NovelToon NovelToon
Paman, Ayo Kita Menikah

Paman, Ayo Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan main-main denganku.

"Cepat naik." perintah Xavier.

"Nggak." jawab Sierra.

Xavier langsung menarik tangan Sierra hingga membuat Sierra mau tidak mau dia duduk di motornya.

"Pegangan yang erat." perintah Xavier yang kemudian menghidupkan motornya.

"Ogah." jawab Sierra yang tidak mau berpegangan pada Xavier.

Mendapati jawaban dari Sierra Xavier kemudian memainkan gas motornya, hal itu membuat Sierra membentur tubuh Xavier.

"Tuh kan malah bahaya, makannya pegangan." katanya.

Bibir Sierra terus mendumel, dia benar-benar di buat kesal oleh suami kontraknya itu. "Ini orang mau main-main sama aku ya, lihat saja apa yang akan aku lakukan." gumam Sierra dalam hati. setelah itu Sierra tersenyum penuh dengan rencana liciknya. "Baiklah kalau begitu, jika itu maumu lihat apa yang aku lakukan, dasar Paman kolot." ucapnya. setelah itu Sierra langsung melingkarkan tangannya di pinggang Xavier dengan begitu erat. Bahkan Sierra sengaja semakin maju hingga tubuhnya nempel ke tubuh Xavier. hal itu membuat Xavier jadi gelagapan dan kebingungan, niatnya cuma ingin dipeluk saja tapi tidak menempel seperti cicak nempel di dinding. "Apa ini yang Paman inginkan? baiklah kalau begitu." ucap Sierra di telinga Xavier. hal itu membuat tubuh Xavier sedikit merinding, kata-kata Sierra di telinganya seperti sebuah hembusan angin yang membuat tubuhnya panas dingin.

Deg..

Jantung Xavier berdebar begitu kencang, terasa ada sesuatu yang merayap di jantungnya. tak ada kata yang bisa dikeluarkan oleh Sierra, namun dia benar-benar membuat Xavier seperti batu diam tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

"Apa paman mau aku peluk lebih erat lagi?atau Paman mau...," perkataan Sierra sengaja dihentikan. dia bisa melihat kalau Xavier terdiam, sesaat kemudian Sierra menyentuh dada Xavier. Sierra bisa merasakan debaran jantung yang begitu cepat itu, debaran jantung yang seolah ingin keluar dari tempatnya.

"Gadis ini benar-benar menggoyahkan imanku, dia benar-benar ingin membuat aku memberinya pelajaran." ucap Xavier yang kemudian berusaha untuk menenangkan jantungnya yang terus berdebar begitu kencang.

ketika Sierra menggoda Xavier, tiba-tiba ponselnya berdering, Sierra kemudian melepaskan pegangannya dan melihat ponselnya. Tertulis di sana nama pengacara kedua orang tuanya, Sierra menepuk pundak Xavier kemudian meminta suaminya itu untuk menepi.

"Paman aku mau menjawab panggilan telepon dulu." ucap Sierra.

"Panggilan dari siapa? apa dari pria itu?" tanya Xavier.

"Idih.. Paman sensi amat sih, ini pengacaraku, pengacara orang tuaku." jawab Sierra yang kemudian menjawab panggilan telepon dari pengacara kedua orang tuanya.

Setelah menjawab panggilan telepon itu tiba-tiba raut wajah Sierra langsung berubah, dia tadi tersenyum sembari menggoda Xavier malah senyum itu menghilang diganti keterkejutan dan ketakutan.

"Ada apa?" tanya Xavier saat melihat perubahan dari raut wajah Sierra.

"Paman, bantu aku.. pengacara ku bilang paman dan bibiku mau mengambil seluruh peninggalan orang tuaku. Mereka mau menjual seluruh barang milik orang tuaku." jawab Sierra yang menelungkupkan tangannya, dia benar-benar memohon dan meminta tolong kepada Xavier.

"Cepat naik, Aku mau melihat bagaimana wajah dari paman dan bibimu itu." jawab Xavier yang kemudian menghidupkan motornya kembali, dia dan Sierra pergi ke rumah orang tua Sierra, di tempat itu Alan dan Dorothy sudah bersiap untuk menjual seluruh peninggalan orang tua Sierra termasuk rumah dan seluruh furniture.

"Aku mau kalian ambil barang-barang itu aku akan menjualnya kepada kalian." kata Dorothy.

"Benar sekali, rumah ini akan kami jual dengan harga yang sangat bersahabat." sahut Alan.

"Lalu, bagaimana surat-surat rumah ini? Apakah kalian membawanya?" tanya seorang pria yang hendak membeli rumah milik orang tua Sierra.

"Tenang saja, kalau masalah surat-surat itu kami akan segera mengurusnya, Tuan tinggal beri kami uang dan rumah ini menjadi milik tuan." ujar Dorothy dengan senyum sumringahnya. Dia sudah memikirkan akan mendapatkan uang berapa banyak, setelah itu dia akan membelanjakan uang itu.

"Yang aku dengar rumah ini masih memiliki ahli waris, lalu di mana ahli waris itu?" tanya si pria.

"Tenang saja Tuan, anak itu sudah meninggal dan tidak akan kembali." jawab Dorothy sembari tersenyum bohong.

Tak berselang lama Xavier dan Sierra sudah sampai, dia melihat ada seorang pria yang sedang berbicara dengan paman dan bibinya.

"Pergi kalian dari sini!" seru Sierra ketika melihat beberapa orang sudah ada di depan rumahnya, paman dan bibinya nampak tersenyum, itu artinya mereka memang benar-benar akan menjual rumah itu.

Si pria yang akan membeli rumah itu dia menoleh, dia menatap seorang gadis muda yang datang bersama dengan seorang pria yang sangat dia kenal. Xavier melihat seorang pria yang hendak membeli rumah milik Sierra, tatapan matanya begitu tajam bahkan tatapan mata itu seperti meneliti.

"Bukankah itu Xavier, Kenapa pria itu ada di sini?" ucap si pria yang hendak membeli rumah Sierra.

"Beraninya kalian menjual rumahku!" seru Sierra yang kemudian mendekati paman dan bibinya. tangannya sudah mengepal, dia benar-benar sudah tidak tahan dengan apa yang dilakukan oleh paman dan bibinya.

Pria yang hendak membeli rumah Sierra nampak terkejut, pria itu menatap Sierra gadis muda yang katanya tadi sudah meninggal. "Kalian bilang dia sudah meninggal, lalu ini siapa?" tanya si pria.

Dorothy dan Alan tentu saja langsung gelagapan ketika dia mendapatkan pertanyaan seperti itu. "Ah begini Tuan, biar aku jelaskan..," ucap Alan.

"Kalian ini benar-benar tidak tahu malu ya, barang-barang ini kan bukan milik kalian, kenapa kalian berusaha untuk menjualnya? kalian ingin dimasukkan ke penjara ya." ucap Xavier yang kemudian mendekati paman dan bibi Sierra.

"Siapa Kamu? memangnya apa yang akan kamu lakukan?" ucap Alan yang seolah menantang Xavier.

"Kalian ini benar-benar tidak tahu diri, kalian memang pantas membusuk di penjara." ucap Xavier.

"Hahaha... membusuk dipenjara? Apakah kamu tidak tahu, rumah ini adalah rumah keluargaku, rumah saudaraku. Kadi aku juga berhak memiliki rumah ini." ujar Alan. dia mendekati Xavier kemudian menunjuk dadanya.

Mendapat perlakuan seperti itu tentu saja Xavier langsung memelintir tangan Alan, pria yang ada di depan Alan bukanlah pria penyabar yang akan diam saja ketika mendapatkan perlakuan seperti itu. "Dengarkan Aku baik-baik pria brengsek, kamu benar-benar sudah tidak ingin hidup ya?" ucap Xavier.

Pria yang hendak membeli rumah Sierra itu bisa melihat Kalau pria yang barusan datang itu adalah pria yang sangat terkenal kejam di dunia bisnis.

"Oh ya tuan Abizar, lebih baik kamu segera meninggalkan tempat ini, jika tidak aku bisa menuntutmu." ujar Xavier yang membuat pria yang ingin membeli rumah Sierra langsung kabur tanpa mengucapkan apapun. pria itu tahu siapa sosok yang barusan datang itu tentu saja dia lebih mencari aman.

"Tuan mau ke mana?!" seru Dorothy ketika melihat pria yang hendak membeli rumah orang tua Sierra malah kabur. "Dasar pria brengsek, beraninya kamu membuat pria itu pergi!" bentak Dorothy.

tanpa mengatakan apapun Xavier kemudian mengambil ponselnya, dia menelpon pengacaranya. "Laporkan kepada polisi mengenai tindakan kriminal ini, buat gugatan untuk memenjarakan mereka seumur hidup." perintah Xavier kepada pengacaranya. setelah mengatakan itu dia langsung mematikan ponselnya.

"Hahaha.., kamu kira kamu siapa? Dengan mengatakan itu kamu kira polisi akan datang untuk menangkap kami?" ejek Dorothy.

Sekitar 10 menit kemudian suara sirine mobil polisi mendekat ke rumah Sierra.

*Bersambung*

1
Zheyra
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 😍💪
Zheyra
Xavier jual mahal banget
Zheyra
lanjut
shafrilla
terima kasih kak.
Rahma Inayah
mampir Thor moga bgus ceritanya lnjutkn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!