NovelToon NovelToon
Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:161
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

zahratunnisa, gadis berparas ayu yang sedang menempuh pendidikan di Dubai sebuah musibah menimpanya, hingga akhirnya terdampar di amerika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh

Zahra masih berdiri dengan kaki bergetar hebat, pria itu masih mengungkungnya. Tak memberi kesempatan untuk zahra melarikan diri,

"kamu tahu zahra!, hidup dan matimu adalah milikku, dengan jentikkan jariku saja, aku bisa menentukan hidupmu..kamu tahu itu?"

Zahra mengangguk, masih dengan mata yang terpejam.

"aku akan minta buk nur, menempatkanmu di kamar di ruangan utama!, buk nur belum memberi tahu tugasmu kan?"

Zahra perlahan membuka matanya, pria itu sudah berlalu dari hadapan zahra, ethan duduk kembali, tapi kini pria itu duduk di meja dengan tangan bersidekap.

"tugasmu melayaniku zahra!.."

Mata zahra membola tak percaya

'melayani?, apa maksudnya melayani?' benak zahra berpikir keras.

"kamu akan melayani semua kebutuhanku, termasuk urusan ranjang.."

"tidak...ohhh tidaaak tuan" jerit zahra histeris, mata indahnya terlihat mengembun, matanya menatap pria yang bersidekap itu. Ethan tersenyum sinis, senyum smirk diujung bibirnya terlihat sangat menakutkan.

"kumohon tuan, aku bisa menjadi apa saja, selain dari tugas yang tuan berikan!"

"heummm.." gumam ethan memegang dagunya, tatapan matanya masih terlihat tajam.

"aku punya banyak pelayan, bodyguardku juga banyak, dan aku tidak butuh perempuan untuk itu, hanya tinggal posisi sebagai pelayan pribadiku yang kosong, bagaimana?"

"tuan!..kumohon.." ujar zahra memelas, ujung matanya semakin berembun. Zahra menjatuhkan diri bersimpuh di depan pria itu, kedua tangannya berkumpul di depan dada.

"tuan ethan!, aku akan mengabdi pada anda. Aku berjanji akan melunasi semuanya, kumohon tuan"

"hahahha..." tawa ethan pecah, tawa itu terdengar penuh ejekan. Pria itu berjongkok di depan zahra, ia mendongakkan wajah zahra yang sudah basah oleh air mata

"hargamu 60.000$, zahra. Bagaimana kamu akan melunasinya?, kamu hanya punya tubuh indahmu ini"

mata zahra membelalak tak percaya, harganya hampir 1 milyar rupiah,

"tuan, aku mahasiswa manajemen bisnis anda bisa mempekerjakan aku tanpa gaji, apa saja bisa aku kerjakan, hanya kumohon tuan, aku tak bisa jadi pelayan pribadimu...atau.."

Mata zahra menatap nanar pria yang masih mendongakkan dagu dan mencengkeramnya keras, air matanya mulai deras membasahi pipinya,

"anda bisa membunuhku saja"

Ethan tercekat, mata zahra terlihat serius. Gadis itu menatapnya tanpa kedipan, tiba-tiba saja hatinya berdesir. Wajah cantik wanita itu terlihat indah dengan air mata yang berkilauan,

"cihhhh..." decihnya kasar,ethan melepaskan tangannya dari dagu zahra sedikit keras.

"kamu pikir aku orang bodoh, kalau kamu mati, sia-sia uang 60 ribu dollarku"

Ethan berdiri di depan zahra yang bersimpuh, suara zahra yang terisak sedikit mengganggunya,

"jangan menangis, aku benci suara tangisan"

"buk nur..! Masuk!" perintah pria itu, zahra dengan cepat menoleh ke arah pintu yang terbuka, zahra menatap penuh harap pada wanita itu, sorot mata memohon pertolongan dari mata zahra terlihat menyedihkan.

"buk nur..tolong bersihkan gadis ini, mulai malam ini, tempatkan dia di sebelah kamarku!"

"tuan.." panggil wanita paruh baya berjilbab itu, sorot matanya terlihat penuh tanya menatap tuannya.

Ethan tak bergeming, tatapan wanita paruh baya yang dihormatinya itu tak membuatnya mengurungkan niat.

"tugas zahra hanya melayaniku, jangan beri pekerjaan lain"

Ethan menatap zahra yang sesenggukan, ia membuang pandangannya ketika zahra menengadahkan wajahnya menatap penuh harap, memohon ampunan pria itu.

Ethan heran, setiap gadis ini menatapnya, selalu getar aneh itu menyelusup ke hatinya. Dan entah mengapa ethan merasa jengah,

"tuan..bisa saya bicara dengan anda berdua saja?"

Ethan menggeleng, ia menolak. Pria itu membelakangi mereka berdua, tubuhnya yang tinggi menjulang berdiri di depan jendela kaca.

"aku tak mau mendengar penolakan apapun dari buk nur!"

"hhhhhhhhh.." buk nur mendesahkan nafasnya yang terasa berat, tangannya menarik tangan zahra yang masih bersimpuh dengan air mata yang tak mau berhenti.

"malam ini aku mau zahra ke kamarku, buk nur!"

"tuaaaan..." zahra meraung, isakannya berubah menjadi tangisan pilu.

"bawa dia buk, aku ada pekerjaan"

Zahra tak mau pergi, ia masih berusaha membujuk pria yang membelakanginya itu, namun buk nur menariknya, langkah zahra terseret berat.

Dengan linangan air mata, zahra menatap wanita itu dengan tatapan memohon pertolongan, meminta wanita itu menyelamatkan harga dirinya sebagai seorang wanita muslimah.

"ayoo nak.." bujuk buk nur, dengan tatapan iba. Ia mengangguk menenangkan zahra yang masih menangis.

ethan, pria itu berbalik setelah pintu ruangannya menutup. Ia sedang keheranan pada dirinya sendiri, entah mengapa ia berpikir seaneh itu. Wanita mungil berhijab itu, membuatnya berpikir pendek.

Dirinya bukanlah pria yang biasa meniduri siapapun yang ia inginkan, namun sesaat tadi hatinya memanas melihat betapa wanita mungil itu begitu sangat religius. 25 tahun yang lalu suasana religius itu pernah begitu akrab dengan hidupnya, suara azan yang masih bisa ia bayangkan bagaimana bunyinya setiap menjelang malam, dulu ia sangat menyukai suasana itu.

Agama yang juga di anut kepala pelayannya itu, sebelumnya tak pernah membuatnya jengah, ketika buk nur melakukan semua ritualnya, dia merasa tak terganggu. Tapi ketika gadis itu menunjukkan kereligiusannya itu, entah mengapa hatinya terpancing emosi, dan menurutnya itu bukan karena agama gadis itu, tapi pendirian zahra yang begitu kokoh membuatnya sedikit terusik.

Sementara zahra masih menangis dalam dekapan buk nur di kamar tepat sebelah kamar ethan, kamar itu luas dan indah, namun zahra sama sekali tak perduli, saat ini ia benar-benar putus asa.

"buk nur tolonglah saya.."

"raaa.." panggil wanita paruh baya itu mengelus lembut kepalanya,

"apa yang kamu katakan pada tuan ethan sehingga membuat beliau marah?, tuan ethan tak pernah seperti itu sebelumnya"

"saya nggak tahu buk..saya nggak tahu" gelengan kepala zahra terlihat sangat frustasi,

"tuan itu sebenarnya orang baik, kamu lihat seluruh pelayan tadi kan?" tanya wanita baik itu menatap lamat zahra yang mengangguk

"semua pelayan tuan tadi, termasuk saya raa, adalah orang-orang asia yang ia selamatkan dari human traficking, kami semua adalah orang yang beliau selamatkan dari kematian atau dari kehidupan yang mengerikan yang menanti kami, jika dia tak menolong." buk nur terdiam sesaat, mengamati zahra yang sudah tak menangis lagi.

"jadi agak mengherankan mengapa beliau bereaksi sedikit aneh padamu, kamu lihat para pelayan tadi, ada juga yang seusia denganmu, tapi beliau tak pernah meminta satupun dari mereka untuk melayaninya di ranjang.."

"buk nur..." zahra ingin menangis lagi, mendengar ucapan wanita itu,

"aku seorang muslimah buk, ibu sendiri tahu, aku tak mungkin melakukan itu. tolong aku buk nur, kumohon..."

Tangan zahra mengenggam erat jemari yang mulai keriput itu,

"aku lebih baik mati buk nur"

"hhhhhhhhh.." desah nafas wanita tua itu terasa berat, tangannya mengelus lembut lengan zahra,

"ibu juga nggak bisa membiarkannya raa, semoga saja tadi tuan ethan tidak serius, nanti ibu akan mencoba bicara dengan tuan. Bersabar yah raa"

Zahra mengangguk penuh harap, tatapannya terlihat penuh rasa terima kasih

"makasih banyak buk nur"

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!