NovelToon NovelToon
Queen Of Melody

Queen Of Melody

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fiore

Luna selalu tidak percaya diri jika tampil di depan banyak orang, padahal ia memiliki suara indah. Cita-cita Luna sebenarnya ingin menjadi seorang penyanyi tetapi ditentang oleh orang tuanya. Suatu hari Luna mendapatkan tawaran kerja menjadi seorang penyanyi oleh temannya, Mona. Namun, tempat kerja itu merupakan tempat terlarang. Hingga akhirnya ia kabur dari tempat kerja itu, dan bertemu dengan sahabatnya, Adi. Rasa jatuh cinta Luna kepada Adi itu semakin nyata, namun ia tak bisa mengungkapkannya. Adi dan Hani yang merupakan sahabat Luna menyarankan untuk mendaftar audisi menyanyi. Luna pun diterima di audisi itu, dengan perjuangan dan pengorbanannya selama di karantina, Luna berhasil menjadi juara 1 di audisi menyanyi itu, hingga akhirnya kedua orang tua Luna menyadari kalau mereka telah mementingkan egonya bukan masa depan Luna. Cita-cita Luna menjadi seorang penyanyi terkenal akhirnya tercapai dan ternyata Adi juga memiliki rasa terhadapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fiore, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengikuti Keinginan Orang Tua

Hari tes untuk masuk ke universitas ilmu pemerintahan itu akhirnya tiba juga. Ini sebenarnya tidak seperti apa yang aku harapkan. Ini semua adalah keinginan orang tua, aku tidak mungkin menentangnya

Anggap saja aku seperti mengikuti air yang mengalir, jika aku berhasil lulus di tes ini berarti nasibku berada di bidang ini, namun jika gagal itu berarti nasibku berada di bidang menyanyi. Seolah-olah sedang mengadu nasib.

Aku berangkat kesini naik motor bersama dengan bapakku yang sekalian akan berangkat ke kantor. Terlihat ada banyak sekali orang yang memakai baju kemeja putih seperti ku, mereka adalah orang-orang yang juga akan mengikuti tes ini.

Jika aku perhatikan dari mimik wajahnya sepertinya mereka semua orang-orang pintar.

Setelah mengikuti beberapa pengarahan dari petugas panitia, aku dan peserta tes yang lainnya diantarkan ke sebuah ruangan.

Ruangan itu terlihat besar dan terdapat banyak komputer yang akan digunakan saat tes nanti.

Waktu tes itu akhirnya dimulai, aku pun telah mendapatkan tempat duduk yang sesuai dengan nomor peserta ku.

Ternyata soal yang keluar pada tes itu jauh berbeda dengan apa yang aku pelajari beberapa hari sebelumnya. Aku pun menjadi tegang dan otakku terasa seperti buntu, apalagi soalnya panjang-panjang dan susah-susah.

Yaa, aku memang bukan termasuk orang pintar, nilai yang aku peroleh selama ini di sekolah biasanya tidak tinggi dan tidak juga rendah.

Kepalaku sudah mulai terasa pusing, padahal membaca soalnya saja aku belum selesai. Ku coba tengok kanan-kiri ku, ku lihat mereka semua sedang serius mengerjakan soal.

Sampai tak terasa waktu yang tersisa tinggal 30 menit, padahal masih ada banyak soal yang belum aku kerjakan. Aku semakin tegang, sehingga aku tidak bisa berpikir dengan jernih. Waktu 30 menit itupun terasa cepat sekali, hingga akhirnya aku memutuskan untuk menjawab pertanyaan soal itu dengan cara asal.

Semua soal yang ada di komputer itu berhasil aku selesaikan, namun ada banyak soal yang aku jawab dengan cara asal. Saat ini saja aku sudah tidak yakin dengan hasil nilai yang akan aku peroleh. Pengumuman nilai hasil tes ini baru akan diumumkan seminggu lag.

Aku berjalan pulang dengan langkah lesuku. Aku sudah khawatir dengan hasil tes ku nanti. Apa yang akan dikatakan oleh kedua orang tua ku jika aku tidak berhasil lulus. Lalu apa orang tuaku memperbolehkan aku untuk mengejar cita-citaku.

Kendaraan umum yang aku tunggu sejak tadi belum ada juga, tanpa disangka aku bertemu dengan Adi.

“Lunaaa”, panggilnya, Adi memberhentikan motornya tepat di hadapanku.

“Kamu sedang apa disini?”, tanya Adi membuka kaca helmnya. Adi melihat aku yang memakai baju kemeja putih seperti orang-orang lainnya yang banyak berlalu-lalang di sekitar universitas ilmu pemerintahan ini.

“Hmm... Aku..”, aku belum selesai menjawabnya.

“Ayo kita pulang bareng keburu hujan!”, kata Adi yang memotong pembicaraanku. Terlihat awan hitam sudah hampir mendekati kami.

“Tidak usah, Adi. Biar aku naik kendaraan umum aja”, aku mencoba menolaknya.

“Lunaaa”, kata Adi yang terus memaksa.

Akhirnya akupun menumpang naik di motor Adi. Adi mengendarai motornya dengan sedikit cepat untuk menghindari hujan.

Perasaan yang belum bisa diartikan itu kembali muncul. Tiba-tiba saja Adi mengerem motornya secara mendadak.

Ciiittttttttt..... Aku tersontak kaget karena gerakan refleksku, sehingga aku memeluk erat tubuh Adi.

“Kamu tidak apa-apa, Na?”, tanya Adi membuka kaca helm nya.

“Tidak apa-apa, Di”, jawabku merasakan jantungku seperti mau copot.

“Sialan itu orang, menyebrang jalan sembarangan”, oceh Adi yang terlihat kesal.

Aku tersadar kalau tanganku telah memeluk tubuh Adi, aku pun segera melepaskan tangannya.

“Sudah berpegangan seperti itu saja, jika aku mengerem mendadak lagi, kamu tidak akan terjatuh”, katanya sambil melanjutkan perjalanan.

Aku tidak berani memeluk tubuhnya kembali, aku hanya berpegangan kuat dengan jaketnya.

Walau Adi sudah mengendarai motor nya dengan cepat, namun awan hitam itu sudah berada tepat di atas kepala kami, sehingga hujan pun turun mengguyur kami yang sedang berkendara di jalan.

Adi memutuskan untuk meminggirkan motornya dan berteduh di sebuah halte bus. Derasnya air hujan yang turun membuat baju kemejaku menjadi basah kuyup. Adi melepaskan jaket yang dikenakannya dan memakaikannya ke tubuhku.

“Pakai ini biar tidak dingin”, katanya.

“Jaket yang kemarin saja belum aku kembalikan”, jelasku, aku merasa kalau jaket yang aku pinjam saat naik ke gunung Harapan itu belum sempat aku kembalikan.

“Besok dikembalikan ya sama jaket yang kemarin, harus wangi dan rapih”, kata Adi.

“Iya, tenang saja”, jawabku tanda mengerti.

“Ha..Ha..Ha...Ha.. Aku cuma bercanda. Lagipula aku punya banyak jaket. Kapan mau mengembalikannya itu terserah kamu”, katanya dengan tertawa.

Ku pasangkan raut wajah cemberutku, namun Adi masih terus tertawa.

Aku tidak tahu hati ini menjadi tenang dan nyaman saat berada di samping Adi. Semua masalah ataupun unek-unek yang ada di dalam otak ku pun menjadi terlupakan.

“Oh iya, tadi kamu habis dari mana, Na?”, tanya Adi melanjutkan pembicaraan yang tadi.

“Aku... Aku habis mengikuti tes masuk universitas ilmu pemerintahan, Di”, jawabku yang tadinya tidak ingin menceritakan semua ini kepada Adi.

“Hahh... Bukannya kamu mau mengejar mimpimu menjadi penyanyi?”, Adi terlihat kaget mendengarnya.

“Kedua orang tua ku sangat menginginkan aku masuk ke universitas itu. Kemarin saat aku menanyakan biaya kursus menyanyi itu saja biayanya juga sangat mahal sekali. Sepertinya menjadi penyanyi itu adalah cita-cita yang mustahil”, jelasku.

“Kamu tidak mengatakan kalau kamu ingin menjadi penyanyi kepada orang tua mu? Mana ada cita-cita yang mustahil, Na?”, kata Adi.

“Aku sudah mengatakannya Di, tapi kedua orang tua ku tidak menyetujuinya. Mereka juga tidak percaya dengan diriku”, jawabku, air mata ku masih bisa ditahan di pelupuk mata.

“Na, coba kamu bicarakan kembali sama kedua orang tua mu. Aku yakin kalau kamu itu sebenarnya punya potensi menyanyi hanya saja kamu kurang percaya diri”, jelas Adi memegang kedua pundakku.

Lama-kelamaan air mata yang sempat terbendung di pelupuk mata itu menjadi jatuh. Aku tidak bisa menyembunyikannya dari Adi.

“Sabar, Na. Nanti orang tua mu pasti akan menyadari kalau kamu layak menjadi seorang penyanyi”, kata Adi yang berusaha menenangkan diriku, lalu ia merangkul tubuhku.

Aku merasa tenang dan nyaman saat berada di pelukan Adi, sehingga aku bisa menangis dan meluapkan semua kesedihan yang selama ini ku pendam sendiri di pelukannya. Perasaan apa ini? Apa ini yang dinamakan jatuh cinta?

Adi terus mengusap-usap pundakku, tanpa terasa hujan telah berhenti, Adi pun mengajakku untuk melanjutkan perjalanan pulang.

1
♥\†JOCY†/♥
Kaya gak kerasa udah lama banget aku terkena dampaknya. Sukses terus, thor!
Inari
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Beerus
Wah seru banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!