Di permainkan takdir untuk di nikahi hanya satu malam bahkan tanpa di sentuh demi masa depan adiknya membuat Nadira harus bisa menerima semuanya.
Tapi apa pernikahan itu akan benar benar berakhir ? atau cinta itu mulai hadir saat pernikahan itu sudah terputus ?
Kemana takdir akan membawa Nadira nanti dan apa yang akan Nadira hadapi kedepannya ? ikuti kisah Nadira dalam menjemput takdirnya dan cinta dalam hidupnya.
Pantengin ya cerita receh R-kha yang baru dan jangan lupa jadikan R-kha author favorit kalian 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Tak Terduga
Dalam kebingungannya Adnan yang baru saja ingin menjawab memilih menghentikan niatnya saat Nadira melihat ke arahnya dan memberi isyarat jika dirinya saja yang akan menjelaskan semuanya.
" dia mas Adnan kenalan Nadira " ucap Nadira yang belum yakin jika wanita yang mengaku sebagai ibunya yang bahkan baru Nadira temui siang ini adalah ibu kandung yang sudah membuatnya lahir ke dunia ini.
" kenalkan mas dia Bu Natasya saudara jauh ibu Mila " ucap Nadira yang masih belum mengakui Bu Natasya adalah ibu kandungnya.
" mas antar pulang " ucap Adnan yang tak tega melihat Nadira yang mulai kedinginan ditambah senja mulai menyapa membuat angin pantai berhembus cukup kencang.
" Nadira akan pulang bersama Bu Natasya " ucap Nadira yang tak ingin semakin banyak merepotkan Adnan.
" mas tak memberi pilihan tapi mas mengajak mu pulang " ucap Adnan tegas terlebih saat melihat bibir yang tak sengaja tadi iya sentuh mulai keburukan karena dingin.
" kita akan pulang tapi sebelum itu kita akan membeli pakaian untuk mu agar bisa lebih nyaman dan tak kedinginan.
Bu Natasya yang memperhatikan perhatian yang Adnan tunjukan membuat Bu Natasya yakin jika Nadira dan Adnan memiliki hubungan tapi Nadira masih tak ingin terbuka padanya karena Nadira sendiri ragu akan jati dirinya saat ini.
" nak Adnan bisa antar Nadira dan ibu ke rumah ibu saja karena Nadira akan menginap di rumah ibu " ucap Bu Natasya yang bahkan tak meminta persetujuan Nadira lebih dulu saat mengatakan itu semua.
Nadira yang semakin kedinginan pun memilih mengangguk setuju dengan apa yang di katakan Bu Natasya karena Nadira juga ingin membuktikan jika apa yang Bu Natasya katakan itu benar.
" kamu di depan sama nak Adnan " ucap Bu Natasya saat Nadira akan duduk di bangku tengah dengan dirinya.
Adnan tersenyum saat mendengar Bu Natasya menyuruh Nadira untuk duduk di sampingnya.
" jangan berpikir jika Nadira dengan senang hati duduk di samping mas " ucap Nadira saat melewati Adnan yang membukakan pintu untuknya.
" tapi mas tak akan menyerah begitu saja mendapatkan maaf yang benar benar tulus dari mu " ucap Adnan tak kalah pelan dari suara Nadira tadi.
Setelah semuanya menaiki mobil, Adnan langsung melajukan mobilnya menuju jalan yang baru saja Bu Natasya sebutkan yang ternyata berlawanan arah dengan arah rumahnya tapi Adnan sama sekali tak keberatan mengantarkan Nadira dan wanita yang bersama Nadira kemanapun.
" kamu sedang apa Nad di pantai hingga membuat kamu hampir saja tenggelam ?" tanya Adnan yang penasaran dengan apa yang terjadi sebelum dirinya datang dan mendapati Nadira yang sudah hampir ke tengah laut dan hampir tenggelam.
" hanya insiden kecil dan hal tak penting yang tak usah mas tau " ucap Nadira yang membuat Bu Natasya semakin yakin jika Nadira tak percaya padanya.
" apanya yang insiden kecil Nad !" ucap Adnan kesal dengan nada yang penuh dengan penekanan.
" jika aku tak datang tepat waktu entah apa yang akan terjadi padamu " ucap Adnan yang kesal bercampur khawatir tapi Adnan kini semakin yakin jika ada yang sudah mengusik Nadira hingga Nadira semakin dingin seperti ini.
" mungkin itu jauh lebih baik dari pada Nadira hanya merasakan luka dari orang orang yang mencoba dekat dengan Nadira " ucap Nadira sambil membuang muka ke arah jendela mobil.
Adnan dan Bu Natasya pun memilih diam karena Nadira yang sedang tidak baik moodnya dan tak ingin semakin memperburuk pikiran Nadira saat ini.
" di depan belok kiri, pagar warna gold " ucap Bu Natasya saat sudah masuk ke daerah perumahan rumahnya.
Adnan pun hanya mengikuti arahan dari Bu Natasya dan tak butuh waktu lama kini mobil Adnan pun sudah sampai di depan gerbang rumah yang cukup megah dan ternyata tak lama setelah Adnan berhenti ada sebuah mobil yang juga berhenti di depan mobil milik adnan.
" mobil siapa ?" tanya Adnan yang langsung di jawab oleh Bu Natasya yang sangat mengenali siapa pemilik mobil itu.
" itu mobil suami saya " ucap Bu Natasya yang langsung turun dari mobil Adnan bersamaan dengan pak Gilbert yang juga turun dari mobil karena ingin menegur Adnan yang menghalangi jalan nya.
" mama naik mobil siapa ?" tanya pak Gilbert yang tak mengenal mobil yang di pakai istrinya.
" laki laki baik yang tak akan mungkin menyakiti hati wanita " ucap Bu Natasya ketus.
" kamu yang tak bisa memuaskan suami, jadi jangan salahkan papa jika papa mencari wanita lain " ucap pak Gilbert semakin tak merasa bersalah.
Adnan yang belum melupakan wajah pak Gilbert pun hanya bisa menahan emosinya dan hal itu terlihat jelas di mata Nadira tapi Nadira bertingkah seolah tak melihat apa yang saat ini sedang di rasakan Adnan saat ini.
" apa kamu kenal laki laki yang bersama dengan Bu Natasya ?" tanya Adnan yang masih duduk di belakang kemudi mobilnya.
" Nadira tidak tau dan Nadira juga tak ingin tau" ucap Nadira yang tak ingin bersikap manis pada adnan dan membuat Adnan salah paham dengan apa yang iya lakukan.
" dia laki laki yang membuat Clarissa berubah dan memuja pekerjaannya " ucap Adnan pelan tapi Nadira masih bisa mendengar apa yang Adnan katakan.
" dan dia juga yang memanjakan Clarissa dengan materi dan kepuasan yang tak selayaknya di berikan atasan pada sekretariat nya " ucap Adnan yang membuat Nadira menatap tak percaya dengan apa yang baru saja Adnan katakan.
" apa mungkin Bu Natasya mengetahui semua itu hingga membuat nya sedih seperti tadi ?" tanya Nadira pada dirinya sendiri tapi masih terdengar oleh Adnan.
Adnan dan Nadira pun memilih turun saat Bu Natasya kini sudah menangis sambil bertengkar dengan pak Gilbert di depan gerbang rumahnya sendiri.
" mama tak ingin papa kembali kerumah ini " ucap Bu Natasya yang terus menahan pak Gilbert yang ingin masuk ke dalam rumahnya.
" mama ngga bisa menahan papa karena papa juga memiliki hak atas rumah ini" ucap pak Gilbert yang tak segan mendorong Bu Natasya tapi beruntung belum sampai Bu Natasya jatuh Adnan dengan sigap menahan tubuh Bu Natasya dan Nadira hanya bisa bersyukur dengan kesigapan yang Adnan lakukan.
" ternyata anda benar benar pejabat wanita !!" bentak Adnan saat Bu Natasya sudah bisa berdiri dengan tegak sendiri.
" anda bukan laki laki sejati karena laki laki sejati tak akan mungkin menyakiti hati wanita apalagi wanita itu istri anda sendiri" ucap Adnan yang kini sudah melangkah maju mendekat ke arah pak Gilbert yang tak menyangka jika laki laki yang sudah merusak paginya kini kembali mengganggunya di malam hari.
" diam kamu !!! "
" laki laki mandul seperti mu tak pantas mengatakan jika saya bukan laki laki sejati " ucap pak Gilbert yang tak terima Adnan mengatai dirinya seperti itu.
" mandul ? Mana mungkin saya mandul jika Saya memiliki anak !!" tanya Adnan yang ingin termakan begitu saja ucapan pak Gilbert yang menurutnya tak masuk akal.
" oh ya... apa kamu yakin jika anak yang istrimu lahirkan itu anak mu ? "
" apa maksudmu yang sebenarnya ? "
✍️✍️✍️ apa mungkin Almira bukan anak Adnan ? Dan apakah sikap Nadira akan berubah setelah mengetahui kenyataan tentang Almira dan Adnan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
love you moreee 😘😘😘
