Nafkah 20 Juta Sehari

"Saya menerima perjodohan ini, dan bersedia untuk menikah dengan Shana"

Ucap Alvin lugas, netranya menatap ke arah gadis muda di hadapannya. Menatap penuh selidik dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Lumayan cantik juga" Batin Alvin.

Shana tak bisa berkata-kata karna rencananya ternyata gagal total.

Awalnya Shana mengira jika ia meminta sesuatu yang nyeleneh, calon suaminya itu akan ilfeel pada dirinya hingga membatalkan perjodohan tersebut. Tapi malah sebaliknya yang terjadi.

"Ya sudah Ver, tunggu apa lagi? Ayo segera kita tentukan tanggal pernikahan mereka."

Ucap Anggi antusias.

Uang 20 juta sehari bukanlah masalah besar bagi keluarganya. Dambaannya untuk segera menimang cucu, itu jauh lebih penting dari segalanya.

"Iya Nggi, lebih cepat lebih baik."

Jawab Vera tak kalah antusiasnya dengan calon besan.

***

***

"Iiiihh, sebel! Sebel! Kok cowok itu malah nerima perjodohan ini sih!"

Gerutu Shana yang sedang duduk di dalam taksi online yang akan membawanya ke kediaman Shaira sang kakak.

Shana tak mampu memendam semua beban di hatinya sendiri, dan satu-satunya orang yang bisa dia jadikan tempat curhat hanya Shaira Kakaknya.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, akhirnya taksi online yang di tumpangi Shana tiba di rumah sang kakak.

"Aunty...."

Kedatangan Shana di sambut gembira oleh Sean dan Jean, keponakan kembar Shana.

"sean...Jean...aunty datang"

Shana merentangkan tangannya selebar mungkin, untuk menyambut kehadiran dua bocah kecil yang akan menghamburkan diri ke dalam pelukannya itu.

"Mommy ada?"

Tanya Shana seusai puas mencium pipi gembil Sean dan Jean secara bergantian.

"Ada aunty. Mommy lagi bikin konten youtube."

Jawab si gemoy Jean.

Selain Ibu rumah tangga, Shaira memang seorang konten creator yang memiliki puluhan ribu subscriber di chanel youtube pribadinya.

Kontennya tidak jauh dari kehidupan seputar rumah tangga. Seperti memasak, jalan-jalan, review makanan atau unboxing mainan terbaru dengan Sean dan Jean.

***

"Ok guys sampai di sini video untuk hari ini, jangan lupa like, comen and subscribe ya..bye.."

Shaira baru selesai syuting video untuk di upload di chanel youtube pribadinya saat Shana datang.

"Dek, Kok gak ngabarin dulu sih kalau mau kesini? Tau gitu tadi kakak Review bakso acinya bareng kamu aja. Banyak loh Subscriber kakak yang nanyain kamu terus."

Ucap Shaira kala melihat adik kesayangannya berdiri di ambang pintu.

Beberapa kali Shana memang pernah ikut andil bagian dalam Video yang di buat sang Kakak, tentu saja setelah Shaira memaksanya dan mengiming-iminginya dengan hadiah terlebih dahulu.

Kalau tidak jangan harap Shana mau ikut tampil di chanel youtube sang Kakak.

"Loh, muka calon pengantin kok muram gini? Senyum dong?"

Goda Shaira setelah melihat wajah sang adik sangat tak bersemangat.

"Ck. kakak apaan sih! Gue tuh ke sini mau cari kedamaian. Gue stress tau di jodohin sama orang yang gak gue kenal. Mana dia kaku banget kaya robot"

Keluh Shana pada sang Kakak.

"Masa sih? Dulu Alvin itu anaknya lincah banget tau dek, gak bisa diem malah."

Beritahu Shaira sembari mengingat sosok teman semasa kecilnya.

"Emang kakak kenal sama cowok yang namanya Alvin-Alvin itu?"

Shana mulai antusias, wajah murungnya mendadak sirna.

"Hmmm..kepo nih ye." Ledek Shaira.

Walaupun kini wanita itu tengah hamil 7 bulan, namun Shaira selalu terlihat energic. Shaira tak pernah merasa lelah, terutama dalam hal menggoda sang adik.

"Udah ah, gue pulang aja!"

Shana merajuk, sembari bangkit dari duduknya. Namun ditahan oleh sang Kakak.

"Hmmm...ambekan. Kalau udah mau jadi seorang istri itu harus banyak sabar, apalagi kalau udah jadi ibu. Gak boleh ambekan kaya gitu!"

Wejangan sang kakak pada adiknya yang akan segera menikah, walaupun diselingi canda tawa dan terkesan tidak serius.

Namun dalam hal kesabaran, Shaira memang juaranya.

Wanita tangguh itu mengurus rumah dan anak-anaknya sendiri tanpa di bantu seorang ART. Dan disela-sela kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Ia masih sempat membuat konten youtube demi menambah pundi-pundi cuan yang mengalir ke kantongnya.

Shanapun tidak menyangkal kalau sang kakak memanglah sosok istri idaman. Dan Shana harus banyak belajar tentang cara menjadi istri yang baik dari Shaira.

"Alvin itu anaknya tante Anggi, sahabatnya Mama waktu kuliah. Kakak pernah satu sekolah sama Alvin waktu TK dulu."

Cerita Shaira pada Shana, tentang sosok masa kecil sang kakak dan calon suaminya itu.

"Kamu tahu waktu TK dulu hampir tiap hari Alvin menangis, bahkan dia pernah ngompol di celana."

Ujar Shaira setengah berbisik.

"BWAHA..HAA..HAA...HA.."

Tawa pun pecah dari kedua kakak beradik selisih 10 tahun itu.

Shana tidak bisa membayangkan jika sosok pria cool yang lebih banyak diam itu, ternyata punya masa lalu yang memalukan.

"Tapi kamu jangan bilang-bilang ke Alvin ya kalau kakak yang cerita!"

"Gak akan. Orang dia itu kayak robot, kaku banget kaya kanebo kering. Ngomong aja seperlunya."

Ucap Shana sembari membayangkan sosok Alvin saat di acara pertemuannya kemarin. Karna cuma kenangan itulah yang Shana punya tentang Alvin.

"Masa sih dek, kakak jadi penasaran sama sosok Alvin yang sekarang. Apa benar dia Alvin orang yang sama dengan yang kakak kenal dulu."

Ya mungkin orang yang sama. Tapi sudah diterpa oleh kejamnya dunia, hingga menjadi sosok yang berbeda.