bagaimana jadinya jika tidak ada lagi keadilan di dunia ini,bagaimana lagi kita yang tidak bersalah jadi bersalah dan yang bersalah jadi tidak bersalah.
bagaimanakah seorang Ananda yang berprofesi sebagai jaksa bisa menuntaskan kematian orang tuanya.
hukum hanya berpihak pada yang kaya dan berkuasa,jadi bijaklah dalam berhukum
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya LGa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 30
Keesokan harinya,Ananda sudah siap-siap akan pergi ke kantor,tapi sebelum dia ke kantor Ananda ingin menemui seorang reporter.
"Bagaimana,apakah kau bisa meliput" tanya Ananda saat sudah bertemu dengan reporter itu.
"Aku akan selalu bisa kapan pun kau siap,tapi ini tentang apa,kau belum memberiku keterangan terkait ini" kata sang reporter pada Ananda.
"Ini tentang prostitusi,tapi sebelum kita meliput ke sana,jangan sampai rahasia ini bocor ke siapapun" kata Ananda memperingati reporter tersebut.
"Memang kenapa" tanya sang reporter heran.
"Ini adalah kasus besar,aku tidak ingin orang-orang yang bekerja di dalamnya tau tentang hal ini" kata Ananda.
"Baiklah,kapan kira-kira kita bisa pergi ke sana" tanya sang reporter.
"Aku akan kabari sesegera mungkin,karena tempatnya sangat jauh,mungkin jika menggunakan mobil akan membutuhkan waktu sehari ke sana" kata Ananda.
"Baiklah aku akan mempersiapkan semuannya" kata sang reporter.
"Terima kasih telah mau membantu saya" kata Ananda merasa bersyukur.
"Tidak perlu sungkan,saya juga merasa beruntung dengan kasus ini" kata sang reporter.
Di perjalanan menuju kantor,saat Ananda fokus mengemudi,tiba-tiba ponselnya berdering.
"Apa" kata Ananda pada si penelpon.
"Kurasa kau harus cepat datang ke kantor,akan ada guncangan hebat di sini" kata Jeremy.
"Baiklah" kata Ananda.
Setelah memakan perjalanan yang cukup panjang,akhirnya ananda sampai juga di kantor.
Ananda langsung buru-buru masuk kedalam,saat Ananda masuk,Ananda melihat banyak karyawan berkumpul.
"Apa yang terjadi di sini" tanya Ananda pada salah satu karyawan di kantor.
"Bu Ana,tuan Duke menunggu anda di ruangannya" jawab karyawan tersebut.
Ananda langsung buru-buru masuk ke ruangan Duke,saat Ananda masuk,Ananda melihat Jeremy sedang berada di sana.
"Akhirnya kamu datang juga" kata Duke pada Ananda.
"Maaf apa yang terjadi di sini" tanya Ananda.
"Apakah kau tidak melihat,ini adalah pak sam,beri hormat padannya" kata Duke pada Ananda.
Ananda langsung menundukkan kepalanya,pertanda dia memberi salam.
"Oh,jadi kau yang namannya Ananda,jadi kau juga yang memarahi putri kesayangan ku,sampai-sampai di menangis di rumah dan tidak mau makan" kata sam pada Ananda.
"Oh jadi anda tuan sam,ayah dari Amel anak magang itu" kata Ananda menantang.
"Bu Ana,silahkan sopan berbicara pada pak sam" kata Duke pada Ananda.
"Apa yang membuat tuan sam yang terhormat ini menjumpai saya seorang yang rendah seperti saya" kata Ananda sambil menatap tajam mata sam.
"Aku tidak terima kau membentak putriku,aku bahkan tidak pernah membentak dia,siapa kau berani melakukan hal itu padannya" kata sam keberatan.
"Saya tidak peduli bagaimana cinta anda kepada putri anda itu,bagaimana cinta anda kepada putri anda,tapi satu hal yang perlu anda ketahui,saat putri anda di sini,dia harus menerima aturan yang dibuat di kantor ini,tidak peduli dia siapa dan dan dia berasal dari keluarga manapun,karena di kantor ini,semua orang sama,tidak ada perbedaan kasta di sini" kata Ananda menjelaskan.
Saat Ananda berbicara seperti itu,seorang pria berumur empat puluh tahun masuk ke ruangan itu,dia mendengar jelas kata-kata yang di keluarkan Ananda dari mulutnya.
"Tuan Anton,apa yang membuat anda berkunjung kemari" kata Duke menyambut kedatangan Anton.
"Kudengar pak menteri datang mengunjungi kantor,apa yang terjadi,sehingga anda datang kemari" kata Anton pada sam.
"Kau boleh keluar" kata Duke pada Jeremy.
"Tapi pak,saya disini sebagai saksi bahwa Bu ana tidak menindas anak magang pak,dia hanya mengajari anak magang untuk belajar lebih baik" kata Jeremy membela Ananda.
"Anda juga seorang politikus,dan anda sangat tau betul bagaimana di terapkan ya sebuah hukum,jadi anda pasti tahu betul bahwa dalam hukum tidak peduli kita dari latar belakang yang bagaimana,karena disini kita sama,tidak ada bedanya" kata Ananda menegaskan.
"Saya juga tidak akan mengatakan hal seperti itu pada putri anda kalau dia tidak bertingkah,saya harap anda lebih bijak dalam mengambil tindakan,jangan mengelapkan mata hanya karena putri anda di sakiti" lanjut Ananda.
"Kamu" kata Sam geram,tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya lagi,Ananda membungkam mulutnya dengan kata-kata pedas yang di keluarkan dari mulutnya.
Ananda langsung berdiri dan menundukkan kepalannya,dia langsung keluar dari ruangan itu,Jeremy juga mengikuti langkah Ananda.
"Itu yang membuatku terkagum-kagum padamu" kata Jeremy saat mereka sudah berada di ruangan Ananda.
"Jangan kagum padaku,mungkin saja sebentar lagi aku di pecat" kata Ananda singkat.
"Jangan khawatir,hukum di negara ini masih dijalankan sesuai dengan jalanya" kata Jeremy menenangkan Ananda.
Sedangkan di sebuah ruangan,sam,Anto,dan Duke sedang berada di sebuah ruangan,mereka membicarakan banyak hal yang bersangkutan dengan negara.
"Siapa wanita tadi,kenapa dia se lancang itu berbicara,aku tidak suka melihat dia,keluarkan dia dari kantor ini" kata Sam pada Anton.
"Anda tidak perlu khawatir tuan sam,akan saya lakukan sesuai kemauan anda" kata Anton sambil tersenyum.
Setelah lama berbincang-bincang,akhirnya sam pergi,dia kembali ke kantornya.
"Apakah anda benar-benar ingin mengeluarkan karyawan yang tadi pak" tanya Dika Paka Anton.
"Memang kenapa,apa yang salah kalau dia di keluarkan" tanya Anton heran.
"Bisa di katakan,dia adalah karyawan paling muda yang paling berpengalaman di kantor ini,sudah banyak kasus yang rumit dia selesaikan,bahkan kasus tentang pembunuhan berantai itupun di selesaikan oleh dia" kata Duke menerangkan.
"Benarkah" kata Anton tidak yakin.
"Benar pak" jawab Duke meyakinkan atasannya.
"Baiklah,akan ku pikirkan" kata Anton dan langsung pergi dari ruangan itu.
Sedangkan di tempat lain,Arnold sudah sampai di tempat dimana di temukannya titik keberadaan Olivia.
"Lakukan secara teliti,aku tidak ingin kembali dari sini tanpa membawa yang kumau" kata Arnold pada bawahannya.
"Siap tuan" jawab para bawahannya kompak.
Sedangkan Axel sedang berada di markas,dia sedang memantau bisnis gelapnya,sekalian dia ingin memantau pekerjaan dunia bawah tanahnya,mungkin bisa di katakan bahwa kehidupan mafia yang dia jalani saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan kehidupan mafia sekarang.
Dulu,tidak ada kata istirahat,karena musuh selalu berkeliaran di mana-mana,jadi Axel akan selalu siap,kapanpun serangan datang.
Tapi sekarang,para mafia tidak suka mengajak perang,karena klan mafia yang sudah besar,sudah sangat jarang musuh mencari masalah pada mereka,karena mereka tau,jika mencari gara-gara,hal itu sama saja menghancurkan klan yang sudah di bangun sekeras mungkin.
🌾🌾🌾🌾
Hai guys,jangan pernah bosan baca karya aku yah.
"Jangan lupa like,komen dan subscribe yah guys 😊
Happy reading All 💜