NovelToon NovelToon
Sistem Gadis SMA

Sistem Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Lady Anggora

Kirana alexa Larasati , seorang gadis cool , manis , dingin berusia 25 tahun tak sengaja mengalami kecelakaan saat akan pergi liburan . mobilnya menabrak sebuah pembatas jalan

ding. tuan rumah 0 poin . segera jalankan misi untuk mendapat poin.
"ughhhh kepalaku,"
kiara terbangun disebuah ranjang UKS
" hah suara apa itu?"
" aku adalah sistem utama 010. dan kamu adalah tuan rumah. segera selesaikan misi sebelum sistem hancur."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Anggora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lian Vs David

"Aahhhh... Sakit..."

Alexa menyentuh dadanya yang mencelos sedih. Hatinya sakit dan perih. Tiba tiba setitik air bening mengalir keluar dari mata jernihnya. Dadanya sesak dan merasa berat seolah ada beban yang mengganjal disana.

"Sistem.. Ada apa denganku? Kenapa aku tiba tiba merindukan Papa?"

Sistem : Itu adalah emosi dari Ayah kandung Elisa, David yang terhubung langsung denganmu.

"Apa? Kenapa bisa begitu?"

sistem : Karena kamu tinggal diraga Elisa. Jadi hati dan ingatannya juga bisa kamu rasakan.

Alexa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Aku masih belum faham!"

Sistem : 😏

Sistem: Begini Tuan Rumah. Kamu mendiami tubuh Elisa. Otomatis kamu juga merasakan apa yang dirasakan Elisa jika ia masih hidup. Simpelnya, kamu hidup dalam ingatan dan bayangan Elisa. Semua perasaanmu pada Kevin dan Arka juga adalah bagian dari perasaan Elisa. Semasa hidup, Elisa sangat menyayangi keduanya.

Alexa hanya ber oh ria menanggapinya. Ia memahaminya sedikit demi sedikit.

"Lalu bagaimana dengan Lian? Apakah Elisa juga menyayanginya?"

Sistem: Maaf Tuan Rumah. aku tak menemukan Info kedekatan hubungan Lian dan Elisa. Aku juga baru tahu jika dia adalah targetmu yang ketiga.

"Hmmm.. Lian.. Sebenarnya kamu siapa? Kenapa kamu bisa jadi targetku juga?"

Sistem: Entahlah. Tuan Rumah perlu mencari tahu hal ini sendiri.

"Nanti saja. Saat ini aku sedang fokus memikirkan barang yang diincar Estella. Kira kira apa kamu tahu sesuatu , sistem?"

Ding. Sistem Out.

"Lha kok malah Out aja! Orang masih nanya juga. Hmm... Kenapa aku jadi curiga dengan Elisa. Apa benar yang dikatakan Arka jika ia sengaja membuat dirinya tewas?"

"Tapi kenapa?"

Tring.

"Karena aku melindungi Nano's Flower."

Suara seorang wanita mengalun lembut ditelinga. Bersamaan dengan hentakan suara hak tinggi nyaring menapaki lantai.

Alexa mengangkat kepalanya melihat siapa sosok wanita yang berjalan kearahnya.

Mata Alexa tak berkedip dan mulutnya terbuka melihat seorang wanita cantik yang sangat ia kenali tengah berdiri disana dalam pantulan hologram.

"Hai!" Sapanya sambil melambaikan tangan kearah Alexa.

"K-k-kau!!! E-l-i-s-a..."

Elisa hanya tersenyum lebar melihat Alexa yang terkejut setengah mati.

****

Alexa sudah terbaring diranjang empuk dikamar Kevin. Disampingnya, Kevin duduk dengan cemas karena mendapati Alexa yang pingsan diruang tamu. Padahal ia hanya tinggal sekejap untuk membeli makanan dikedai depan.

Mereka kini berada di Rumah Kevin dikota A. Setelah menempuh jarak panjang selama 4 jam dari Base camp ditengah hutan, akhirnya Kevin dan Alexa sampai dirumahnya

Mereka memutuskan untuk tinggal disana berdua. Sedangkan Lian sedang menyelidiki sesuatu entah kemana. Ia tak nampak batang hidungnya sejak Alexa memutuskan pergi dari base camp.

"Alexa.. Bangunlah!" Kevin menggosokan minyak angin dihidung Alexa , tak lama Alexa terusik lalu perlahan membuka matanya.

"Ssshhhh... Aduh kepalaku!"

"Apa kepalamu sakit? Sepertinya kamu terbentur kelantai, Al. Apa yang terjadi sampai kamu pingsan diruang tamu?"

"Hah? Pingsan?!"

"Iya, kamu pingsan , Al"

Alexa mengingat ingat saat terakhir kali duduk disofa, ia sedang merasakan sakit dihatinya . Saat itu sistem mengatakan jika emosinya dan emosi Tuan David terhubung karena ikatan darah.

"Sistem... Hah! Wanita itu! Kemana perginya wanita itu?"

Kevin datang sambil membawa nampan berisi teh hangat serta roti bakar. Kebetulan tadi ia membelinya untuk sarapan pagi ini.

"Wanita siapa Al?" tanya Kevin sambil meletakan nampan.

Alexa menggeleng cepat. "tidak! Bukan apa apa."

"ohhh.. Aku pikir apa.. Ya sudah, mari makan!"

Alexa dan Kevin menikmati teh hangat serta roti bakar dipagi harinya. Mereka makan dengan tenang .

"Al, aku sudah membelikanmu beberapa helai baju. Semoga saja kamu suka, ya"

Kevin memulai percakapan setelah menghabiskan sarapan paginya.

"terimakasih, Vin. Maaf merepotkanmu terus terusan."

"tidak apa apa. Santai saja. Ah iya , ada hal yang harus kulakukan nanti. Jadi kamu tetaplah disini hingga aku kembali."

"mau kemana?"

"aku akan mencari laptop yang dimaksud Estella. Sepertinya Elisa menyimpan banyak rahasianya disana."

"aku ikut, Vin!"

"jangan! Ini berbahaya. Kamu tetaplah disini sampai aku atau Arka datang."

"tenang saja, aku takan lama!"

Kevin meraih tas ranselnya dan pergi dari rumah setelah memeluk dan mendaratkan bibirnya dikening Alexa singkat. Alexa mengamati kepergiaan Kevin yang seorang diri..

"Vin.. Kembalilah dengan selamat, aku menunggumu..."

Bluk.

"Wah romantis sekali..."

"Kau? Kenapa kau ada disini?"

Alexa berteriak setengah ketakutan melihat cara datang Lian yang masuk melalui jendela yang terbuka. Sudah seperti maling saja. Eh!

Lalu dengan santainya nyelonong masuk kedapur.

"Aku diperintahkan King Kevin untuk menjagamu, Queen." jawab Lian sambil memunggungi Alexa. Ia masih sibuk mengaduk kopi dicangkir putihnya itu.

Alexa mengernyit, "Kevin menyuruh?'

Lian mengangguk lalu menyeruput kopinya dengan nikmat.

Alexa merinding ngeri. Ia masih ingat bagaimana "nakal"nya Lian saat mereka berdua. Alexa langsung pergi kekamarnya segera , lalu ia mengunci pintunya dari dalam.

Lian tertawa geli melihat Alexa yang ketakutan.

"Sepertinya ia masih salah paham.."

***

"Duhh.. Kenapa coba Kevin pake acara pergi segala? Kenapa enggak Lian aja yang ngurus ngurus hal lain terus Kevin duduk dirumah. Kalo gini caranya, aku terancam, kan?"

Alexa mondar mandir dikamar Kevin. Ia memutuskan duduk dimeja belajar, tangannya menopang dagu , bingung harus bagaimana.

"Sistem, bisakah aku berteleportasi ketempat Kevin?"

Sistem: Tidak! Untuk mengaktifkan skill tambahan diperlukan 900 poin.

"lalu sampai kapan aku begini terus? Arrghh.. Lebih baik aku dikurung dengan singa daripada bersama Lian. Dia itu.. Berbahaya!"

Sistem: Cobalah biasakan dirimu, Tuan Rumah. Lian itu baik.

"Baik ndasmu! Boro boro baik yang ada juga m*sum, penjilat, jutek dan nyebelin!"

tok.. Tok...tok..

"Queen, buka pintunya, ada yang ingin aku sampaikan."

Alexa merinding sebadan badan mendengar suara Lian dibalik pintu. Ia jelas takan membiarkan pria itu masuk atau dekat dekat dengannya. Tingkah laku Lian yang agresif membuat nyali Alexa takut. Takut ia tak bisa menahan diri, eh salah , maksudnya takut Lian berbuat macam macam.

"Sistem , tolong aku! Lian datang. Dia pasti akan berbuat hal hal tak terduga, apa yang harus kulakukan?" gumam Alexa lirih.

Tenang saja. Lian tidak akan berbuat macam macam lagi 😌

"Oh iya? Huh, bagaimana bisa aku percaya pada sistem abal abal yang hampir membuat aku m*ti ditelan phyton?"

Soal itu... Aku bisa jelaskan... 😳

Alexa mencebik kesal. Berkali kali ia mempercayakan Sistem untuk mengarahkannya dan hampir beberapa kali juga ia terjebak bahaya. Kali ini ia tidak akan mempercayai sistem 100% lagi.

Ujung mata Alexa melihat benda kecil yang tergeletak dimeja . Ia merasa familiar dengan benda kecil itu. Seutas senyum terbit diwajahnya, memikirkan sebuah ide yang dirasa menjadi jawaban kegundahannya.

Jari jari lentiknya memasukan benda pipih itu kedalam saku celananya hati hati. Ia lalu menuju pintu untuk menemui Lian.

Kriet.

Pintu perlahan terbuka. Diseberang sana, Lian melipat tangan didada dengan raut wajah dingin dan kaku. Lama lama, Alexa mulai terbiasa dengan sikap Lian yang gampang berubah ubah. Kadang dingin, kadang acuh dan kadang agresif.

"Ada apa? Katakan saja sekarang. Jangan basa basi!"

Lian segera menarik tangan Alexa berjalan mengikutinya kearah pintu belakang. Ia menjawil sebuah jas hitam tebal dari capstok lalu menentengnya dengan sebelah tangan lain.

"Lian berhenti! Jangan kurang ajar padaku! "

Teriakan Alexa masih digubrisnya. Ia tetap menarik Alexa memaksanya berjalan .

"Apa yang mau kau katakan, Lian? Kemana kau akan membawaku pergi?" lagi lagi Alexa menyuarakan penasarannya.

Dor.

Dor.

"Lepaskan dia , Lian Kingsley!" sebuah suara disertai tembakan mengarah dekat kepada Lian dan Alexa. Menyadari ancaman besar didepannya, Lian maju dan melindungi Alexa.

"Tetaplah disana! Jangan berpindah agar aku bisa melindungimu!"

Alexa yang syok dengan tembakan tiba tiba serta takut melihat sosok kejam didepan sana, mengangguk saja tanpa banyak bicara.

"Hahaha... Lucu sekali. Kau pikir aku akan mencelakai putriku sendiri, hah?"

Lian dan Alexa saling tatap. Keduanya jelas terkejut mendengar kata kata pria itu.

"Jadi kau adalah David Elizio ya? Senang sekali bertemu denganmu disini.. Kebetulan aku diperintahkan oleh Tuan Besar untuk melenyapkanmu!"

Deg.

Lian meraih pist*l dari saku jasnya. Ia lalu menembakan peluru kedepan dengan kedua senj*ta ditangannya. Tubuhnya bergerak lihai dan cepat dengan pola serangan acak yang tak bisa diperkirakan.

Saat Lian sibuk dengan anak buah David, David mendekati Alexa dan mencekal pergelangan tangannya.

"Lepaskan aku, Tuan Elizio . Aku bukanlah Elisa." Alexa berucap lantang , ia sedang berusaha keras menekan takutnya.

"Aku tahu. Dan aku butuh bantuanmu!"

"Bantuan apa?"

"Bantu aku dengan meminjamkan isi otakmu!"

Glek.

Alexa menelan ludahnya susah payah. Ia takut dan syok dengan David yang berlagak seperti seorang psiko.

Tangan David terus mengerat, setengah mengikat erat tangan Alexa. Alexa meringis merasakan sakit, ia menendang kaki David lalu meraih silet disaku celananya.

David tertawa tawa karena merasa lucu melihat Alexa mengarahkan benda tajam kecil itu kearahnya.

"hahaha... Sayangnya aku tidak takut dengan silet itu.."

1
Bunda zia
lanjut kan kak bagus🥰
Queen of Romance: terimakasih kak ❤💚💙
total 1 replies
Queen of Romance
terimakasih kak. dengan senang hati
Queen of Romance: terimakasih kak 🙏🙏
Aisyah Suyuti: menarik
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!