Mata kecil itu berpendar melawan rasa bosan di tengah hiruk pikuk orang dewasa, hingga matanya berbinar melihat seorang gadis cantik, terlihat anggun dengan raut keibuan. Ini dia yang di carinya.
Kaki kecilnya melangkah dengan tatapan tak lepas dari gadis bergaun bercorak bunga dengan bagian atas di balut jas berwarna senada dengan warna bunga di gaunnya.
Menarik rok gadis tersebut dan memiringkan wajah dengan mata mengerjap imut.
"Mom.. Kau.. Aku ingin kau menjadi Mommyku.."
"Anak kecil kau bicara apa.. Ayo aku bantu mencari Ibumu.."
"Tidak, Ibuku sudah tiada, dan aku ingin kau yang menjadi Mommy ku."
"Baiklah siapa namamu?."
"Namaku Daren, Daren Mikhael Wilson aku anak dari orang terkenal dan kaya di kota ini, jadi jika kau menikah dengan Daddyku kau tidak akan miskin dan akan hidup senang."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TW 6: Bermain Trik
Willy kira anaknya hanya bercanda ketika mengatakan akan mencari sendiri ibu untuknya, bahkan bocah itu berkata akan mencari juga kriteria yang sesuai dengannya, tentu saja jika wanita itu menjadi Ibunya, dia juga harus menjadi istri Willy.
Tapi saat ini Daren membawa seorang gadis ke hadapannya dan berkata "Dia yang akan menjadi mommyku."
Willy mengalihkan tatapannya pada gadis yang di gandeng Daren, dan melihat dia juga mengeryit bingung membuatnya menerka jika gadis ini tak mengerti dengan ucapan Daren.
"Boy apa yang kau lakukan?" Willy menghela nafasnya. "Kau tak bisa membawa orang lain masuk dan berkata, dia akan menjadi Mommymu, apa yang kau katakan tak sesederhana kau ingin eskrim bisa langsung Daddy belikan.. Bagaimana jika wanita yang kau bawa memiliki kekasih, atau bahkan suami.."
Isa mengerjapkan mata mendengar Willy bicara panjang lebar, apa dia tak salah dengar, tuan datar ini juga tak menampilkan wajah datar sekarang, bicaranya sangat lembut dan berwibawa, juga penuh kasih sayang.
Wow, tatapan kagum tak bisa Isa hindari, namun hanya sesaat, karena sesaat kemudian Willy kembali membuat Isa menganga tak percaya dengan ucapannya "Lalu kau, bagaimana bisa. Kau percaya apa yang di katakan anak kecil, aku tidak sembarangan mencari ibu untuk putraku."
HEIII..
Isa ingin berteriak di telinga Willy, dan berkata "Siapa yang percaya pada anak kecil, dan aku bukan perempuan sembarangan yang mau saja pada pria sombong sepertimu, enak saja!!!."
Tapi sayang perkataan itu hanya bisa Isa teriakkan dalam hati nyatanya Isa berkata "Maaf tuan.. Aku bertemu dengan putramu di mini market, dan.." Isa mendorong tubuh kecil Daren "Aku kemari untuk mengantarnya pulang." tentu saja Isa tidak segila itu berteriak kepada Willy, bagaimana nanti jika rencananya dia jalankan.. Sudah jelas Willy pasti menolaknya.
"Baiklah Daren sampai jumpa lagi.." Isa meninggalkan Daren yang justru memegang tangannya.
"Mom, kau akan kemana?."
"Dia bukan Mommymu Daren!" Isa memutar matanya malas saat mendengar Willy berbicara, lalu melepas tangan Daren.
"Kita akan bertemu lagi, dan kamu bisa datang ke kamarku.." Isa berusaha membujuk Daren, agar mau melepaskannya. Isa sungguh jengah terus melihat pria sok tampan, yang sayangnya memang tampan itu.
"Perkataanmu seperti sedang mengundang seorang pria nona.."
Isa memicingkan matanya "Tuan, tidak kah kau malu berkata seperti itu di depan anakmu."
Willy mengangkat alisnya, dia yakin wanita di depannya sedang berperan saat ini, dia pasti ingin menarik perhatiannya seperti wanita- wanita di luar sana, dan dia menggunakan Daren. Tentu saja itu persyaratannya jika ingin berkencan dengan Willy, yaitu menarik perhatian Daren.
Willy terkekeh, "Tentu saja kau tidak berbicara untuk Daren bukan?."
"Apa maksudmu...?"
"Kau sedang bermain trik untuk menarik perhatianku dengan menggunakan Daren.."
"Heii!!" akhirnya Isa berteriak. "Aku tidak tertarik membuat trik denganmu.. Aku bahkan.."
Belum sempat ia utarakan kekesalannya tentang ucapan Willy, seseorang masuk dan memotong ucapan Isa. "Maaf tuan, ada berkas penting yang harus anda tanda tangani.." Piter meletakkan sebuah berkas di atas meja Willy.
"Eh, Nona bukankah aku bilang nanti aku akan menghubungimu.." Piter yang baru menyadari kehadiran Isa di sana mengeryit bingung.
Isa tertegun.
Willy mengangkat alisnya "Kau ingat tuan, dia adalah wanita semalam yang ikut mendaftarkan diri untuk berkencan denganmu.!" Willy menyeringai, sedangkan Isa mengerjapkan matanya, dan sekarang dia menyesal sudah mengisi formulir sialan itu.
...
Belum bisa up normal, aku lagi sibuk revisi salah satu novelku, jadi mohon maaf semoga kalian setia menunggu..🤗