Perasaan cinta nggak bisa di tafsirkan oleh keadaan. Kemaren gue benci sama lo, Sekarang gue falling in love sama lo. Kemaren lo baik sama gue, Sekarang lo malah nyakitin gue.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
PANDANGAN mereka terkunci. Perkataan Zidan sukses membuat jantung Zeva berdebar kencang. Otak lemot Zeva pun mulai mencerna sedikit demi sedikit.
Sebenarnya, Zeva menyadari perubahan yang terjadi kepada Zidan akhir-akhir ini. Zidan yang dulu terlihat malas jika di gombali oleh dirinya, sekarang berubah menjadi sedikit posesif tanpa alasan yang dia ketahui. Zeva mengalihkan pandangan matanya, menggigit bibir bagian dalam. Matanya juga berkedip beberapa kali, menandakan bahwa dirinya sedang gugup.
" Zev?" panggil Zidan dengan suara yang lembut.
" Iya kenapa? " Balas Zeva cepat, sepontan.
Sadar telah membuat kesalahan, Zeva memalingkan kepalanya ke berlawanan dengan posisi Zidan di sebelah kanannya. " Ini mulut kenapa spontan gitu sih?! " Gerutunya sambil memukul-mukul bibirnya.
Zidan terkekeh melihat tingkah lucu Zeva di depan matanya. Menurutnya Zeva itu sangat menggemaskan kalau sedang salah tingkah . " Kenapa sih? "
" Hah? Apanya?" Zeva membalas tatapan Zidan. Tapi tak bisa, Zeva kembali memalingkan wajahnya. Rasanya, jika pandangan mereka bertemu, ucapan ambigu dan kembali memenuhi otak kecil Zeva.
" Lo kenapa, sih? Salting?" Ucap Zidan yang di susul dengan kekehan.
" A-Apaan? HAhahaha ...... Siapa yang salting coba." balas Zeva sambil ketawa sumbang untuk menutupi kegugupannya. " lagian kenapa mesti gue salting? Gue biasa aja tuh!! " lanjut Zeva mencoba menutupi kegugupannya sambil mengikat rambutnya dengan asal.
" MAsa? " goda Zidan dengan senyum manisnya.
" Ngga usah ke-PD-an!!! Coba yang ngomong kaya gitu V BTS baru gue salting. Kalau lo? Mau ngomong apa pun tetap sama, tuh. " elaknya.
Zidan berdecak kesal. Dulu dirinya paling gengsian, kenapa sekarang malah Zeva yang gengsian? Pikirnya.
" Lo ngerti maksud dari perkataan gue tadi, nggak? " tanya Zidan sambil mengelurkan smirk andalannya.
Zeva tidak menjawab. Oh, ayolah. Rasa kepercayaan diri Zeva seketika melambung tinggi. Rasanya gugup sekali.
Zidan menegakkan tubuhnya. " Kalau gue bilang--- "
" Ah!!!! " potong Zeva. " PAsti lo nggak sabar pengen gampar gue kan karena Arga sering deket sama gue, kan? Ngaku lo Zidan !!" tuduhnya.
" Ha--- "
" Udah ketebak! Pantas aja lo sering nyuruh gue buat nggak deket sama Arga. " cerocos Zeva yang lagi-lagi memotong ucapan Zidan degan seenaknya.
Dengan gerakan cepat dan malas Zidan membalikkan tubuhnya. " Nggak Jelas!! " ucapnya dengan sedikit ketus.
" Dasar Gay. " Balas Zeva tidak mau kalah.
" Kenapa sih nggak perna peka dengan perasaan gue? " tanya Zidan dengan wajah seriusnya.
" P-Peka A-apaan?!! " Jawab Zeva dengan suara tergagap. " Emang gue di rangsang apa? Segala harus pe--"
Zeva membulatkan matanya saat ucapannya di potong oleh bibir Zidan yang menempel di bibirnya. Melihat mata Zidan terpejam, Zeva pun menutup matanya perlahan-lahan secara otomatis. Namun, dua detik kemudian, ia pun tersa dan langsung mengambil bantal sofa yang berada di belakangnya. Tanpa aba-aba, ia memukul Zidan berkali-kali dengan bantal itu.
" SIALAN!!!!! " teriak Zeva sambil berlari cepat menuju kekamarnya tanpa memperdulikan nasib Zidan.
Zeva merebahkan dirinya di ranjang empuknya dan menatap langit-langit kamarnya. Adegan ciuman di ruangan tamu tadi kembali berputar di dalam otaknya. Tanpa sadar, ia meraba bibirnya yang sudah tercetak senyum manis.
" HAISSSHHH......" Zeva mengacak-acak rambutnya sendiri karena frustasi akan persaaanya senang tapi malu.
Ia pun meraih ponsel yang tergeletak di sampingnya. Ia melihat sekilas layar ponsel itu, sebelum menaruhnya kembali di atas dadanya. Zeva mengetuk-ngetukkan ujung benda itu ke dagu sambil berfikir.
" Chat .... Nggak... Chat... Nggak---" ujarnya yang sedang bimbang.
TING!!!
" Anjir kaget!!! Umpat Zeva, sambil mengelus-elus dadanya yang berdebar karena terkejut tadi.
Zeva mengubah posisinya jadi bersandar di punggung ranjang. " Ternyata gini definisi " notifinya di Hp, getarannya di hati." " ucapnya tanpa sadar.
T\_Zidan beban dunia\_T
Online
Tanggung jawab!!
Tanggung jawab apa?
Emang lo hamil?
Jangan sok polos, deh -_-
Terus apa?
NggaK jadi!!
Kok lo jadi aneh sih?
Woyyyy
Apa?
jawab yang tadi.
Aneh kenapa?
Nggak kaya biasanya.
Bikin takut, tau.
Emang salah?
Ha? Gimana?
Emang salah kalau memperjuangkan
sesuatu yang gue mau sebelum
di ambil orang lain??????
Zeva yang setelah membaca balasan chat Zidan memegangi dadanya yang berasa berdebar tak karuan. Merasakan rasa senang yang menggelitik hanya karena chat balasan Zidan. "Meninggoooyyyy!!!"
author makin byk an up episodenya bakal makin cakep loh😁