Jesica Marry adalah nama yang selalu identik dengan ketangkasan, kecerdasan tajam, dan bahaya. Sebagai agen rahasia elit yang tak tertandingi, kehidupannya adalah rangkaian misi berisiko tinggi yang selalu berhasil ia tuntaskan. Namun, dalam sebuah misi yang sarat pengkhianatan, Jesica harus menghadapi nasib tragis, kematian yang kejam.
Saat ia yakin semuanya telah berakhir, jiwanya terhempas melintasi dimensi dan waktu, tersedot ke dalam raga yang rapuh namun bermahkota, tubuh Ratu Amora dari Kerajaan Dandelion.
Ratu Amora dikenal seantero negeri sebagai sosok yang menyedihkan, seorang ratu yang bodoh, mudah dimanipulasi, dan terabaikan oleh suaminya sendiri, Raja Arthur, serta seluruh istana. Ia hanyalah boneka yang tak punya kekuatan, hidup dalam bayang-bayang hinaan dan kekejaman diam-diam.
Namun kini, di mata Ratu Amora yang dulu kosong, bersinar kilatan tajam milik Jesica Marry.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PROVOKATOR
"Kapten Ryken, ah tidak, maksud Saya Menteri Ryken kembalilah ke Utara, bawa tim tepercaya Anda, dan bersihkan barang-barang Anda, Saya beri Anda waktu satu minggu, setelah itu, datang dan mulailah operasi pembersihan Anda, tunjukkan pada Istana ini, bagaimana rasanya menghadapi Singa dari Utara!" ucap Ratu Amora tegas.
"Atas perintah Anda, Yang Mulia," jawab Ryken membungkuk, kali ini bukan sekadar penghormatan, melainkan janji.
Ryken lalu berbalik dan melangkah keluar, auranya kini penuh dengan kekuasaan yang baru, Singa Utara yang akan menduduki kursi sebagai menteri pertahanan.
Setelah Ryken pergi, Ratu Amora kembali menatap peta, mengamankan perbatasan selesai.
Taktik internal dan eksternal kini mulai berjalan, Ratu Amora telah menanam benih kekuasaan, menggunakan ketakutan dan janji loyalitas.
"Pertahanan sudah aman, sekarang saatnya menunjukkan pada rakyat bahwa Ratu mereka yang baru juga peduli pada perut mereka," gumam Ratu Amora pada dirinya sendiri.
Ratu Amora kini memiliki dua tangan kanan yang kuat. Menteri Keuangan Lian, dan Menteri Pertahanan Ryken.
Ratu Amora tidak pernah meremehkan musuh yang bergerak dalam bayangan, diri tahu bahwa meskipun Denton, Silas, dan Valerius sudah disingkirkan, sisa-sisa Dewan Penasihat yang tersisa tidak akan tinggal diam.
Setelah mencatat semua nya, Ratu Amora memanggil Mina kembali ke Paviliun Kembang.
"Salam Yang Mulia Ratu," ucap Mina membungkuk kan badan nya sopan.
"Hem"
Jawab Ratu Amora mengibaskan tangannya.
"Mina, sekarang giliran pekerjaan yang paling berbahaya dan paling penting," ucap Ratu Amora, pandangannya sangat dingin.
"Saya ingin kau menjadi mata dan telinga Saya, fokus mu bukan lagi pada Istana Kembang, tapi pada sisa-sisa anggota Dewan. Khususnya Tuan Victor dan Tuan Edgar!" ucap Ratu Amora penuh penekanan.
"Saya mengerti, Yang Mulia. Mereka pasti sedang merencanakan sesuatu setelah Ratu menyingkirkan Valerius," jawab Mina mengangguk, tanpa gentar.
"Itu sudah pasti," jawab Ratu Amora, dingin.
"Orang-orang licik seperti mereka tidak akan menyerang secara frontal, mereka akan menggunakan bisikan dan kelemahan emosional, Saya curiga mereka akan menargetkan satu-satunya kelemahan yang mereka pikir Saya miliki, yaitu Raja Arthur dan Pangeran Kevin," ucap Ratu Amora dengan kilatan mata setajam silet.
"Apa harus Saya lakukan Yang Mulia? Saya siap menerima perintah dari Anda," tanya Mina sopan dan tegas.
"Saya ingin kau menyusup ke kediaman mereka berdua, gunakan semua teknik pengumpulan intelijen yang pernah Saya ajarkan padamu. Cari tahu siapa yang mereka hubungi di luar Istana, terutama mereka yang berada di rombongan Raja Arthur, dapatkan bukti, bukan hanya desas-desus, jika kau melihat mereka merencanakan pengkhianatan, segera berikan kode Blackwood kepadaku," jawab Ratu Amora, mulai menjelaskan rencana nya.
"Saya akan bergerak malam ini juga, Yang Mulia," jawab Mina tegas.
"Saya tidak akan mengecewakan Anda," lanjut Mina, dengan tekat yang kuat.
"Ingat! Ke selamatan mu yang utama, jika kau tertangkap, Istana kembang tidak mengenalimu. Kau paham?" ucap Ratu Amora, mengingat kan.
"Saya paham! Saya siap menjadi bayangan Anda, Yang Mulia," jawab Mina tegas.
"Saya permisi Yang Mulia," pamit Mina undur diri.
"Iya"
Jawab Ratu Amora mengangguk kan kepala nya.
Setelah Mina keluar, Ratu Amora kembali fokus pada peta kerajaan yang ada di depan nya, Ratu Amora tahu walupun dirinya sudah menyingkir kan satu persatu tikus istana, maka masalah baru akan terus berdatangan.
"Entah apa yang akan dilakukan oleh para tikus-tikus yang tersisa itu," gumam Ratu Amora memijit pelipisnya.
Pening sekali rasanya, kepala ingin pecah, dan otak nya juga serasa ingin meledak, dalam beberapa hari ini dirinya disibukkan dengan urusan pembersihan istana.
"Tidak apa-apa, ini semua demi rakyat kerajaan Lemos dan juga demi putra ku Kevin," ucap Ratu menghela nafasnya panjang.
🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰🏰
Dua hari kemudian, saat fajar menyingsing, Mina kembali ke Paviliun Kembang, pakaiannya sedikit lusuh, tetapi matanya memancarkan kemenangan.
Ratu Amora sedang meminum teh herbal di ruang kerjanya yang kini dihiasi peta dan dokumen.
"Salam Yang Mulia Ratu Amora," ucap Mina membungkuk hormat.
"Hem"
Gumam Ratu Amora mengangguk kan kepala nya.
"Laporan, Yang Mulia, Tuan Victor dan Tuan Edgar telah bergerak," ucap Mina tegas.
Tak
"Bicaralah," perintah Ratu Amora, meletakkan cangkirnya.
"Saya berhasil menyusup ke kediaman Tuan Victor, mereka tidak berani bertemu secara terbuka, tapi berkorespondensi melalui pesan pribadi, Saya berhasil menyalin salah satu pesan itu," jawab Mina melaporkan informasi yang ditemui nya.
Mina menyerahkan gulungan perkamen kecil, pada Ratu Amora.
Ratu Amora segera membuka gulungan perkamen itu, tulisannya rumit, menggunakan bahasa kode, tetapi bagi otak genius Jesica Marry, itu mudah dipecahkan.
Kepada ranting timur, pohon utama telah menjadi ganas, Dia tidak lagi mengenali kebaikan, Dia mengumpulkan buah muda (Kevin) untuk menguatkan akarnya, segera berikan benih keraguan kepada sang penebang (Raja Arthur).
Katakan padanya, pohon utama telah mencuri kapak (Kekuasaan) dan sekarang mengancam buah muda.
Ratu Amora menyeringai sinis, saat membaca tulisan-tulisan kode itu, yang bertujuan untuk menjatuhkan nya di hadapan Raja Arthur.
"Menarik, mereka menargetkan Kevin dan menuduhku sebagai tiran yang gila kekuasaan," ucap Ratu Amora tersenyum miring.
"Ranting Timur itu pasti salah satu ajudan atau pengawal dekat Raja Arthur dalam perjalanannya," lanjut Ratu Amora, datar.
"Saya juga mendengar percakapan mereka, Yang Mulia," ucap Mina, menambahi.
"Mereka sangat yakin Raja Arthur akan kembali dan memenjarakan Anda karena Anda telah merebut kursinya dan mengganggu Putranya," lapor Mina.
"Tentu saja mereka mengenal Ratu Amora yang dulu, yang akan menangis dan memohon jika Raja Arthur mencurigainya. tapi itu bukan aku yang dulu lagi," ucap Ratu Amora tersenyum dingin.
"Apa rencana Anda, Yang Mulia? Apakah kita harus menangkap mereka sekarang?" tanya Mina, menggebu-gebu.
"Belum waktunya," jawab Ratu Amora, santai.
"Jika kita menangkap Tuan Victor dan Tuan Edgar sekarang, itu akan terlihat seperti kepanikan, Raja Arthur akan segera kembali. Saya harus memainkan permainan mereka, tapi dengan aturan Saya sendiri," lanjut Ratu Amora tersenyum miring, dan juga seringai licik di wajah nya.
Ratu Amora bangkit, berjalan ke peta di dinding.
"Marco sudah menahan Tuan Valerius, dan Lian sedang membersihkan keuangan, sementara Ryken sedang mengumpulkan pasukannya, dan yang paling penting Rakyat sudah ada di pihakku," ucap Ratu Amora datar.
"Sekarang kita harus menetralisir Raja Arthur sebelum dia tiba!" lanjut Ratu Amora.
Ratu Amora berbalik dan menatap Mina tajam.
"Panggil Marco! Saya ingin Marco mengirimkan utusan paling cepat ke rombongan Raja Arthur, dan segera siapkan tinta, pena, dan perkamen terbaik!" perintah Ratu Amora.
"Baik Yang Mulia," jawab Mina mengangguk kan kepala nya, paham.
entah kenapa kali ini suka banget sama novel mengenai kerajaan kerajaan,,, biasanya langsung skip,,,, laaahhh novel ini sampai ditungguin dikepoin kapan updtae😍😍😍