Sang Pengacau
Di suatu masa dimana keberadaan seseorang diukur dari kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki nya.
Berdirilah sebuah kerajaan yang di pimpin oleh seorang Maharaja yang bijaksana dan berwibawa.
Beliau bernama Maharaja Darmawisesa. Beliau seorang raja yang adil dan bijaksana, selalu melindungi, mengayomi dan bersikap adil kepada rakyatnya tanpa pandang bulu.
Rakyat hidup makmur, aman dan sejahtera.
Semua kesejahteraan dan kemakmuran itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama di masa pimpinan prabu Darmawisesa.
Kekacauan akhirnya terjadi setelah tiba -tiba sang Maharaja meninggal dunia.
Wafatnya sang Maharaja yang tiba-tiba mulai menimbulkan kekacauan.
Semua kekacauan itu di akibatkan adanya perebutan kekuasa atas siapa yang berhak atas tahta kerajaan.
Semua kejadian itu terjadi karena permaisuri juga sudah sakit-sakitan sejak lama.
Sedangkan putra mahkota masih sangat kecil untuk menjadi seorang raja.
Membuat para selir berebut kuasa dan ingin menjadikan putra pangerannya naik tahta , saling sikut terjadi untuk menjadi yang paling kuat dan berkuasa.
Ditambah dengan adanya para pendukung masing-masing kubu yang saling memanas-manasi sehingga membuat suasana makin mencekam.
Rakyat tak terurus , kejahatan meraja lela di mana mana,: pembunuh, perampokan, dan perkosaan menjadi pemandangan sehari-hari.
Tidak ada pihak yang perduli terhadap semua itu, jangankan peduli dengan lingkungan menyelamat kan diri sendiri dan keluarga saja sudah susah.
Kerajaan mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena dunia persilatan juga saling acuh, tak mau mencampuri urusan kerajaan.
Mereka tak perduli dengan semua kekisruhan itu baik golongan putih, netral, apalagi golongan hitam.
Pada Jaman itulah banyak menyebut nya jaman Edan, atau era kekacauan di masa itu.
Para pendekar hanya memikirkan diri sendiri dan golongannya .
Apa yang menguntungkan bagi mereka berarti itu yang di anggap terbaik.
Mengalahkan yang lemah, merampas dan menguasai semua aset perguruan yang sudah di taklukkan adalah hal yang dianggap biasa.
Perguruan kecil menjadi sasaran perluasan kekuasaan dari perguruan besar.
Mereka menjadi sapi perah tanpa ada jaminan perlindungan pemerintah.
Para pejabat hanya mementingkan keuntungan pribadinya.
Melakukan korupsi, memperkaya diri sendiri sudah biasa terjadi tanpa peduli dengan sekitar nya.
Siapa cepat dia yang dapat.ora edan ora keduman(tidak menggila tidak kebagian)itulah slogan para orang-orang saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-10
0
Capricorn 🦄
j
2024-09-27
0
Anonymous
n
2024-09-09
0