NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Vtuber

Terpikat Cinta Vtuber

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Cinta Murni / Office Romance
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Van Waku

Di era teknologi virtual yang semakin berkembang pesat, muncullah fenomena baru yang mengguncang dunia hiburan: Virtual YouTuber. Mereka bukanlah manusia sejati, melainkan karakter digital yang dihidupkan oleh teknologi canggih. Namun, pesona dan daya tarik mereka tidak kalah dengan para selebritas dunia nyata.

Aldira, seorang karyawan kantor biasa tidak pernah menyangka bahwa ambisi terhadap pekerjaan dan laki-laki pujaannya membuat dia harus terjun ke dunia maya sebagai vtuber dengan menggunakan akun youtube orang lain yang tidak pernah ia ketahui sosok asli di baliknya. Seiring berjalannya waktu, rahasia di balik pemilik akun asli tersebut satu per satu mulai terkuak sehingga menimbulkan konflik yang dapat mempertaruhkan cinta sejati sekaligus karirnya. Pada akhirnya dia tetap harus memilih antara sepak terjangnya sebagai vtuber atau merelakan semuanya demi kisah cintanya yang rumit.

Temukan jawabannya, hanya di Terpikat Cinta Vtuber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Waku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04 - Pria Misterius

Derap langkah kaki yang terburu-buru terdengar begitu sibuk. Aldira terlihat panik berkeliling dengan mata yang menginvestigasi. Raut mukanya menunjukkan rasa cemas yang luar biasa hingga semua karyawan di sana saling bertatapan heran satu sama lain melihat gelagat wanita itu.

“Kamu kenapa, sih?” Tanya Meimei begitu melihat Aldira kembali di kursinya.

“Mei, kemarin yang pergi ke lokasi syuting ada berapa orang?” Aldira balik bertanya.

“Mana aku tahu. Aku ‘kan tidak ikut syuting bersamamu kemarin.” Jawabnya singkat.

Aldira segera berselancar di komputernya. Dia membuka website perusahaan dan masuk ke dalam akun karyawan miliknya. Sambil memainkan mouse dengan gesit, wanita itu tampak memusatkan perhatiannya ke laman daftar karyawan yang menampilkan foto-foto karyawan di sana.

“Serius sekali. Kamu sedang mencari siapa?” Meimei bertanya penasaran.

“Tidak ada. Tidak ada, Mei!”

“Apanya yang tidak ada?!” Balas Meimei bingung.

“Kemarin ada pria misterius yang datang ke lokasi syuting dan aku membiarkannya masuk. Aku kira dia karyawan sini.” Jelas Aldira panik.

Meimei ikut melongo ke layar komputer. Dia memperhatikan dengan seksama foto-foto yang ada di situ.

“Seperti apa rupanya?” Tanya Meimei.

“Rambutnya model undercut, badannya tinggi tegap seperti Tony, tapi lebih ramping sedikit.”

“Maksudmu badannya seksi?” Lanjut Meimei bertanya.

Aldira hanya memberikan anggukan sebagai jawaban pertanyaan temannya itu.

“Wajahnya bagaimana?”

Aldira menerawang ke langit-langit, “Aku tidak tahu karena dia memakai kacamata hitam.”

“Susah juga, ya. Tapi di kantor kita tidak ada laki-laki lain yang berbadan seksi seperti Tony. Sepertinya kamu memang mengijinkan orang luar masuk ke dalam lokasi syuting, deh.” Terangnya mantap.

Aldira memegang kepalanya dan mengacak-acak rambutnya. Mukanya yang terlihat pucat dia tundukkan ke bawah. Napasnya terdengar berat karena terlalu panik.

“Kenapa, sih?” Lanjut Meimei.

“Konsumsi yang keluar kemarin tidak sesuai dengan jumlah karyawan yang di lokasi. Semuanya kelebihan satu.” Aldira menerangkan. “Bagaimana ini? Aku harus memberikan laporan konsumsi hari ini juga. Bisa-bisa aku kena semprot!”

“Sudahlah, tinggal bilang saja kamu mengambil makanan dua kali.” Kata Meimei menggampangkan.

“Tidak semudah itu. Kamu tahu sendiri tim akunting kita sekaku apa! Matilah aku!”

Sifat overthinking-nya membuat Aldira mengingat kejadian kemarin. Pria misterius itu mencari Tony dan Salma. Pasti mereka berdua mengenal laki-laki tersebut, pikirnya. Aldira segera berdiri dari kursinya dan melihat sekeliling untuk mencari dua orang tersebut.

“Masih mencari pria misterius tersebut?” Tanya Meimei.

“Mei, Tony dan Salma dimana?” Aldira balik bertanya.

“Kalau tidak salah tadi aku melihat mereka berdua turun ke lantai 1.”

Aldira bergegas menuju lift dan meninggalkan Meimei yang tidak tahu apa-apa. Dengan jantung yang berdegup kencang, dia menggerak-gerakkan kakinya di depan lift tanda ketidaksabarannya untuk mengejar dua rekan kerjanya itu.

***

Taman terbuka yang berada tepat di sebelah gedung kantor tempat Aldira bekerja tampak sepi. Mungkin karena sudah jam kerja sehingga tidak banyak orang yang bersantai di sana. Dari kejauhan, tampak Tony dan Salma dengan membicarakan sesuatu dengan gesture yang cukup serius.

Aldira yang berniat menghampiri mereka berdua tertahan karena tidak enak mengganggu obrolan serius antara keduanya. Dia memutuskan untuk menunggu dari jauh.

Salma menunjukkan muka yang marah pada Tony yang berdiri di depannya. Ia mengatakan sesuatu namun gerak bibirnya tidak terbaca oleh Aldira. Tidak lama setelahnya, dia pergi meninggalkan Tony. Dia berpapasan dengan Aldira. Tanpa berbicara sepatah katapun, Salma hanya menatapnya dengan pandangan dingin dan berlalu begitu saja. Aldira hanya bisa diam terheran-heran.

Dengan langkah kaki penuh ragu, Aldira menghampiri Tony yang berdiri membelakanginya. Pria itu belum tahu jika dirinya diperhatikan oleh rekannya tersebut dari tadi.

“Tony.” Sapa Aldira.

Tony tersentak dan spontan menoleh ke belakang. Dia melihat Aldira dengan tatapan bingung seolah ingin menanyakan sesuatu tetapi tidak tahu cara menyampaikannya.

“Al, Aldira? Hai!” Balas Tony terbata-bata.

“Aku… Ah, tidak apa-apa. Aku kebetulan sedang lewat saja dan melihatmu di sini.”

Tony memberikan senyuman gugup. Tanpa banyak basa-basi dia permisi dan berjalan meninggalkan Aldira.

“Ada apa dengan mereka berdua? Sepertinya sedang bertengkar.” Tanya Aldira dalam hati sambil menebak-nebak kejadian yang ia saksikan barusan.

***

Teriknya cuaca siang itu membuat Aldira kembali mencari kesejukan AC di dalam kantornya. Rasa penasaran masih menyelimutinya. Matanya mencari keberadaan Tony dan Salma namun ia tidak melihatnya. Berarti, Tony dan Salma belum kembali ke kantor sejak pertemuannya di taman tadi.

“Bagaimana, sudah menemukan pria misterius itu?” Tanya Meimei yang duduk di sebelahnya sambil mengerjakan tugas kantor di komputernya.

“Tony dan Salma mana?” Ucap Aldira tidak memperhatikan pertanyaan temannya tersebut.

“Kamu kurang minum air putih, ya. Aku tanya apa dijawabnya dengan pertanyaan lain.” Jawabnya kesal, “Aku belum melihat mereka berdua. Bukankah kamu tadi mencari mereka di lantai 1?”

“Oh, begitu. Aku kira mereka sudah kembali ke kantor.” Jawab Aldira.

Wanita itu kembali duduk di kursi kerjanya. Sambil bertopang dagu, dia bertanya-tanya dalam hati apa yang sedang terjadi sebenarnya antara kedua orang itu. Tak biasanya dia melihat Tony dan Salma tidak rukun.

Sesekali di tengah pekerjaannya, Aldira melirik ke meja kerja Tony. Pria idamannya tersebut masih belum berada di tempat, begitu pula dengan Salma. Sebenarnya Aldira tidak terlalu peduli dengan kehidupan orang lain, tetapi karena kejadian hari ini melibatkan laki-laki pujaanya, dia tidak bisa tidak memikirkannya.

“Al, tim terkait sudah menagih laporan pengeluaran syuting kemarin, termasuk konsumsi.” Kata salah seorang karyawan di sana.

“Nanti aku kirim laporannya lewat email, ya.” Jawab Aldira.

Dia hampir saja lupa untuk menyelesaikan laporan syuting kemarin. Padahal dia harus mencari tahu kemana larinya konsumsi berlebih yang kemungkinan disebabkan oleh pria misterius itu. Namun, sepertinya dia terpaksa harus memanipulasi laporan itu agar tidak menimbulkan kericuhan.

Tiba-tiba suara riuh terdengar di setiap penjuru kantor. Orang-orang berseliweran sambil menyampaikan pesan berantai satu sama lain. Hal tersebut membuat Aldira dan Meimei hilang fokus terhadap pekerjaannya.

“Kenapa tiba-tiba ramai?” Tanya Meimei pada salah satu rekan karyawannya.

“Ada pria tampan yang datang ke kantor kita. Keren banget, deh!” Jawab karyawan tersebut.

“Pria tampan? Memangnya ada yang lebih tampan dari Tony?” Tanya Aldira berceletuk.

“Daripada penasaran, ayo kita lihat saja! Sepertinya dia di lobby.” Ujar Meimei penasaran.

Mereka berdua segera bergegas menuju lobby. Banyak karyawan wanita sudah berkerumun di sana. Tampaknya benar-benar ada seorang pria tampan yang mencuri perhatian para kaum hawa.

“Permisi, aku juga mau lihat!” Kata Meimei bersemangat sambil membelah kerumunan.

Aldira mengikuti temannya tersebut dari belakang. Begitu ia melihat dari dekat, Aldira cukup terkejut dengan pria tampan yang sedang ramai diperbincangkan itu. Dia memiliki wajah yang rupawan dengan kulit seperti porselen. Tubuhnya dibalut dengan kemeja berwarna putih yang semakin menambah aura memikatnya. Laki-laki itu duduk di sofa dengan tenang tanpa merasa terganggu sedikit pun oleh keramaian yang ada. Semakin lama diperhatikan, Aldira merasa familiar dengan perawakannya.

1
Ai
mampir, Thor
Twilight love
Tema baru yang belum pernah ada di noveltoon. Lanjutkan thor!!!
Twilight love
Jangan lama2 updatenya ya thor! Penasarannn
ian esco
Salma cantik jg y ternyata, tp pnsaran siapa yg menghamili dia! Jgn2 toni!
ian esco
Ditunggu episode selanjutnya thor!!
ian esco
Duh bikin pensaran, ga sabar next episodenya tor! Semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!