Mengisahkan seorang wanita cantik yang bermata biru yang merubah penampilan dan menyembunyikan warna asli matanya dan indentitas miliknya
Pertemuan tak terduga dengan seorang pria di bandara karena Ingin mengerjai saudaranya sehingga dia masuk ke dalam mobil seorang pria tak di kenal membuat dirinya dan pria yang tak di kenalnya tersebut saling salah paham membuat Briana memberikan hadiah di mata pria tersebut yang merupakan seorang pangeran
Sampai suatu hari takdir membuat Merkea bertemu kembali sebagai CEO dan asisten pribadi
Jika penasaran silahkan baca.........hanya di novellton
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Briana yang sedang berjalan-jalan dengan Yema, Yena dan Rose, terus melihat ponselnya, rupanya ada orang yang sedang mencari identitas dirinya
Keempat wanita cantik tersebut kembali ke kediaman David, Briana langsung ke kamarnya meningalakan yang lain
Komputer Brian terus mengeluarkan suara peringatan, Briana langsung duduk di depan komputer mengutak-atik komputer tersebut membuat alaram berhenti berbunyi
Di sebuah perusahan tampak beberapa hecker sedang frustasi pasalnya komputer merek rusak parah akibat mencari identitas seseorang
Briana Tersenyum puas lalu menormalkan komputer miliknya, Briana bangkit dan turun bergabung bersama para gadis yang lain
Sementara itu Rendra langsung melaporkan kejadian tersebut pada Alvin, membut Alvin sangat terkejut
Beberapa hari berlalu setelah ke jadian tersebut, sekertaris Alvin membawakan beberapa berkas, termasuk berkas anak magang
Tok tok tok tok celk
Sekertaris Alvin masuk dengan beberapa berkas
"Maaf tuan muda ini berkas yang akan di periksa." ucap sekertaris tersebut
Alvin menautakan alisnya menatap pada sekertarisnya, "kenapa membawanya kemari langsung bukankah seharusnya Rendra yang memeriksanya." tanya Alive
"Maaf tuan muda, tuan Rendra sedang memimpin rapat, sedangkan ada beberapa berkas yang harus di tanda tangani secepatnya." ucap sekertaris tersebut
"Baik simpan saja di mejaku." ucap Alvin lalu melanjutkan pekerjaannya, sedangkan sekertaris tersebut langsung menyimpan berkas tersebut lalu keluar
Rendra yang menyelesaikan rapatnya bergegas ke ruang Alvin. " maaf tuan muda saya akan mengambil berkas yang sudah di berikan Eka." ucap Rendra lalu mengambil berkas tersebut, tapi saat mengakat berkas tersebut, salah satu berkas terjatuh , membuta Alvin langsung mengalihkan pandangannya ke berkas tersebut
Alvin memeriksa berkas tersebut dan Tersenyum sumringah, membuat Rendra begidik ngeri
"Akhirnya aku menemukannya, ucap Alvin, membuat Rendra sedikit kebingungan
Setelah mengetahui bahwa berkas tersebut adalah wanita yang memukulnya dan pergi begitu saja, Alvin langsung bergerak cepat dengan menyuruh Rendra menjadikannya asisten pribadinya, apapun caranya.
Waktu berlalu dengan cepat, hari ini Briana akan magang di perusahaan ALL, Briana bedanda menutupi mata indahnya mengunakan lensa kontak hitam dan memakai wig berwarna hitam, dengan senyuman indahnya Briana keluar menuju mobilnya setelah meminta ijin pada ke dua orang tuanya
Briana sampai di perusahaan ALL langsung ke bagian HRD, tapi dia sangat terkejut saat surat penempatannya bukan di tempat penelitian tapi menjadi asisten CEO, membuat Briana sangat kesal
Apalagi pihak HRD tak bisa membatalkan surat tersebut karena sudah di tanda tangani oleh CEO mereka
Briana masuk ke dalam lift dengan mengomel tanpa henti, tak menyadari ada seorang pria di pojok lift Tersebut sedang tersenyum tipis sambil memperhatikannya mengomel tak jelas
Briana keluar menuju ke ruangan CEO sedang pria di belakangnya imut keluar, sekertaris langsung memberi hormat membuta Briana terkejut dan langsung menoleh ke belakang, bertapa terkejutnya Briana saat melihat siapa pria yang berada di belakangnya, dia hanya berdoa semoga pria tersebut tak mengenalinya
"Maaf nona bisa aku lewat." ucap Alvin
Briana spontan menyingkir dan merasa lega karena berpikir Alvin tak mengenalinya
Alvin langsung masuk ke dalam ruangannya, langsung merapikan penampilannya dan duduk di kursi kebesaranya
Tok tok tok tok celk, Briana masuk ke dalam ruangan tersebut, Alvin memasang muka datangnya
"Selamat pagi tuan." ucap Briana berusaha ramah
"Selamat pagi dengan nona siapa." tanya Alvin seolah-olah tak tau siapa Briana
"Saya Briana anak magang untuk bagian penelitian, tapi saat ke HRD saya malah mendapatkan surat tugas jadi Asisten." ucap Briana
"Benarkah kau mendaftar untuk menjadi anggota penelitian, bukan menjadi asisten CEO." tanya Alvin dengan tatapan serius
"Benar tuan, bolehkah surat penempatan saya di batalkan dan kembali ke kesepakatan semula menjadi peneliti di bagian teknologi."
"Maaf nona sepertinya itu tak mungkin karena, sebaiknya nona mulai terbiasa menjadi asisten pribadi saya saya." ucap Alvin
Briana yang akan menjawab perkataan Alvin terhenti saat Rendra tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Alvin.
jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya