Nafkah 20 Juta Sehari

Nafkah 20 Juta Sehari

Dipecat

PRANG!!

Tanpa sengaja, Shana menjatuhkan nampan berisi makanan pesanan pelanggan di restoran tempatnya bekerja.

"Aduh bagaimana sih mbak? Saya udah nunggu lama loh. Tapi pesanan saya malah jadi berantakan begini sekarang!"

Sentak seorang wanita paruh baya, saat melihat makanan pesanannya berhamburan di atas lantai.

"M-maaf bu, saya benar-benar gak sengaja"

Ucap shana tergugup.

Untuk kesekian kalinya, Shana melakukan kesalahan berbeda di restoran tempatnya berkerja hari ini.

Salah mengantar pesanan, tidak fokus saat mencatat pesanan pelanggan, dan kali ini menjatuhkan nampan berisi makanan pesanan pelanggan.

Shana tidak bisa fokus bekerja hari ini, karna gadis itu baru saja mendapat surat peringatan dari pihak kampusnya. Shana sudah menunggak uang SPP selama berbulan-bulan, dan terancam di DO dari kampusnya.

"Maaf bu, sekali lagi kami mohon maaf. Sebagai permintaan maaf kami. Ibu dan keluarga boleh makan sepuasnya di restoran kami tanpa harus membayar"

Alan manager di restoran tempat Shana bekerja, menengahi keributan yang terjadi antara Shana dengan salah satu pengunjung restoran mereka.

"Ok, kali ini saya maafkan. Tapi, sebaiknya karyawan seperti dia tidak usah di pekerjakan di restoran ini lagi."

wanita paruh baya itu menatap tajam ke arah Shana penuh dengan amarah.

***

***

"Shana, sebenarnya ada apa dengan kamu? Kenapa hari ini kamu melakukan begitu banyak kesalahan?"

Alan menegur Shana dengan cara yang lembut, walaupun kesalahan Shana sudah sangat banyak. Karna diam-diam duda satu anak itu menaruh hati pada gadis cantik di hadapannya.

"Maaf pak..hari ini saya sedang punya banyak masalah, jadi tidak bisa fokus dalam bekerja."

Jawab Shana dengan wajah lesunya.

Sudah 2 tahun terakhir ini, Shana bekerja di salah satu restoran besar yang ada di ibu kota. Jadi dia sudah cukup akrab dengan semua karyawan di restoran tersebut, termasuk dengan Alan sang manager.

"Memangnya kamu punya masalah apa? Kamu boleh cerita kalau kamu mau, siapa tau saya bisa bantu."

Alan beranjak dari tempat duduknya, lalu bepindah posisi jadi berdiri di sebelah Shana. Alan memegang pundak gadis itu dengan lembut, bermaksud untuk menguatkan.

"saya baru dapat surat peringatan dari kampus karna telat bayar SPP, dan saya juga terancam di DO jika tidak segera melunasinya"

Tanpa ragu dan rasa curiga, Shana menceritakan semua masalahnya pada Alan.

"Oh..gitu. Saya bisa bantu kamu untuk melunasi biaya kuliah kamu Shana, bahkan sampai kamu lulus kuliah. Tapi ada syaratnya."

Alan semakin mengeratkan pegangan tangannya di pundak Shana dan sesekali mengelusnya. Hal itu membuat Shana merasa tidak nyaman.

"Memang syaratnya apa pak?"

Shana sedikit mengangkat kepalanya, agar bisa melihat wajah Alan dengan lebih jelas.

"Layani dan puaskan aku untuk malam ini."

Bisik Alan di telinga Shana. Tangannya yang semula ada di pundak Shana sedikit Ia turunkan ke arah buah dada gadis cantik itu.

Duda satu anak itu tidak bisa menahan hasratnya lagi, apalagi kini dia hanya berdua saja dengan Shana di ruangan kantornya.

PLAKKK!!

Bukannya mendapat jawaban yang di harapkan, sebuah tamparan dari tangan mulus Shana berhasil mendarat sempurna di pipi Alan.

"kurang ajar berani kamu Shana!?"

Alan mengepalkan tangannya dan nyaris membalas tamparan Shana.

Kring...kring..

Untungnya bunyi dering telepon menyelamat Shana kala itu.

"Memangnya bapak pikir saya cewek apaan? Walaupun saya butuh banyak uang tapi saya tidak akan pernah menjual diri seperti itu"

Shana tak gentar berbicara lantang terhadap lelaki mesum di depannya.

"Jangan munafik kamu Shana! Saya bisa memecat kamu sekarang juga kalau kamu tidak mau menerima tawaran saya!"

Sentak Alan tak kalah lantang dari Shana.

Perdebatan Shana dan Alan sampai terdengar pula oleh karyawan restoran yang lainnya, yang kebetulan berada tak jauh dari ruangan Alan.

Tapi mereka hanya bisa diam, tanpa berani mencari tahu apa yang tengah terjadi di dalam ruangan sang manager.

"Lebih baik saya di pecat dari pada harus menjadi pemuas nafsu lelaki hidung belang seperti anda!"

Shana melepaskan kalung Id card yang menjadi tanda kalau dia adalah karyawan di restoran itu, dan meletakannya dengan kasar di atas meja kerja Alan.

"Ok, kalau itu mau kamu! Sekarang juga kamu di pecat dari restoran ini tanpa pesangon sepeserpun. Gaji kamu bulan ini akan di gunakan untuk membayar ganti rugi atas kerugian yang kamu timbulkan hari ini."

Alan menatap tajam ke arah Shana. Tatapannya kali ini berbeda dengan tatapan Alan sebelumnya, yang selalu menatap gadis cantik itu penuh gairah.

***

***

Sepulangnya dari restoran, Shana berjalan dengan gontai menuju ke arah rumahnya. Begitu banyak masalah yang terjadi dalam hidupnya hari ini, Shana merasa sangat lelah.

Namun sesampainya di rumah, alih-alih mendapat kedamaian saat berada di rumah. Shana justru di sambut oleh suara teriakan Vera dan Jefry, orang tua Shana. Mereka tengah bertengkar hebat saat Shana tiba di rumah.

"Sudah papa bilang jangan beli barang-barang yang tidak penting seperti ini! Sekarang kita sedang kesulitan ekonomi mah. Cicilan di bank sudah menumpuk, belum lagi biaya cicilan mobil yang sudah menunggak 2 bulan."

Sentak Jefry pada Vera sang istri, yang baru saja pulang shoping di mall dengan teman-teman arisannya.

Berbagai macam kantong belanjaan berisi tas dan pakaian berserakan di atas lantai, sepertinya Jefry telah melempar barang-barang belanjaan milik Vera dengan kasar.

"Tapi mama malu pah kalau gak beli apa-apa. Masa mama cuma ngelihatin temen-temen mama belanja, mau di taruh di mana muka mama nanti?!"

Vera masih membantah perkataan Jefry, walaupun Vera menyadari bisnis suaminya itu sedang berada di ambang ke hancuran sekarang.

Tapi rasa gengsi dan sifat arogannya masih belum tergoyahkan, Vera tidak mau kalah dari teman-teman sosialitanya dalam soal gaya hidup mewah.

Shana tak mau melihat pertengkaran orang tuanya lebih lama lagi. Diam-diam Shana menuju lantai atas, karna di sanalah kamarnya berada.

Alih-alih bisa bercerita atas kejadian tak menyenangkan yang telah di terimanya dari Alan hari ini, dengan terpaksa Shana harus menelan semua kepahitannya sendiri.

Belum lagi soal uang SPP yang menunggak, dan tentang dirinya yang kehilangan pekerjaan hari ini. Jika bercerita pun sudah pasti orang tuanya tak akan mengerti. Shana semakin frustasi.

Arrggghh!!

Shana membanting tubuhnya di atas ranjang dengan kasar, tanpa sadar cairan bening lolos begitu saja membasahi pipi mulusnya.

"Kenapa hidup gue jadi kayak gini sih?!"

Keluh Shana, cairan bening semakin deras mengalir dari sudut matanya.

Shana merenung sembari menatap langit-langit kamar. Beberapa tahun yang lalu saat bisnis ayahnya belum goyah, keluarga Shana adalah keluarga yang harmonis.

kepulangan Shana ke rumah saat pulang sekolah, selalu di sambut ramah oleh Vera sang ibu. Dan tentunya shana tidak harus cape-cape bekerja di restoran untuk mencari nafkah.

Namun roda kehidupan memang berputar, semua berubah dalam beberapa tahun saja.

Untuk menghibur diri Shana menyalakan televisi yang ada di kamarnya.

"Kabarnya, Slavina Istri dari artis no satu di Ibu kota, mendapat uang nafkah sebesar 50 juta dalam sehari."

Penggalan suara narator dari acara gosip yang tayang di televisi, mengalihkan perhatian Shana dari rasa sedihnya.

"Wah..50 juta sehari? Pasti enak ya kalau jadi istri seorang sultan."

Shana terbuai dalam lamunannya.

Bersambung🤍

Terpopuler

Comments

Cantika

Cantika

Lanjut

2024-06-17

1

Wy Ky

Wy Ky

ok

2024-06-16

1

Purnama Pasedu

Purnama Pasedu

beli apa aj dech

2023-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Dipecat
2 perjodohan
3 Pertemuan
4 tukang nangis dan ngompol!
5 menikah
6 Tauge
7 Gym
8 Istri beruntung
9 Tips menaklukan hati suami
10 Curiga
11 merasa kehilangan
12 kucing kawin
13 Mandi bareng
14 Malaikat penolong
15 Sang Mantan
16 Bayang-bayang masa lalu
17 candu
18 Bucin
19 Tak penting
20 Masa Depan
21 Drama
22 Bumbu dalam rumah tangga
23 Ego
24 pencitraan
25 kapal pecah
26 Bahagia dan Pilu
27 Benih Cinta
28 Surprise
29 kerja sama
30 Jebakan sang Mantan
31 Suami Setia
32 Wanita Bodoh
33 Tempat berkeluh kesah
34 Tamu tak tahu diri
35 Tidak Fokus
36 Tak bisa marah
37 sekarang dan untuk selamanya
38 Gelap
39 Dimana Shana?
40 Di Culik
41 Lari
42 Kekuatan Doa
43 Gadis desa
44 Perjalanan Panjang
45 Desa Terpencil
46 Ranjang Usang
47 Terima kasih
48 pulang
49 Ngidam
50 Gagal
51 Nyeleneh
52 Berusaha
53 Menjaga Perasaan
54 Kemanusiaan
55 Tidak enakan
56 Penasaran
57 Tumbang
58 Tanggung Jawab
59 Di khianati
60 Terlalu sempurna
61 Status baru
62 Menyedihkan
63 Mimpi yang jadi nyata
64 Ikatan batin
65 Kembali ke asal
66 Orang baru
67 Bulan Madu kedua
68 Kontraksi di pesawat
69 Alvin Versi Lite
70 Emily
71 Dilema
72 Papih Baru
73 Liontin
74 Menunggu
75 Video viral
76 Dibandingkan
77 Calon suami
78 Mudah lapar
79 Syukuran
80 penyesalan datang terlambat
81 karma
82 Jangan galak-galak
83 Berdebat dengan diri sendiri
84 Semudah itu
85 berpisah
86 Sekolah Baru
87 Rahasia Bu Tia
88 dua orang berbeda
89 Gagal
90 Pengorbanan Emily
91 Terluka
92 Bersatu kembali
93 Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian
94 Khanza yang malang
95 Married With Foster Brother
96 Gadis Barbar Mengejar Cinta
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Dipecat
2
perjodohan
3
Pertemuan
4
tukang nangis dan ngompol!
5
menikah
6
Tauge
7
Gym
8
Istri beruntung
9
Tips menaklukan hati suami
10
Curiga
11
merasa kehilangan
12
kucing kawin
13
Mandi bareng
14
Malaikat penolong
15
Sang Mantan
16
Bayang-bayang masa lalu
17
candu
18
Bucin
19
Tak penting
20
Masa Depan
21
Drama
22
Bumbu dalam rumah tangga
23
Ego
24
pencitraan
25
kapal pecah
26
Bahagia dan Pilu
27
Benih Cinta
28
Surprise
29
kerja sama
30
Jebakan sang Mantan
31
Suami Setia
32
Wanita Bodoh
33
Tempat berkeluh kesah
34
Tamu tak tahu diri
35
Tidak Fokus
36
Tak bisa marah
37
sekarang dan untuk selamanya
38
Gelap
39
Dimana Shana?
40
Di Culik
41
Lari
42
Kekuatan Doa
43
Gadis desa
44
Perjalanan Panjang
45
Desa Terpencil
46
Ranjang Usang
47
Terima kasih
48
pulang
49
Ngidam
50
Gagal
51
Nyeleneh
52
Berusaha
53
Menjaga Perasaan
54
Kemanusiaan
55
Tidak enakan
56
Penasaran
57
Tumbang
58
Tanggung Jawab
59
Di khianati
60
Terlalu sempurna
61
Status baru
62
Menyedihkan
63
Mimpi yang jadi nyata
64
Ikatan batin
65
Kembali ke asal
66
Orang baru
67
Bulan Madu kedua
68
Kontraksi di pesawat
69
Alvin Versi Lite
70
Emily
71
Dilema
72
Papih Baru
73
Liontin
74
Menunggu
75
Video viral
76
Dibandingkan
77
Calon suami
78
Mudah lapar
79
Syukuran
80
penyesalan datang terlambat
81
karma
82
Jangan galak-galak
83
Berdebat dengan diri sendiri
84
Semudah itu
85
berpisah
86
Sekolah Baru
87
Rahasia Bu Tia
88
dua orang berbeda
89
Gagal
90
Pengorbanan Emily
91
Terluka
92
Bersatu kembali
93
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian
94
Khanza yang malang
95
Married With Foster Brother
96
Gadis Barbar Mengejar Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!