NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Angkat

Dihamili Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Bad Boy / Office Romance
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: Soufflenur

Dinda, wanita cantik berusia 25 tahun itu sangat menyayangi adik angkatnya yang bernama Rafly yang usianya lebih muda enam tahun darinya. Karena rasa sayangnya yang berlebihan itulah membuat Rafly malah jatuh cinta padanya. Suatu malam Rafly mendatangi kamar Dinda dan merekapun berakhir tidur bersama. Sejak saat itulah Rafly berani terang-terangan menunjukkan rasa cintanya pada Dinda, ia bahkan tak peduli kakak angkatnya itu sudah memiliki tunangan.

"Kamu harus putusin si Bara dan nikah sama aku, Dinda!" ucap Rafly.

"Aku nggak mungkin putusin Bara, aku cinta sama dia!" tolak Dinda.

"Bisa-bisanya kamu nolak aku padahal kamu lagi hamil anakku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soufflenur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tetangga Genit

   Tak lama Rafly sudah pulang ke rumah membawa makanan untuk dirinya dan juga Dinda. Nayla sendiri sudah makan tadi dan saat ini anak manis itu sedang tidur di kamar bayi.

    Dinda tersenyum menyambut suaminya pulang.

    "Udah kamu udah manis aja, Yang. Biar aku aja yang ambil piring dan siapin makan untuk kita," ucap Rafly ketika ia melihat istrinya itu beranjak berdiri.

    "Tapi, Mas..."

    "Duduk aja, yang. Nurut sama suami," perintah Rafly lalu ia pun pergi ke dapur untuk mengambil alat makan.

     Sedangkan Dinda menurut saja apa kata suaminya itu, ia terharu dan merasa beruntung mempunyai suami yang baik seperti Rafly.

    Rafly datang ke ruang tamu dan ia pun kemudian menyuapi istrinya makan dengan telaten, ia juga sambil makan sendiri.

    Pasangan suami istri baru itu makan dengan lahap dan penuh kebahagiaan yang nyata dan tidak dibuat-buat.

Setelah makan, terdengar suara tangisan dari kamar Nayla.

"Aku lihat Nayla dulu ya, Mas," ucap Dinda sambil beranjak dari duduknya namun ia duduk kembali ketika Rafly mengatakan padanya bahwa Rafly yang akan pergi ke kamar Nayla dan ia akan membawa anak mereka ke ruang tamu.

Dinda pun lagi dan lagi menurut saja.

Rafly masuk ke dalam kamarnya Nayla dan ia tersenyum melihat anaknya itu tertawa ketika melihatnya.

"Adek udah bangun? Sini Papa gendong," ucap Rafly sambil menggendong anaknya itu.

"Papa, Mama mana?" tanya Nayla dengan tatapan polosnya itu.

"Mama ada di depan, Dek. Yuk kita ke sana ketemu sama Mama."

"Iya." Nayla tersenyum lebar.

"Itu Mama," ucap Rafly ketika ia sudah kembali ke ruang tamu lagi. Ia kemudian duduk di samping Dinda dan memangku anaknya itu. Dinda tersenyum melihat anaknya itu lalu ia mencium pipinya dengan gemas.

Nayla tertawa senang dicium ibunya.

"Adek udah bangun ya? Iya? Nyenyak nggak tadi bobonya?" tanya Dinda sambil memegang pipi gembil anaknya itu.

Nayla mengangguk cepat. "Tapi sekarang ini kita lagi ada di mana, Ma?" tanyanya polos.

Dinda kemudian menjelaskan pada Nayla bahwa mulai hari ini mereka bertiga akan tinggal di rumah itu. Ia juga tadi merasa lega karena saat anaknya itu dibawa ke sini anaknya itu anteng dan tak tak rewel apalagi menangis.

Nayla kemudian mengajak ayah dan ibunya untuk jalan-jalan namun Dinda mengatakan bahwa besok saja mereka jalan-jalannya karena hari ini mereka lelah setelah pindah rumah.

"Kok malah ditunda lagi sih, Ma? Nayla mau jalan-jalan sekarang," rengek Nayla sambil cemberut manja.

Rafly tertawa kecil melihat anaknya yang menggemaskan itu.

"Lihat kan dia kayak kamu kalau lagi ngambek, lucu," ujar Rafly pada Dinda dan istrinya tersipu malu.

"Ya udah Adek jalan-jalannya sama Papa aja ya hari ini biar Mama istirahat," ajak Rafly.

"Iya, Pa," jawab Nayla lalu ia tersenyum lebar.

Dinda pergi untuk mengambil baju ganti untuk Nayla lalu ia kembali dan memakaikan anaknya itu dengan baju lengan panjang. Setelah itu suami dan anaknya pergi ke luar untuk jalan-jalan dengan motor.

Dinda menutup pintu kontrakannya itu lalu ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Nayla terlihat ceria sekali diajak jalan-jalan motoran bersama ayahnya itu. Di sepanjang jalan ia terus tersenyum bahkan ia melambaikan tangan pada ibu ibu yang punya warung itu membuat ibu ibu itu tampak senang dan balas melambaikan tangan padanya.

"Aduh anak itu kok ramah banget ya, mana cantik lagi manis," ujar ibu ibu pemilik warung itu memuji Nayla.

"Iya manis banget anak itu ayahnya juga ganteng, pantes aja anaknya imut begitu," sahut ibu ibu pembeli di warung itu.

"Iya, pasti istrinya Mas Mas itu juga cantik banget, makanya anak mereka bisa manis gitu."

"Aduh moga aja Mas Mas itu belum punya istri deh atau dia duda aja biar aku ada kesempatan untuk jadi istrinya dan ibu dari anak manis itu."

"Kamu itu centilnya," sahut ibu ibu warung itu.

"Biarin hahaha..."

Rafly mampir ke minimarket terdekat karena anaknya itu merengek minta dibelikan es krim. Setelah mendapatkan es krimnya, Nayla semakin merasa bahagia. Tak lama mereka pun pulang ke rumah karena Nayla merengek minta pulang.

Dinda membukakan pintu untuk suami dan anaknya itu. Lalu ia gantian yang menggendong Nayla karena Rafly mengatakan ingin ke kamar mandi.

Dinda duduk di sofa lalu ia memangku anaknya itu dan mencium pipinya dengan gemas.

"Adek minta dibeliin es krim ya tadi?" tanya Dinda.

"Iya, Ma," balas Nayla sambil terus memakan es krimnya itu.

"Habis ini Adek maem ya."

Nayla mengangguk lagi.

"Anak pinter."

Pagi harinya saat Rafly sedang mencuci motornya itu di depan rumah tanpa ia tahu ada seorang wanita yang memakai daster minim terus memperhatikannya dengan rasa tertarik.

"Duh ganteng banget tuh cowok, kayaknya dia berondong deh. Aduh pengen deh aku deketin tapi dia kayaknya udah punya istri dan anak," ujar perempuan genit itu, Leni namanya.

Leni kemudian menatap penampilan Rafly yang hanya singletan dan memakai celana pendek itu.

"Waduh badannya juga bagus banget tuh keker udah gitu pasti dia hot banget di kasur. Aduh jadi nggak tahan deh pengen deketin tuh cowok terus aku ajak ke kamar aku," gumam Leni.

Dinda yang kebetulan keluar dari kontrakannya itu ia terkejut melihat Leni yang terus memperhatikan Rafly. Ia langsung bersilang dada dan menatap tajam ke arah perempuan itu namun sayangnya perempuan itu tak melihat ke arahnya jika iya pasti Leni sudah gosong di tempat terkena nyala api dari matanya Dinda itu.

"Mas?" panggil Dinda.

"Hm?" gumam Rafly tanpa menoleh ke arah istrinya itu karena saat ini tengah fokus membersihkan motornya itu.

Dinda merasa kesal sekarang. "Iihhh kamu liat ke sini dong, sayang. Aku tuh lagi ngomong sama kamu," pintanya dengan nada manjanya itu.

Rafly pun segera menoleh ke arah sang istri.

"Iya apa, sayang? Kenapa?" tanya Rafly dengan sabar.

Leni kemudian segera masuk ke dalam rumahnya itu ketika ia melihat ternyata ada Dinda yang sedang mengajak bicara Rafly.

"Waduh ternyata istrinya secantik itu, kalah jauh dong aku. Aku harus op lagi nih op hidung aku biar mancung kayak dia dan juga aku mau op dada aku juga ah biar tuh cowok tertarik sama aku," ujar Leni sambil menyentuh tubuhnya sendiri.

"Aku harus minta transferan dari om aku dulu deh!" ujar Leni lagi lalu ia pun pergi ke kamarnya untuk mengambil ponselnya. Ia butuh uang yang sangat banyak sekarang ini untuk membuat tubuhnya seksi dan cantik agar ia bisa bersaing dengan Dinda.

"Mulai besok kalau kamu keluar rumah kamu nggak boleh lagi pakai baju kayak gitu!" protes Dinda.

Rafly tampak bingung sekarang. "Loh, emang kenapa sih, Yang? Aku kan pakai baju biasa aku nggak telanjang."

"Aku nggak mau tau!" balas Dinda lalu ia segera masuk ke dalam rumahnya membuat suaminya itu bingung lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Bini gua kenapa yak?" gumam Rafly heran.

1
Irni Yusnita
biasa
mawar berduri
kak... singgah di halaman aku ya....
Sahna Yulianto
Buruk
Sahna Yulianto
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!