Ini kisah berawal dari sebuah ramalan yang akan muncul di masaa depan. Menceritakan tentang saintes ajaib yang tiba-tiba muncul dan datang ke Kekaisaran sebagai cahaya dan berkah dari sang Dewi.
Dibuka dari pertunangan politik yang dilakukan oleh sang tokoh utama Arthur Leander atas permintaan yang mulia kaisar. Arthur Leander merupakan seorang arcduke orang nomor satu setelah yang mulia kaisar howard Maximus.
Dia jelmaan dari seorang dewa Hermes yang memiliki parah tampan rupawan bak pahatan patung yang luar biasa. Dewa menciptakan dirinya memalui seleksi yang ketat. Karena dinilai dari tampang, kekuatan, kekuasaan dan kekayaan dia memiliki segalanya.
Mcnya antagonis side character yang ga terlalu ngaruh ke cerita.
ini bukan cerita tentang masak-masak atau pastry lady kok aman aja.
kak kok nama Female leadnya sama Mulu shhhhhuuuttttttt males Mikir kebanyakan nama MC. 😔🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmaossamu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30. SAINTES
Setelah kepergian gadis itu yang mendadak, tak bisa arthur bohongi hatinya tesebut diliputi rasa kawatir. Bagaimana bisa orang sakit berkeliaran sendiri di ibu kota bahkan tanpa seorang pengawal.
Arthur memutuskan untuk menunggu gadis itu didepan gedung pelayanan masyarakat dengan kereta kudanya. Sepertinya kali ini dia tidak bisa tinggal diam.
Tak lama menunggu, sesosok yang dia tunggu akhirnya keluar dari bangunan gedung besar itu, Arthur lantas langsung memanggilnya.
"Putra ivana " panggil Arthur sambil berjalan mendekat. Ivana yang barusan terfokus membaca dokumen-dokumen di tangannya teralihkan perhatiannya
"Oh yang mulia anda masih disini ternyata apa anda ada urusan lain?" Melihat arcduke yang masih disana ivana lantas bertanya
"Kembalilah bersamaku aku akan mengantarmu" ujar pria itu pada ivana yang masih terdiam berusaha mencerna kata-kata orang itu
"Eh i–ituu sepertinya tidak perlu yang mulia sa–" mendengar hal itu ivana mendadak menjadi ragu. Bukan karena dia tidak percaya dengan Arthur namun aneh saja pria dingin itu berinisiatif untuk mengantarkan dirinya kembali.
Bukannya Arthur yang ivana kenal adalah pria yang cenderung cuek dan jarang menunjukkan kepeduliannya pada orang asing kecuali terhadap orang-orang terdekatnya.
"Aku memaksa, kondisi tubuhmu saat ini saja jauh dari kata baik. Aku tidak bisa membiarkan tunanganku berkeliaran dalam kondisi seperti ini bukan?" Kata Arthur sambil memandang lekat gadis muda didepannya yang terlihat tidak yakin
"Tapi–" belum sempat ivana menyelesaikan kata-katanya pria itu memotong
"Mari" Arthur langsung saja tanpa persetujuan menarik pelan tangan ivana. Dan dia mengajak menuju kereta kuda
"Ah ya" ivana yang tiba-tiba digandeng pun akhirnya pasrah dan menurut.
Anak kucing 🐈 guman arthur sangat kecil hingga nyaris tak terdengar. Jika dia menurut seperti itu bukankah manis seperti anak kucing yang jinak?
Namun? Tangannya sangat dingin!! Arthur kemudian langsung melirik cukup intens pada gadis disebelahnya. Suhu tubuh gadis itu jauh dari orang normal lainnya
Dingin, apakah gadis ini tak memperdulikan kesehatannya? Batin Arthur
Terlebih lagi pada cuaca cukup cerah seperti saat ini. Matahari cukup hangat namun bagaimana bisa suhu tubuh ivana sangat rendah seperti seolah sedang mengandeng ranting es
Arthur membukakan pintu kereta kuda dan membantu gadis itu naik dengan lembut perlahan. Arthur yakin gadis itu dapat tumbang jika tersapu angin.
Apakah dia telah makan dengan cukup? apakah dia beristirahat dengan cukup? Arthur bersumpah jika dia berada di kediamannya pasti akan melarangnya melakukan apapun. Dia akan mengurungnya meskipun dia menolak
Meskipun ingin tapi dia tak ada kewajiban dan hak untuk melakukan hal itu pada tunangannya. Mengingat hubungan mereka yang tak cukup dekat
"Anda membawa saya kemana?" Tanya ivana memecah keheningan. Dia melihat jalur yang mereka lewati tidak asing baginya
"Kekediaman Caesarion " ucap pria itu sambil memandang ivana yang terlihat bertanya-tanya
"Saya tidak kembali kesana " alisnya berkerut ivana gusar dia tak menyetujui rencana Arthur
"Itu rumah anda, anda berniat untuk melakukan hal lain? Ingat bagaimana kondisi tubuh anda saat ini " kata pria itu pada gadis yang duduk diseberang
"Tidak yang mulia saya akan pulang tapi saya tidak akan kembali kesana" ivana langsung saja proses mendengar pernyataan Arthur. Apanya yang rumah baginya itu hanya neraka dunia ini
"Jadi kemana lagi anda ingin pergi beralasan?" Arthur yang bersilang tangan malas meladeni debat ivana terlebih kala sedang sakit
"Jika anda membawa saya kesana maka tak perlu repot-repot. Saya turun Disini " kali ini dia berujar dengan serius
"Hah baiklah katakan kemana aku harus membawa mu putri " memang Arthur tidak bakat berdebat dengan perempuan mau Elda atau ivana tetap saja dia yang mengalah
"Distrik barat Calesterra, Mansion atas bukit " kata ivana kemudian, Gadis itu masih memandang Arthur dengan tatapan meminta penuh kejelasan
"Baiklah paman putar jalan kita ke distrik barat " akhirnya Arthur mengalah
"Baik yang mulia " ucap sang kusir kuda dia langsung memutar arah tujuan mereka
"Mengapa anda repot-repot melakukannya padahal saya bisa sendiri " setelah hening beberapa saat ivana mengalihkan perhatian dari jendela menatap Arthur dengan penuh tanda tanya
"Memastikan keselamatan tunanganku adalah kewajiban" jawab pria itu percaya diri penuh wibawa, seutas senyum simpul tertarik sempurna menghiasi wajahnya yang tampan
Tak lama kemudian kereta kuda sampai lah di mansion kediaman ivana yang baru itu. Arthur turun terlebih dahulu dan mengulurkan tangan membantu ivana keluar dari kereta kuda
"Jika tak ada hal yang penting dilakukan sebaiknya anda beristirahat " ucap pria itu kembali mengingatkan. Melihat tumpukan dokumen ditangannya dia tak yakin ivana akan beristirahat
"Saya mengerti terimakasih telah mengantarkan " ucap ivana sopan
"Aku pergi dulu " Arthur pamit kemudian bergegas menaiki kereta kuda kembali
"Baik yang mulia " ivana membalas seadanya
###
Arthur mulai menghubungkan semua rentetan kejadian yang terjadi dalam ingatan nya itu menjadi satu. Tentang gadis cantik yang berhasil mencuri perhatiannya. Tentang gadis cantik yang menyimpan berbagai rahasia yang tak pernah dia ingin ketahuan sebelum
Hingga dia dibuat menjadi penasaran dengan semua peristiwa tersebut. Rasa penasarannya itu membuat diri pria itu semakin ingin mengenalnya lebih dalam.
Satu persatu rahasia pun terkuak. Seorang gadis muda nan cantik yang menjadi tunangannya atas titah kaisar hanyalah seorang putri terbuang duke Caesarion.
Wajar saja duke terlihat tidak terlalu peduli dengan hal itu. Perang dingin yang terjadi antara ayah dan putri itu nampaknya telah berlangsung sejak lama
Arthur juga semakin dibuat menyadari alasan gadis itu untuk memisahkan diri dari keluarga dan memilih untuk mengejar karirnya sendiri.
Seorang putri duke terkenal harusnya tak perlu repot-repot bekerja dan berusaha paya berkecimpung dalam dunia bisnis. Atas terjaminnya massa depan yang diberikan oleh sang kepala keluarga maka tak heran tugas mereka hanya tinggal duduk manis dan menunggu seorang pangeran yang datang menjemput.
Seharusnya ini bukan menjadi urusan Arthur, seharusnya pria itu mengabaikannya saja. Arthur tak sepantasnya ikut bergabung dalam permasalahan keluarga yang tak ada sangkut pautnya dengan pria itu.
Tapi Arthur tahu tak seharusnya dia menyalakan ivana dia korban. Dan dirinya juga korban.
Namun semakin dia melihat pada tunangannya, gadis itu seakan terlihat semakin menjauh dan tak tersentuh. tiba-tiba saja muncul dorongan dari dalam diri Arthur untuk menaruh lebih banyak perhatian pada gadis kecil itu.
Imelda dan ivana bagi Arthur dua sosok itu sangat bertolak belakang. Arthur juga sekarang lebih bisa memahami kecenderungan sifat acuh dan cuek ivana karena lingkungannya lah yang menyebabkan gadis itu tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri dan terkesan acuh.
🌼🌼🌼
Kuil suci timur mendapatkan ramalan yang sangat menggemparkan, akan ada saintess baru yang muncul dibulan purnama
Orang yang memiliki kekuatan suci dan utusan dewa yang diturunkan ke bumi pasti akan disambut dengan suka cita oleh semua orang.
Dan ramalan itu terbukti benarnya sosok gadis misterius tiba-tiba muncul dalam danau doa di kuil agung timur. Wanita yang tak berasal dari dunia ini
Memiliki rambut hitam dan wajah cantik seperti Dewi. Kekaisaran menyambut kedatangan saintes baru itu dengan suka cita, ini adalah kali kedua kebangkitan saintess setelah nona Serena
Serena adalah saintes pertama yang ditugaskan di ibukota kekaisaran, sejak kemunculannya hingga kini dia telah banyak membantu orang. Hatinya sangat kah bersih dan suci.
Maka tak heran kaisar menempati dirinya di kuil ibukota yang dengan dengan akses istana.
Atas informasi yang diperoleh dari kuil agung timur, kaisar menitipkan keberadaan saintess itu pada arcduke Arthur. Karena wilayah timur arcduchy lumayan jauh dari ibukota kekaisaran.
Maka dia mempercayakan keamanan wanita itu ada arcduke Arthur Leander. Arthur pun setuju kini membiarkan sang saintess tinggal dikediaman miliknya.
Hari ini Arthur pergi menuju kuil agung timur untuk menjemput sang saintess, saat hendak pergi dia berpapasan dengan Imelda yang datang mengunjungi nya di kediaman
"Selamat pagi Elda" ucap Arthur sambil tersenyum tipis melihat Imelda yang datang menghampiri nya
"Arthur, kau mau pergi kemana?" Tanya Imelda dia penasaran Arthur pergi pagi-pagi sekali dan tak biasanya
"Aku ada urusan mendadak" ucap Arthur sambil menaiki kuda besarnya
"Yah padahal aku berniat mengajak mu berkeliling" ucap Elda dengan raut wajah penuh kekecewaan
" Maaf ya Elda mungkin lain kali" kata Arthur sambil tersenyum berusaha menghilangkan kecemasan gadis didepannya itu
"Baiklah tapi janji yaa Arthur" melihat Arthur dengan busana lengkap bangsawan dan sudah rapi pasti dia sedang dalam pekerjaan penting begitu lah pikir Imelda
"Aku janji" ucap kemudian, dia pergi menaiki kuda disusul kereta kuda dibelakangnya.
Kereta kuda melangkah pergi meninggalkan mansion kediaman arcduke, menuju kuil suci agung timur yang terletak di atas dataran tinggi.
Mereka menempuh waktu sekitar 3 jam perjalanan, akibat luasnya wilayah arcduchy.
Setelah melewati berbagai kota, pedesaan dan hutan-hutan yang lebat sampai lah mereka disebuah kuil yang letaknya di dataran tinggi.
Hamparan Padang rumput menyambut kedatangan mereka diterpa juga semilir angin yang berhembus kencang,
Rombongan Kuda dan kereta kuda itu Arthur berhentilah di anak bukit dibawah kuil itu. Lalu Arthur melanjutkan perjalanannya menuju kuil dengan berjalan kaki
Butuh beberapa puluh meter saja untuk sampai di kuil. Padang rumput yang bergoyang sekaan menari-nari menyambut kedatangan mereka pepohonan yang bergoyang juga menambahkan kesan damai tempat itu.
Disana terlihat beberapa pendeta agung, dan biarawati. Serta seorang wanita cantik bersurai hitam mungkin seumuran dengan Arthur.
Arthur berjalan mendekat, kehadiran yang di ketahui kemudian disambut hangat oleh para anggota kuil
"Ohh yang mulia salam semoga Dewi ruminas memberkati anda, terimakasih telah datang secepat ini" ucap pendeta sambil memberi salam. Lihat wajah mereka semua menjadi berseri-seri melihat kedatangan pria itu
"Menjaga keamanan orang suci sudah tangung jawab ku" ucap Arthur sopan penuh wibawa. Kesannya sebagai kesatria suci dan pria paling dihormati bukan lah omong kosong
Dibalik punggung pendeta itu nampak seorang wanita muda mengintip dari sela-selanya. Pergerakan asing dibelakang pendeta langsung tertangkap mata Arthur
Saat mata Lina menangkap pandangan Arthur, dia dibuat mematung dan terpana dengan ketampanan arcduke muda itu
Siapa yang tak hanyut dalam pesona sang pria idaman seantero kekaisaran Calesterra. Bahkan Lina sja tak bisa menolak pesona Arthur.
Lalu saat sadar Lina terus menatap dirinya, Arthur kemudian beralih menatap dirinya. Sadar akan hal itu membuat Lina tersipu dan malu-malu
Tipikal pemeran utama wanita yang lemah lembut dan gemulai. Jika tersenggol dikit pasti akan menangis
"Ahh ya yang mulia perkenalkan ini nona Lina sang saintess" menyadari perhatian sang arcduke pendeta kemudian memperkenalkan wanita yang berada dibelakangnya itu
"Salam yang mulia" jawab Lina sambil tersipu malu-malu. Tidak ada bedanya dengan wanita-wanita lain saat pertama kali bertemu Arthur
"Baik, aku mengerti" jawab pria itu sambil mengangguk singkat
Dia terus memandangku seperti itu, yah itu reaksi yang wajar semua kaum wanita. Ujar Arthur dalam hati
Namun untuk sesaat dia kembali dibuat teringat oleh ivana, hanya gadis itu yang tak menampilkan sisi feminimnya pada Arthur. Tunangannya malah bersikap biasa saja
"Baiklah nona Lina mulai sekarang anda akan ikut dengan yang mulia archduke. Yang mulia mohon bantuannya yaa" ucap sang pendeta pada pria itu
"Baik pendeta, kalau begitu kami undur diri" Arthur memberikan kode Lina untuk mengikuti nya kemudian dia mengantarkannya pada kereta kuda
"Terimakasih yang mulia, semoga kembali dengan selamat " ujar pendeta sambil tersenyum melambaikan tangan
Lina yang terlihat tersipu malu-malu seketika terlintas bayangan pria itu, bahwa Lina dan Elda mereka sama, mungkin nanti Lina akan sama seperti Elda yang akan bersikap manis dan manja. Mereka memiliki sisi keimutan yang sama.
Sangat jauh dan bertolak belakang dengan tunangannya ivana Caesarion. Pendiam, acuh, dan misterius, itulah sosoknya yang dia kenal Dimata Arthur
Arthur kembali dibuat mengingat setiap pertemuan dengan nya gadis itu selalu bersikap formal dan menjawab pertanyaan seperlunya jika dibutuhkan.
Ivana bahkan tak mencoba untuk dekat dengan dirinya yang notabenenya seorang tunangan.
Gadis itu, ngomong-ngomong hanya dia yang selalu bersikap formal dihadapan ku yaa, aku lupa bahkan tidak hanya kepada ku saja dia bersikap begitu.
Ivana Caesarion sampai sekarang aku masih tak bisa memahami sifat nya itu.
Aku jadi memikirkan tentang nya disaat seperti ini. Hahaha ini sedikit aneh. Batin Arthur sambil tersenyum tipis mengingat hal itu
Sambil menunggangi kuda dan terus berlalu, tak terasa Mereka sudah dekat dengan kediaman sang arcduke.
Sampailah mereka pada mansion luas dan megah bak istana kekaisaran luasnya. Hamparan taman yang membentang menghiasi penjuru kediaman megah tersebut.
Lina dibuat terpukau oleh segala kemewahan dan keindahan mansion, Lina tahu bahwa orang yang membawa adalah orang yang sangat kaya.
Jantung Lina berpacu lebih cepat setiap dirinya menatap kearah sang Arthur.
Sampai disana mereka kemudian disambut oleh para pelayan, arcduke mengantarkan Lina untuk beristirahat kemudian para pelayan pun membantu semua persiapan nya.
Lalu Arthur berjalan menuju ruang kerjanya dan merebahkan tubuhnya di kursi kebesarannya.
Dia memijit pelipisnya pelan rasa lelah menjalar keseluruhan tubuh nya Harini total 6 jam waktu tempuh dia habiskan untuk bolak-balik kuil agung timur yang melelahkan.
Lalu ingatannya berputar tentang ivana kembali, Arthur Ingat ketika dirinya berulang tahun beberapa harilalu, ivana yang telah dia ajak untuk memilih gaun malah saat hari H nya tidak jadi datang ke acara ulang tahun nya itu
Dia mengatakan bahwa keadaan nya sedang sakit dan buruk, lalu beberapa hari setelahnya Arthur datang ke ibu kota. Dia malah berpapasan dengan tunangannya di tempat itu.
Artur dibuat penasaran merasa dibohongi, karena dia tak hadir dalam pesta ulang tahunnya, atau sengaja mencari alasan agar tak datang.
Saat itu terlihat gadis muda tersebut duduk disebuah rumah makan dengan suasana outdoor, sehingga dapat terlihat jelas keberadaannya dari seberang jalan.
Arthur pun menghampiri gadis itu yang sangat terlihat sibuk dengan berbagai proposal ditangan.
Wajahnya terlihat pucat, dia mencoba tetap tenang mendengar perkataan halus Arthur yang menyindir.
Lalu setelahnya, Arthur mengamati dan nampaknya gadis itu tak berbohong. Ditengah perbincangkan singkat mereka, dia mendadak dilanda sakit kepala, lalu disusul cairan merah segar yang mengalir dari hidungnya.
Arthur yang melihatnya pun dibuat panik dia segera bangkit dan menuju ke gadis itu, namun sebelum dia benar-benar bangkit tangan satunya memberikan isyarat kode untuk tetap diam 🖐🏻🚫
Dengan cepat ivana menyeka cairan merah itu dengan sapu tangan dan mendongakan kepalanya untuk menghentikan pendarahan.
Dia terlihat begitu tenang dan tak panik, seolah pernah mengalami hal itu, dan bukan yang pertama kalinya.
Arthur tahu gadis itu terlalu memaksakan dirinya
Saat darahnya berhenti mengalir dia membersihkan sisa darah di hidung nya.
Pria dewasa itupun sedikit mencemaskan nya
Lalu tak lama seorang pegawai gedung pelayanan masyarakat memanggil gadis itu, nampaknya dia telah selesai mengurus dokumen-dokumen nya.
Setelahnya gadis itu pergi begitu saja
Ivana pamit pergi masuk untuk mengambil dokumen itu. Lalu saat keluar dan hendak pulang, Arthur menawarkan diri untuk mengantarkan dirinya.
Namun tetap saja gadis itu menolak, namun Artur memaksa, dia meraih tangan kecil itu ternyata suhunya sedingin es. Astaga dengan tubuh begitu lemah ini dia tetap memaksakan dirinya sendiri.
Namun ivana sekaan tak peduli dengan itu.
Tunangannya adalah gadis yang sok kuat. Arthur tak pernah membayangkan memiliki pasangan dengan sifat yang keras kepala seperti itu.
Gadis itu bahkan selalu mencoba tetap terlihat kuat dan tegar apapun kondisinya. Bahkan saat terlihat menyedihkan pun dia tak berusaha terlihat cengeng. Sama ketika berada saat pesta di istana beberapa waktu lalu
Seorang putri tak diinginkan, dicampakkan oleh keluarganya sendiri terlihat jelas sorot mata lelah dan ketidak pedulian. Gadis yang selalu melakukan semuanya sendiri.
Melihat perlakuan dirinya pada gadis itu Arthur merasakan penyesalan. Dia tak seharusnya bersikap dingin seperti itu menyalahkan dirinya atas kebencian yang sama sekali tak dia lakukan.
Dia hanya korban hubungan ini, begitu pun dirinya.
Sekarang pikiran itu yang menganggu Arthur. Tak pernah kah gadis itu mencoba bergantung pada orang lain? Ivana begitu berbeda sekali dengan Imelda gadis manis baik hati, dan lemah lembut, sedikit saja bentakan atau cibiran dari orang lain sudah tentu dapat menyakiti hati nya.
Tunangan adalah gadis yang acuh dan cuek, namun Arthur mungkin harus bersyukur karena hal itu kala melihat dia selalu menguatkan dirinya sendiri membuat Arthur seolah ingin meraih dan melindungi gadis itu dari segala kesulitan
Ingin rasanya Arthur mengemgam ivana dalam tangannya.