Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.
Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.
“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.
“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPRT 30 - Ceraikan Aku!
“Bukti yang aku dapat sudah jelas mengatakan kalau kamu adalah dalangnya. Kenapa kamu masih saja menyangkalnya, Naomi?” Gilang rasanya sangat frustrasi karena tak mendapatkan hasil sesuai keinginannya.
“Lantas, kamu percaya begitu saja dengan pengakuan pria itu tanpa berniat percaya sedikit saja kepadaku sebagai istri kamu sendiri?”
“Bagaimana aku bisa percaya jika buktinya sudah sangat kuat seperti itu, Naomi!” Wajah Gilang nampak memerah. Menahan amarah di dalam dirinya.
Naomi sungguh kecewa dengan jawaban suaminya. Dia semakin yakin kalau sudah tidak ada lagi rasa cinta di hati Gilang untuk dirinya hingga Gilang sulit untuk percaya kepadanya.
“Bagaimana bila bukti yang kamu pikir akurat ternyata adalah kebohongan semata. Apa kamu gak akan menyesal sudah menuduh istri kamu sendiri sampai menyakiti hatinya dengan sangat dalam?” Tanya Naomi dengan tatapan mata yang semakin intens menatap wajah Gilang.
Gilang terdiam. Di dalam hati dia ingin sekali percaya pada istrinya. Namun, lagi-lagi pengakuan pria itu menggoyahkan keyakinannya.
“Aku gak nyangka kalau aku punya suami yang gak bisa percaya kepadaku bahkan tak bisa membelaku di depan keluarganya sendiri. Kamu bahkan membiarkan aku dicaci maki bahkan sampai ditampar oleh mama kamu.” Naomi tersenyum sinis. Menutupi rasa sedih yang ia rasakan saat ini.
“Aku gak bisa mengontrol emosi mama. Apa lagi mama udah tahu kalau kamu—“
“Apa? Aku adalah dalangnya, begitu?” Seru Naomi.
Gilang mengangguk. Membuat Naomi semakin tersenyum sinis menatap wajahnya.
“Bukan hanya itu saja, efek dari pelecehan itu membuat Melvina trauma berat dan frustrasi sampai membuatnya nekad ingin mengakhiri hidupnya. Bahkan sampai sekarang Melvina masih berusaha ingin mengakhiri hidupnya. Aku harap kamu bisa mengerti kenapa mama bisa semarah itu.”
Naomi mengalihkan pandangannya ke samping. Kenapa Naomi merasa Gilang dan keluarganya sangat egois. Mereka hanya mementingkan perasaan Melvina saja. Sementara dirinya juga terluka dengan permasalahan yang terjadi saat ini.
“Apa kamu percaya kalau Melvina benar trauma dan frustrasi, Mas?” Tanya Naomi kemudian. Kini pandangannya sudah kembali beralih pada Gilang. Ingin tahu jawaban dari suaminya.
“Seharusnya tanpa bertanya sekalipun, kamu udah tahu jawabannya, Naomi. Kamu juga bisa lihat sendiri apa yang sudah terjadi pada Melvina saat ini.”
Naomi tersenyum kecut menatap wajah Gilang. “Aku gak nyangka, Mas. Kamu bisa dengan mudah percaya pada Melvina sementara kamu gak bisa percaya sedikit pun pada istri kamu sendiri.”
Gilang terdiam. Pernyataan Naomi seakan menghujam jantungnya. Jika dikaji kembali, yang dikatakan Naomi memang benar. Gilang jauh lebih bisa percaya pada Melvina dibandingkan Naomi.
“Sekarang apa mau kamu, Mas? Apa kamu bakalan tetap maksa aku untuk mengakui kesalahan yang gak pernah aku perbuat. Atau… kamu mau menceraikan aku seperti yang diinginkan sama mama kamu?” Tanya Naomi. Dia merasa tidak ada gunanya mereka berdebat panjang lebar lagi. Karena sudah dapat Naomi bayangka apa yang ada di dalam pikiran Gilang saat ini.
Wajah Gilang kelihatan kaget mendengar perkataan Naomi barusan. “Aku ingin menyelesaikan masalah di antara kita tanpa ada kata perceraian, Naomi. Dan satu hal lagi, ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama kamu mengenai Melvina dan permintaan mama.” Kata Gilang.
“Masalah ini tidak akan pernah selesai jika kamu gak bisa percaya sama aku, Mas!” Hembusan nafas Naomi terasa makin memberat. Pun dengan perutnya yang terasa keram kembali.
Gilang dapat melihat guratan di dahi Naomi yang seperti sedang menahan rasa sakit. Namun, dia mengabaikannya dan lebih fokus pada pembicaraan mereka kali ini.
“Aku gak tahu lagi bagaimana cara supaya kamu mau jujur kepadaku.” Gilang merasa frustrasi. Entah kenapa dia masih saja yakin kalau Naomi memang adalah dalangnya. Gilang bahkan melupakan jika istrinya adalah wanita yang baik dan sangat tulus selama ini.
Pandangan Naomi kembali beralih dari Gilang. Rasanya tidak ada gunanya dia berbicara dengan Gilang. Karena Gilang akan tetap menuduhnya sebagai penjahat.
“Naomi, meski berat, aku harus mengatakan hal ini kepadamu.” Tiba-tiba saja Gilang kembali bersuara hingga membuat pandangan Naomi beralih pada dirinya.
Naomi menatap wajah Gilang intens. Perasaannya terasa tidak enak menunggu kelanjutan perkataan Gilang.
“Kondisi Melvina saat ini sungguh mengkhawatirkan. Dia sangat sulit untuk mengontrol dirinya dan tidak bisa percaya kalau masih ada pria yang bisa menerimanya dengan tulus nantinya.” Gilang menjeda perkataannya. Rasanya dia sulit untuk melanjutkannya.
Naoki masih diam. Menunggu Gilang melanjutkan perkataannya. Meski mulutnya tak mengeluarkan suara, tapi jantungnya sudah berdetak sangat kencang saat ini.
“Mama begitu khawatir dengan keadaan Melvina. Mama juga takut kalau nanti Melvina kembali mencoba bunuh diri karena rasa traumanya.”
“Lalu?” Naomi yang merasa makin penasaran setelah mendengar kelanjutan perkataan Gilang barusan.
“Mama meminta bantuanku untuk menyembuhkan rasa trauma di hati Melvina dan meyakinkan Melvina jika masih ada pria yang menerimanya dengan tulus di dunia ini.” Meski berat untuk menjawabnya, Gilang terpaksa mengatakannya. Permasalahan yang terjadi di keluarganya saat ini sangat rumit. Sehingga Gilang mau tidak mau mengatakannya pada Naomi untuk mencari jalan keluar atas permasalahan yang terjadi saat ini.
“Apa maksud kamu, Mas? Bicaralah yang jelas. Memangnya Mama minta bantuan apa sama kamu?” Tanya Naomi cepat. Dahinya kelihatan semakin mengkerut menahan rasa sakit di bagian perut. Namun, Gilang yang melihatnya kembali mengabaikannya seolah tidak melihatnya.
Gilang menarik nafas dalam sebelum mengatakan dengan jelas maksud perkataannya. “Mama memintaku untuk menikahi Melvina. Karena Melvina cuma yakin kalau cuma aku pria yang bisa menerimanya dengan tulus dan bisa membuatnya jatuh cinta kembali.”
Kedua mata Naomi melotot tajam menatap wajah Gilang. “Apa? Kamu jangan bercanda, Mas. Kamu mau menduakan aku begitu?!” Seru Naomi.
“Maaf, aku terpaksa melakukannya. Aku harus menikahi Melvina sebagai istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hatinya. Tapi percayalah, meski aku menikahi Melvina nantinya, rasa cintaku sama kamu gak akan pernah pudar. Aku juga akan membantu menyelesaikan masalah kamu dengan keluargaku. Aku akan meminta mama untuk memberikan maaf kepadamu atas apa yang sudah kamu lakukan.”
Naomi sungguh tidak bisa menahan air matanya agar tidak tumpah. Kini dia sudah menangis sambil menahan sakit di bagian perutnya karena mendengar niat Gilang untuk menikahi Melvina dan secara tidak langsung menduakannya.
“Aku bisa terima, Mas. Lebih baik kita berpisah dari pada aku harus dimadu dengan wanita ular seperti adik kamu itu!” Tegas Naomi.
“Naomi, aku gak mau berpisah sama kamu. Aku ingin kamu mengerti semua ini aku lakukan untuk—“ perkataan Gilang terputus karena Naomi cepat memotongnya.
“Aku udah gak mau mendengar semua alasan kamu, Mas. Sekarang yang aku minta ceraikan aku. Dengan begitu masalah aku, kamu dan keluarga kamu benar-benar selesai!”
“Naomi…”
“Ceraikan, ceraikan aku, Mas!!”
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
biasanya kmau bisa bilang kalo ini semua dia lakukna buat ulet keket sembuh....
ayolah ngomong gitu kaya kamu ngomong di depan Naomi...
kamu ngomong sama semua untuk ngertiin posisi fia sekarang yang mencoba untuk menyembuhkan traumnanya ulet keket...ko g abisa jawab sih....cuma berani jawab fo depan Naomi ya....
keliatan bnaget y ulet keket lagi kegatelan...
udaj liat gitu ko kamu g abisa mikir sih lang...kalo apa yang di omongin Naomi kalo ulet keket itu cinta sama kamu sebagai perempuan dewasa ke lelaki dewasa bukan cinta sebagai adik ke kakakanya....
percuma jadi bos beaar kalo hal sepele gini kamu ga peka...
itu bibit pelakor...
tapi ya sudahlah kan itu yang kamu pilih...
lebih memilih menjadi obat traumanya ulet keket dn menjadi anak yang berbakti dengan mengikuti kemaunnya ibu tersayang kamu
Derdy sangat curiga melvina itu hanya sandiwara hanya tuk menarik perhatian mama ruby dan gilang dasar ular berbisa...
Gilang merasa tidak nyaman dekat-dekat sm melvina, tidak menjawab pertanyaan ingin menikahi melvina hanya diam aja....
Gilang makanya jd pria hrs tegas dan punya pendirian jgn mau hidupmu disetir mamamu itu yg egois bingit memaksakan kehendaknya....
Derby sangak muak skl sm melvina sok jaim dan kalem pdhal asli ular berbisa sangat jahat dan licik sampai tega menghancurkan rumahtangga noami dan gilang...
Ayo Debby n papa Rega cari bukti u/ membuka kebusukan ulet bulu