganggap ucapanku bercandaan,"

" A, boleh minta tolong?" tanya Haura yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar mandi menginterupsi obrolan dua sejoli itu.

"Minta tolong apa, La?," Alkana langsung melihat ke sumber suara.

Suara Haura dan jawaban lembut Alkana membuat wanita di sebrang sana terkejut dan bertanya-tanya, tentang siapa yang memanggil Alkana.

TBC

1
Teh Euis Tea
buru haura jgn sampe alkana di lecehkan rubah betina
dika edsel
aduuh kenapa al sekarang jd calon korban pelecehan sih.. kemarin haura sekarang alkana?? othor jgn kejam yah..tolong batalin,jgn sampe berhasil,ini aja baru masih aku dah dag dig dug takut.. pokoknya gk boleh berhasil titik tanpa koma,wajib gagal,gk suka ada drama penjebakan.. aku gk sukaaaaaaa..!!!!!
Teh Euis Tea
klu jodoh ga kemana ya reva, syukur juli berhianat jd reva jodohnya bima
Teh Euis Tea
nih ulet bulu msh aj penasaran sm si alkana
dika edsel
ini cewek dua enaknya diapain yah..,gk ada kerjaan lain apa selain mengganggu hidup org dasar parasit..!! eh..eh.. aku kepo tentang hubungan teh reva sama kang bima,sbnrnya akang bima pny rasa gk sih sama reva atau blm menyadari?? jgn sampe nyesel ya kang..,tp aku berharapnya bima gagal nikah thor hi..hi..
Teh Euis Tea
akhirnya sikap al tegas jg sm si melodi
jyn kasih celah al buat pelakor yg berkedok sahabat
buat reva semangat ya nanti ada saatnya km ketemu jodoh yg terbaik
Teh Euis Tea
mantap al jgn kasih peluang pelakor mendekat
ɪsᴛʏ
good Al kamu harus tegas dan jangan dikit² merasa iba dan gak enak🙄🙄
ɪsᴛʏ
akhirnya kebongkar semua kebusukan melodi, dan al pasti merasa bahwa dia lelaki paling bodoh, padahal sih emang beneran bodoh si al.. 🤣🤣🤣
next thor
Teh Euis Tea
akhirnya alkana tau jg kebusukan si melodi
yulithong
nahhh dh terbongkar semua...gmn al?....
Aqil Aqil
akhrx trbongngkr jg kebusukan simelodi
Teh Euis Tea
haura hebat bisa membalas kt2 nya alkana
baru begitu aj alkana udah cemburu apakabar haura gimana ga cemburu sm melodi
dika edsel
nah lo gimana nih.. pusing kan?? haura hebat tipe wanita tegas berani ambil sikap..lah si al aduuh kyk terong kukus lemeeeesss banget jd laki, udah deh jgn bangunin singa yg lagi tdr.. haura saat ini lagi mode senggol bacok bang ngertikan..??? yg pnting saat ini kau perbaiki tuh sikapmu yg gk jelas dan jauhi sikunti..!!
yulithong
emang enak di skak.gitu al...bagus haura g usah kalah sm suami modelan kyk gt
Aqil Aqil
sngt luar biasa
Aqil Aqil
napa toch br lala diajak bcr sm lk2 ln cmbrx A luar BIASA bgmn dngn lala seharian A lmbur drmhx melodi.rasain biar tau rs bgmn sktx .
dika edsel
suka..suka dan suka banget...,othor semangat
dika edsel
gini nih klo otak kelamaan ditaruh di freezer..ayo la tunjukan saja foto dan videonya biar melek tuh mata suamimu..,gemes ye lama2 sama org yg gk peka menjurus ke bodoh?? kita liat stelah melihat foto dan video itu,apa yg akan dia lakukan apa dia tetap menyangkal dan trs melindungi melodi?? klo tetap gk percaya tinggalin aja klo perlu tukar tambah tuh si suami ganti yg baru
dika edsel
ini bukan lagi masalah salah paham al tp kamu itu dah ketauan boongnya..tuh video kiriman melodi bejibun di hape haura?? udah deh mending kamu urus noh sahabatmu..,ngapain capek2 membujuk Haura tinggal sih..emang kau pikir haura bodoh sepertimu??? satu kata buatmu al.. sungguh ter la lu..!!!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!