NovelToon NovelToon
Di Campakkan Keluarga Di Nikahi Peria Kaya

Di Campakkan Keluarga Di Nikahi Peria Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Tiri / Cinta Seiring Waktu / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

Belum sempat mengucapkan salam, calina di tarik paksa masuk kedalam rumah.

"Kamu kerja apa pacaran calina." ucap mamah Tania di depan Kalingga.

"Mah tadi calina." perkataan calina tergantung di udara.

"Jangan banyak alasan kamu, "enak-enakan pacaran janji kamu pulang kerja mau mencuci pakaian calina."

"Iya mah calina masih ingat itu, "lepaskan mah tangan calina sakit."

"Jangan banyak alasan calina, "cepat masuk dan cuci semua pakaian kotor di dalam."

Calina belum sempat mengucapkan terima kasih sama lelaki yang sudah mengantarnya pulang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merah kaya badut

"Jantung bisa enggak kembali seperti sebelum bertemu si botol Yakult." ucap Caisar dalam hati.

Calina membuka pintu mobilnya gadis cantik itu keluar meninggalkan Caisar, calina berlari sambil merentangkan kedua tangannya.

Calina berputar-putar menikmati alam yang indah dan sejuk, Caisar menatap kearah calina.

"Dasar bocah." ucap Caisar sambil menggelengkan kepalanya.

Caisar ikut turun dari mobilnya sambil membawa dua botol air mineral, calina tiduran di atas rumput hijau yang ada di taman, Caisar mendekatinya lelaki tampan itu duduk di sebelah calina yang terpejam.

Calina tidak sadar kalau Caisar ada di sebelah nya. "Hey botol Yakult." ucap Caisar membuat calina terkejut.

Calina buru-buru bangun. "eh tuan." ucap calina malu-malu.

"Ini minum untuk kamu." ucap Caisar.

Calina diam menatap botol air yang Caisar bawa.

"Ini ambil bukan di pelototi saja." ucap Caisar lagi.

"Ta_tapi tuan." ucap calina.

"Tenang saja kemasannya masih di segel belum saya buka, "kamu enggak perlu kawatir seperti itu." jawab Caisar.

"Eh mm bukan itu maksud saya tuan." ucap calina.

"Saya sudah tau isi pikiran kamu, saya enggak selera sama gadis kecil seperti kamu." ucap Caisar.

"Apa sih suudzon saja, saya cuma enggak mau merepotkan tuan." jawab calina.

"Sudah ini minum, bawel juga ya kamu botol Yakult." ucap Caisar.

"Terserah." ucap calina sambil merebut paksa botol air dari tangan Caisar.

"Kalau enggak ngatain, berprasangka buruk." ucap calina pelan.

"Kamu ngatain saya.?" tanya Caisar.

"Kalau iya kenapa mau protes." tanya calina.

"Saya mau tinggalkan kamu di sini." ucap Caisar.

"Tuan enggak lagi bercanda kan." tanya calina.

"Saya serius untuk apa saya bercanda enggak dapet untung juga saya bercanda sama kamu." ucap Caisar.

"Nyebelin banget sih jadi orang." ucap calina.

"Terserah saya mau apa kamu.?" tanya Caisar.

Calina dibuat sangat kesal sama lelaki yang ada di hadapannya, calina mengepalkan tangannya sangat kencang.

"Kamu kenapa.?" tanya Caisar.

"Saya mau pulang." ucap calina.

"Pulang saja sendiri, saya mau nginep di sini." ucap Caisar.

Mulut calina menganga mendengar kata nginep. "Jadi aku pulangnya sama siapa." ucap calina dalam hatinya.

"Tutup mulut kamu nanti ada laler masuk." ucap Caisar.

Calina perlahan menutup mulutnya. "Tuan tolong anterin saya pulang dulu ya, sudah itu terserah anda mau kemana." ucap calina takut.

"Kamu berani bayar saya berapa." tanya Caisar.

Caisar menahan tawanya sekuat mungkin, melihat kekesalan dari raut wajah cantik calina.

Caisar berjalan mengelilingi taman menikmati suasana taman yang begitu sejuk tidak terasa hari sudah menjelang sore.

"Tuan tunggu." panggil calina sedikit berlari.

"Tuan aku belum sholat ashar, ayo kita pulang." Ucap calina.

Caisar terus berjalan tidak menghiraukan ucapan calina.

"Tuan anda tidak pernah sholat ya, saya mau menunaikan kewajiban saya." ucap calina lagi.

Caisar berhenti di sebuah musola kecil. "Tuan selamat datang." ucap penjaga kebun.

"Mang bagaimana kerjaannya di sini." tanya Caisar.

"Alhamdulillah tuan sekarang mulai terbiasa, terimakasih berkat tuan jadi saya punya kerjaan." ucap mang Udin penjaga kebun.

Calina berhenti tepat di depan musola kecil yang berada di tengah kebun.

"Botol Yakult ini tempat sholatnya." ucap Caisar.

"Oh iya." jawab calina sambil mengatur nafas nya.

"Siapa tuan." tanya mang Udin.

"Ini calon istri saya, saya ajak kesini biar terbiasa hidup sederhana biar nanti enggak manja mang." jawab caisar.

"Aduh tuan bisa aja, harta pak giotama enggak akan habis sampai tujuh turunan." ucap mang Udin.

"Mang Udin bisa aja jangan melebih-lebihkan mang saya takut lupa bersyukur." ucap Caisar.

Calina merasa kagum mendengar percakapan antara Caisar sama mang udin penjaga kebun.

"Sini ngapain kamu di situ aja, nanti waktunya habis di pake ngelamun." ucap Caisar.

Calina berjalan mendekati Caisar sama mang Udin. "mang saya ke musola dulu ya." ucap Caisar.

"Silahkan tuan." jawab mang Udin.

Calina menganggukan kepalanya ke arah mang Udin tanda hormat nya. "permisi mang." ucap calina.

Gadis yang di panggil botol Yakult itu berjalan mengikuti langkah Caisar, Caisar lebih dulu berwudhu di air yang mengalir dari saluran bambu.

Selesai berwudhu Caisar masuk kedalam musola yang berukuran kecil, calina bergantian masuk ke dalam tempat wudhu setelah selesai calina berjalan ke arah musola kecil yang berukuran hanya cukup untuk 5 orang gadis cantik itu duduk di lantai musola menunggu Caisar selesai menunaikan kewajibannya tidak lama Caisar keluar.

"Kamu sholat dulu saya tunggu di luar sama mang Udin." ucap Caisar.

Calina mengangguk gadis yang memakai gamis berwarna pink muda itu masuk kedalam musola, sekitar beberapa menit calina selesai dengan ritual wajibnya.

Calina berjalan ke arah mang Udin. "mang tuan Caisar mana.?" tanya calina.

"Tadi pamit mau ambil barang di mobil neng." jawab mang Udin.

"Jangan-jangan aku di tinggalin lagi, "Aduh bagai mana ini aku enggak tau jalan pulang lagi." ucap calina dalam hati.

"Mang kok belum datang juga sudah 20 menit saya nunggu di sini." tanya calina.

"Tunggu saja neng sebentar lagi." jawab mang Udin.

Calina sudah gelisah takut Caisar tidak membawanya pulang, calina meremas-remas gamisnya

"Neng kenapa.?" tanya mang Udin.

"Saya takut mang." jawab calina.

"Takut apa neng di sini aman." ucap mang Udin.

"Mang tolong anterin saya ke tempat mobil mas Caisar berada." ucap calina.

"Ayo neng, mang Udin anter." ucap mang Udin.

Hari sudah mulai gelap Caisar belum juga kembali, rasa gelisah kawatir menjadi satu dalam pikiran calina lelaki tampan itu sengaja meninggalkan nya di tempat yang jauh dari keramaian, calina berjalan di temani mang Udin ketempat mobil Caisar terparkir.

Ponselnya mendadak habis batrei rasa takut calina menjadi bertambah.

"Ya Allah lindungi aku, aku enggak tau harus bagaimana sekarang." ucap calina dalam hati.

Di tengah perjalanan terlihat lampu mobil menyala, Caisar menepikan mobilnya di sebelah calina.

"Mau kemana.?" tanya Caisar.

"Mau pulang." jawab calina jutek.

"Mang maaf lama menunggu, ini untuk mang Udin." ucap Caisar sambil memberikan kantong plastik berisi makanan.

"Iya tuan enggak apa-apa, terima kasih tuan." jawab mang Udin sambil meraih plastik dari tangan Caisar.

"Kenapa diem aja ayo masuk, katanya mau pulang." tanya Caisar.

Tidak banyak berpikir calina masuk kedalam mobil Caisar.

"Ya sudah mang saya pulang dulu." ucap Caisar.

"Iya tuan hati-hati di jalan." ucap mang Udin.

Setelah mengatakan itu Caisar meninggalkan mang Udin, lelaki tampan itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kamu kenapa cemberut saja.?" tanya Caisar.

Calina diam tidak menjawab pertanyaan Caisar. "Hey botol Yakult kamu marah sama saya." tanya Caisar lagi.

"Siapa yang enggak marah coba, pergi enggak bilang-bilang, membuat saya merasa ketakutan saja." ucap calina dengan nada marah.

"Kamu takut apa kan di sana ada mang Udin." ucap Caisar.

"Saya takut di tinggalin." ucap calina terisak.

Mendengar calina terisak Caisar merasa bersalah. "Ya sudah maafkan saya, tadi saya pergi beliin mang Udin makan, saya mau bilang tapi kamu masih sholat" ucap Caisar.

"Kenapa enggak bilang kenapa enggak nungguin saya hiks hiks." ucap calina sedih.

"Saya fikir di sana ada mang Udin, enggak apa-apa kalau saya tinggal sebentar." jawab Caisar.

"Ya sudah saya minta maaf saya salah." Caisar menggenggam tangan calina.

"Enggak mau, saya enggak akan maafin tuan." ucap calina sambil melepaskan tangan Caisar.

"Terus maunya apa." tanya Caisar.

"Saya mau pulang." ucap calina.

"Oke saya akan bawa kamu pulang tapi dengan satu syarat." ucap Caisar.

"Apa syaratnya.?" tanya calina.

"Syaratnya jangan nangis lagi liat tuh hidung kamu jadi merah kaya badut." ucap Caisar.

"Kenapa sih selalu ngata-ngatain orang terus.?" tanya calina.

"Saya enggak ngatain kamu, liat saja tuh di spion jelek banget kan." ucap Caisar.

"Enggak tau." calina mengusap pipinya yang basah terkena tetesan airmata nya.

"Sebelum saya antar kamu pulang, kita makan dulu pasti kamu sudah laper kan.?" tanya Caisar.

"Terserah." ucap calina jutek.

"Kalau kamu sudah jadi istri saya, kamu sudah saya cium dari tadi." ucap Caisar menggoda.

"Eh enak saja jaga tuh pikiran jangan sampai menimbulkan zinah." ucap calina.

"Ya enggak apa-apa kalau mikirnya sedikit, asal jangan lebih dari ciuman saja." ucap Caisar sambil menyunggingkan bibirnya tipis.

"Jaga batasan ya tuan, saya bukan istri anda." ucap calina marah.

"Kenapa kamu marah saya bilang kalau seandai nya kamu istri saya, kalau bukan saya juga enggak mau cium kamu, bibirnya saja tipis kaya gitu mana kerasa, "apa jangan-jangan kamu yang punya pikiran kotor." ucap Caisar menggoda.

"Eh sembarangan saja, dasar lelaki mesum." ucap calina.

Caisar menepikan mobilnya di sebuah restoran ternama di salah satu kota.

"Sudah turun saya sudah laper." ucap Caisar.

Caisar turun dari mobil lebih dulu lelaki tampan itu masuk kedalam restoran mewah.

"Selamat malam tuan selamat datang di restoran kami." ucap salah satu karyawan restoran.

"Malam, mbak saya minta meja VIP untuk dua orang. Ucap Caisar.

"Mari tuan saya antar." ucap karyawan restoran.

Caisar melihat kearah belakang calina masih berada di dalam mobil.

"Ya ampun kenapa gadis itu belum juga keluar dari mobil." ucap Caisar dalam hati.

"Tunggu sebentar mbak calon istri saya masih ada di dalam mobil." ucap Caisar.

"Baik tuan." jawab karyawan restoran.

Caisar berjalan kearah mobil yang sudah terparkir di depan restoran, Caisar membuka pintu mobilnya.

"Kenapa masih di sini." tanya Caisar.

"Enggak apa-apa." jawab calina.

"Mau ikut saya makan atau mau saya cium." ucap Caisar.

Seketika mata calina terbuka lebar. "Iya saya mau." jawab calina.

"Mau apa, mau saya cium.?" tanya Caisar.

"Bu_bukan maksud saya makan." ucap calina terbata-bata.

"Ya sudah turun cepat, saya sudah laper banget." ucap Caisar.

Calina keluar dari mobil Caisar lelaki tampan itu menggandeng tangan calina dengan mesra, Caisar menutup pintu mobilnya, lalu keduanya melangkah bersama.

"Tuan tolong lepaskan tangan saya." ucap calina sambil mencoba melepaskan tangan nya.

"Diam atau saya cium kamu." bisik Caisar di telinga calina yang tertutup kerudung.

"Mari tuan sama nyonya saya antar ke meja." ucap karyawan restoran.

Caisar mengikuti langkah karyawan restoran, sesampai nya di meja VIP Caisar di persilahkan duduk.

"Silahkan duduk tuan nyonya." ucap karyawan restoran.

Caisar mempersilahkan calina duduk lebih dulu, lelaki yang mengenakan kemeja abu-abu itu menarik kursinya.

"Silahkan duduk nyonya Giotama." ucap Caisar.

"Apaan sih." calina duduk di kursi yang Caisar tarik.

"Maaf tuan mau pesan apa, ini daftar menunya." tanya karyawan restoran.

Caisar membuka lembaran daftar menu satu persatu Caisar membacanya perlahan sambil bertanya.

"Kamu mau makan apa." tanya Caisar.

"Menu sederhana ada enggak tuan.?" tanya calina.

"Ada nih nasi goreng spesial petei." ucap Caisar.

"Ya sudah saya mau itu saja tuan, minumnya teh tawar hangat." ucap calina.

"Yakin cuma itu saja.?" tanya Caisar.

"Yakin tuan sudah cepet tuan saya sudah enggak kuat nahan laper." ucap calina.

"Ya sudah mbak saya pesan nasi goreng biasa satu, nasi goreng spesial satu, "minum nya teh tawar hangat." ucap Caisar.

"Baik tuan tunggu sebentar kami akan menyiapkan makanannya." ucap karyawan restoran.

Selama menunggu pesanan nya datang kedua pasangan muda itu cuma saling pandang saja, Caisar membuka layar ponselnya ada banyak panggilan masuk yang tidak Caisar jawab.

"Tunggu sebentar saya mau menghubungi mamah dulu." ucap Caisar.

Caisar berjalan mencari tempat untuk menghubungi ibu Retno.

"Isar kamu di mana kok belum pulang." tanya ibu Retno.

"Caisar pergi ketempat perkebunan kita mah." jawab Caisar santai.

"Aduh lain kali kabarin mamah atau Kalingga, mamah kawatir isar." ucap ibu Retno.

"Iya mah maaf ya sudah mah isar sudah di tunggu, sebentar lagi isar juga pulang." ucap Caisar.

"Ya sudah hati-hati bawa mobilnya." jawab ibu Retno.

"Iya mah itu sudah pasti." Caisar mematikan sambungan telepon nya.

Lelaki tampan itu berjalan ke arah meja VIP di atas meja sudah tersaji pesanan Caisar.

"Kok belum di makan.?" tanya Caisar.

"Saya nungguin tuan." jawab calina.

"Ya sudah ayo makan nanti keburu dingin makanannya, maaf ya sudah nunggu lama." ucap Caisar.

"Iya sudah biasa jadi enggak masalah." jawab calina.

Caisar merasa tersinggung dengan ucapan calina barusan.

"Heemmm." jawab Caisar.

Keduanya menikmati makanan yang di pesan masing-masing, calina sangat lahap makan nasi gorengnya membuat Caisar penasaran ingin mencoba nasi goreng milik calina.

"Sepertinya punya kamu lebih enak, apa boleh saya mencobanya sedikit.?" tanya Caisar.

Tanpa menunggu jawaban dari calina lelaki yang berada di hadapan calina meraih piring yang ada di hadapan calina.

"Tuan itu punya saya." ucap calina.

"Ini kamu makan punya saya saja." ucap Caisar sambil meletakan piringnya di hadapan calina.

"Tapi itu bekas saya tuan jijik nanti penyakit saya menular." ucap calina asal.

"Enggak apa-apa saya banyak uang bisa berobat di mana saja." ucap Caisar sombong.

"Ganggu saja." ucap calina dalam hati.

Caisar menikmati nasi goreng calina dengan penuh kenikmatan.

"Baru kali ini makan nasi goreng senikmat ini." ucap Caisar dalam hati.

"Laper apa doyan lahap banget.?" tanya calina.

"Diam jangan ganggu saya lagi makan." ucap Caisar.

Calina diam kembali menghabiskan nasi gorengnya, tidak lama keduanya selesai menyantap makan malamnya.

"Kamu sudah makannya.?" tanya Caisar.

"Sudah tuan." jawab calina.

"Ya sudah kita pulang sekarang, tapi sebelum pulang saya bayar dulu ke kasir." ucap Caisar.

1
Xiaojin
tetap berkarya thor
Xiaojin
lanjutkan Thor
Xiaojin
lanjut Thor
Hafizah salsabila: siap ka.
total 1 replies
Xiaojin
Di mana-mana ibu tiri memang begitu Thor 💕
Hafizah salsabila: hehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!