NovelToon NovelToon
Nikah Dadakan Karena Warga

Nikah Dadakan Karena Warga

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / CEO
Popularitas:54.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anjay22

Reva Maharani kabur dari rumahnya karena di paksa menikah dengan pak Renggo ,ketika di kota Reva di tuduh berbuat asusila dengan Serang pria yang tidak di kenalnya ,bernama RAka Wijaya ,dan warga menikahkan mereka ,mereka tidak ada pilihan selain menerima pernikahan itu ,bagaimana perjalan rumah tangga mereka yang berawal tidak saling mengenal ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjay22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam pertama yang tertunda .

Hujan masih menggema pelan di luar jendela, suaranya seperti irama alami yang menemani detak jantung mereka yang kini berdetak tak beraturan. Kamar itu hangat—bukan hanya karena suhu, tapi karena keintiman yang akhirnya mencair setelah sekian lama terpendam dalam rasa malu, ragu, dan keinginan yang saling ditahan.

Reva terbaring di atas seprai katun lembut, dadanya naik-turun perlahan. Matanya menatap Raka dengan campuran rasa percaya, gugup, dan kerinduan yang tak terucap. Raka duduk di sampingnya, tubuhnya tidak mengenakan sehelai benangpun, kulitnya berkilau samar dalam cahaya temaram. Ia menatap istrinya seolah ingin menghafal setiap inci wajahnya—setiap kelopak mata yang bergetar, setiap bibir yang sedikit terbuka, setiap napas yang bergetar di tenggorokan.

“Kamu yakin,kita akan melakukan ini ,sayang ?” tanya Raka pelan, suaranya serak namun penuh kelembutan.

Reva mengangguk, lalu meraih tangannya. “Aku sudah lama menunggu malam ini… sejak hari pertama kita menikah.”

"Baiklah sayang ,kita akan melakukan dengan pelan ."

"Iya ,mas aku sudah siap ,lakukanlah !" Reva mengecup raka dengan lembut .

"Kamu sekarang mulai pintar ,sayang ."

Raka tersenyum kecil, lalu menunduk dan mengecup bibir Reva—lembut, dalam, penuh janji. Ciuman itu perlahan menjadi lebih intens, lidahnya menyentuh bibir Reva yang terbuka, meminta izin masuk. Reva membalas, tangannya meraih leher Raka, menariknya lebih dekat.

Tangan Raka mulai bergerak—perlahan, penuh penghargaan. Ia menyentuh wajah Reva, lalu turun ke lehernya, mengusap kulit halus di bawah telinga. Reva bersuara pelan, tubuhnya sedikit melengkung ke arah sentuhan itu.

“Di sini sayang …?” bisik Raka.

“Hmm…” Reva hanya mengangguk, matanya terpejam,ia merasakan rasa yang aneh dan nikmat ,karena sentuhan lembut Raka .

Seumur hidupnya baru kali ini ia merasakan rasa senikmat itu .

Raka mengecup titik itu lagi—lembut, lalu sedikit mengisap. suara Reva semakin jelas, napasnya memburu. Dorongan itu membuat Raka semakin percaya diri. Tangannya turun perlahan, menyusuri tulang selangka, lalu menyentuh melon Reva dengan lembut. Ia memijat perlahan, jemarinya menggoda puncaknya yang mulai mengeras.

“Mas Raka…” ucap Reva, suaranya bergetar.

“Sakit,sayang ?” tanyanya khawatir.

“Nggak… justru… enak banget,mas ,ayo teruskan !,” Reva berbisik malu-malu.

Raka tersenyum, lalu menunduk dan mencium puncaknya itu—perlahan, penuh hormat. Ia mengecup ringan, lalu menggigit lembut. Reva bersuara lebih keras, tangannya mencengkeram rambut Raka.

“Ayo mas Lanjut…” bisiknya.dengan suara desahan lembut yang keluar dari mulutnya.

Raka menuruti. Ia terus mengecup, menggoda—menghafal setiap reaksi Reva. Saat ia menyentuh sisi dalam nya, Reva menarik napas tajam. Tubuhnya gemetar, bukan karena takut, tapi karena hasrat yang mulai memuncak.

“Boleh… aku sentuh di sini,sayang ?” tanya Raka, tangannya berhenti tepat di batas c d Reva.

Reva menatapnya, lalu mengangguk pelan. “Iya… tolong sentuh aku ,aku.... juga ingin merasakannya .”

Raka melepas c d itu perlahan, membiarkannya jatuh ke lantai. Ia menatap tubuh Reva yang kini benar-benar polos tanpa mengenakan sehelai benangpun di hadapannya—indah, rapuh, dan sepenuhnya miliknya. Ia tak buru-buru. Matanya menatap wajah Reva, mencari izin.

“Kamu cantik,,sayang ” bisiknya.

Lalu, dengan jemari yang hangat dan penuh kasih, ia menyentuh Reva—perlahan, lembut, mengikuti irama napasnya. Reva menahan napas, lalu mendesah panjang saat sentuhan itu menyentuh titik paling sensitifnya.

“Mas Raka… aku…” tubuhnya menegang.

“Sst… santai saja, Sayang,” Raka membisikkan di telinganya, lalu mengecup lehernya sambil terus menyentuhnya dengan lembut. “Aku di sini. Aku nggak akan pergi.”

Suara Reva semakin sering, napasnya semakin cepat. Ia menarik selimut, lalu melepasnya lagi—tak tahu harus berpegang pada apa. Raka menangkap tangannya, lalu menggenggam erat.

“Pegang aku,” katanya lembut.

Reva memegang lengan Raka erat-erat, sementara tubuhnya mulai bergetar hebat. Dan saat puncak pertama datang, ia menjerit pelan—bukan karena sakit, tapi karena kenikmatan yang selama ini ia bayangkan hanya dalam mimpi.

Raka menunggu hingga tubuh Reva tenang kembali. Ia mengecup keningnya, lalu menatap matanya. “Kamu baik-baik saja?”

Reva mengangguk, lalu menarik wajah Raka mendekat. “Sekarang… giliran aku jadi milikmu sepenuhnya.”

Raka menelan ludah, lalu menidurkannya perlahan di atas kasur. Ia berada diatas tubuh Reva, menopang beratnya dengan siku agar tak melukainya. Matanya menatap Reva, penuh cinta dan pertanyaan.

“Siap?” tanya Raka pelan.

Reva mengangguk, lalu melingkarkan kakinya di pinggang Raka. “Aku siap… jadikan aku istrimu yang sebenarnya.”

Itu saja. Kata-kata itu cukup.

Perlahan, Raka masuk ke dalam Reva—sangat perlahan, memberi waktu bagi tubuhnya untuk menyesuaikan. Reva menahan napas, wajahnya sedikit meringis.

Sakit !!" reflek Reva menjerit pelan,dan matanya mengeluarkan air mata, ketika dia merasakan bagian intinya terkoyak karena ada sesuatu yang memaksa masuk kedalam goa miliknya

“Sakit?” tanya Raka langsung, berhenti.

“Cuma… agak perih. Tapi… lanjut saja… pelan-pelan.”

Raka mengangguk, lalu mengecup bibir Reva untuk mengalihkan rasa sakit itu. Ia mulai bergerak—sangat pelan, sangat lembut. Setiap dorongan diikuti , dengan bisikan sayang, dengan tatapan yang tak pernah lepas.

Dan perlahan, rasa sakit itu berubah. Menjadi hangat. Menjadi nikmat. Menjadi satu.

Reva mulai menggerakkan pinggulnya mengikuti irama Raka. suaranya kembali terdengar—lebih dalam, lebih bebas. Raka merasakannya, dan ia pun semakin percaya diri. Ia mengecup leher Reva, lalu membisikkan, “Kamu milikku, Sayang…”

“Dan kamu milikku…” balas Reva, suaranya bergetar.

Mereka bergerak bersama—seperti tarian yang selama ini mereka tunda. Tak ada terburu-buru, tak ada nafsu liar. Hanya cinta yang bicara lewat setiap sentuhan, setiap desahan, setiap tatapan.

Saat puncak datang, Raka menahan diri sebentar, lalu menenggelamkan wajahnya di leher Reva. “Aku cinta kamu…” bisiknya sebelum melepaskan segalanya.

Reva memeluknya erat, tubuhnya bergetar dalam pelukan suaminya. Air matanya menetes—bukan karena sedih, tapi karena lega. Karena malam ini, ia akhirnya menunaikan kewajibannya sebagai istri. Dan Raka, sebagai suami.

Mereka berbaring berdampingan, napas masih belum stabil. Reva menempel di tubuh depan Raka, mendengarkan detak jantungnya yang kencang.

“Kamu nggak kecewa, kan?” tanya Reva pelan.

Raka menarik dagunya, lalu menatap matanya. “Kecewa? Aku baru saja merasa paling utuh dalam hidupku.”

Reva tersenyum, lalu mengecup bibirnya. “Malam ini… rasanya kayak malam pertama yang tertunda.”

“Tapi justru lebih indah,” Raka berbisik, lalu mengusap rambut Reva. “Karena kita nggak cuma menyatu secara fisik… tapi juga secara hati.”

Reva mengangguk, lalu menutup mata. “Aku lega… akhirnya aku benar-benar jadi istrimu.”

“Dan aku benar-benar jadi suamimu,” Raka menimpali, lalu menarik selimut menutupi tubuh mereka.

Di luar, hujan mulai reda. Bulan muncul dari balik awan, menyinari kamar itu dengan cahaya keperakan. Tapi di dalam, hanya ada kehangatan—kehangatan yang lahir dari cinta yang sabar, dari kepercayaan yang utuh, dan dari keberanian untuk saling menyerahkan diri.

Malam itu, mereka tak hanya melakukan hubungan intim.  

Malam itu, mereka saling menemukan kembali—sebagai suami dan istri,  

sebagai dua jiwa yang akhirnya benar-benar menjadi satu.

1
Felycia R. Fernandez
wow...salut ma Raka bisa nahan diri untuk gak lanjut MP,padahal udah ada kejadian handuk melorot
Felycia R. Fernandez: suami ku aja gak tahan kk,cukup seminggu pedekate nya ,habis itu hajar teros 😆😆🤣
total 2 replies
inchieungill
Devan atau Raka?
MayAyunda: Raka kak .maaf salah ketik 🙏😁
total 1 replies
Maulana Sejati
carita yg bgini gue doyan,lucu,lugu dan manis jalan cerita nya...
MayAyunda: terimakasih 🙏
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
liat Reva dan Raka jadi ingat pedekate aku dan suami,karena kita juga nikah nya tanpa pacaran,alias dijodohkan.sulit sih memulai pendekatan,tapi kalau sama sama mau memulai ya jalani saja...
MayAyunda: wah ..moga samawa ka😁
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
kenapa gak di sampaikan Raka kalau mereka sudah menikah
MayAyunda: belum waktunya kak 😄
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
kereeeeen 💗👍
MayAyunda: terimakasih
total 1 replies
inchieungill
koq mas?
MayAyunda: kan panggilan untuk suami kak 😁
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
MayAyunda: terimakasih kak
total 1 replies
Rusmini Mini
cerita sederhana tp masuk ... kpn Reva pulang kampung dan berkunjung ke bu Siti
MayAyunda: ya kak nanti ya
total 1 replies
Azizka
Kecewa
Azizka
Buruk
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus dan seruu👍👍👍
MayAyunda: Terimakasih 🙏
total 1 replies
Rusmini Mini
entar malam di ulang lagi biar gak sakit dan khatam /Grin//Grin/
MayAyunda: boleh kak 🤣
total 1 replies
Rusmini Mini
setahun baru hubungan pasutri kuat banget /Shhh//Shhh/
Rusmini Mini
4 kami pacaran kdg masih kurang paham dan mengerti... berusaha menjadi lebih baik bkn menjadi hebat
Rusmini Mini
cemburu boleh tp jgn berlebihan Raka...
𝐏𝐞𝐧𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧𝐨𝐡📝: halo kak, baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Vania Nia
semangat Reva💪!!
MayAyunda: terimakasih
total 1 replies
Rusmini Mini
lah selama menikah ngapain main bola bekel 😂😂😂
MayAyunda: main gundu kak🤣🤣
total 1 replies
Vania Nia
kabur Reva!!..
MayAyunda: ayo kabur bareng kak 😁
total 1 replies
Rusmini Mini
jgn jd sombong ya Reva ingat yg kaya itu mertuamu bkn kamu 💪💪💪
MayAyunda: siaap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!