seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. namanya juga takut
(Nona tidak perlu bingung seperti itu. Ini aku si harimau putih yang berbicara. Tapi hanya Nona yang bisa mendengarnya) ucap harimau itu lagi. Mendapati kenyataan seperti itu tentu saja membuat Amelia terkejut.
Mana mungkin, mustahil itulah pikiran pertama yang terlintas di kepalanya. Tentu saja jiwa modern yang ada di dalam tubuh Amelia itu tentu saja tidak percaya dengan hal ini. Tapi mau tidak mau Amelia kini harus mempercayainya. Karena kejadian ini sudah terbukti di depan matanya.
Saat Amelia sedang bingung ingin berekspresi seperti apa.? Tiba-tiba harimau itu mengerang kesakitan, ternyata sang harimau mau melahirkan. Amelia yang mendengarkan kesakitan sang harimau dan belum memahami apa yang terjadi di buat langsung gelagapan.
"Aduh apa yang terjadi denganmu harimau putih." Ujar Amelia sambil meraba-raba dan juga dibuat panik.
Namun tak lama terlihatlah dua hari mau lucu berbeda warna kulit keluar dari jalan lahir sang harimau. Seketika Amelia dibuat melongo melihat kedua harimau kecil dan imut itu.
Harimau putih itu pun langsung merangkul kedua anaknya dan menjilat-jilati tubuh kedua harimau yang baru saja ia lahirkan. Amelia yang melihat kasih sayang induk harimau kepada anaknya langsung dibuat tersentuh. Tiba-tiba Iya ingat kejadian demi kejadian yang dialami oleh pemilik tubuh ini.
(Ternyata benar dengan pepatah mengatakan, harimau saja tidak akan tega membunuh anaknya sendiri. Lalu apa kabarnya sang pemilik tubuh. Hai sudahlah.) Batin Amelia. Ia pun tersenyum melihat adegan yang begitu sangat mengharukan walaupun pemerannya adalah binatang.
Saat Amelia sedang melamun melihat keharmonisan induk harimau dengan anak-anaknya, tiba-tiba dibuat terkejut saat harimau putih itu menyodorkan kedua anaknya ke dalam pangkuan Amelia.
"Hah.!! Apa ini putih ?" Tanya Putri Amelia dengan melongo. Ia pun langsung menyambut kedua anak harimau itu Dan meletakkan mereka dalam pangkuannya.
(Tolong jaga anak-anakku. Aku sudah tidak bisa bertahan lebih lama karena aku kehilangan banyak darah. Jadikanlah mereka kedua hewan kontrakmu, mereka akan berguna untukmu) ujar sang harimau lagi. Amelia langsung menggelengkan kepalanya. Iya bukan orang bodoh yang tidak mengetahui tentang kontrak antara hewan dan manusia. Di mana hewan-hewan ini akan menjadi budak dari sang tuannya. Jika tuannya mati maka hewannya juga harus ikut mati bersama sang tuan.
"Tidak !! _" saat Amelia ingin melanjutkan kata-katanya, salah satu baby harimau langsung menggigit jari Amelia dan menghisap sedikit darahnya dan diikuti oleh kembarannya.
"Auc.. apa yang kalian lakukan baby harimau.??" Tanya Amelia sambil sedikit histeris. Tapi tiba-tiba cahaya kuning keemasan langsung keluar dari tubuh Amelia dan juga kedua tubuh harimau kecil itu.
Aneh, padahal saat ini Amelia bukanlah seorang cultivator yang memiliki ilmu tenaga dalam.
Tapi kenapa tiba-tiba, ketika para baby harimau ini menggigit jarinya dan melakukan kontrak sendiri, tubuhnya langsung mengeluarkan cahaya keemasan itu. Apa maksudnya ? Amelia dibuat melongo dan bingung. Sementara kedua pelayan itu masih menyaksikan hal tersebut.
(Nona mungkin Anda bingung apa yang terjadi. Tetapi inilah takdir yang diberikan untukmu. Aku tahu jiwamu bukanlah pemilik tubuh ini. Kamu adalah penguasa selanjutnya ) ujar induk harimau yang sepertinya akan menemui aja.
Dan sebelum itu terjadi, harimau itu pun langsung mengeluarkan sebuah buku kuno dari atas kepalanya, dan menyerahkan sebuah artefak berbentuk cincin kepadanya. Cincin itu pun memasuki sela-sela jari Amelia yang sudah berlumur darah akibat gigitan baby harimau. Begitu juga kitab kuno yang ikut masuk ke dalam cincin yang tersemat di jari manis Amelia.
Amelia masih mencerna semua yang terjadi. apalagi ketika harimau putih ini mengatakan bahwa pemilik tubuh ini bukanlah pemilik yang asli. dan tentu saja semua itu benar.
Amelia tak kuasa mengeluarkan kata-katanya walaupun itu dalam pikirannya. sementara harimau itu tersenyum melihat raut wajah Putri Amelia.
(Nona terima kasih banyak. Semuanya sudah aku berikan, walau ini bukanlah harta yang Begitu berharga. Namun di dalam cincin juga terdapat beberapa harta berharga dari klan para harimau. Waktuku sudah tidak banyak lagi nona, Aku titip anak-anakku didik dan jadikanlah mereka harimau yang taat dan berbudi luhur.) Setelah mengatakan hal itu, harimau itu pun langsung menghembuskan nafas terakhirnya kemudian jasadnya berubah menjadi cahaya-cahaya seperti kunang-kunang yang menyusup masuk ke dalam tubuh kedua baby harimau itu.
Baby harimau itu, walaupun Sang induk memiliki warna yang putih bersih dan cerah, namun keduanya berbeda. Salah satu harimau itu berwarna hitam dan bermata biru, satunya lagi berwarna biru tapi bermata abu-abu.
Terlihat kedua baby harimau itu sedang bertengger dengan nyaman di lengan Amelia. satu tetes air mata Amelia pun jatuh. kemudian mengarahkan pandangannya kepada kedua baby harimau.
( maaf baby harimau. kalian belum sempat merasakan kasih sayang ibumu, tapi kalian tenang saja, tumbuhlah dengan baik dan aku akan menyayangi kalian.) batin Amelia. entah kenapa hatinya menjadi iba dan pilu melihat kedua baby harimau yang ditinggal oleh induknya
(Baiklah, aku akan menjaga amanah mu dan menjadikan anak-anakmu harimau harimau yang hebat) batin Amelia. Ia pun langsung mengusap pelan kepala kedua baby harimau itu. Kemudian ia langsung beranjak dan melihat kedua pelayannya yang masih berada di sana dan mengamati dirinya dengan kedua harimau tersebut.
"Ayo kita pulang" ujar Amelia sambil tersenyum ke arah kedua pelayannya. Untuk saat ini kedua pelayan itu tidak ingin bertanya. Karena waktu sudah menunjukkan malam hari.
"Baik putri." Ujar mereka berdua. Setelah itu langsung meninggalkan tempat tersebut dan membawa kedua baby harimau dalam gendongan Putri Amelia. Sementara ruby, ia membantu Sisil membawa satu keranjang yang berisi bahan makanan untuk mereka dan memapa sisil sampai ke gubuk reot mereka.
***
Sesampainya mereka di gubuk reot itu. Amelia langsung meletakkan kedua baby harimau itu di atas sebuah kain kasar agar mereka lebih nyaman. Kemudian berjalan mendekati Sisil dan juga Ruby yang tengah menyiapkan makanan untuk mereka.
"Sisil, Apakah ada bagian tubuhmu yang terluka. Dan kenapa kamu bisa sampai dikejar oleh harimau itu.?" Tanya Amelia kepada Sisil. Langsung mendekat ke arah sang Nona sambil mengerjakan beberapa pekerjaan mengupas.
"Aku tidak apa-apa putri. Saya juga tidak tahu kenapa menarik sang harimau. Saat itu, Saya tak sengaja melihatnya, Begitu juga dengan harimau. Aku berdiri mematung berusaha untuk tidak menarik perhatiannya, tapi ya malah berdiri dan berjalan ke arahku. Aku yang ketakutan tentu saja memilih untuk berlari Putri."ujar Sisil kepada Amelia. Amelia mengganggu-anggukkan kepalanya.
"Kamu berlari sampai terbirit-birit seperti itu hehehe. Ternyata harimaunya cuma ingin meminta tolong kepadamu, tapi malah ketakutan mungkin sampai hampir pipis di celana Putri.." eject ruby kepada Sisil. Amelia dan Rubi tertawa sementara Sisil malah memanyunkan bibirnya.
"Is namanya juga takut. Coba saja kalau kamu yang ada di posisiku tadi, pasti kamu juga akan ketakutan dan lari terbirit-birit. Lagian kita kan nggak tahu maksud harimau itu baik atau tidak, Iya kan Putri.?" Ujar Sisil tak terima dan bertanya kepada sang putri. Amelia pun hanya mengganggu anggukkan kepalanya sambil terus menahan tawanya membayangkan Bagaimana reaksi Sisil ketika berlari menghindari sang harimau.
"Tapi syukurlah kamu tidak apa-apa sil." Ujar Amelia lagi sambil dibales anggukan kepala oleh keduanya.
"Hai tapi walaupun begitu, bahan makanan kita belum cukup juga Putri. Kita masih harus berpuasa untuk beberapa saat." Ujar Sisil penuh dengan penyesalan, karena tidak berhasil mendapatkan bahan makanan yang lebih untuk mereka bertiga. Ditambah lagi kedua baby harimau itu juga pasti butuh asupan makanan.
"Tidak jadi masalah Sisil. Besok kita akan pergi sama-sama untuk mencari bahan makanan kita ke depan. Dan saat ini saya harap tidak ada bantahan lagi oke." Ujar Amelia sambil memperagakan jarinya dengan huruf o.
"Oke !!" ujar keduanya meniru apa yang diperagakan oleh Putri Amelia.
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.