Di suatu masa dimana keberadaan seseorang ditentukan oleh kekuatan dan kekuasaan,siapa yang berkuasa dan memiliki kemampuan untuk menindas yang lain.
seseorang yang mampu melakukan lebih hebat dari yang lain.
disitulah hawa nafsu dan keserakahan mampu menguasai yang berkuasa.tanpa memandang harga nyawa orang lain.
para penguasa kekuatan ,kekuasaan ,keserakahan dan keangkamurkaan saling berpesta pora diatas penderitaan yang lain.
Datanglah sang pengacau,yang mengacaukan para penguasa kekuatan,kekuasaan yang sudah mengakar darah.
Dialah "Sang Pengacau"dengan kehebatan ,kemampuan,dan segala keunggulannya mampu mengacaukan semua yang sudah berjalan mengakar darah segala keserakahan , kesewenangan,keangkamurkaan .
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. Arena Pertandingan III
Di gelanggang itu masih berlangsung pertempuran antara Cinde ayu dan Joko Lelono.
Setelah ada instruksi dan pengarahan dari Teja , kini pertandingan jadi berat sebelah.
Setiap serangan yang di lepaskan Joko Lelono seakan tak berarti , semua dapat di redam Cinde Ayu.
Mengetahui hal itu membuat Joko Lelono sangat marah , dan gusar . Dan memang tabiat dari Joko Lelono sedikit koplo. Hatinya keras susah di atur.
Seperti orang dogol meskipun begitu sebetulnya dia orang yang jujur bahkan terlalu jujur hingga terkesan saklek.
Semua orang tahu bagaimana kemampuannya. Dia termasuk pemuda berbakat walaupun otaknya mungkin agak miring sedikit.
"Ya bagus ...arahkan tangan kirimu ke dada musuhmu, dan sabetkan pedangmu kebawah", Masih dengan berteriak teriak kayak bocah Teja memberi kan petunjuk.
Dan dengan petunjuk terakhir itu satu serangan itu mengenai dada Joko Lelono,karena ia terfokus menangkis pedang Cinde ayu yang mengarah ke kaki nya.
Buuuuugghh...!!!
"Auuuch ...!!!
Joko Lelono terlempar di sudut panggung arena tersebut.
Sambil telentang Joko Lelono melihat ke arah Teja Kusuma dan menunjuk nunjuk dengan marah , tapi karena masih kesakitan dia tidak bisa mengeluarkan suara nya.
"Auu...aaaa...kkuu..
.
"Hoeeeeek....!!!!
Sebelum Joko Lelono sempat mengeluarkan suaranya dia sudah muntah darah.
"Aaahhh..." lalu pemuda itu pingsan.
Semua orang melotot ke arah Teja Kusuma , dia tidak menyadari hal itu ,malah asyik meloncat loncat kegirangan seperti orang menang lotre.
Ada yang mengumpat ,ada yang geram tapi ada juga yang menyanjung , karena atas petunjuk Teja maka Cinde Ayu memenangkan pertandingan itu.
Sejak mendapatkan bantuan dari Teja, sikap Cinde Ayu jadi lain nya ,dia melihat Teja yang memang tampan jadi semakin tambah tampan.
"Ternyata pemuda itu sangat tampan". batin Cinde Ayu.
Suasana yang hening menyadarkan Teja , ia menengok Kana kiri ternyata semua orang memandang ke arahnya.
"Siapa kau ", tanya salah satu penjaga yang menyadari Teja tidak menggunakan atribut identitas dari Trah Naga.
Semua orang mulai waspada bahkan ada yang mulai mencabut senjata, melihat itu Cinde Ayu seketika tampak cemas.
"Jawab ...siapa kamu..", senjata sudah ditebaskan kearah Teja.
Teja tidak menyangka diserang dengan tiba tiba, dia tidak sempat mengelak hanya mengaktifkan jurus Baju Baja yang sudah sempurna.
Ledakan tenaga dalam yang hebat langsung menghempaskan orang orang di sekitar Teja.
Melihat ada pengacau para tetua bergerak mengepung Teja.
"Dasar PENGACAU..!!!
"Ada Pengacauuuu.....! !
Teriakan teriakan orang orang bersahut sahutan.
Para jagoan dari trah naga tersebut mulai menyerang Teja, yang mereka anggap mau mengacaukan suasana.
"Sebutkan berapa banyak bantuan yang kau bawa, dari perguruan mana kau, apa tujuan mu mengacau di sini"? .
Pertanyaan bertubi tubi di ajukan kepada Teja yang hanya melongo tidak mengerti dan bingung.
"Maaf ... senior semua maksudnya apa?,aku hanya sekedar lewat, kebetulan saja ", Jawab Teja menjadi gugup .
Para tokoh sakti itu kembali menyerang tanpa bertanya lagi.
"Hiaa.......hiaaaaaaaattt...hia.....
Menghadapi serangan serentak itu mau tidak mau Teja melawannya dengan Baju Baja yang kembali di aktifkan.
Dan
BOOOOOOUUUUMMM...........
Semua terpental...
Pemandangan itu membuat para tetua agung semua kelompok berdiri dari kursinya.
Mereka saling memandang satu sama lain, mereka merasakan jurus yang di mainkan Teja sangat dikenal.
"Siapa pemuda itu.....?
Saling bertanya tanya para tetua agung tersebut.
Sebuah bayangan yang sangat cepat melesat langsung memberi sebuah pukulan ke arah Teja.
Merasa ada hawa serangan yang terbilang kuat,Teja memasang kuda kuda memapak serangan tersebut dengan pukulan Naga penghancur bumi dengan di lambari setengah tenaga dalamnya.
BLAAAAARR.........!!!!!
Suara ledakan dahsyat terdengar hingga beberapa ribu tombak...
Arena panggung hancur....para penonton terpental.. Untungnya yang menonton pertandingan adalah tokoh persilatan , sehingga sedikit banyak bisa. melindungi badannya dari efek gelombang ledakan.
Teja terdorong beberapa langkah sedangkan penyerangnya terlempar berjumpalitan ke belakang cukup jauh.
Penyerang itu adalah Tetua Agung Kepala Naga ya.... Kaisar di Trah Naga tersebut.
Dia memandang Teja dengan tidak percaya , benar kan anak baru gede tersebut yang menangkis serangannya atau tokoh tua yang menyamar seperti seorang pemuda.
___________
happy reading jangan lupa dukungannya dengan like Vote dan koment-nya.
knp ga makai kata semburan...