NovelToon NovelToon
Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Jodohkah Kita? (Kisah Seruni)

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Angst / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Usai penyatuan itu, Seruni bersandar pada dada polos Victor. "Ada satu yang belum aku kasih tahu sama kamu, Vic."

"Apa?" Tanya Victor.

"Aku... gak bisa punya anak," ucap Seruni dengan berat hati. Ia merasa sudah bertindak egois karena baru mengatakannya sekarang. Seruni berpikir Victor pasti sama seperti pria lain, yang menginginkan seorang anak. Apalagi ia seorang penerus perusahaan.

"Aku tidak peduli itu, Seruni. Aku mencintai kamu, bagaimana pun kamu."

Kata-kata Victor membuat bahagia menelusup di hati Seruni. "Kenapa kamu bisa nerima aku yang kayak gini?"

Victor tersenyum hangat saat Seruni menatapnya dengan tatapan bersalah. "Aku sudah kehilanganmu selama dua belas tahun. Apa kamu pikir aku akan rela kehilanganmu lagi karena alasan itu?"

Tanpa Seruni ketahui, Victor sudah menyembunyikan sebuah kenyataan pahit. Ego Victor untuk bisa kembali bersama cintanya yang belum usai membuatnya mengabaikan kenyataan itu. Kenyataan yang suatu hari akan menyakiti Seruni lebih dalam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Mimpi yang Terwujud

Seruni dan Shelly masuk ke dalam rumah itu. Rumahnya sudah full furnished. Setiap sudut ruangan terisi berbagai macam furnitur dan juga dekorasi yang sudah tertata rapi, sudah sangat siap untuk ditinggali.

"Shel, aku gak bisa. Aku gak akan bisa sewa rumah ini." Seruni khawatir. Rumah itu terlalu besar. Fasilitasnya juga sangat lengkap. Walau pun Seruni sudah memiliki pekerjaan dan pasti mendapatkan gaji setiap bulannya nanti, tapi untuk menyewa rumah ini sepertinya akan menjadi satu pemborosan. Karena ia hanya tinggal sendiri, Seruni lebih baik mencari tempat lain yang lebih kecil sehingga gajinya nanti bisa ia tabung.

"Siapa bilang lo sewa? Lo tinggal di sini secara gratis, Ser." Ujar Shelly seraya menjatuhkan dirinya ke sofa ruang tengah yang menghadap ke sebuah kolam ikan di belakang rumah. Pintu besar itu sebelumnya sudah dilipat oleh Shelly sehingga satu sisi dinding yang menjadi sekat antara ruang tengah dan kolam ikan menjadi terbuka.

Seruni pun bergabung dan duduk di sebelah Shelly. "Gratis gimana maksudnya?"

"Rumah ini punya tante gue, dia baru aja pindah ke luar negeri. Dia pengen rumahnya ada yang nempatin. Lo gak perlu mikirin biaya apa pun. Listrik, wifi, semuanya bakal dibayar sama tante gue setiap bulannya. Lo cukup rawat rumah ini dan tinggal dengan nyaman."

"Tapi..." Seruni menatap lagi ke sekeliling. Rasanya bangunan rumah dan juga semua perabotannya masih terlihat sangat baru. Tidak ada tanda-tanda bahwa rumah ini ditinggali seseorang sebelumnya. "Barang-barangnya kok masih pada baru, Shel?"

"Itu..." Shelly menggaruk dagunya yang tidak gatal. "Tante gue emang punya rumah ini cuma buat investasi aja. Dia gak tinggal di sini. Gitu maksudnya." Terang Shelly diakhiri dengan tawa canggung. "Udah deh, lo gak perlu banyak mikir. Tante gue gak akan tiba-tiba minta uang sewa sama lo."

Seruni masih merasa belum yakin. "Tapi..."

"Sekarang gue pengen lo ceritain semuanya." Shelly mengalihkan topik pembicaraan. "Kenapa lo ngilang? Terus kenapa sih Malik berubah? Setahu gue waktu awal lo nikah, dia sayang sama lo, Ser. Tapi kenapa sekarang... lihat muka lo masih bonyok-bonyok. Kenapa juga lo gak ngelawan, gak ngehindar? Atau kenapa lo gak tinggalin si Malik sekalian kalau dia udah sering kasarin lo?" Shelly masih merasa sama sekali tak habis pikir dengan kejadian yang menimpa Seruni.

Seruni menyandarkan punggungnya di sofa itu dan mulai menceritakan semuanya. "Malik suka judi online, Shel. Ternyata dia suka main sejak masih kuliah. Tapi awal-awal, cuma sekedar iseng main aja. Lama-lama dia kecanduan sampai dia pakai uang tabungan kita buat dipakai judi. Dia sampai gadai sertifikat tanah dan resto, sampai semuanya habis. Bahkan saat kita udah gak punya uang lagi, dia gak kapok. Dia malah minjem uang, ke bank, pinjol, sampai rentenir. Karena gak bisa bayar hutang, akhirnya restoran keluarganya juga sampai bangkrut demi lunasin hutangnya dia."

"Ya ampun, Ser..." Shelly masih tak percaya pria yang dulu sangat ia dukung untuk menikah dengan Seruni, ternyata tak lebih dari seorang pria tak bertanggung jawab.

Seruni hanya tersenyum getir dan melanjutkan ceritanya, "sejak dia kecanduan, sikap dia juga berubah sama aku. Dia berubah kasar dan bener-bener kehilangan akal sehatnya. Aku udah sering minta cerai sama dia, tapi setiap kali aku ngomong itu, aku malah dipukulin. Saking kecanduannya dia sampai gak mau kerja, malah nyuruh aku yang kerja. Tapi yang bikin aku tambah kesel, aku gak bisa dapetin kerja yang gajinya besar, karena semua surat-surat penting aku dipegang sama dia termasuk ijazah dan juga KTP aku. Dia cuma bolehin aku cari kerja pakai ijazah SMA. Yang lainnya dia sembunyiin karena Malik gak mau aku sampai kabur dan ninggalin dia."

Shelly merengkuh tubuh Seruni. Mendengarnya saja sudah membuat Shelly bisa merasakan bagaimana sesak dan sakitnya Seruni selama ini. Jika ia menjadi Seruni, ia sudah tak akan bisa bertahan. "Lo harusnya hubungin gue, Ser. Gue pasti bantu lo."

"Aku gak bisa, Shel. Kamu udah punya keluarga kamu sendiri. Aku gak mau ngerepotin siapa pun."

Shelly menjauhkan tubuhnya dan menatap wajah cantik sahabatnya itu, yang masih dipenuhi memar. "Lo salah, Ser. Gue malah ngerasa bersalah karena selama ini gue gak tahu keadaan lo. Pokoknya mulai sekarang apa pun yang terjadi, lo harus cerita. Selama gue bisa bantu, gue pasti bantu lo. Ya?"

"Kamu udah bantu aku banyak banget, Shel. Ini udah lebih cukup. Makasih ya, kamu udah biarin aku tinggal di sini. Aku akan berusaha buat cari tempat tinggal lain, supaya secepatnya bisa pindah dari sini."

"Udah gue bilang, Ser. Lo gak usah mikirin itu."

"Gak bisa, Shel. Aku janji akan secepatnya dapet rumah sendiri."

"Lo bener-bener masih keras kepala kayak dulu ya."

Seruni pun terkekeh pelan.

"Ya udah, terserah lo aja. Kalau gitu gue pergi ya." Shelly menatap ke sekeliling. "Rumah ini emang agak kegedean sih buat tinggal sendirian. Makanya lo harus cari suami lagi, Ser. Biar lo gak kesepian."

Wajah Seruni berubah murung. "Aku perempuan yang gak sempurna. Hal ini juga yang jadi alasan lain kenapa Malik berubah. Karena aku gak bisa kasih dia anak."

"Ser, itu gak bisa jadi pembenaran dari sikap dia. Mau lo sempurna atau enggak, sikap kasar Malik tetep aja gak bisa dibenarkan. Lo juga, di luar sana masih banyak kok cowok yang bisa nerima keadaan lo ini."

Seruni hanya diam seraya menunduk sendu. Ia tahu kata-kata Shelly hanya untuk menghiburnya saja. Tak ada laki-laki yang menginginkan seorang perempuan yang tak bisa memberinya keturunan. Semua orang pasti menginginkan buah hati sebagai pelengkap kehidupan pernikahannya.

Seruni sudah memutuskan, setelah pernikahan pertamanya yang kandas dan menorehkan luka yang begitu dalam terhadapnya, ia tak akan lagi membuka hatinya untuk siapapun.

Termasuk Victor. Seruni memutuskan untuk tidak memikirkan pertemuan mereka yang terjadi secara kebetulan di danau itu. Pertemuan itu hanyalah satu pertemuan tanpa arti apa-apa. Juga, sosok Victor yang ia lihat ketika Seruni berada di ujung rasa sakitnya waktu itu, akan Seruni lupakan sepenuhnya.

Kini Seruni hanya akan hidup demi dirinya sendiri. Ia akan menjalani hidup bebas yang selama ini hanya ada dalam angan-angannya saja. Tidak akan ada Victor, ataupun pria lain.

...***...

Hari-hari pun berlalu. Kondisi Seruni sudah pulih sepenuhnya. Ia pun akhirnya berangkat kerja hari itu. Ia menemui Rifat, suami dari Shelly yang menjabat sebagai manager Human Capital di hotel tersebut. Seruni diperkenalkan dan kemudian diberikan beberapa pelatihan dasar sebelum ia bekerja.

Semuanya berjalan dengan baik. Seruni masih tak menyangka kehidupan yang selama ini selalu diimpikannya bisa terwujud juga. Terlepas dari Malik dan bekerja di bidang tata boga yang memang dikuasainya, benar-benar menjadi hadiah terbaik yang selama ini terjadi dalam hidupnya.

Seruni bahkan mendapatkan pujian karena ia begitu cekatan dan juga berpengalaman di bidang pembuatan kudapan. Hal itu membuat Seruni semakin percaya diri, ia akan bekerja dengan baik dan menabung untuk membeli rumahnya sendiri.

Suatu pagi Seruni bertugas menggoreng telur di restoran hotel pada waktu sarapan sedang berlangsung. Ia sibuk menggoreng telur-telur untuk para tamu hotel. Tiba-tiba sesosok pria yang dikenalnya masuk ke area restoran.

"Victor..." Gumamnya tanpa sadar. Seruni memang sudah berucap tekad bahwa ia akan fokus terhadap dirinya sendiri. Namun melihat sosok Victor yang kembali tiba-tiba muncul di hadapannya, membuat pendirian Seruni sedikit goyah.

Victor sempat menoleh ke arah Seruni, mereka bertemu tatap sekilas sebelum Victor kembali mengalihkan pandangannya, tak memperdulikan keberadaan Seruni di sana. Victor menempati kursi VIP di restoran itu dan mengobrol dengan beberapa orang.

Seruni kembali fokus pada pekerjaannya dan berusaha mengabaikan kehadiran sang mantan kekasih.

Namun tiba-tiba, "tolong buatkan saya telur mata sapi dua buah."

"Baik, tunggu seben..." Seruni menoleh sekilas ke arah tamu itu dan seketika tertegun. Tamu yang meminta telur mata sapi adalah... "Victor?"

...----------------...

1
Erni Fitriana
horang kaya..kko nyuruh pindah udah kyk ngusir laler
Erni Fitriana
ehh bapak plin plan
Erni Fitriana
cerita sweet...cerita SMA😘😘😘
Asep Saepudin
jgn sampai terjadi hal buruk sama Laura dan seruni
Asep Saepudin
mdh2 seruni baik baik saja
Soeharti Rifangi
tinggalkan saja seruni laki " yg gak punya pendirian ,baru diancam gitu saja sama marsha udah lembek /Frown/
Asep Saepudin
sebel sama Victor,masih meladeni Marsha udh tau Marsha bermuka dua...knpa g d hindari aja,sibuk ya seruni jauh dr Victor,dr PD makan hati terus sama Victor dan Marsha blum ma emran
Asep Saepudin
Marsha bnr2,ular.sbl bgtu,lagian Victor ngapain baikn Marsha,ular d pelihara
Asep Saepudin
rasain tuh Marsha,bermuka dua
Asep Saepudin
pasti ulah Marsha sama rapael
Asep Saepudin
smga Marsha g berniat jahat LG sama seruni
Soeharti Rifangi
apa salahnya menjadi orang miskin pak emran ,semua org pasti ingin menjadi org kaya tp semua kan kembali kpd takdir kita ,kaya maupun miskin dimata Tuhan kan sama derajatnya ..dasar kakek tua /Grimace/
Asep Saepudin
masih saja pa emran keras kepala,..
Soeharti Rifangi
menantu yg kau puja puja wahai pak emran dia hanya tukang selingkuh ,wanita bermuka dua hanya krn dia kaya kau bela mati " an ,apa org miskin seperti seruni tdk berhak bahagia ?hey bp emran ..jadi gemes sendiri aku sama si emran /Frown/
Alisa Erlani
emang emran ngga tahu menantu kesayangan nya pernah selingkuh ko malah mendukung menantunya harusnya dia thu menantu seperti apa marsha itu
Asep Saepudin
Marsha bermuka dua,smga Victor tau kelakuan Marsha terhdp seruni
Alisa Erlani
masrha harus nya thu dri yg mulai ngegoda dluan wktu kuliah kan dia yg hrus nya seruni yg ngomong dia ngerebut viktor dri seruni terus marsha selingkuh sm laki2 lain seolah dia yg tersakiti pas udhd campakan bru ngejer2 suami
Asep Saepudin
seruni bimbang lagi sama perasannya,smga Victor bs melindungi seruni dari marsa sama ayahnya
Asep Saepudin
seruni hamil Viktor,geregt ma Viktor kenapa g bs melindungi seruni dr ayah nya,kn Victor udh g SMA..
Soeharti Rifangi
2 garis merah ,,fiks kamu hamil seruni semoga ada jalan keluar utk permasalahan mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!