NovelToon NovelToon
METAMORFOSA

METAMORFOSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Kehidupan alternatif / Romansa / Pembantu / Light Novel
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: joko susanto

Akibat dari perceraian orang tua pasti akan berdampak pada kehidupan anaknya. Apa lagi anak itu ada di masa pubertas yang mengalami pertumbuan secara fisik, maupun uperilaku-perilakunya.

Joko Susanto adalah salah satunya.
Dia adalah remaja yang putus sekolah.
Dan memutuskan untuk meninggalkan desanya untuk bekerja di perbatasan kota Y. Ia tinggal di kosan putri milik istri dari kakak keponakannya, Parmin. Dan istrinya yang bernama Rani.
Karena Parmin ini jarang pulang kerumah, Joko dan Rani pun menjadi sangat akrap. Tidak terkecuali kepada Elsa adik dari Rani dan juga Bude Atun ibunya Rani dan Elsa.

Karna kosan itu adalah kosan putri, Joko pun juga dekat dengan banyak wanita di sana. Ada mahsiswi yang bernama Indri, ada juga pemilk salon yang bernama Dina.
Belum di luaran kosan
Ada Lastri penjual angkringan,
nyonya Santi, dan masih banyak lagi.

Dan mereka semua cantik-cantik dengan kelebihan masing-masing yang mereka miliki.

Siapakah yang nantinya akan menjadi istri Joko?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joko susanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balkon bulek siti

"Ran, kamu mau makan apa Ran sama nak Joko? biar Bulek beliin," Siti bertanya.

"Ga usahlah Bulek, nanti biar kita makan diluar aja," jawab Rani.

"Ya ga boleh gitu dong Ran,

masak jajan sendiri, Kamu kan di rumah Bulek, ga enak dong kalau jajan sendiri, ya udah nasi goreng atau mie goreng, atau pecel lele?," Siti memberi pilihan.

"Ya udah terserah Bulek aja," Rani menjawab.

"Kamu apa Jok?"

"Nasi goreng aja, ga papa

Mbak," jawab Joko

"Ya udah bulek, aku juga nasi goreng aja," Rani menjawab.

Bulek siti beranjak ke depan dan menyuruh siska untuk membelinya.

"Yang di maksud seksi-seksi, itu! ya Mbak?" tanya Joko kepada Rani.

"Udah, jangan di liat terus nanti kepengen," Rani menarik tangan Joko dan membawanya duduk di sofa di ruangan itu.

Sehingga Joko tidak bisa melihat cewek yang duduk di sofa depan.

Setelah menyuruh Siska beli nasi goreng Bulek Siti kembali masuk kedalam,

dan menghampiri Rani dan Joko.

"Ran, tak siapin dulu ya kamarnya," Siti menyapa dan berjalan keluar.

"Ya Bulek," jawab Rani.

Joko mengamati Bulek Siti yang berjalan kepintu kearah kamar-kamar setelah itu belok ke samping.

Rani melihatnya dan menegor Joko.

"Udah..! Jangan di liat," Rani menepuk punggung Joko dengan tangannya.

Setelah itu Rani menelepon

Ibunya meminta ijin ke ibunya karna mau nginep.

Tidak lupa juga meminta ibunya bilang ke mas Parmin kalau Joko ga bisa kerja. Ibunya mewanti-wanti Rani agar jangan keluar-keluar rumah. Kalau perlu di kamar saja, jangan kemana-mana.

Setelah itu Rani menelepon lagi ke seorang cewek dan menyatakan kalau besok tidak bisa masuk kerja karena acara keluarga.

Joko mengamatinya.

Joko ingin sekali punya hp seperti punya Mbak Rani. Yang bisa menghubungi orang dari jarak jauh.

Itu sangatlah keren untuknya.

"Enak ya Mbak punya HP"

emang itu harganya berapa Mbak?," Joko bertanya.

"Ini yang murah kok, cuma yang lima ratus ribuan aja.

Yang lebih murah juga ada Ko, dua ratusan ribu juga ada, besok tak anterin kalau mau beli, atau besok punya Mbak aja kamu pakai.

Tapi ya kalau Mbak sudah punya yang baru," Rani menjelaskan.

"Beneran Mbak? Joko berharap.

"Ya besok kalau Mbak udah ada yang baru," Rani memastikan.

"Oke, besok itu aku beli aja Mbak, besok bilang Joko ya, kalau Mbak dah ada yang ada yang baru," harap Joko.

"Ya" Rani mengamati Joko dan memikirkan sesuatu.

Apa iya, nanti bakal tidur sekamar sama ni bocah.

"Ko, badan kamu itu kok ga kaya umur tiga belasan ya Ko? emang dulu kamu ngapain aja Ko, dirumah?," Rani penasaran.

"Mungkin karena bapakku juga gede Mbak, Jadinya nurun ke aku.

Dulu di SD aku dikira sering ga naik kelas gara-gara badanku ini Mbak, padahal ya aku naik terus," Joko menjelaskan.

"Badanmu ini keras lho Ko,"

Rani memegangi lengan Joko dengan kedua tangannya.

"Ya mungkin karna sering angkat-angkat padi Mbak jadi gini."

"Emang sejak kapan kamu ngangkat-ngangkat padi?" tanya Rani.

"SD kelas empat aku dah sering ke sawah Mbak, bantu-bantu Kakek," Joko menjawab.

"Owalah.. kasihan ya kamu Ko, masih kecil dah harus angkat-angkat ," Rani menatap Joko iba.

" Ya terpaksa Mbak, Soalnya ya dulu yang biayain aku sekolah, terus makan, dan macem-macem ya Kakek.

Jadinya aku terpaksa harus bantu-bantu," Joko menjelaskan.

"Eman, Bapakmu ga pernah kasih uang ko?"

"Ya di kasih Mbak, tapi ya ga seberapa, buat hidup seminggu ya paling dah habis."

Bulek datang dari arah pintu. "Itu Ran, kamarnya udah tak siapin," Siti bicara sambil jalan.

"Nak Joko, tolong

Itu bajumu yang basah itu sama punya Rani itu di hanger aja di balkon atas, di kamar Bulek, besok paling juga kering.

Sama itu tasmu itu jangan taruh di situ, bahaya nanti bisa hilang, taruh di kamar Bulek aja sekalian.

Aku mau ngomong sama Rani sebentar, nanti biar Rani nyusul kamu ke atas," Siti menjelaskan.

"Ya bulek," Joko berdiri dan mengambil pakaian basahnya dan milik Mbak Rani, yang di bungkus di plastik hitam.

Tidak lupa Joko mengambil tas selempang kecil miliknya, yang berisi dompet, korek ,dan rokok.

Joko menuju pintu yg tadi di lewati Bulek Siti.

Joko melihat tangga yang menuju ke atas.

"Kamarnya di atas Bulek? tanya Joko dari luar ruangan.

"Iya, Kamu naik aja kamarnya cuma satu itu kok," Siti menjawab.

Joko menaiki tangga yang terbuat dari kayu itu.

Setelah sampai atas, Joko segera membuka pintunya.

Aroma wangi keluar saat pintu di buka.

Joko melihat springbed, yang telah terpasang seprai warna batik, dan coklat motif hitam.

Dan dua bantal guling warna biru tua di atasnya.

" Apa iya? nanti aku bobok beneran sama Mbak Rani Apa aku ga mimpi?"

Joko bertanya dalam hatinya.

Joko berjalan di lantai keramik warna hijau tua yang terlihat bersih. Berjalan ke arah pintu yang menuju balkon, dan membukanya. Seketika angin pantai terasa saat pintu di buka. Joko melihat pantai dari arah kegelapan. Suaranya terdengar dari balkon itu. Terliat juga dari arah balkon. Rumah tetangga Bulek Siti

Yang teras rumahnya, terlihat empat cewek-cewek dengan pakaiannya yang hampir sama dengan bulek siti.

Yang membuat Joko semakin penasaran dengan apa yang ia ketahui.

1
Max Goof
Hati-hati ketagihan membaca! Ceritanya sungguh menghibur 👏
🏹💕mycupidaneko💘🐈
Terima kasih untuk cerita yang luar biasa, tolong jangan berhenti!
Joko susanto: makasih kak/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!