NovelToon NovelToon
Dua Penjaga Hati

Dua Penjaga Hati

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:428
Nilai: 5
Nama Author: Moonlightaura09

Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penuh Dengan Teka Teki

Malam tiba dengan cepat. Waktu makan malam telah tiba, namun suasana di meja makan terasa begitu sepi dan canggung. Hanya Jungkook dan Erni yang duduk di sana, sementara Alanz dan Gerson masih mengurung diri di kamar masing - masing, larut dalam pikiran mereka sendiri.

Akhirnya Jungkook dan Erni memutuskan untuk makan malam berdua. Mereka makan dalam diam, tanpa ada percakapan yang berarti.

Selesai makan Erni menyiapkan makanan untuk Gerson dan membawanya ke kamarnya. Ia mengetuk pintu kamar Gerson dengan lembut.

Erni : ( lirih ) Bang, ini Erni. Boleh Erni masuk?

Tidak lama kemudian pintu kamar Gerson terbuka. Gerson menyambut Erni dengan senyum tipis.

Gerson : Masuklah Dek.

Erni masuk ke kamar Gerson dan duduk di tepi tempat tidur. Ia membuka kotak makanan yang dibawanya dan menyodorkannya pada Gerson.

Erni : Abang makan ya. Abang harus makan biar cepat sembuh.

Gerson : ( menggelengkan kepalanya ) Abang tidak nafsu makan Dek.

Erni : ( memaksanya mengambil sesendok nasi dan menyodorkannya ke mulut Gerson ) Abang harus makan. Ayo Bang buka mulutnya.

Gerson akhirnya membuka mulutnya dan menerima suapan dari Erni. Erni terus menyuapi Gerson dengan sabar sampai makanannya habis.

Setelah selesai menyuapi Gerson, Erni membereskan kotak makanan dan beranjak pergi. Namun, sebelum ia keluar dari kamar, ia menoleh ke arah Gerson dan berkata.

Erni : Abang harus sabar ya, Bang. Erni yakin semua ini akan segera berlalu.

Gerson : ( tersenyum dan mengangguk ) Terima kasih, Dek.

Setelah dari kamar Gerson, Erni langsung menuju kamar Alanz. Ia mengetuk pintu kamar Alanz dengan ragu - ragu.

Erni : ( lirih ) Abang alanz ini Erni. Boleh Erni masuk?

Tidak ada jawaban dari dalam kamar. Erni mengetuk pintu itu sekali lagi.

Erni : ( dengan nada memohon ) Abang Alanz, kumohon bukakan pintunya.

Akhirnya pintu kamar Alanz terbuka. Alanz berdiri di ambang pintu dengan tatapan dingin.

Alanz : ( ketus ) Ada apa dek?

Erni : Abang belum makan malam. Erni bawakan makanan untuk Abang.

Alanz : Abang tidak lapar.

Erni : ( memaksa dan menyodorkan kotak makanan yang dibawanya pada Alanz ) Abang alanz harus makan. Kumohon bang makanlah sedikit saja.

Alanz menatap kotak makanan itu dengan tatapan kosong. Ia tidak nafsu makan sama sekali.

Erni : ( dengan nada bergetar ) Kenapa Abang sekejam itu pada abang Gerson? Kenapa Abang sampai melukainya seperti itu? Apa Abang tidak punya hati?

Alanz terdiam sejenak. Ia tidak menyangka bahwa Erni akan mengatakan hal seperti itu padanya.

Alanz : Ini bukan urusanmu dek. Kau tidak perlu ikut campur.

Erni : ( menggelengkan kepalanya, air matanya mulai mengalir ) Abang alanz jahat. Abang alanz bukan abangku yang dulu, sekarang aku tidak mengenal siapa Abang?

Mendengar ucapan Erni, Alanz terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Erni akan mengatakan hal seperti itu padanya.

Erni berbalik dan hendak pergi dari kamar Alanz, namun Alanz dengan cepat meraih tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya.

Alanz : Abang tidak jahat, Dek. Abang sayang sama kamu.

Dalam pelukan Erni, Alanz merasakan sesuatu yang aneh. Perasaan cinta yang dulu pernah ia kubur dalam - dalam, kini muncul kembali ke permukaan. Perasaan itu begitu kuat, begitu nyata, hingga membuat jantungnya berdebar kencang.

Alanz : ( masih memeluk Erni erat ) Maafkan Abang, Dek. Abang sudah membuatmu sedih. Abang gak mau kamu menjauhi Abang.

Erni terdiam. Ia bingung dengan sikap Alanz yang tiba - tiba berubah menjadi lembut dan penuh kasih sayang. Ia tidak mengerti mengapa Abangnya itu memeluknya begitu erat, seolah tidak ingin melepaskannya.

Erni : ( ragu - ragu ) Kenapa Abang memelukku seperti ini?

Alanz tidak menjawab. Ia hanya semakin mengeratkan pelukannya pada Erni.

Alanz : ( bisik ) Tetaplah di sini, Dek. Tetaplah seperti ini. Di pelukanmu, Abang merasa tenang.

Erni semakin bingung. Ia merasakan jantung Alanz berdetak kencang di dadanya. Ia ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, namun ia tidak berani. Ia takut jika pertanyaannya itu akan merusak suasana yang sedang tercipta di antara mereka.

Erni : ( akhirnya memberanikan diri untuk bertanya ) Abang… jantung Abang berdetak sangat kencang.

Alanz : ( tersenyum tipis dan bisiknya ) Benarkah? Mungkin karena Abang sangat bahagia bisa memelukmu.

Erni tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya bisa diam, merasakan pelukan Alanz yang semakin erat. Ia merasa nyaman, namun juga merasa aneh dan tidak nyaman. Ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya dan pada Abangnya itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!