NovelToon NovelToon
Cinta di Badai Musim Semi

Cinta di Badai Musim Semi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi-chan

Amira Nimra, seorang gadis yang mengidap DID atau biasa disebut dengan penyakit kepribadian ganda. Begitu banyak liku-liku yang ia jalani, di jauhi oleh orang-orang karena di anggap aneh, lalu musuh kakak-nya yang terus mengincar dirinya.

Namun, seseorang datang kepadanya. Memberikan uluran tangan untuknya, memberikan semangat, dan mengisi rasa kesepiannya setiap saat.

"Jangan bodoh, mati tidak akan menyelesaikan semuanya!" ~

***

"Amira, kau bisa mengandalkan aku kapan pun kau mau."


Don't Copy My Story
Warning Typo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi-chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilang?

"Amira? Apa kau memiliki Pacar?" tanya Mika dengan antusias. Amira menggeleng, "Tidak, Aku tidak pernah memiliki Pacar."

"Heeehh! Benarkah? Kau mau aku carikan pacar? Aku bisa mencarikan yang tampan, kaya, semuanya!"

"Hei Mika! Jangan menakuti Amira," Gita mencoba memperingati. Mika nampak cemberut, "Oke.. Aku akan berhenti."

Nina terkekeh melihat tingkah kedua temannya itu, lalu tatapannya teralihkan kepada Amira yang masih terdiam dengan tatapan bingung, "Amira, kuharap kau tidak keberatan satu tenda dengan kami."

"Ah ya... Aku sama sekali tidak keberatan. Senang bisa satu tenda bersama kalian di sini," jawab Amira dengan tersenyum, dalam hatinya ia terpikirkan perkataan Setia. Mungkin Pemuda itu benar, ia hanya perlu terbuka sedikit untuk menyelesaikan kegelisahan yang ada di dalam hatinya.

"Jadwal kita besok apa?" tanya Gita setelah perdebatan panjangnya dengan Mika selesai. Nina membuka kertas yang diberikan Panitia, "Emm.. Kita akan masuk ke hutan, semacam menyelesaikan misi dan berpetualang."

"Wow! Sepertinya menyenangkan sekali!" seru Mika yang nampak tidak sabar. Ketiga Gadis lainnya hanya terkekeh melihat tingkahnya yang begitu absurd.

~Keesokan Harinya~

"SELAMAT PAGI SEMUANYA!"

"KEGIATAN HARI INI ADALAH BERPETUALANG! KALIAN AKAN MEMBUAT KELOMPOK YANG TERDIRI DARI 4 ORANG!"

"LALU KELOMPOK KALIAN JUGA DIPERBOLEHKAN CAMPUR GENDER! OKE? MENGERTI SEMUANYA! SILAHKAN CARI KELOMPOK KALIAN!!!" seru Panitia membuat para siswa berlarian mencari teman sekelompok mereka.

"Amira! Sini!" panggil Setia yang tidak jauh dari Gadis itu. Amira hendak berjalan mendekat, namun tangannya di cekal oleh seseorang membuat dirinya menoleh.

"Jessica?" gumam Amira bingung.

"Kau harus satu kelompok dengan kami!" dengan kasar Jessica menarik tangan Amira untuk mengikutinya.

Setia yang melihat itu hendak menyusul, namun Amira memberinya kode seakan-akan mengatakan bahwa Ia akan baik-baik saja.

Jessica menghempaskan tangan Amira agar Gadis itu berada di tengah-tengah teman-temannya. Elena menyeringai melihat kedatangan Amira yang kini seperti kelinci kecil.

"Kita bertemu lagi Amira," kata Elena dengan sinis. Amira hanya diam, kali ini Ia tidak akan melakukan apa pun.

"Aku sudah mendapatkan petanya," ucap Olivia yang baru saja datang sembari membawa peta. Elena mengangguk, "Nah! Ayo kita pergi. Dan kau Amira.. Bawa barang-barang kami yaa?"

Dengan paksa mereka memberikan barang-barang bawaan mereka kepada Amira. Amira hanya menurut, Gadis itu enggan menimbulkan masalah. Kali ini Ia harus bersabar lebih jauh lagi.

Perjalanan pun dimulai. Karena membawa barang-barang yang banyak, langkah Amira menjadi pelan. Gadis itu sedikit kelelahan karena bawaan satu kelompoknya tidak main-main.

"Kau lamban sekali seperti Siput?"

"Bukankah dia memang Siput Elena?"

"Hahahaha... " tawa mereka setelah mengejek Amira habis-habisan. Amira menghela napas lelah, mencoba bersabar agar sisi lain dari dirinya tidak muncul dan membuat keadaan semakin rumit.

Brak!

"Itu Tas keluaran terbaruku!" pekik Jessica saat salah satu Tas yang di bawa Amira jatuh.

"Dasar miskin! Kau bisa menggantinya, hah?! Seharusnya kau bisa lebih berhati-hati sialan!" umpat Jessica kepada Amira. Amarah Gadis itu nampak meluap-luap.

"Maafkan Aku," lirih Amira, diam-diam Gadis itu mengepalkan tangannya mencoba sadar.

"Maaf kau bilang?!"

Plak!

Jessica menampar Amira dengan kuat hingga sudut bibir Gadis itu robek dan mengeluarkan darah. Amira memalingkan wajahnya lama, "Aku sudah muak!"

Amira menjatuhkan semua barang-barang itu. Olivia dan Elena nampak tidak terima karena Tas mahal mereka jatuh dan kotor.

"Dasar sial! Aku satu kelompok denganmu agar kau membawakan barang-barang kami!"

Amira terkekeh, "Kau pikir, aku perduli?"

Amira-Eliza mendekati Elena dengan ekspresi dinginnya. Elena yang merasakan hawa berbeda dari Amira pun memundurkan langkahnya, "Me-menjauhlah!"

"Di mana rasa keberanianmu tadi? Takut? Larilah!" ucap Eliza dengan tertawa.

"Larilah, larilah, larilah Elena," kata Eliza dengan tawanya yang lirih dan menyedihkan, namun hal itu membuat ketiga Gadis itu takut.

Bugh!

Jessica memukul Eliza dari belakang hingga Gadis itu tersungkur ke tanah. Eliza mendesis saat merasakan nyeri yang kentara di punggungnya.

"Ayo pergi!" ajak Jessica kepada teman-temannya. Mereka pun pergi meninggalkan Eliza di tengah-tengah hutan belantara.

Eliza menatap kepergian ketiga Gadis itu dengan tajam, dengan tertatih-tatih ia beranjak dan menyandarkan dirinya pada pohon, "Sial, kenapa sakit sekali?"

Srak

Srak

Suara semak mengalihkan perhatian Gadis itu. Eliza menegakkan tubuhnya mencoba waspada, ia mengeluarkan pulpennya yang ada di dalam saku dengan posisi siap.

'Apakah itu mereka? Sial, bahkan kondisiku sedang buruk saat ini,' batin Eliza dengan meringis. Gadis itu memilih pergi dan bersembunyi, ja menyadari bahwa kini dirinya tengah di-intai.

Di saat-saat pelariannya, ia menemukan sungai yang mengalir begitu deras. Eliza menatap ke belakang dan mendapati seseorang yang nampak mencari keberadaannya. Sontak Eliza menceburkan dirinya ke dalam sungai dan menyelam di balik bebatuan.

Dari dalam air Gadis itu dapat melihat sekitar tiga orang yang mengintainya tengah kebingungan. Tidak lama dari itu mereka pun pergi meninggalkan area sungai. Eliza yang melihat kepergian mereka pun keluar dari dalam air dan menghirup udara sebanyak mungkin. Nafas gadis itu terengah-engah karena terlalu lama menahan napas di bawah sana.

"Kenapa cepat sekali?" gumam Eliza kebingungan. Gadis itu memegangi punggungnya yang masih terasa nyeri, "Amira, kau sungguh sial sekali hari ini."

...****************...

"Di mana kelompok Amira? Kenapa mereka belum sampai?" tanya Rio bertubi-tubi kepada Setia.

"Aku tidak tahu," hanya itu jawaban dari Setia.

Setia menatap pos terakhir dengan harap-harap cemas, berharap kelompok Amira dengan cepat keluar dari hutan. Tidak lama kemudian matanya melebar kala mendapati Elena dan teman-temannya yang sampai di Pos terakhir.

Namun, Pemuda itu mencari-cari keberadaan Amira di sekitar mereka. Setia mendekati ketiganya dengan tatapan khawatir.

Elena yang melihat kedatangan Setia pun nampak senang, "Setia, aku tahu kau meng-khawatirkan aku, aku-"

"-Di mana Amira?" potong Setia bertanya kepada Gadis itu. Lidah Elena menjadi kelu seketika, "A-amira."

"Amira memisahkan diri saat di dalam hutan. Dasar Gadis yang keras kepala, mungkin dia sudah dimakan binatang buas," jawab Olivia dengan santai. Setia menatap tajam Olivia, "Apa maksudmu memisahkan, bukankah kalian yang meninggalkannya? Iya kan?"

Ketiganya terdiam kala mendapatkan pernyataan telak dari Pemuda itu. Setia menggertakkan giginya, "Seharusnya Aku tahu niat kalian dari awal. Sebagai ketua Osis aku akan memberikan kalian sanksi dan melaporkan hal ini kepada Kepala sekolah. Kita lihat, apakah kalian bisa lolos kali ini?"

Setelah mengatakan hal itu, Setia pun meninggalkan ketiganya yang kini mematung tidak menyangka.

"Bagaimana? Aku tidak melihat Amira?" cerocos Rio dengan khawatir. Setia menggelengkan kepalanya, "Dia tidak bersama mereka."

Rio terpaku mendengar jawaban Setia, Pemuda itu lalu memukul pohon di sampingnya, "Sial! Gerald! Bawa anak buahmu dan cari Amira ke dalam hutan!"

"Baik Tuan!"

Bersambung..

1
Gabriel
kurang
Dwi-chan: makasih kak masukannya/Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!