NovelToon NovelToon
ANTAGONIS? NO PROBLEM!

ANTAGONIS? NO PROBLEM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bad Boy
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: fasya_bby

[Colab with kak Mozarella_cha]
[Cerita dalam proses merevisi]
.
.
Cerita ini mengandung adegan yang membuat kalian geleng-geleng kepala dengan antagonis satu ini.
.
.

Rheasya Livynza Quittern, mahasiswi cantik jurusan bisnis yang namanya dikenal karena segala tingkah absurdnya.

Kelakuannya, membuat semua orang pusing tujuh keliling bahkan harus menyetok banyak kesabaran untuk menghadapinya.

Namun bagaimana jadinya kalau Rhea malah mengalami transmigrasi, usai menghirup bau kentut dosen killer.

Jiwanya merasuki tubuh yang memiliki peran sebagai antagonis sebuah novel yang sekilas membaca cerita sinopsisnya saja.

Kali ini antagonisnya sangat berbeda dengan deskripsi tokoh jahat di novel umumnya.

QUEEN BULLYING ❎
Seragam ketat dan make up menor ❎
Dibenci protagonis pria ❎

QUEEN LAVEGOS ☑️
Keluarga harmonis ☑️
Protagonis pria posesif ☑️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fasya_bby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 - A?NP!

Rhea sebenarnya ingin menjawab, 'Bisalah. Gue ini bentar lagi mau lulus kuliah, materi pelajaran SMA kayak gini mah kecil buat gue.'

Namun, diurungkannya karena takutnya nanti malah dianggap orang gila dan berakhir di RSJ.

"Maaf bu.. Saya nanya ke Adelia tentang materi yang ibu jelaskan. Saya murid baru jadi belum dapat buku paketnya, tadi saya minta Adelia untuk berbagi buku. Demikian yang bisa saya sampaikan, terima kasih."

Sebagai penutup, Rhea tersenyum lebar lebih mirip seperti joker untuk menutupi rasa kesalnya.

Bu Arisha berdehem dan menahan malu. "Maafkan ibu sudah menuduh kalian yang tidak-tidak. Adelia, sementara tolong berbagi buku paket sama Rhea."

"Nanti di jam istirahat, Rhea ke perpustakaan, pinjam buku paket. Disana ada Bu Dyah yang berjaga."

"Baik bu. Nanti saya akan pergi ke sana." balas Rhea yang masih mempertahankan tutur kata sopan.

Adelia hanya mengangguk tanpa berkomentar apapun, seolah sudah diwakilkan sahabatnya.

Setelah itu, guru itu kembali menghadap papan tulis sambil menuliskan materi. Sesekali menerangkan.

Semua murid yang perhatiannya terfokus pada Rhea dan Adelia, segera mengalihkan pandangan kembali kepada papan tulis sambil mencatat di buku tulis.

"Nanti lah gue ceritain pas istirahat." lirih Rhea nyaris tidak terdengar yang dibalas acungan jempol Adelia.

Adelia kembali menghadap ke depan sesekali dia mencatat materinya di buku tulis.

Rhea melirik wajah Adelia yang menjadi antagonis wanita utama, ternyata lumayan cantik karena ada blasteran Chindo.

Masih kalah saing dengan wajah Rhea asli yang bikin dirinya insecure karena visual kecantikan un-realnya.

Handphonenya yang disimpan di dalam saku jas bergetar, tanda ada chat masuk di WhatsApp-nya.

Rhea merogoh saku untuk mengambil handphone. Dia menyalakan layar dan ada notifikasi pesan dari tunangannya. Siapa lagi jika bukan Zevan.

Dia sedikit menunduk untuk membalas chat masuk tersebut dan posisi benda pipih itu di kolong meja.

Rhea yang membaca pesan terakhir itu mendengus dan keluar dari room chat itu. "Idih! Anak kita konon. Ah udahlah, ngapain mikirin chatnya Zevan. Haishh! Sadar Rhea, jangan dibawa baper anying!"

Rhea sebenarnya geli banget jika sedang bicara atau berbalas pesan memakai 'aku-kamu'.

Tapi mau bagaimana lagi, kalau menolak nanti dihukum tunangannya, yang sialnya psikopat.

Bisa jadi tubuhnya dimutilasi. Kalau beneran terjadi, matilah dia. Padahal kan mau menikmati hidupnya.

Dia kepengin muntah bukan morning sickness tetapi karena menulis pesan yang menurutnya sangat alay.

'Bego banget gue! Ngapa coba balesin 'sayangku, cintaku' ke Zevan. Aduh! Nanti dikiranya gue udah mulai cinta sama dia.' batinnya resah.

Di sisi Adelia, dia terheran-heran melihat tingkah sahabatnya yang senyum-senyum sendiri seperti orang gila, ataukah memang sudah tidak waras?

Dia penasaran, dengan siapa sahabatnya berbalas pesan hingga gelagatnya aneh begitu.

"Sut! Lo ngechat sama siapa sih? Gue kepo banget, kasih tau dong.." bujuknya dengan wajah memelas.

Rhea menoleh setelah memasukkan handphone ke dalam saku jas almameternya kembali.

"Jangan terlalu kepo, nggak baik kata pak ustadz yang gue tonton. Nanti kalau gue kasih tau, pasti bakal heboh banget lo nanti." bisiknya masih lirih.

Adelia mengerucutkan bibirnya sebal dan melakukan aksi mogok bicara sembari bersedekap dada.

"Itu bibir dikondisikan napa, lo mau nyosor bibirnya Rehan?" goda Rhea menjepit bibir sahabatnya yang mirip angsa.

Adelia memberontak dan berhasil melepaskan bibir sucinya dari tangan jahanam Rhea.

"Idih! Amit-amit jabang bayi. Ogah banget nyosor Rehan, bibir gue terlalu suci untuk playboy begitu yang cap badak kayak dia."

"Kenapa nggak cap buaya? Kasihan badaknya malah lo samain sama Rehan."

Bibir cherry alami Rhea berkedut-kedut. Menahan tawa yang siap keluar detik itu juga ketika melihat wajah kesal sahabatnya.

...

Bu Arisha pun berkirim pesan dengan kontak pemilik toko mebel yang bertujuan untuk membeli satu meja kayu jati, sekalian kuat dan kokoh.

Beliau akan mengganti meja guru di kelas XI IPA 2 yang terbelah akibat ulahnya sambil membereskan buku dan barang-baranya.

Beliau melirik arlojinya. "Apakah masih ada yang ingin bertanya tentang materi hari ini?"

Semuanya serentak menggelengkan kepala.

"Baiklah kalau tidak ada yang bertanya. Ibu akhiri pertemuan hari ini. Selamat pagi."

"Terima kasih bu.. Selamat pagi." ucap Algra Mahesa sebagai ketua kelas XI IPA 2 diikuti teman-temannya yang lain memberi salam.

Bu Arisha berjalan keluar kelas dan semua murid berjingkrak kesenangan.

Ada yang tiduran di belakang dengan tasnya menjadi bantal, bergosip, bermain handphone dan pacaran.

Lalu ada juga yang nonton bareng drama, membaca buku, mendengarkan musik dengan headset, merias wajah dan masih banyak lagi.

"Ucup, cepet tutup pintunya. Rehan, lo tutup korden jendelanya." suruh Arkan Baguswari.

"Anjing! Nama gue bukan Ucup! Y-U-S-U-F, Yusuf! Jangan seenaknya ganti nama gue."

"Yaudahlah terserah lo. Ayo cah ganteng, ndang ditutup pintunya."

"Okey. Gue bakalan pakai jurusnya si kilat kuning dari Konoha." balas Rehan berlari secepat mungkin untuk menutup seluruh korden jendela dalam 30 detik.

"Oi, remote AC-nya di mana? Gue kepanasan anjir! Liat wajah gue sampe keringetan." celetuk Ravena Anastasia yang sibuk mengoles bedak ke wajah.

"Bentar, gue nyalain AC-nya. Yang bawa komik atau novel siapa, gue pinjemin dong. Bosen gue, anjing!"

"Mending kayak ketua kelas noh! Rajin banget baca buku pelajaran biar makin pinter."

"Heh! Gue yang denger Arkan muji Yusuf ganteng jadi geli banget cok! Jangan-jangan lo berdua itu, gay?! Ngaku gak?!" desak Mentari Aledina sambil menudingkan jari.

"Kagak lah anying! Gue masih normal, masih doyan lobang. Noh lihat Arkan, langsung ngejauh dari gue."

Arkan dengan berlari cepat pergi ke bangku Adelia daripada meladeni perdebatan kembar identik itu.

"Halo cantik, boleh kenalan nggak? Nama gue Arkan Baguswari. Cantik udah punya pacar atau belum?"

Arkan ingin mengajak jabat tangan dengan Rhea tetapi langsung ditepis kasar oleh Adelia.

"Tangan lo bau azab, jangan sentuh tangan sahabat gue yang selembut pantat bayi. Hust! Pergi gak lo?!"

"Lagian Rhea juga udah ada pawangnya. Jangan macem-macem kalo nggak mau masuk ICU.. Lo nggak usah kepo sama nama cowoknya."

Nah kan, Adelia mengeluarkan wajah garangnya sambil berkacak pinggang.

Rhea yang mendengarnya menahan kesal saat Adelia ceplas-ceplos tentang dirinya tanpa dia bertanya dulu dengannya. Sialan!

"Apaan sih? Marah mulu, nanti wajah lo cepat tua kayak nenek-nenek. Lagian, tangan gue ini nggak bau azab cuma bau tai aja sih."

Adelia dan Rhea serentak mengernyit jijik ketika mendengar pengakuan Arkan yang kelewat jujur.

"Anjing! Tangan lo bau tai beneran! Lo habis cebok nggak cuci tangan? Howek! Arkan sialan!"

Adelia menghempaskan kembali tangan Arkan setelah mencium aroma tidak sedap itu hingga ingin memuntahkan makanan dalam perutnya.

Rhea dengan cepat memijat pelan tengkuknya dan menyuruhnya mencium aroma parfum yang berada dalam tasnya dengan didekatkan di hidung Adelia.

Secara, parfumnya memiliki aroma vanilla yang pasti bisa menenangkan hati dan pikiran orang.

"Udah ngerasa enakan? Lo hirup ini kalau kepengin muntah lagi." ucapnya penuh perhatian.

Arkan mendengus sebal dan kembali ke bangkunya untuk bermain game bersama Yusuf yang duduk di bangkunya dengan memiringkan handphonenya.

Rehan tidak sengaja mendengar percakapan Rhea dan Adelia yang dia panggil dengan sebutan nama 'perkedel'. Bahkan dia tidak mau merubahnya saat pemilik nama menghajarnya hingga babak belur.

Itu karena Adelia adalah penyuka perkedel yang bisa menghabiskan lebih dari lima, bahkan bisa lebih dari itu karena makanan favorit sewaktu sekolah dasar.

Mereka pernah menjadi teman sekelas selama dua tahun semenjak Rehan pindah sekolah dan di kelas lima. Bahkan duduk sebangku lagi.

"Perkedel hamil anak siapa, anjing?! Cowok mana yang anunya udah ngejebol masuk lobang lo?"

"Bangsat! Rehanjing! Gue nggak hamil jancok! Gue masih ting-ting, kalo ngomong dijaga!"

"Pergi dari sini atau gue hajar titit lo itu?!" bentak Adelia dengan wajah merah padam, mengambil ancang-ancang bersiap menghajar cowok itu.

Jika dibuat anime, Adelia seperti ada dua tanduk di kepala, keluar asap mengepul dari kedua telinganya dan mata melotot seperti ada sinar laser merah.

Rehan ketakutan dan lari pontang-panting sambil memegangi pusakanya.

"Aaa... Ada mak lampir! Cepat selamatkan diri kalian! Orangnya bisa hajar kalian sampe babak belur. Awas jangan halangi jalan gue, jancok!"

Berlari memutari kelas dan berteriak tidak jelas sambil tertawa cekikikan. Dasar bocah sinting! Gobloknya nggak ketulungan.

Adelia yang kepalang kesal dan geram setengah mati langsung mengambil sapu di pojokan meja, kemudian ikut berlari mengejar Rehan.

"Rehan! Sini gak lo! Gue hajar lo sampe mampus!"

"Kalau hajar gue di ranjang mah, gue langsung gas! Mau coba berapa ronde sayangku?"

"Anying!! Jangan panggil gue sayang! Isi kepala lo mesum banget cok! Berhenti, berhenti gak!"

Adegan mereka berdua membuat seisi kelas turut tertawa ngakak karena terhibur akan aksi lucu dari mereka yang seperti berakting film India.

1
BabyGirl^
semakin penasaran aku sama jalan cerita ke depannya gimana
BabyGirl^
Ikutan ah, huuuuuuuu....
BabyGirl^
Emang cuma ini pilihan yang tersisa biar Rhea peka sama perasaannya
BabyGirl^
Serius dah, aku pengen punya cowok sempurna kek gini buat jadi suamiku
BabyGirl^
Kalau checkout di keranjang Oren bisa nggak sih? huhu..
BabyGirl^
Banyak banget catatan kenakalannya Rhea wkwk
Lullaby_tae
Next kak author, makin seru baca dan nggak sadar udah di bab 16.

Ceritanya beberapa udah direvisi jadi sedikit beda sama yang di wp. Tetap update setiap hari ya kak😂🥰
Lullaby_tae
Hai kak author, aku pembaca lama novel kakak di wp. Aku mau maraton baca ulang soalnya di NT katanya mau dilanjutin sampe tamat.

Aku kira bakal digantung ceritanya tapi dugaan aku salah, semoga ceritanya happy ending kak author. Semangat terus ya, jaga kesehatan💜
BlueMoon_
Hai semuanya, yang pegang akun ini masih aku tapi dibantu nulis sama adikku. Jadi, sementara waktu aku nulis novel dari wp ke sini.

Bagi para pembaca lama di wp yang punya NT bisa mampir baca ulang. Pembaca baru boleh baca juga, siapa tau bikin ketagihan.

Last, jangan lupa follow akun aku, kasih like, vote dan subcribe biar semangat update cerita terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!