Anaya Karenina terusir dari rumahnya sendiri karena tak bisa membayar hutang orangtuanya.Gadis berusia 20 tahun itu tak tau harus kemana karena tak memiliki sanak keluarga.Sampai ia bertemu dengan orang yang menyelamatkannya dan merubah hidupnya.Ia harus menikah dengan sang pria karena permintaan sang ibu dari pria itu yang sudah menyukainya saat awal bertemu.
Bagaimana pernikahan mereka?apakah Anaya akan bisa melanjutkan pernikahannya tanpa adanya cinta?
Simak cerita selanjutnya ya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalian harus menikah
Pagi ini mansion dihebohkan dengan kedatangan Nyonya Anita mama dari Sean bersama sang putri bungsu Seena.Semua pelayan kalang kabut termasuk kepala pelayan untuk menelfon sang tuan muda atas kedatangan Mamanya lalu segera naik ke lantai atas untuk memberitahu Anaya agar tidak turun lebih dahulu.
Namun sayang Anaya turun melalui tangga sedangkan pelayan menaiki lift menuju kamar Anaya.
Nyonya Anita tampak bingung dengan para pelayan tak biasanya terlihat gelisah.
"Ma...para pelayan tampak mencurigakan",bisik Seena pada sang Mama.
"Kau benar Seena Mama juga merasakan hal yang sama denganmu",balas Nyonya Anita.
"Pak Man...mana putraku?",tanya Nyonya Anita saat Pak Man keluar dari lift setelah dari kamar Anaya namun gadis itu tak ia temui dimana pun.
"Oh...Tuan Muda tadi malam tidak menginap disini Nyonya",ucap Pak Man kepala pelayan.
"Lalu kenapa kalian begitu sibuk saat kedatangan kami padahal Tuan Muda kalian tidak berada di Mansion?",tanya Nyonya Anita memicingkan matanya menatap Pak Man dengan tatapan curiga begitu juga Seena.
Pak Man langsung menunduk kepalanya."Tidak ada apapun Nyonya saya sengaja-
"Maaf...Pak bisa kau tunjukkan aku dapur di mansion ini?",tanya Anaya tiba tiba membuat Pak Man memejamkan matanya karena setelah ini pasti sang Nyonya besar akan memarahinya.
Sedangkan Nyonya Anita dan Seena menatap Anaya dari atas sampai kebawah.Memindai penampilan Anaya dengan intens.
"Siapa gadis ini?bukankah selama ini Sean tak pernah mengizinkan wanita manapun masuk ke mansion ini.Atau jangan jangan anak nakal itu sudah menyembunyikan gadis ini dikamarnya selama.Pantas saja aku tak diizinkan masuk ke kamarnya.Awas saja kau Sean akan ku picek picek kepalamu jika kau menyembunyikan menantuku di mansion ini",batin Nyonya Anita menatap Anaya yang sudah salah tingkah dari tadi.
"Ma...siapa dia?",bisik Seena yang masih menatap Anaya.
"Entahlah...",jawab Nyonya Anita.
"Ma...Seena kenapa kalian datang tidak mengabariku",ucap Sean tiba tiba datang dari luar dengan wajah tampak panik.Ia terkejut kalau disana juga ada Anaya yang sedang berdiri dengan kepala menunduk.
"Sejak kapan Mama harus laporan dulu datang ke mansion anak Mama sendiri,huh?",tanya Nyonya Anita menatap tajam sang putra.
"Ma...aku-
"Kenapa kau menyembunyikan menantuku di mansion ini,hah?",tanya Nyonya Anita lagi menarik telinga sang putra gemas.Membuat Sean mengaduh kesakitan.
Anaya membulat matanya mendengar wanita paruh baya dihadapannya menyebut dirinya menantu."Tante...
"Diam...", bentak Nyonya Anita membuat Anaya ketakutan.Nyonya Anita kembali menatap tajam sang putra.
"Pantas saja kau tak mau Mama jodohkan dengan Sherly ternyata kau sudah memiliki pilihan.Kenapa kau tak mengatakannya pada Mama.Kalau tau begitu Mama tak perlu sibuk menjodohkanmu karena menantu Mama tak kalah cantik dengan Sherly",ucap Nyonya Anita menatap Anaya sumringah dan melepas jeweran ya ditelinga Sean dan menghampiri Anaya.
Pak Man tampak menepuk jidatnya sedangkan Sean tampak tersenyum smirk.Pria itu awalnya takut sang Mama akan mengusir Anaya makanya saat Pak Man menelfonnya dia langsung tancap gas dari kantor kembali ke Mansion.
"Kak... ternyata kau sangat pintar mencari pasangan.Kakak iparku ternyata sangat cantik dan sepertinya sebaya denganku",oceh Seena membuat Sean tersenyum kecut.
"Siapa namamu sayang?",tanya Nyonya Anita merangkul bahu Anaya.
"Anaya Tante",jawab Anaya mencium punggung tangan Nyonya Anita membuat wanita paruh baya itu tersenyum senang.Jarang zaman sekarang anak muda memiliki tata krama yang baik.
"Kau sangat cantik Nak",puji Nyonya Anita pada Anaya.
"Terima kasih Tante ",jawab Anaya malu malu.
"Kak kapan kalian menikah,pasti Kakakku memaksamu kan?",cibir Seena kearah Sean yang sudah melongo mendengar pertanyaan sang adik.
"Maaf...aku bukan istri Tuan Se-an",ujar Anaya.
"APA???",pekik Nyonya Anita dan Seena bersamaan.
Anaya menatap Sean dengan raut bingung sedangkan yang ditatap acuh tak acuh.Semua pelayan tampak menyembunyikan senyum.annya melihat ekspresi Nyonya mereka.
"Sean bisa kau jelaskan pada Mama",tanya Nyonya Anita dengan tatapan tajam.
"Ikut Sean kebelakang Ma,akan Sean jelaskan",ucap Sean membawa sang Mama ke belakang Mansion miliknya.
Sementara itu Seena mendekati Anaya dengan senyuman lebar."Hai...aku Seena",ucap Seena mengulurkan tangannya pada Anaya.
"Anaya",balas Anaya.
"Berapa usiamu,sepertinya kita sebaya?",tanya Seena dengan mata berbinar.
"Hmmm...20 tahun",jawab Anaya tersenyum kecil.
"Wah...kita seumuran",pekik Seena kegirangan.Akhirnya dia punya saudara untuk tempat saling berbagi meski Anaya bukan Kakak iparnya tapi ia yakin sebentar lagi Anaya akan menjadi kakak iparnya.
"Kuliah dimana?",tanya Seena mendapatkan gelengan dari Anaya.Seketika senyuman Seena luntur karena merasa iba dengan Anaya.
"Maaf bukan bermaksud-
"Tidak apa apa Seena",jawab Anaya tulus membuat Seena kembali tersenyum.
"Ayo duduk!kita bicara banyak hal", Seena menarik pelan Anaya untuk duduk disofa lalu mereka berbincang hangat membicarakan hal alat saja.
***
"Jelaskan pada Mama Sean!",ujar Nyonya Anita.
Sean memberikan map berisi tentang informasi tentang Anaya dan keluarga.Nonya Anita segera merebut map itu dan membacanya.
wanita paruh baya itu menutup mulutnya kerena tak percaya dengan apa yang diselidiki oleh putranya."Jadi dia....
"Ya Ma...untung aku yang menemukannya",sambung Sean.
"Gadis yang malang",gumam Nyonya Anita menggeleng pelan.
Sean mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan sang Mama.Pria itu memang diam diam menyelidiki tentang Anaya.
"Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya Sean.Menurut Mama jika kalian menikah bukanlah hal buruk,bahkan Mama sangat setuju",ucap Nyonya Anita membuat Sean mnggeleng cepat.
"Gak Mau...aku gak mau Ma dia terlalu kecil untuk menjadi istriku dan yang lebih jelasnya kami tiadak saling cinta",ucap Sean menggeleng cepat.
"Lalu kau akan kumpul kebo dimansion ini dengan gadis itu,hah?",pekik Nyonya Anita.
"Ya...gak lah Ma.Aku takkan menyentuhnya.Aku masih punya akal sehat untuk tidak sembarangan menyentuh wanita Ma",sungut Sean.
"Mama tidak setuju kalau dia tinggal di sini sementara kalian tidak muhrim",ketus Nyonya Anita.
"Ma...aku dan dia baru saling kenal masa udah nikah aja sih",balas Sean.
"Mama kasih kamu pilihan menikah dengan Anaya atau dengan Sherly",ucap Nyonya Anita tegas.
"Tidak keduanya Ma",jawab Sean.
"Kalau begitu Anaya tidak akan tinggalkan disini",ucap Nyonya Anita.
"Ma ...
...****************...
Mampir thor🙋🙋🙋