seorang bayi yang di serahkan keluarga ibunya, dengan alasan aib yang memalukan.Bayi itu di beri nama Syifa.Dia di besarkan oleh Bu Asih dan pak Rahmat di kampung.Bagaimana nasib Syifa setelah dia besar?Bagaimana pula nasib orang tua kandungnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4 kisahku
Kemudian Diana bertanya:
"Maaf Lus.. kalau boleh tau bagaimana cerita nya kamu bisa hamil sekarang..? "
Lusi pun menjawab:
"begini ceritanya kak.."
Aku adalah anak yang mungkin bisa dibilang nakal. Aku baru lulus SMA, Banyak sekali teman-temanku, baik laki-laki maupun perempuan.
Setiap hari aku bekerja di salah satu pabrik, Dimulai bekerja dari jam 7 pagi dan pulang jam 3 sore. Alhamdulillah hasil kerjaku bisa buat beli kebutuhanku sehari hari. Bahkan baru baru ini aku bisa membeli meja ping-pong lengkap.
Pulang kerja aku terus main ,nongkrong bersama teman-teman,kami bercanda gurau bersama. Tak ada perbedaan antara teman laki laki maupun perempuan.
Aku juga mempunyai seorang kekasih yang sangat tampan, Dia sangat loyal, Apa apa yang aku minta selalu dia kasih. Asalkan aku mau di ajaknya jalan kemanapun dia mau.
Jam 9 malam aku baru pulang ke rumah. Orang tua ku sudah berkali-kali menasehati ku, agar tidak terlalu bergaul dengan teman teman ku, Aku disuruh agar pulang kerja aku harus pulang ke rumah. bantu bantu ibu atau apalah, tapi semua nasehat nya tidak aku dengar.
Bukan itu saja, dari mulai jam 10 teman teman ku datang ke rumah untuk bermain pingpong (tenis meja). sampai jam 2 malam bahkan jam 3 baru mereka pulang. Suara teriakan teriakan dan ketawa kami sudah pasti mengganggu orang tua bahkan tetangga-tetangga dekat. Ibu sudah melarang kami, namun sama sekali kami tak mendengar apalagi menuruti larangan nya. Kami asik saja dengan apa yang menurut kami senang.
...----------------...
Suatu hari seperti biasa selesai kerja kami menuju tempat nongkrong. Di Sana sudah ada kekasih ku menunggu. Kami bercanda gurau dengan yang lainnya.
Jam 9 pun tiba, aku pamit pulang ke rumah. Tapi kekasih ku tak mengizinkan, katanya aku mau di ajak ke rumah orang tua nya sebentar nanti dia akan mengantarkan ku pulang.
Sebenarnya aku agak ragu untuk pergi ke sana, tapi dia maksa, akhirnya aku nurut dan ikut bersama nya. Suasana dingin malam hari membuat ku tidak nyaman. Kami melaju naik motor sampai ke tempat tujuan.
Kekasih ku langsung mengajak ku masuk rumah, aku nurut dan mengikuti nya dari belakang. Pintu pun di buka, tapi aku heran kenapa tidak ada siapa-siapa di sana. Kekasih ku menyuruh ku duduk dan dia akan mengambil minuman ke dapur. Aku duduk menunggu di kursi ruang tamu.
Diapun datang dari dapur membawa minum dan beberapa cemilan, Lalu aku minum air yang dia suguhkan dan bertanya dimana orang tua nya. Katanya orang tua nya lagi keluar, sebentar lagi mereka pulang. Setelah kurang lebih beberapa menit menunggu orang tua nya tak kunjung datang, aku pun minta agar dia mengantarkan ku pulang. Tapi tiba-tiba kepala ku pusing dan akhirnya aku tidak ingat apa-apa.
Sinar matahari membangun kan ku, Aku menggeliat sambil membuka mata, dan betapa kaget nya aku. Aku berada entah di kamar siapa, bahkan yang bikin aku lebih syok, aku tidak memakai selembar benangpun. Lalu aku bangkit dan mengambil baju -bajuku yang berceceran di lantai.
Sekilas terlihat noda darah di seprei tempat ku tadi tidur.Seluruh tubuhku rasanya sakit . "Apa yang terjadi padaku?.. ", Aku menangis sambil mengenakan pakaian.
Tiba-tiba pintu terbuka dan kekasih ku muncul dan mengulas senyum padaku.
"Apa yang kamu lakukan?.. " teriak ku
"Ayo aku antarkan kamu pulang, Terima kasih semalam kamu luar biasa. " katanya.
Aku pun menangis sejadi-jadinya,
"Kamu tega mas.. kamu tega melakukan itu padaku.. "
Ternyata kekasihku memberi ku obat tidur di dalam minuman yang aku minum.
Sebejat bejatnya aku, se nakal-nakalnya aku, aku tidak pernah melakukan hal itu selama ini. Dia tega menodai ku.
Kini perasaan ku campur aduk antara sedih, kecewa, dan bingung harus bagaimana.
Aku menolak diantarkan pulang olehnya, aku berlari menyusuri jalan. Kebetulan ada ojek lewat dan aku pun pulang naik ojek.
Datang ke rumah ibu memarahi ku dan bertanya dari mana saja aku. Aku hanya menjawab nginep di rumah temen dan langsung pergi ke kamar dan mengunci pintunya dari dalam.
Hari itu aku tidak pergi bekerja, Aku hanya diam dikamar sambil menangis, Aku menyesal tidak menurut ti nasihat orang tua ku.
Tapi sekarang penyesalan pun sudah tiada guna ,nasi sudah jadi bubur.
Setelah kejadian itu, aku tidak lagi menemui kekasih ku, Bahkan sekarang aku berubah. Pulang kerja aku langsung pulang ke rumah dan mengurung diri di kamar. Banyak teman teman yang mengajakku ku luar, tapi aku malas, aku lebih memilih membantu ibuku melakukan pekerjaan rumah tangga
Hari hari pun terus berlanjut, orang tua ku senang dengan perubahan ku sekarang.
...----------------...
Suatu hari ketika ku bekerja kepala ku terasa pusing. Dan aku pingsan. Teman ku mengantarkan ku pulang ke rumah. Sampai rumah ibu me ngerok punggung ku takut nya aku masuk angin, karena rasanya perut ku mual pengen muntah. Sore hari nya aku pun sudah mendingan.
Aku pun ingat ternyata aku sudah telat dua minggu belum datang bulan.
aku pun berpikir dalam hati
