NovelToon NovelToon
The Cleaner

The Cleaner

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:29
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Di Chicago modern, kekuasaan bukan lagi soal siapa yang paling banyak menembak. Tapi siapa yang paling bersih menutupinya.
​Kenalan dengan Luca Rossi, si Cleaner. Dia bukan tukang bersih-bersih biasa, tapi Consigliere dingin yang jadi otak di balik organisasi mafia Moretti. Dinding kantornya rapi, suit-nya mahal, tapi tangannya berlumur semua dirty work Keluarga—dari pembukuan yang dimanipulasi sampai menghilangkan jejak kejahatan.
​Masalahnya, kini Keluarga Moretti di ambang collapse. Bos lama sekarat. Kekuasaan jatuh ke tangan Marco, si pewaris baru yang psikopat, ceroboh, dan hobi bikin drama. Marco melanggar semua aturan, dan Luca tahu: kalau dia diam, seluruh empire mereka hancur. Dengan bantuan Sofia, istri Bos yang terlihat polos tapi menyimpan banyak kartu, Luca memutuskan satu hal brutal: Ia harus mengkhianati bos barunya sendiri.
​Di tengah rencana kotornya, Luca bertemu Isabella. Dia cantik, pintar, dan vibe-nya langsung nyambung sama Luca yang kaku. Luca akhirnya merasakan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22: THE SHIELD OF VIRTUE

​The Elena Foundation berdiri tegak, ironisnya, sebagai manifestasi terbesar dari rasa bersalah Luca Rossi. Dalam waktu satu bulan, Luca telah mengerahkan sumber daya keuangan Moretti untuk meluncurkan yayasan amal ini dengan kecepatan yang menakutkan. Yayasan ini berfokus pada reformasi hukum dan dukungan korban kejahatan—sebuah tameng yang sempurna untuk Keluarga yang hidup dari kejahatan.

​Luca mengawasi peluncuran yayasan itu dari kantornya. Sofia Moretti adalah ketua dewan, memberikan legitimasi sosial yang dibutuhkan. Don Calvino, yang masih mengawasi dari jauh, tersenyum tipis—sebuah sinyal bahwa Luca telah lulus ujian pertamanya dengan merangkul kekuasaan.

​"Jaringan media kita melaporkannya secara gencar," lapor Sofia, bangga. "Wajah kita di publik kini telah bersih, Luca. Kita mengubah narasi dari kejahatan menjadi kedermawanan."

​"Jaringan media tidak bisa menghentikan Jaksa Federal, Nyonya Sofia," balas Luca, matanya terpaku pada berita tentang Jaksa Veronica Vance. "Dia tidak membeli narasi. Dia membeli bukti."

​Luca tahu The Elena Foundation adalah perisai, tetapi bukan anti-peluru. Uang yang mengalir ke yayasan itu memang legal, tetapi uang di belakang uang itu tidak. Luca harus memastikan bahwa tidak ada jejak audit yang mengarah kembali ke ledger kotor Moretti.

​Di tengah kekacauan strategis ini, Luca tetap merawat variable yang paling berharga. Ia memastikan Elena aman, jauh dari mata publik. Elena, kini bekerja sebagai relawan untuk yayasan itu dari lokasi tersembunyi, adalah jaminan konstan bahwa Luca masih memiliki alasan untuk bertarung—alasan yang jujur.

​Veronica Vance tidak bodoh. Dia melihat The Elena Foundation bukan sebagai kedermawanan, melainkan sebagai upaya kotor untuk mencuci citra dan menghalangi penyelidikan. Dia tidak menyerang yayasan itu secara langsung, tetapi dia meningkatkan tekanan pada aset legal Moretti yang lain.

​Vance mengirimkan gelombang panggilan pengadilan kepada setiap perusahaan kecil yang terhubung dengan Moretti Corp. Dia mencari kelemahan di dinding keuangan yang dibangun Luca.

​Luca memimpin tim pertahanan hukum Moretti dari balik tirai. Ini adalah duel data yang paling sulit yang pernah ia hadapi, karena Vance bermain dengan aturan yang benar, sementara Luca harus bermain dengan aturan yang dicurangi.

​"Mereka mencari di sana, Tuan Rossi," lapor kepala hukum Moretti, menunjuk ke log audit yang dikirim Vance. "Mereka menargetkan struktur kepemilikan saham di perusahaan holding luar negeri. Mereka mencari beneficial owner yang sebenarnya."

​Luca menganalisis data itu. "Mereka bergerak terlalu lambat. Vance memiliki sumber daya, tetapi dia tidak memiliki presisi."

​Luca tiba-tiba teringat Isabella. Isabella akan tahu persis di mana Vance akan menyerang.

​Luca membuka saluran terenkripsi. Dia tidak mengirim permintaan data; dia mengirimkan kode: "Bagaimana cara menembus tembok yang tidak terlihat?"

​Jawaban datang satu jam kemudian, bukan dari Eropa, tetapi dari server proxy yang bergerak di Pasifik, ditandatangani oleh Isabella.

​Isabella: "Vance menyerang kebenaran, bukan data. Jangan sembunyikan kepemilikan. Pecah kepemilikan. Gunakan puluhan shell company yang saling memiliki. Buat struktur kepemilikan menjadi teka-teki, bukan rahasia. Biarkan mereka tenggelam dalam kebenaran yang terlalu rumit."

​Luca tersenyum tipis. Strategi Isabella brilian. Itu adalah taktik yang menghormati hukum tetapi mematikan efisiensi Vance. Luca membagi kepemilikan Moretti Corp menjadi ratusan entitas kecil yang sah, membuat Vance harus menghabiskan bertahun-tahun untuk membuktikan bahwa semua itu adalah satu.

​Sementara perang melawan Vance mereda menjadi pertempuran yang lambat dan birokratis, ancaman dari dalam muncul kembali.

​Vincenzo Rota, Kapo yang kini menjadi tangan kanan Luca, mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakpuasan. Vincenzo adalah pria yang dibangun untuk kekerasan dan kesetiaan, bukan untuk spreadsheet dan kedermawanan.

​"Semua dana kita mengalir ke yayasan, Luca," keluh Vincenzo, berdiri di kantor Luca, suaranya tegang. "Kita terlihat lunak. Kita terlihat takut. Anak buahku di jalanan kehilangan rasa hormat."

​"Kita terlihat sah, Vincenzo," balas Luca. "Kita memindahkan kekayaan kita ke tempat yang tidak bisa dijangkau Vance. Bisnis jalanan kita tetap mengalir, tetapi uang itu tidak pernah bertemu dengan uang legal kita."

​"Mereka menyebutmu Cleaner yang penakut, Luca," potong Vincenzo. "Mereka merindukan Marco. Mereka merindukan darah."

​Luca menatap Vincenzo, menyadari bahwa The Elena Foundation mungkin telah memenangkan perang hukum, tetapi ia kalah dalam perang opini internal.

​Tiba-tiba, telepon Luca berdering. Panggilan terenkripsi dari Don Calvino.

​"Vincenzo Rota adalah pria yang baik, Luca," suara Calvino terdengar tenang, tetapi penuh ancaman. "Tetapi dia tidak mengerti pertahanan jangka panjang. Dia ingin kekacauan. Aku mendengar rumor di Napoli; Falcone masih menjilati luka mereka, tetapi mereka membayar banyak uang untuk merusak reputasimu."

​"Mereka menyerang dari mana?"

​"Mereka membayar orang-orang di dalammu. Mereka membayar orang yang ingin melihat Cleaner yang lembut jatuh. Mereka menyentuh Vincenzo," kata Calvino. "Ujian kedua, Luca. Kau bisa membersihkan Falcone. Tapi bisakah kau membersihkan loyalitas?"

​Luca membiarkan Vincenzo berpikir dia masih memegang kendali. Luca terus mengalirkan uang ke yayasan, membuat Vincenzo semakin frustrasi.

​Luca tahu bahwa jika ia menyingkirkan Vincenzo, ia akan menciptakan kekosongan kekuasaan yang akan menyebabkan perang saudara di Chicago. The Ghost tidak bisa membunuh untuk mendapatkan loyalitas. The Cleaner harus memindahkannya.

​Luca menyusun rencana. Dia mengambil data yang ia curi dari Scarlatti di Naples—data lama tentang kesetiaan Kapo-Kapo Moretti.

​Luca memanggil Kapo-Kapo kunci di Chicago, bukan ke ruang rapat, melainkan ke gudang logistik yang kotor, tempat Vincenzo merasa paling nyaman.

​Di sana, Luca tidak bicara tentang uang atau hukum. Dia bicara tentang sejarah.

​"Vincenzo berpikir kita lemah," kata Luca, menatap Kapo-Kapo yang tegang. "Dia merindukan cara Marco yang lama. Tapi Marco hampir membunuh kita semua. Vincenzo akan melakukan hal yang sama."

​Luca kemudian memperlihatkan data dari Scarlatti: Laporan rahasia yang menunjukkan Vincenzo pernah mendekati Rocco Bianchi dua tahun lalu, mencoba menegosiasikan kesepakatan pribadi untuk menggulingkan Don Moretti yang sakit. Itu adalah pengkhianatan yang belum selesai.

​Wajah Vincenzo pucat. "Itu bohong, Luca! Ini data kotor!"

​"Itu adalah kebenaran, Vincenzo," kata Luca, suaranya tenang. "Kau tidak ingin kebaikan. Kau ingin kekacauan, karena kekacauan memberimu kekuatan."

​Luca menatap Kapo-Kapo. "Sekarang, Kapo. Kalian pilih: Aku, yang menyelamatkan kalian dari Federal dan membangun perisai terbersih ini, atau Vincenzo, yang akan menjual kalian kepada penawar tertinggi?"

​Keputusan Kapo-Kapo sudah jelas. Mereka tidak memilih loyalitas buta; mereka memilih kelangsungan hidup.

​Vincenzo Rota tidak dibunuh. Dia diasingkan. Luca memberinya paspor, uang tunai, dan tiket ke Italia Selatan—hadiah yang ironis.

​Luca kembali ke kantornya. Dia telah membersihkan ancaman internal. Dia telah mengalahkan Vance dengan data Isabella. Dia telah lulus ujian Calvino.

​Luca menatap ke luar jendela. Dia adalah Don. Dia adalah The Ghost yang bermahkota, duduk di balik perisai kesucian.

​Luca membuka saluran terenkripsi, mengirim satu pesan singkat ke Isabella, yang kini mengembara di Eropa.

​Luca: "Bersih. Aku butuh patch baru untuk pertahanan. Vance tidak akan berhenti."

​Isabella membalas segera.

​Isabella: "Aku tahu. Aku menemukan lubang baru di pertahananmu. Mereka ada di Paris. Mereka mencari diriku. Aku menjadi umpan lagi, Luca. Falcone tidak mati."

​Luca merasakan lonjakan adrenalin yang sudah lama hilang. Perang belum berakhir. Ancaman terbesarnya—wanita yang dicintainya—kembali menjadi inti konflik.

​Luca menyeringai. Dia adalah Don, tetapi permainannya masih terletak di benangan tipis antara Cleaner dan The Ghost. Dan kali ini, Paris adalah medan perang berikutnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!