Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.
Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Singgasana Awan dan Utusan Kota Terlarang
(Renovasi Ugal-ugalan)
Satu minggu setelah kemenangan di Arena.
Menara Mutiara Timur yang ikonik itu tidak lagi terlihat elegan. Chen Yu telah memodifikasinya. Bola-bola kaca menara itu kini dilapisi pelat baja bekas tank. Kabel-kabel tebal menjuntai keluar seperti akar pohon beringin cyberpunk. Di puncaknya, bendera bergambar "Kunci Inggris Menyilang" berkibar gagah.
Di lantai teratas (bekas Sky Lounge), Chen Yu duduk di balik meja kerja barunya yang terbuat dari tengkorak Azure Dragon.
"Nyonya Zhang, bacakan laporan keuangannya. Kepalaku sakit melihat angka," keluh Chen Yu sambil memijat pelipisnya.
Nyonya Zhang, yang kini berpakaian seperti sekretaris hantu (pakai kacamata tapi tetap melayang), membacakan gulungan kertas panjang.
"Pajak dari Distrik Hiburan sudah masuk. Guild Lady Rose membayar dengan kristal mana.
Guild Mercenary membayar dengan bahan tambang. Tapi..." Nyonya Zhang melirik sinis.
"...kelompok Zhao Long masih menunggak. Mereka bilang aset mereka dibekukan sistem."
"Kirim Iron Fist ke sana," kata Chen Yu datar. "Suruh dia 'mencairkan' aset mereka. Secara harfiah kalau perlu."
Han Xiao masuk, membawa nampan berisi kopi hitam. Dia terlihat lebih percaya diri sekarang, memakai setelan jas taktis yang rapi.
"Boss, ada tamu di lobi bawah. Bukan pemain lokal. Radarku tidak bisa membaca levelnya.
Tulisannya: [Unknown Entity]."
Chen Yu menegakkan duduknya. "Tamu yang tidak terdeteksi? Menarik. Suruh dia naik lift... oh tunggu, liftnya sedang dipakai Knalpot tidur. Suruh dia naik tangga."
(Zirah Sisik Naga)
Sambil menunggu tamu misterius itu memanjat ratusan anak tangga (sebagai tes kesabaran), Chen Yu memeriksa hasil crafting terbarunya.
Dia tidak membiarkan bangkai Azure Dragon terbuang sia-sia.
Chen Yu mengenakan [Azure Coat]. Bukan zirah besi tebal seperti Iron Fist, tapi mantel panjang (Trench Coat) yang terbuat dari kulit dan sisik naga. Mantel itu berwarna biru gelap, ringan, tapi lebih keras dari berlian.
[Item: Azure Scale Coat (Epic)]
[Efek: Kebal Listrik 80%. Meningkatkan Agility +50. Skill Aktif: Dragon Wings (Dapat melayang sebentar).]
"Pas sekali," gumam Chen Yu, mengibaskan mantelnya. "Sekarang aku terlihat seperti Boss sungguhan, bukan montir bengkel lagi."
TING!
Pintu lift terbuka paksa (ternyata tamunya tidak mau lewat tangga).
Sesosok pria melangkah masuk. Dia mengenakan jubah sutra putih bergaya Hanfu tradisional, tapi dipadukan dengan armor bahu futuristik. Di wajahnya, terpasang masker oksigen berteknologi tinggi yang mendesis pelan.
Di belakangnya, melayang dua bola logam yang berputar-putar: Combat Drones Tipe 'Ying & Yang'.
[NPC Terdeteksi: General Li (Utusan Kekaisaran)]
[Asal: Beijing - The Forbidden City Sanctuary]
[Level: 40]
Mata Chen Yu menyipit. "Level 40? Level cap di Shanghai baru 25. Orang ini... monster."
(Diplomasi Ujung Pedang)
Jenderal Li tidak membungkuk. Dia menatap Chen Yu dengan tatapan merendahkan.
"Jadi ini 'Raja Tikus' yang menguasai selokan Shanghai?" suaranya terdengar robotik lewat masker oksigennya. "Kaisar di Utara kecewa. Kami mengharapkan Zhao Long yang menang. Dia lebih... mudah diatur."
Chen Yu meletakkan kakinya di atas meja tengkorak naga. "Maaf mengecewakan. Zhao Long sedang sibuk bangkrut. Ada perlu apa orang Utara datang ke selatan yang panas ini?"
Jenderal Li menjentikkan jarinya. Sebuah hologram peta China muncul.
"Kaisar sedang menyatukan seluruh negeri di bawah satu bendera: Dynasty of Order. Kami sudah menguasai Beijing, Tianjin, dan Harbin. Shanghai adalah target berikutnya."
"Tawaran kami sederhana," lanjut Li. "Serahkan Inti Kota Shanghai. Kau akan diangkat menjadi Gubernur Daerah. Tolak, dan kami akan mengirim Legiun Terakota untuk meratakan menara jelek ini."
Chen Yu tertawa. Tawa yang keras dan menghina.
"Gubernur? Jadi bawahan? Dengar, Jenderal Masker. Aku tidak membangun kerajaan sampah ini untuk menyerahkannya pada orang yang bahkan tidak berani menghirup udara kotor Shanghai."
Chen Yu berdiri, aura ungunya (Boss Aura) menyala, berbenturan dengan aura putih Jenderal Li.
"Pulanglah. Bilang pada Kaisarmu: Shanghai tutup untuk penjajah."
Mata Jenderal Li menyipit. "Sayang sekali. Negosiasi gagal."
(Prajurit Tanah Liat)
Jenderal Li mengeluarkan sebuah gulungan bambu kuno. Dia melemparkannya ke lantai.
[Skill Musuh: Summon Terracotta Warriors (Prajurit Terakota)]
Lantai menara retak. Dari dalam gulungan itu, muncul lumpur yang memadat menjadi lima sosok prajurit tanah liat setinggi 2 meter.
Mereka membawa tombak dan pedang kuno, tapi mata mereka menyala merah laser.
[Musuh: Elite Terracotta Automaton (Level 35)]
"Tes kecil," kata Li. "Jika kau bisa bertahan 5 menit, aku akan pergi."
Prajurit Terakota itu menerjang. Gerakan mereka kaku tapi sangat cepat dan sinkron.
"Han! Tembak!"
Han Xiao menembakkan Dragon Fang. ZAP!
Sinar energi menembus dada satu prajurit.
CRACK!
Tapi lubang itu menutup kembali. Tanah liat itu beregenerasi!
"Mereka Self-Repair!" teriak Han panik.
Satu prajurit melompat ke arah Chen Yu, mengayunkan tombak batu.
Chen Yu tidak menghindar. Dia mengaktifkan skill mantel barunya.
[Azure Coat: Lightning Counter]
Saat tombak itu menyentuh mantelnya, listrik biru menyambar dari sisik naga.
BZZZTTT!
Prajurit Terakota itu terpental, tubuh tanah liatnya hangus dan retak, sistem regenerasinya gagal karena sirkuitnya digoreng listrik.
"Tanah liat itu isolator," kata Chen Yu. "Tapi kalau tegangannya cukup tinggi, apa pun bisa meledak."
(Debut Knalpot Remaja)
Empat prajurit lainnya menyerang serentak. Chen Yu terdesak. Level 35 terlalu tinggi untuk dilawan fisik oleh Chen Yu (Level 20).
"Knalpot! Bangun! Ada tamu bawa oleh-oleh!"
Dari lorong lift yang gelap, terdengar auman berat.
ROAAAR!
Knalpot (Techno-Drake) melesat keluar. Ukurannya yang sebesar mobil sedan memenuhi ruangan.
Dia tidak menyemburkan api. Dia membuka mulutnya, dan di tenggorokannya terlihat Turbin Biru berputar kencang.
[Skill: Plasma Roar]
Semburan energi plasma biru murni ditembakkan seperti laser raksasa.
Semburan itu menyapu keempat prajurit Terakota sekaligus. Panasnya begitu tinggi hingga tanah liat itu tidak pecah, tapi meleleh menjadi kaca (obsidian).
Dalam hitungan detik, pasukan elit Jenderal Li berubah menjadi patung kaca cair yang menggelegak di lantai.
Knalpot mendarat di samping Chen Yu, asap keluar dari hidungnya, menatap Jenderal Li dengan tatapan lapar.
(Ancaman Sepuluh Warlord)
Jenderal Li tidak terlihat takut, tapi dia mundur selangkah. Drone Yin & Yang-nya membentuk perisai.
"Naga Tekno..." gumam Li, ada nada ketertarikan di suaranya. "Rumor itu benar. Kau berhasil menggabungkan biologi dan mesin dengan sempurna."
Li membatalkan niat bertarungnya. Dia melayang mundur menuju jendela yang pecah.
"Tes selesai, Chen Yu. Kau lulus kualifikasi untuk menjadi 'Target Prioritas'."
"Kaisar tidak akan mengirim pasukan biasa lagi. Dia akan mengirim Ten Warlords (Sepuluh Panglima Perang). Dan salah satunya... adalah seseorang yang kau kenal dari masa lalu."
Chen Yu mengerutkan kening. "Siapa?"
Li tersenyum di balik maskernya.
"Tunggu saja. Badai dari Utara akan tiba dalam 7 hari."
Jenderal Li melompat keluar jendela. Sebuah pesawat jet siluman (Stealth Jet) menangkapnya di udara dan melesat pergi dengan kecepatan supersonik. BOOM! (Sonic boom).
(Persiapan Perang Nasional)
Ruangan kembali sunyi, hanya suara tetesan kaca cair dari sisa prajurit Terakota.
Nyonya Zhang muncul dari balik meja, memegang kalkulator. "Nak Chen, dia merusak lantai parket mahal ini! Siapa yang bayar?"
Chen Yu menatap ke arah Utara, ke arah langit yang mulai gelap.
"Han, panggil Iron Fist. Panggil Lady Rose. Panggil semua orang."
Han Xiao bingung. "Semua orang? Termasuk musuh kita?"
"Tidak ada lagi musuh lokal," kata Chen Yu serius. "Kita baru saja mendeklarasikan perang melawan Negara."
Chen Yu mengambil kunci inggrisnya yang setia.
"Dalam 7 hari, kita harus mengubah seluruh kota Shanghai menjadi Benteng Raksasa. Kita tidak akan bertahan. Kita akan menyambut mereka."
"Operasi: Great Wall of Metal dimulai sekarang."
[QUEST ARC 3 DIMULAI: THE NORTHERN INVASION]
[Countdown: 167 Jam 59 Menit.]
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...