Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HANYA SATU KAMAR
Jihan dan Zio sampai diapartemen. Jihan merasa kagum dengan apartemen suami kulkasnya itu sangat luas apalagi desain interiornya menambah kesan estetic.
"Kau tinggal disini sendirian Tuan ?" tanya Jihan yang masih menatap seisi ruang tamu.
Zio tak pernah mengizinkan orang lain ikut tinggal diapartemennya termasuk Cindy sekalipun. Kali ini ia harus menurunkan egonya untuk mengizinkan Jihan tinggal bersamanya.
"Iya, kau jangan mengubah apapun di dalam apartemen ini !" Zio menatap Jihan kemudian menuju kamarnya.
"Baiklah, Eh dimana kamarku Tuan ?" Jihan kembali bertanya karena sepertinya hanya ada satu kamar di apartemen Zio.
"Disini cuma ada satu kamar, dan itu adalah kamarku"
"Oh ya sudah" Jihan tak menghiraukan lagi Zio ia menarik dua kopernya masuk ke dalam kamar Zio.
Zio mendengus kesal saat ia harus menerima kenyataan kalau dirinya harus sekamar dan berbagi ranjang dengan Jihan.
"Letakkan saja kopermu disudut sana, nanti akan ada yang datang membawa lemari pakaianmu" titah Zio kemudian ia melepaskan jasnya dan membuka kancing kemejanya.
Jihan yang menurut meletakkan kopernya kemudian Jihan melihat Zio yang akan membuka pakaiannya kembali menutup matanya.
"Tuan, jangan buka pakaian dihadapanku. Mataku ini semakin ternoda jika selalu melihatmu begitu !" protes Jihan
Zio tersenyum smirk kemudian tanpa memperdulikan Jihan ia membuka seluruh pakaiannya menyisakan celana boxernya saja.
Jihan yang mencoba membuka matanya ia langsung berteriak dan berlari keluar kamar.
"Aahh..."
"Lama-lama telingaku bisa rusak jika terus bersamanya" gerutu Zio kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Sedangkan Jihan memegangi dadanya yang naik turun karena degup jantung yang tak karuan. "Tenyata dia selain dingin seperti kulkas, dia juga sangat mesum" Jihan bergedik ngeri jika terus berhadapan dengan Zio.
.......
Malam hari perut Jihan terasa lapar ia melihat jam di dinding ini sudah menunjukkan pukul 8 malam semenjak dari jam 3 sore lalu Zio pergi tak kunjung pulang.
Jihan menuju dapur dan membuka kulkas ternyata kulkas itu kosong tidak ada sayuran ataupun lauk yang bisa dimasak hanya ada buah apel itu pun satu biji.
"Aih...dia kan orang kaya banyak duit, kenapa kulkasnya tidak ada makanan sama sekali"
Jihan terpaksa memakan apel yang ada dikulkas kemudian ia menyalakan televisi dan menonton tayangan drama korea.
"Wah aku sudah lama tidak menontonnya, ini episode ke berapa ya ?" ucap Jihan seorang diri menonton drama korea itu.
Beberapa saat Jihan merasa perutnya benar-benar perlu makan, tidak bisa menerima satu buah apel saja. Ia kemudian memutuskan pergi kebawah apartemen yang terdapat supermarket 24 jam selalu buka.
Jihan mengambil dompetnya yang berisi uang pemberian Mama Sonia kurang lebih berjumlah 5 juta. Pada saat itu Mama Sonia memberikannya uang untuk keperluan Jihan jika ingin membeli sesuatu, sebab Zio belum pernah memberikan nafkah untuknya.
Jihan menuju supermarket dan mengambil troli kemudian matanya berbinar saat melihat begitu banyak barang yang ingin dia beli.
Jihan mengambil beberapa jenis sayuran, bumbu masakan, bahkan ikan, ayam, dan daging tak lupa juga berbagai jenis seafood seperti udang dan cumi.
Dirasa Jihan sudah cukup dengan belanjaannya, ia kemudian mengambil beberapa bungkus mie instan karena ia suka sekali mengkonsumsinya.
Ia menantap nanar bungkus mie ditangannya itu, saat kembali teringat bersama almarhum Ayahnya. Dulu mereka pernah merasakan tidak punya uang sama sekali dan hanya ada satu bungkus mie instan di dapur. Mereka memasak mie tersebut dan makan bersama sambil menonton bola ditelevisi.
Tiba-tiba bulir bening dimata Jihan terjatuh, sekuat apapun Jihan ia masih bisa rapuh. Ia merindukan Ayahnya.
Kaca diri dulu dong???? halu pada nih org
Br gk ada komentar kamu cewek murahan.
Padahal kan istri sah yahh brpun masih SIRIH udh halal kan????😁